Anda di halaman 1dari 28

SOSIALISASI KONSEP DAN

KEBIJAKAN AKREDITASI
FKTP
KAMIS, 14 JANUARI 2016
PUSKESMAS KINTAMANI I

PROGRAM INDONESIA SEHAT


Paradigma
Sehat
Program
Pengarusutamaan
kesehatan dlm
pembangunan
Prom prev sbg pilar
utama upaya
kesehatan
Pemberdayaan
masyarakat
Indikator
Kota Sehat
Kecamatan Sehat

Penguatan
Yankes
Program
Peningkatan Akses
Peningkatan Mutu
Regionalisasi Rujukan

Indikator
Jml Kecamatan yg
memiliki minimal 1
Puskesmas yg
tersertifikasi akreditasi
Jml Kab/Kota yg
memiliki minimal 1
RSUD yg terakreditasi

Jaminan
Kesehatan
Nasional
Program
Benefit
Sistem pembiayaan:
asuransi azas gotong
royong
Kendali Mutu & Kendali
Biaya
Sasaran: PBI dan Non
PBI
Tanda
kepesertaan
KIS Kartu BPJS
Indikator:

Total coverage
3

INDIKATOR & TARGET


PEMBANGUNAN KESEHATAN ( RPJMN 2015 2019)
No
1

Indikator

Status Awal

Meningkatnya Status Kesehatan dan Gizi Masyarakat


Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup
346
(SP 2010)
Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup
32
(2012/2013)
Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak
19,6 (2013)
balita (persen)
Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada
32,9 (2013)
anak baduta (bawah dua tahun) (persen)
Meningkatnya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular
Prevalensi Tuberkulosis (TB) per 100.000 penduduk
297 (2013)

Target
2019
306
24
17,0
28,0

245

Prevalensi HIV (persen)

0,46 (2014)

<0,50

Jumlah kabupaten/kota mencapai eliminasi malaria

212 (2013)

300

Prevalensi tekanan darah tinggi (persen)

25,8 (2013)

23,4

Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+ tahun


(persen)
Prevalensi merokok penduduk usia < 18 tahun

15,4 (2013)

15,4

7,2 (2013)

5,4

Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan


Kesehatan
Jumlah kecamatan yang memiliki
minimal satu puskesmas yang
tersertifikasi akreditasi

Jumlah Kab/Kota yang memiliki minimal satu RSUD yang


tersertifikasi akreditasi nasional
Sumber : Perpres N0.
2 Tahun kabupaten/kota
2015 Tentang RPJMN
Persentase
yang mencapai 80 persen
2015 - 2019
imunisasi dasar lengkap pada bayi

0 (2014)

5.600

10 (2014)

481

4
71,2 (2013)

95,0

PERAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER


Mendukung peningkatan
AKSES dan MUTU Pelayanan
kesehatan pada masyarakat
Mendukung Pelaksanaan JKN

Mendukung pencapaian
Indikator
Kesehatan
3

AKREDITASI
FASILITAS KESEHATAN TINGKAT
PERTAMA

AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT


PERTAMA

Dasar Hukum:
UU RI No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;
UU RI No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
UU RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
UU RI No. 20 tahun 2014 tentang Standarisasi dan
Penilaian Kesesuaian
UU RI No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;
Perpres No. 111 tahun 2013 tentang Perubahan atas
Peraturan Presiden Nomor 12 tahun 2013 tentang Jaminan
Kesehatan.
Perpres N0 2 tahun 2015 tentang RPJMN 2015 -2019
Permenkes No. 71 tahun 2013 tentang Pelayanan
Kesehatan pada JKN
Permenkes No. 9 tahun 2014 tentang Klinik
Permnekes No. 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan 7
Masyarakat

AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT


PERTAMA
Dasar Hukum:

Permenkes No. 71 tahun 2013 ttg Pelayanan Kesehatan


pada JKN:
Pasal 6 ayat 2:
Selain persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama juga harus telah
terakreditasi.
Permenkes No. 9 tahun 2014 ttg Klinik:
Pasal 38:
1) Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan klinik, dilakukan
akreditasi secara berkala paling sedikit 3 (tiga) tahun sekali.
2) Setiap klinik yang telah memperoleh izin operasional dan
telah beroperasi paling sedikit 2 (dua) tahun wajib
mengajukan permohonan akreditasi
Permenkes No. 75 tahun 2014 ttg Puskesmas:
Pasal 39 ayat 1:
Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan, Puskesmas wajib
diakreditasi secara berkala paling sedikit 3 (tiga) tahun sekali.

AKREDITASI
FASILITAS KESEHATAN TINGKAT
PERTAMA
Definisi:

Pengakuan

terhadap Puskesmas, klinik


pratama, praktik dokter dan praktik dokter gigi
yang
diberikan
oleh
lembaga
independen penyelenggara akreditasi yang
ditetapkan oleh Menteri setelah dinilai bahwa
fasilitas
kesehatan
tingkat
pertama
itu
memenuhi
standar
pelayanan
fasilitas
kesehatan
tingkat
pertama
yang
telah
ditetapkan
untuk
meningkatkan
mutu
pelayanan secara berkesinambungan.
9

MANFAAT AKREDITASI FKTP

BAGI DINKES PROV & KAB/KOTA : Sebagai WAHANA

PEMBINAAN peningkatan mutu kinerja melalui perbaikan


yang berkesinambungan terhadap sistem
manajemen,
sistem manajemen mutu dan sistem penyelenggaraan
pelayanan klinis, serta penerapan manajemen risiko
BAGI BPJS KESEHATAN : Sebagai syarat recredensialing
FKTP
BAGI FKTP :
1. Memberikan keunggulan kompetitif
2. Menjamin pelayanan kesehatan primer yang berkualitas .
3. Meningkatkan pendidikan pada staf
4. Meningkatkan pengelolaan risiko
5. Membangun dan meningkatkan kerja tim antar staf
6. Meningkatkan reliabilitas dalam pelayanan, ketertiban

pendokumentasian, dan konsistensi dalam bekerja


7. Meningkatkan keamanan dalam bekerja.

.BAGI MASYARAKAT ( PENGGUNA JASA)


1. Memperkuat kepercayaan masyarakat
2. Adanya Jaminan Kualitas

10

KATEGORI KELULUSAN
AKREDITASI FKTP
HAL

PUSKESMAS

KLINIK

DPM

Kategori
Tingkat
kelulusan

Terakreditasi
Dasar
Terakreditasi
Madya
Terakreditasi
Utama
Terakreditasi
Paripurna

Terakreditasi
Tidak
Terakreditasi

Terakreditasi
Tidak
terakreditasi

Jumlah
Elemen
Penilaian

802 elemen
penilaian (EP)

503 elemen
penilaian

207 elemen
penilaian

11

12

13

TAHAPAN AKREDITASI FKTP


Tujuh (7) tahap proses Akreditasi FKTP
1. Proses Pelatihan
2. Proses Persiapan
3. Proses Pendampingan
4. Proses Pengajuan
5. Proses Survei
6. Proses Penetapan
7. Proses Pendampingan Pasca Akreditasi
14

Mekanisme akreditasi
9. Penerbitan sertifikat
4. Meneruskan
Permohonan ke komisi
3.
Meneruskan
permohonan
Sesudah
chek
kesiapan
2. Check
Kesiapan
Fasyankes

Dinkes
Prov

Komisi
Akreditasi

5. Menugaskan koordinator ut
Membentuk tim surveior

8. Meneruskan
Rekomendasi hasil survei

Koordinator
Surveior di
Provinsi

10. Meneruskan sertifikat


Dinkes KabKe Kabupaten

6. Survei akreditasi
10. Menyerahkan
sertifikat ke fasyankes
1. Mengajukan
Permohonan
Fasyankes
akreditasi
15

7. Rekomendasi
Hasil survei

9 Bab standar akreditasi Puskesmas


(TOTAL 802 EP ??)
Bab I. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP) dengan 59 EP
Bab II. Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas (KMP) dengan

90 EP
Bab III. Peningkatan Mutu Puskemsas (PMP) dengan 32 EP
Bab IV. Program Puskesmas yang Berorientasi Sasaran (PPBS)

dengan 53 EP
Bab V. Kepemimpinan dan Manajemen Program Puskesmas

(KMPP) dengan 101 EP


Bab VI. Sasaran Kinerja dan MDGs (SKM) dengan 55 EP
Bab VII. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP) dengan

151 EP
Bab VIII. Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK) dengan

172 EP
Bab IX. Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien (PMKP)

dengan 59 EP

16

HIRARKI ELEMEN PENILAIAN DALAM


STANDAR AKREDITASI
BAB
STANDAR
KRITERIA
MAKSUD DAN TUJUAN
ELEMEN PENILAIAN

STANDAR AKREDITASI
PUSKESMAS
BAB I. Penyelenggaraan

Pelayanan Puskesmas (PPP)


Standar
1.1. Analisis Kebutuhan Masyarakat dan
Perencanaan Puskesmas
Kebutuhan masyarakat akan pelayanan
Puskesmas diidentifikasi dan tercermin dalam
Upaya Puskesmas. Peluang untuk
pengembangan dan peningkatan pelayanan
diidentifikasi dan dituangkan dalam
perencanaan dan pelaksanaan kegiatan.

Kriteria
1.1.1
Di Puskesmas ditetapkan jenis-

jenis pelayanan yang


disediakan bagi masyarakat
dan dilakukan kerja sama
untuk mengidentifikasi dan
merespon kebutuhan dan
harapan masyarakat akan
pelayanan Puskesmas yang
dituangkan dalam
perencanaan.

Maksud dan Tujuan:


Pukesmas sebagai penyedia pelayanan kesehatan dasar perlu

menetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan bagi masyarakat


sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan permasalahan kesehatan
yang ada di wilayah kerjanya dengan mendapatkan masukan dari
masyarakat melalui proses pemberdayaan masyarakat.
Rencana Puskesmas dituangkan dalam bentuk rencana lima tahunan
dan rencana tahunan berupa Rencana Usulan Kegiatan untuk
anggaran tahun berikut dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan untuk
anggaran tahun berjalan, yang diuraikan lebih lanjut dalam rencana
kegiatan bulanan, baik untuk kegiatan promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif.
Dalam penyusunan rencana usulan kegiatan memperhatikan siklus
perencanaan yang ada di daerah melalui mekanisme musrenbang
desa, kecamatan, kabupaten, dengan memperhatikan potensi daerah
masing-masing dan waktu pelaksanaan musrenbang.
Bagi Puskesmas yang ditetapkan sebagai PPK-BLUD harus menyusun
rencana strategi bisnis dan rencana bisnis anggaran, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangan tentang PPK-BLUD.

Penilaian kebutuhan masyarakat dilakukan

dengan melakukan pertemuan dengan tokohtokoh masyarakat dan sektor terkait dan
kegiatan survei mawas diri, serta
memperhatikan data surveilans untuk
kemudian dilakukan analisis kesehatan
komunitas (community health analysis) yang
menjadi bahan untuk penyusunan rencana
Puskesmas.

Rencana Puskesmas dituangkan dalam bentuk

rencana lima tahunan dan rencana tahunan


berupa Rencana Usulan Kegiatan untuk
anggaran tahun berikut dan Rencana
Pelaksanaan Kegiatan untuk anggaran tahun
berjalan, yang diuraikan lebih lanjut dalam
rencana kegiatan bulanan, baik untuk
kegiatan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif.

Dalam penyusunan rencana usulan

kegiatan memperhatikan siklus


perencanaan yang ada di daerah
melalui mekanisme musrenbang
desa, kecamatan, kabupaten, dengan
memperhatikan potensi daerah
masing-masing dan waktu
pelaksanaan musrenbang.

Bagi Puskesmas yang ditetapkan

sebagai PPK-BLUD harus menyusun


rencana strategi bisnis dan rencana
bisnis anggaran, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangan
tentang PPK-BLUD.

Elemen Penilaian:

Ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan

berdasarkan prioritas
Tersedia informasi tentang jenis pelayanan dan
jadwal pelayanan.
Ada upaya untuk menjalin komunikasi dengan
masyarakat.
Ada Informasi tentang kebutuhan dan harapan
masyarakat yang dikumpulkan melalui survey
atau kegiatan lainnya.
Ada perencanaan Puskesmas yang disusun
berdasarkan analisis kebutuhan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dan sektor terkait
yang bersifat komprehensif, meliputi promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Pimpinan Puskesmas, Penanggungjawab, dan
Pelaksana Kegiatan menyelaraskan antara

Kriteria
1.1.2
Dilakukan pembahasan bersama

dengan masyarakat secara proaktif


untuk mengetahui dan
menanggapi respons masyarakat
terhadap mutu dan kinerja
pelayanan, untuk meningkatkan
kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan, pelaksanaan upaya
Puskesmas, dan terhadap sarana
prasarana pelayanan yang
disediakan oleh Puskesmas.

Maksud dan Tujuan:

Mutu dan Kinerja Pelayanan perlu diupayakan

untuk ditingkatkan secara berkesinambungan,


oleh karena itu umpan balik dari masyarakat
dan pengguna pelayanan Puskesmas secara
aktif diidentifikasi sebagai bahan untuk
penyempurnaan pelayanan Puskesmas.
Pembahasan dengan masyarakat dapat
dilakukan melalui survey mawas diri (SMD),
musyawarah masyarakat desa (MMD), maupun
pertemuan-pertemuan konsultatif dengan
masyarakat.

APA YANG HARUS DILAKUKAN


PUSKESMAS ??
Knowledge + Commitment
building
Self Assessment
Pendampingan

Anda mungkin juga menyukai