Anda di halaman 1dari 27

SISTEM AIR

PENDINGIN

AIR : mempunyai kapasitas panas besar

Heat transfer medium


Penggunaan:
Condensor, Cooler
Pendingin-pendingin misal: liquida, gas, udara
Motor & Compressor
Blast furnace, steel furnace, rolling mill dll.
Reaktor-reaktor kimia
Fermentor
dsb

Macam sistim air pendingin


Peralatan dalam sistim air pendingin
Kesetimbangan air dalam sistim air pendingin
Problem yang timbul pada sistim air pendingin &
pencegahannya
Fouling
Scaling
Corrosion
Microbiological contamination

Macam sistim air pendingin

Indirect
CWS

Open recirculating CWS


Closed recirculating
CWS

Cooling
water
system
(CWS)

Once through CWS

Direct
CWS

Open recirculating CWS


Once through CWS

Open Circulating CWS


Umum digunakan:
Kilang minyak
Petrokimia
MSG dll.

Cooling
Tower

Blowdown water
(B)

Menggunakan unit pendingin untuk mendinginkan


kembali air pendingin yg telah digunakan
Perubahan temperatur air pendingin berkisasr 20
30 oC
Make water tidak terlalu besar

Problema yg sering terjadi :


kerusakan kayu pada menara pendingin
kadar mineral dalam sistem selalu bertambah

Closed Circulating CWS

Sistem ini menggunakan berulang kali air pendingin


tanpa adanya sistem pendinginan kembali air yang
sudah digunakan
Air pendingin yg telah panas digunakan sebagai
media pemanas untuk HE yg lain
Air yang telah kembali turun temperaturnya kembali
digunakan sebagai air pendingin
Perubahan temperatur sekitar 10 15 oC
Pada sistem ini kadar mineral relatip tetap, kecuali
kalau ada kebocoran
Keuntungan: kehilangan air relatif sedikit
Contoh penggunaan : sistim pendingin mesin, bearing
dan AC

Once Through CWS

Process fluid
Supply water
Cold water

Discharg
Warmed watere water
Heat Exchanger

Perlu air dalam jumlah banyak

Sumber air umumnya air laut atau

sungai

Contoh : Sistem Distilasi Air Laut

Peralatan dalam CWS


1. Cooling tower: untuk penurunan suhu air
pendingin kontak dengan udara melalui pelepasan
uap air untuk melepas panas laten
Natural draft: melalui konveksi
Mechanical draft: menggunakan fan (forced
draft & induced draft)
Berdasarkan arah aliran:
- Counter flow
- Cross flow
udara

air

udara

air

Tipe Cooling Tower

Tipe Cooling Tower

2. Heat exchanger
Peruntukan:
- Cooler
- Heater
- Evaporator

Struktur:
- Tubular heat exchanger
- Double tube heat exchanger
- Air fin coolers

3. Pompa sirkulasi
- kapasitas besar, umumnya pompa turbin

4. Bahan konstruksi
- Konduktifitas panas tinggi dan tidak mudah terkorosi

Kesetimbangan Air dalam CWS


- Open circulating CWS
(E)
(W)

(R=m3/hr)

(M)
(B)

Jumlah panas yang dihilangkan = panas hilang karena eva

a. Evaporation loss (E)

R 103 T C E 103 H L
HL= panas laten (+/-578 kcal/kg)
C = kapasitas panas pada tek tetap (0.998 kcal/kg 0C) pada 40 0C

b. Windage loss (W)


- Besarnya tergantung dari desain dan
kondisi operasi dari cooling tower
-

Pada umumnya: 0.05-0.2% R

c. Blow down (B)


- Besarnya ditentukan oleh penanggulangan korosi

d. Make up water
- untuk menjaga volume air pendingin konstan

Jumlah make up = jumlah hilang (evaporasi, windage,


blow down, mechanical )

M=E+B+W + C + L
M = make up water
E = kehilangan karena evaporasi
W = kehilangan karena terbawa angin
C = kehilangan karena alat/mechanical
L = kehilangan karena kebocoran
B : blow down
C dan L seringkali diassumsi tidak terjadi

Proses blow down dibutuhkan untuk mengatur agar


kenaikan kadar garam dalam air pendingin tidak
melebihi batas yang diingini

Kenaikan kadar garam akan menentukan besarnya


Cycle of Concentration ( N )
Atau
Berapa kali air pendingin tsb dapat disirkulasi

e. Number of cycles (N)


Perbandingan konsentrasi dissolved solid pada air
sirkulasi dan make up water

N = (E+W+B)/(B)
N = M/B
Atau

N = C R / CM
CR=konsentrasi dissolved solid pada air sirkulasi
CM= konsentrasi dissolved solid pada make up water

pada waktu tertentu setelah operasi sistim


air pendingin dimulai:

Nt

M M B W N0e
B W

t
TR

N0=mula-mula (+1)
T = waktu operasi
karena E dan W
blow down B

relatif konstan, maka

sebagai kontrol

f. Retention time (TR)


H
TR = -----------B+W
H = total air pendingin dalam sistim, m3
Pada sistim dimana bahan kimia bercampur merata,
konsentrasi bahan kimia (x)pada waktu tertemtu
setelah pemberian bahan kimia:

x x0 e

t
TR

x0 = konsentrasi dimana pemberian bahan kimia berhenti


(ppm)

Kontrol Air Pendingin


1. Blow Down
Contoh :
Sebuah draft mechanical cooling tower dengan
kapasitas 50 ton dioperasikan dengan kondisi
sbb :
- rate sirkulasi

= 150 gpm

- kehilangan karena penguapan = 1,5 gpm


- kehilangan karena angin

= 0,225 gpm

Berapa blow down harus dilakukan agar


pemekatan (N) tidak melebihi dari yang
disyaratkan ( N < 4 )

(E+B+W)
N = -------------------B
( 1,5 + 0,225 + B )
4 = -------------------------B
B = 0,575 gpm

2. Stability Index (SI )


Air stabil = air yang tidak menunjukkan
kecenderungan membentuk endapan dan tidak
korosif

Dasar penentuan SI adalah Alkalinity dan


besaran ini ekivalen dengan nilai pH

a. METODA LANGELIER
SI = pH - pHs

SI = pH - pHs
pH

= adalah pH terukur (actual) dari air pendingin

pHs = adalah pH air dalam keadaan jenuh atau


disebut Langelier Saturation pH
Pada

metoda

ini

angka

stabilan

disebut

juga

Langelier Index (LI) atau saturation Index (SI) yg


dihitung dari angka kesadahan , alkaniti total dan
suhu proses pendinginan

pH - pHs

Kecenderungan air

positip

membentuk kerak

negatip

bersifat korosif

nol

tidak membentuk
kerak & tidak korosif

b . METODA RYZNAR

SI = 2 pHs - pH

Bila SI < 6

: air cenderung korosif

SI > 6

: air cenderung membentuk kerak

SI = 6

: air bersifat tidak membentuk kerak


& tidak korosif

Angka kestabilan ( SI ) atau Ryznar Index ( RI )

Alkaliniti sbg CaCO3

Temperatur, oF

20
50

150

100

125
100

200
300
500

500 400

75
50
300

200 100

Ca hardness sbg CaCO3

pH pada saturation (pHs)

Anda mungkin juga menyukai