Modul1 Panduan Pelatihan QGIS InaSAFE Tingkat Dasar
Modul1 Panduan Pelatihan QGIS InaSAFE Tingkat Dasar
Daftar Isi
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................................... 2
PENGENALAN .................................................................................................................................................. 6
MENGENAL PANDUAN PELATIHAN INI............................................................................................................. 6
A.
a.
b.
c.
d.
B.
C.
A.
PENGANTAR .................................................................................................................................................. 6
Latar Belakang ...................................................................................................................................... 6
Maksud Pelatihan ................................................................................................................................. 6
Tujuan Pelatihan ................................................................................................................................... 7
Sumber data .......................................................................................................................................... 7
LISENSI ......................................................................................................................................................... 8
BAGAIMANA MENGGUNAKAN PANDUAN INI? ....................................................................................................... 8
PARA KONTRIBUTOR ........................................................................................................................................ 9
BAB I .............................................................................................................................................................. 10
PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) UNTUK PENGEMBANGAN SKENARIO RENCANA
KONTINJENSI ................................................................................................................................................. 10
A.
B.
BAB II ............................................................................................................................................................. 14
MENGGUNAKAN QGIS DAN INASAFE UNTUK PENGEMBANGAN SKENARIO RENCANA KONTINJENSI ............ 14
A.
B.
BAB IV............................................................................................................................................................ 25
PENGGUNAAN PLUGINS PADA QGIS .............................................................................................................. 25
A.
B.
GUNAKAN PLUGIN INI UNTUK MENAMBAHKAN LATAR BELAKANG BERUPA CITRA PADA PETA ANDA. ........ 27
BAB V............................................................................................................................................................. 28
MENJALANKAN CONTOH SKENARIO INASAFE ................................................................................................ 28
A. TUJUAN PEMBELAJARAN ................................................................................................................................ 28
B. PENGANTAR ................................................................................................................................................ 28
C. INSTALASI PLUGIN INASAFE ........................................................................................................................... 28
D. MENGAKTIFKAN PLUGIN INASAFE DI QGIS ........................................................................................................... 29
E. MENGATUR OPSI INASAFE ............................................................................................................................ 31
F. MENJALANKAN ANALISIS INASAFE SEDERHANA ...................................................................................................... 33
BAB VI............................................................................................................................................................ 38
BEKERJA DENGAN DATA VEKTOR................................................................................................................... 38
A.
B.
C.
C.
PENGENALAN
b. Maksud Pelatihan
Berdasarkan pelajaran yang diperoleh dari penyusunan rencana kontingensi selama ini,
materi pelatihan ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan berikut:
6
c. Tujuan Pelatihan
Setelah pelatihan ini, peserta diharapkan dapat:
1. Menjelaskan penggunaan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk pengembangan
skenario rencana kontijensi
2. Menjelaskan manfaat QGIS dan perangkat lunak InaSAFE di dalam mengembangkan
skenario realistik untuk rencana kontijensi
3. Melakukan instalasi QGIS dan menjelaskan layout QGIS.
4. Menggunakan plugins pada QGIS
5. Menjalankan contoh skenario InaSAFE
6. Bekerja dengan data vektor
7. Mengkategorisasi dan membuat label data vektor
8. Bekerja dengan data raster
9. Menjelaskan proyeksi peta dasar
10. Membuat dan mengedit layer vektor baru
11. Menggunakan alat (tool) analisis vektor untuk memecahkan masalah pencarian tempat
pengungsian sementara
12. Membuat peta yang baik dengan menggunakan Map Composer
13. Menggunakan InaSAFE
14. Memelihara interaksi dan komunikasi dalam jaringan yang mendukung QGIS dan InaSAFE
di Indonesia
d. Sumber data
Sampel data yang menyertai materi ini dapat diperoleh secara gratis dari sumbersumber di bawah ini:
a. Data jalan dan lokasi dariOSM(http://www.openstreetmap.org/)
b. Data SRTM DEM dari CGIAR-CGI (http://srtm.csi.cgiar.org/)
c. Data penggunaan lahan dan batas administrasi Sleman dari Peta Rupabumi daerah
Sleman
skala
1:50.000
dari
Bakosurtanal,
yang
dapat
diperoleh
dari
tanahair.indonesia.go.id
B. Lisensi
Panduan pelatihan ini awalnya merupakan terjemahan dari The Free Quantum GIS Pelatihan
Manual yang disusun oleh Linfiniti Consulting CC. yang dibuat dengan lisensi di bawah Creative
Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License, berdasarkan hasil kerja di
https://github.com/qgis/QGIS-Pelatihan-Manual. Ijin untuk penggunaan yang lebih dari cakupan
lisensi ini dapat diperoleh di https://github.com/qgis/QGIS-Pelatihan-Manual/blob/master/index.rst.
Linfiniti.com mempublikasikan manual pelatihan QGIS tersebut di bawah lisensi bebas yang
memungkinkan Anda untuk menyalinnya secara gratis, memodifikasi dan mendistribusikannya.
Selanjutnya, hasil terjemahan dikembangkan oleh Tim Pelatih QGIS dan InaSAFE UGM dengan
memasukkan contoh dan konten lokal serta melakukan perubahan pada beberapa subbab manual
pelatihan. Materi pengenalan InaSAFE dikembangkan dari materi pelatihan yang awalnya disusun
oleh Tim Pengembang InaSAFE dari Bank Dunia dan AIFDR.
Simbol seperti ini menandakan estimasi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
seluruh materi dalam bab tersebut
! Simbol ini menunjukkan hal penting yang harus anda perhatikan atau anda catat
Simbol ini menunjukkan aktivitas yang akan kita praktekkan
Rujukan atau materi khusus yang perlu anda catat
Langkah-langkah yang perlu diikuti dalam sebuah praktikum
Teks yang terlihat seperti ini menunjukkan nama suatu file, alamat berkas atau nama layer
Teks yang terlihat seperti ini menunjukkan menu atau judul jendela pada program
Teks yang terlihat seperti ini menunjukkan alamat web yang bisa anda rujuk
Pada bagian akhir tiap bab ada Tantangan berisi instruksi kepada peserta untuk
mengaplikasikan latihan-latihan yang dilalui untuk kasus pengembangan skenario ancaman tertentu
8
A. Para kontributor
Materi ini disusun oleh Tim Pelatihan QGIS-InaSAFE dari Jurusan Teknik Geodesi FT-UGM
Universitas Gadjah Mada, yaitu: Dr. Trias Aditya, Dr. Heri Sutanta, Dr. Eng. Purnama Budi Santosa,
Dany Laksono, S.T., Rindi Kurnianti, S.T., Maratun Sholihah, S.T., I Made Diky Hermawan, Wieta
Martiane, Nadya Oktaviani.
Sebagian modul ini merujuk pada materi pelatihan yang dibuat oleh Rudi Thiede, Tim Sutton,
Horst Dster dan Marcelle Sutton dari Linfiniti Corp, yang versi terbarunya bisa diakses melalui
http://readthedocs.org/builds/the-free-qgis-pelatihan-manual/.
BAB I
10
Aronoff,
Buckley, David J., 1998, The GIS Primer : An Introduction to Geographic Information Systems.
Basis Press Innovative GIS Solution Inc.
SIG
memiliki
peranan
penting
dalam
kegiatan
penyusunan
rencana
11
untuk menentukan jawaban: Who does what where and when? Siapa yang harus melakukan
sesuatu, dimana serta kapan?
SIG, sebagaimana yang telah dijelaskan, mampu menyediakan suatu sistem yang terintegrasi
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, terutama yang berkaitan dengan unsur spasial
dari sebuah bencana. SIG berperan pada semua tahap penanggulangan bencana: SIG dapat
digunakan pada tahap pra-bencana untuk memperkuat dan memberdayakan komunitas untuk
bersiap menghadapi bencana dan mengurangi resiko kejadian bencana. SIG dapat digunakan untuk
menyusun model suatu kejadian bencana sehingga dampak bencana tersebut dapat diperkirakan
dan diminimalisir.Dengan SIG juga dapat disusun rencana lokasi pengungsian maupun rute evakuasi
paling optimum dengan mempertimbangkan variabel tertentu yang mungkin terjadi sewaktu
kejadian bencana datang.
Pada saat kejadian bencana, SIG juga berperan pada fase tanggap darurat. SIG dapat
digunakan untuk memetakan luas area yang terdampak bencana dan posisi lokasi pengungsian (IDP
camp) yang ada, sehingga pihak-pihak yang ingin membantu dapat diarahkan untuk menangani
pengungsi di lokasi yang tepat untuk menghindari conflict of interest. Paska bencana, SIG digunakan
dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi. SIG berperan dalam pembangunan kembali kawasan
yang rusak oleh bencana dengan wawasan akan kemungkinan terjadinya bencana serupa di masa
yang akan datang. Secara keseluruhan, SIG diperlukan untuk melakukan analisis mengenai kejadian
bencana itu sendiri, dampak yang ditimbulkan (kerusakan dan kerugian akibat bencana), dan
kemungkinan-kemungkinan yang dapat diambil untuk mengurangi resiko terjadinya bencana.
data vektor dan raster adalah sangat beragam.Misalnya saja untuk data raster tersedia format,
GeoTIFF, IMG, grd, dan lain-lain.Sedangkan contoh utuk vektor selain .shp adalah .dxf (AutoCAD),
.tab (MapInfo) dan lain-lain. Hasil analisis yang baik akan ditentukan pula oleh kualitas dari data ini.
Setiap kejadian bencana memiliki karakteristik sendiri yang mungkin berbeda antara satu
jenis bencana dengan jenis bencana yang lain. Misalnya, data yang diperlukan untuk memetakan
daerah yang terdampak banjir akan memiliki perbedaan dengan data yang diperlukan untuk
melakukan analisis terhadap dampak bencana gempa. Bahaya banjir dapat dikenali dari karakteristik
fisiknya, seperti luasan area terdampak dan kedalaman banjir.Berbeda dengan gempa bumi, yang
untuk memodelkan bahayanya perlu dilakukan analisis menyeluruh mengenai jenis tanah, pusat
gempa, struktur batuan, dan seterusnya.
Untuk dapat melakukan analisis kebencanaan dengan benar, Anda harus dapat mengenali
kebutuhan akan data kejadian bencana serta data keterpaparan yang sesuai pada suatu daerah.
Anda harus mengetahui kapan Anda dapat memperoleh sendiri data yang dibutuhkan melalui survei
lapangan, dan kapan Anda perlu untuk mengunjungi instansi tertentu untuk memperoleh data
terkait bencana tersebut.
13
BAB II
14
pekerjaan-pekerjaan spasial, QGIS (dengan tambahan plugin InaSAFE) dapat dimanfaatkan untuk
mengetahui dampak dari suatu bencana, sekaligus memberikan gambaran mengenai tindakan apa
saja yang harus diambil ketika terjadi bencana, seperti menentukan lokasi pengungsian yang ideal,
jalur pengungsian, jumlah bantuan, hitungan kerusakan dan kerugian, dan lain sebagainya.
Hasil akhir suatu penyusunan scenario rencana kontinjensi dengan menggunakan QGIS dan
InaSAFE dapat dituangkan dalam bentuk peta untuk memberikan gambaran spasial mengenai
rencana kontinjensi yang disusun. Dalam bentuk peta, pengambil keputusan akan lebih mudah
menentukan apa saja yang harus dilakukan ketika terjadi bencana. Informasi yang disampaikan
dalam peta juga akan lebih mudah dipahami oleh pembaca peta, misalnya mengenai luasan daerah
yang terdampak banjir serta bangunan mana saja yang terkena banjir.
15
BAB III
Mendapatkan informasi pada peta aktif (active map) melalui status bar
B. Instalasi QGIS
Untuk mendapatkan file instalasi QGIS, Anda dapat mengunduh secara gratis di situs
http://download.qgis.org. Selain memperoleh secara online, Anda juga dapat mengcopy file instalasi
yang tersimpan pada perangkat lain.
Setelah Anda mendapatkan file instalasi QGIS, langkah selanjutnya adalah menginstalnya ke
perangkat Anda. Berikut tahapan yang dapat Anda lakukan:
Buka direktori tempat Anda menyimpan file instalasi QGIS.
Jalankan file instalasi tersebut. Jika Anda menjalankan instalasi QGIS versi 1.8.0, akan muncul
16
Klik Next
Pada jendela license agreement, klik agree untuk menyetujui ketentuan yang ada pada license
agreement
Pada jendela berikutnya isikan direktori tempat Andaakan menginstal QGIS. Secara default QGIS
17
Pada jendela berikutnya Andaakan memilih komponen yang akan Anda install serta dataset yang
akan Anda download. Secara default Anda hanya akan menginstal QGIS tanpa
mengunduhcontoh dataset. Setelah Anda memilih komponen yang Anda butuhkan, klik Install.
18
19
Berikut ini adalah salah satu contoh beberapa layer yang telah dimuat dalam QGIS:
20
Layer vektor adalah sebuah dataset, biasanya dari jenis obyek yang spesifik, seperti jalan,
pohon, dan sebagainya.Layer vektor dapat terdiri atastitik, garis atau poligon.
b. Toolbar-toolbar (Toolbars)
Seperangkat tool yang sering Anda gunakan dapat dimasukkan ke dalam toolbar untuk
mengakses tool-tool dasar.Contohnya adalah toolbar File yang memungkinkan Anda untuk
menyimpan, memproses, mencetak, dan memulai sebuah proyek baru.
Bahkan apabila tool tool tersebut tidak terlihat pada toolbar , seluruh tool Anda akan tetap
dapat diakses melalui menu-menu. Sebagai contoh, jika Anda menghilangkan toolbar File (yang
berisi tombol Save), Anda masih dapat menyimpan peta Anda dengan mengklik menu File kemudian
klik Save.
c. Bidang peta (Map canvas)
Bidang peta merupakan tempat dimana peta ditampilkan.
d. Papan Status (Status bar)
Status bar menunjukkan kepada Anda informasi tentang peta yang sedang aktif.Status bar
juga memungkinkan Anda untuk menyesuaikan skala peta dan melihat koordinat kursor pada mouse
dalam peta.
e. Tool dasar pada QGIS
Perhatikan kembali bagian toolbar. Area ini memuat berbagai macam tools yang akan
membantu dalam melakukan operasi GIS. Jika Anda meletakkan mouse Anda diatas salah satu tool,
nama tool tersebut akan muncul yang akan lebih membantu Andadalam mengidentifikasi masingmasing tool.
Sebelumnya telah dijelaskan beberapa tool dasar yang dapat digunakan dalam QGIS, yaitu
tool save
project
untuk membuka proyek yang telah disimpan sebelumnya, dan tool composer
untuk
membuat layout peta dan mencetaknya kedalam berbagai format. Selain itu terdapat beberapa tool
lain yang dapat Anda gunakan untuk melakukan berbagai macam fungsi. Berikut adalah beberapa
tool dasar lain yang akan sering Anda gunakan:
21
Too
Nama tools
Fungsi
l
Edit tool
Hand tool
Zoom in
Zoom out
22
Sekarang klik tombol Browse dan arahkan pada file data_latihan/ Jalan_Sleman_OSM.shp (di
dalam direktori pelatihan Anda). Pilih file ini, klik Open. Andaakan melihat kotak dialog awalnya,
tetapi dengan file path yang terisi di dalamnya. Klik Open juga disini. Data yang Anda pilih akan
terpanggil.
Selamat! Anda sekarang mempunyai sebuah peta sederhana. Untuk menyimpan hasil
pekerjaan Anda:
Klik pada tombol Save As:
Simpan peta tersebut ke dalam data_latihan/ dan simpan dengan nama peta_sederhana.qgs
Sekarang perhatikan area pada status bar.Bagian tersebut menampilkan informasi terkait
peta yang sedang tampil pada area kerja Anda.Informasi informasi yang ditampilkan antara lain
koordinat batas terluar peta Anda, koordinat posisi kursor mouse Anda, skala peta, serta sistem
koordinat yang dipakai.
23
Gambar status bar diatas menunjukkan informasi koordinat batas terluar obyek pada peta.
Untuk merubahnya menjadi koordinat posisi kursor mouse Anda, Anda dapat melakukannnya
dengan mengklik ikon
Untuk memberikan pengaturan skala tertentu, dapat Anda lakukan dengan mengklik panah kebawah
dan memilih skala peta pada daftar, ataupun dapat Anda ketikkan langsung. Untuk mengubah
sistem koordinat dari peta Anda, dapat Anda lakukan dengan mengklik icon
24
BAB IV
a. Installasi Plugin
Anda dapat memperoleh berbagai macam plugin untuk mendukung pekerjaan Anda dalam
penggunaan QuantumGIS.
Ikuti perintah berikut untuk mengetahui beberapa plugin yang ada pada repository
QuantumGIS :
Klik menu
Plugin yang telah Anda install dapat Anda lihat didalam menu Plugin.Untuk melihat dan
mengelola seluruh plug-in yang telah Anda pasang, dapat Anda lakukan dengan mengklik menu
Plugin kemudian klik Manage Plugin. Akan muncul tampilan jendela seperti dibawah:
Perlu diperhatikan bahwa plug-in yang tampil pada jendela tersebut mungkin dapat berbeda
antara satu komputer dengan komputer lain, tergantung plug-in apa saja yang diinstal sebelumnya.
Pada jendela tersebut, Anda dapat melihat deskripsi setiap plugin, serta dapat menonaktifkan plugin
yang tidak Anda pakai dengan menghilangkan tanda silang pada bagian sebelah kiri ikon plugin.
Tambahkan plugin Open Layer dengan cara klikPLUGIN pada jendela QuantumGIS Anda,
26
Setelah terinstal masuk kembali ke menu PLUGINManage Plugins kemudian beri tanda
Gunakan plugin ini untuk menambahkan latar belakang berupa citra pada peta anda.
Menggunakan plugin Open Layer Akan Merubah sistem koordinat proyek Anda. Cek pada
menu CRS status
27
BAB V
B. Pengantar
InaSAFE merupakan plugin untuk perangkat lunak QGIS.InaSAFE bertujuan untuk
menghasilkan skenario dampak bahaya alam yang realistis untuk perencanaan, kesiapsiagaan dan
kegiatan
data
geografis
bahaya
dan
keterdampakan.Sebuah panduan pengguna dikembangkan oleh Ole Moeller Nielsen dan Tim Sutton
dapat melengkapi materi pelatihan yang singkat ini. Selama pelatihan ini, Anda akan mengeksplorasi
komponen-komponen yang berbeda dari plugin InaSAFE dan penggunaannya untuk skenario risiko
dan dampak bencana yang mudah digunakan. Sampel data akan disediakan dengan materi ini untuk
memberikan Anda kemampuan untuk belajar bagaimana memanipulasi data dalam InaSAFE, apa
saja persyaratan data dan apa jenis hasil yang dapat Anda harapkan dari data tersebut.
ekstraksi
file
zip
ke
dalam
plugin
tersebut
seharusnya
direktori
ekstraksi
plugin,
tersedia
pada
C:Users<usernameanda>.qgis/python/plugins/inasafe
Pengguna Mac dan Linux perlu mengikuti prosedur yang sama tetapi direktori plugin akan
berada di bawah directori $HOME.
Sebuah jendela pop-up yang berisi daftar semua plugin yang tersedia pada proyek QGIS Anda
saat ini akan muncul. Ketik InaSAFE di kotak filter. Anda akan melihat plugin InaSAFE muncul
dalam daftar. Sekarang centang pada checkbox di sebelahnya untuk mengaktifkan plugin
tersebut.
29
Panel dock InaSAFE akan muncul kemudian pada sebelah kiri jendela QGIS Anda.
30
Panel ini merupakan cara yang paling pokok untuk berinteraksi dengan tool-tool yang
tersedia dalam InaSAFE
Sebuah
ikon
InaSAFE
juga
akan
muncul
pada
toolbar
QGISAnda.Anda
dapat
menggunakannya untuk mengakses semua fungsi yang penting dari InaSAFE, seperti tombol untuk
mengatur jendela plugin InaSAFE, Editor Keyword, dan lain sebagainya.
31
Kemudian kotak dialog akan muncul, dan memperlihatkan gambar seperti di bawah ini:
Anda dapat mengklik tombol Help kapan saja dan ia akan membuka dokumentasi bantuan ke
halaman ini.
Only show visible layers in the InaSAFE dock: Pilihan ini menentukan apakah (bila tidak
dicentang) semua layer bahaya, layer ekposure dan layer dampak akan muncul pada combobox InaSAFE, atau (ketika dicentang) hanya layer yang terlihat pada peta saja yang akan
muncul.
Set QGIS layer name from title in keywords: Pilihan ini akan (saat diaktifkan)
mengakibatkan QGIS memberi nama layer-layer yang ada pada Layers tree menggunakan
kata kunci title (judul) pada file kata kunci layer tersebut. Jika layer ini tidak memiliki title
dalam kata kunci, atau tidak memiliki kata kunci sama sekali, penamaan layer yang normal
pada QGIS akan berlaku.
Zoom to impact layer on scenario estimate completion: Pilihan ini akan menyebabkan
Pilihan ini akan menyebabkan tampilan peta membesar/mengecil untuk sepenuhnya
memuat peta keluaran dari skenario dampak InaSAFE pada saat analisis selesai.
32
Hide exposure layer on scenario estimate completion: Pilihan ini akan menyebabkan QGIS
mematikan layer eksposure (dampak) yang digunakan pada saat InaSAFE selesai
menganalisis. Anda dapat mengaktifkan kembali kenampakan layer dengan mencentang
checkbox pada legenda.
Keyword cache for remote datasources: Pilihan ini digunakan untuk menentukan di mana
kata kunci (keywords) disimpan untuk dataset, dimana tidak mungkin untuk menulis kata
kunci tersebut ke dalam file *.keywords. Lihat Keywords System untuk informasi lebih lanjut.
Run analysis in separate thread (experimental): Pilihan ini akan mengakibatkan analisis
dijalankan pada masing-masing threadnya sendiri.
PERINGATAN!
Tidak disarankan menggunakan implementasi threaded saat ini. Untuk alasan ini,
implementasi ini dinonaktifkan secara default.
Menekan tombol Cancel (Batal) setiap saat akan menutup kotak dialog pilihan dan setiap
perubahan yang dilakukan tidak akan diterapkan.
Menekan tombol OK setiap saat akan menutup kotak dialog pilihan dan setiap perubahan
yang dibuat akan diterapkan segera.
Urutan tombol yang tepat yang ditampilkan pada kotak dialog ini mungkin berbeda
tergantung pada sistem operasi atau lingkungan desktop Anda.
keterdampakan. Lakukan perbesaran ke kejadian gempa jogja dengan cara klik kanan di layer
An earthquake in Yogyakarta like in 2006, kemudian pilih Zoom to Layer Extent.
Jangan lupa untuk mengaktifkan jendela InaSAFE melalui tombol
Anda akan melihat tampilan seperti berikut:
33
Layer yang berwarna gradasi merah-biru adalah layer yang menggambarkan bahaya gempa
bumi berdasarkan kekuatan gempa jogja tahun 2006, sedangkan layer yang berwarna abu-abu
menggambarkan populasi kepadatan penduduk.
Sekarang, mari kita lihat Jendela InaSAFE kita:
34
Informasi pada jendela tersebut menggambarkan kalimat sebagai berikut: Pada kejadian
gempa seperti yang terjadi di Yogyakarta pada tahun 2006, berapa orang yang akan meninggal
atau harus mengungsi?
Klik pada tombolRun, maka Anda akan melihat proses analisis sedang berlangsung:
35
Pada jendela yang muncul, Anda dapat melihat informasi yang dihasilkan dari analisis:
36
Dari informasi tersebut, kita mendapatkan jumlah orang yang meninggal dunia, yakni sekitar
2000 orang, dengan 5,4 juta orang harus mengungsi. Selain itu, hasil analisis juga memberikan
estimasi kebutuhan para pengungsi setiap minggunya, seperti beras, air minum, air bersih, dan
lain sebagainya.
Sekarang waktunya untuk latihan. Lakukan analisis serupa untuk jenis data yang lain dan
lihat hasil analisisnya
37
BAB VI
B. Pengantar
Dalam bab ini, Anda akan belajar bagaimana bekerja dengan data vektor dan simbologi pada
QGIS.
38
Klik tombol tersebut untuk menampilkan sebuah tabel dengan data atribut
layer Jalan_Sleman_OSM. Data tambahan ini disebut dengan data atribut. Garis yang dapat
Anda lihat di peta merepresentasikan di mana jalan itu mengarah; inilah data spasial.
Definisi ini biasa digunakan dalam SIG, jadi penting untuk mengingatnya!
Anda dapat menutup tabel atributnya sekarang.
Data vektor merepresentasikan fitur dalam bentuk titik, garis dan poligon pada sebuah
bidang koordinat. Data jenis ini biasanya digunakan untuk menyimpan fitur-fitur yang bersifat diskrit,
seperti jalan dan blok-blok kota.
klik Open.
39
Anda sekarang akan melihat lagi kotak dialog yang pertama. Perhatikan bahwa pilihan
dropdown di atas tiga tombol sekarang berisi guna_lahan.db@..., diikuti oleh path dari
file database pada komputer Anda.
Klik tombol Connect. Anda akan melihat tampilan berikut dalam kotak kosong sebelumnya:
Klik pada layer pertama untuk memilihnya, kemudian gunakan shift+click untuk memilih
semuanya sekaligus.
Klik Add. Ini akan menambahkan ketiga layer tersebut sekaligus.
Ingatlah untuk sering-sering menyimpan peta Anda! File peta tidak akan berisi data apapun
secara langsung, tetapi ia akan mengingat layer-layer mana saja yang Anda muat dalam peta
Anda.
40
Dengan menggunakan palet acak yang diberikan secara otomatis ketika memuat layer, peta
Anda saat ini mungkin menjadi tidak mudah dibaca.Anda dapat memilih warna dan simbol sendiri
untuk peta Anda. Inilah yang akanAnda pelajari di pelajaran berikutnya.
e. Simbologi
Simbologi dari sebuah layer merupakan kenampakan visualnya pada peta. Kekuatan dasar
SIG dibandingkan dengan cara lain untuk merepresentasikan data dengan aspek spasial adalah
bahwa dengan SIG, Anda membuat representasi visual yang dinamis dari data yang sedang Anda
kerjakan.
Oleh karena itu, tampilan visual dari peta (yang mana tergantung pada simbologi dari
masing-masing layer) sangat penting. Pengguna akhir dari peta yang Anda hasilkan harus dapat
dengan mudah melihat apa yang direpresentasikan oleh peta. Anda harus mampu untuk
41
mengeksplorasi data saat Anda sedang bekerja dengannya.Simbologi yang baik akan sangat
membantu.
Dengan kata lain, memiliki simbologi yang tepat bukan untuk kemewahan atau sekedar baik
saja. Penting bagi Anda untuk menggunakan SIG dengan benar dan menghasilkan peta dan informasi
yang dapat digunakan oleh orang banyak.
Mengubah warna
Untuk mengubah simbologi dari layer, buka layer Properties nya.Mari kita mulai dengan
mengubah warna layerpemukiman.
Klik kanan pada layer pemukiman dalam Daftar layer.
Pilih item menu Properties pada menu yang mucul.
Catatan
Anda juga dapat mengakses properties layer ini dengan mengklik dua kali pada layer dalam
daftar layer.
Pada jendela Properties:
Pilih tab Style di bagian paling kiri:
42
43
Sekarang yang Anda lakukan adalah lebih dari sekedar mengubah warna dengan cepat.
Jadi, klik pada tombol Change di bawah tampilan pilihan warna:
44
samping label Color (jika Anda belum melakukannya di pelajaran yang terdahulu).
Dalam kotak dialog yang muncul, pilih warna baru (yang kira-kira sesuai dengan warna
tanaman).
Klik OK sekali.
Selanjutnya, kita akan menghilangkan garis-garis yang ada diantara semua jenis vegetasi.
klik pada menu dropdown Border style. Saat ini, seharusnya menu ini menampilkan garis pendek
poligon).
45
Ubah lagi layer vegetasi sehingga ia memiliki outline bertitik yang berwarna agak sedikit lebih
mengecil pada peta Anda, dan amati saat layer Jalan_Sleman_OSM muncul dan menghilang.
Anda
dapat menggunakan roda (wheel) mouse Anda untuk melakukan zooming pada nilai
kenaikan tertentu. Disamping itu, Anda dapat juga menggunakan zoom tools seperti berikut
untuk melakukan zooming pada suatu jendela tertentu:
47
48
(Boleh jadi tampilan Andaakan berbeda, dalam hal warna misalnya. Tetapi Andaakan mengubah
penuh (solid color), tentu saja simbol layer ini akan sepenuhnya menutupi simbol sebelumnya.
Tambahan lagi, ia memiliki border style berupaSolid Line yang tidak kita inginkan. Simbol ini
harus kita ubah.
Penting untuk tidak bingung antara pengertian map layer berbeda dengan symbol layer. Map
layer adalah sebuah data vektor (atau raster) yang telah dimuat ke dalam peta. Simbol
layer merupakan bagian dari simbol yang digunakan untuk merepresentasikan map layer.
Selanjutnya, dalam panduan ini istilah map layer akan disebut sebagai layer saja,
sedangkan symbol layer akan disebut symbol layer untuk menghindari kebingungan.
Klik OK pada kotak dialog ini dan Apply di kotak dialog yang muncul setelahnya. Sekarang Anda
49
Perlu diperhatikan, jangan menggunakan terlalu banyak warna untuk sebuah peta yang
sebenarnya
Gunakan
Coba untuk memberikan tambahan simbol layer pada layer Jalan_Sleman_OSM (menggunakan
50
Hasilnya ternyata belum terlalu bagus! Jalan-jalan yang ada tampak terpotong-potong
Untuk mencegah hal ini terjadi, Anda dapat mengaktifkan symbol levels, yang mana akan
mengontrol bagaimana susunan tiap symbol layer yang berbeda dimuat dalam peta.
Di kotak dialog Layer Properties, klik Advanced Symbol levels:
51
Ketika Anda selesai, ingatlah untuk menyimpan simbol itu sendiri sehingga Anda tidak
kehilangan hasil pekerjaan Anda apabila Anda mengubah simbol itu lagi nantinya. Anda dapat
menyimpan style simbol yang saat ini aktif dengan mengklik tombol Save Style ... di bawah
tab Style pada kotak dialog Layer Properties. Simpan style Anda pada root directory untuk materi ini
di bawah data_latihan/styles. Style yang diubah dan tidak disimpan, akan hilang. Anda dapat
memanggil kembali style yang telah disimpan sebelumnya setiap saat dengan mengklik tombol Load
Style ....
52
Sebagai latihan..
Ubah lagi tampilan layer Jalan_Sleman_OSM.
Jalan tersebut harus berwarna abu-abu gelap atau hitam, dengan garis luar (outline) berwana
kuning tipis, serta garis putih putus-putus di bagian tengah agar tampak lebih mirip dengan jalan
yang sebenarnya.
Symbol level juga dapat digunakan pada classified layer (yaitu layer dengan beberapa symbol
sekaligus). Karena kita belum membahas mengenai klasifikasi, Andaakan bekerja dengan
beberapa data yang belum terklasifikasi, seperti contoh di bawah ini:
Buat peta baru dan tambahkan hanya dataset Jalan_Sleman_OSM.
Terapkan contoh_level_lanjut.qml yang tersedia di data_latihan/styles.
Zoom ke area sekitar kampus UGM (kelompok jalan dekat bagian tengah layer).
Dengan menggunakan symbol layer pastikan bahwa outline dari layer sesuai satu sama lain
53
54
Pelajari berbagai pilihan simbol yang tersedia, dan pilih jenis simbol layer selain Simple Marker.
Jika Anda ragu, gunakan Ellipse Marker.
Pilih garis tepi warna putih dan hitam, dengan lebar simbol (symbol width) 2,00 dan tinggi
55
Pastikan bahwa level simbol sudah benar sebelum menerapkan jenis tertentu.
Setelah Anda menerapkan jenisnya, lihat hasilnya di peta.Seperti yang Anda lihat, arah
simbol-simbol berubah searah dengan jalan tetapi tidak selalu membelok bersama dengan jalan
tersebut. Hal ini mungkin berguna untuk beberapa tujuan tertentu, tetapi tidak untuk tujuan yang
lain. Jika Anda suka, Anda dapat mengubah layer simbol yang dimaksud dengan cara sebelumnya.
56
sebelumnya.
Pelajari pilihan-pilihan yang tersedia dalam daftar.
Pilih salah satu yang menurut Anda cocok.
Jika ragu, gunakan Point pattern fill dengan pilihan-pilihan sebagai berikut:
57
Pindahkan ke bawah simbol layer pola titik dengan tombol Move down:
Sebagai hasilnya, Anda akan memiliki simbol bertekstur untuk layer urban. Anda dapat
mengubah ukuran, bentuk dan jarak dari titik-titik individu yang membentuk tekstur.
Mengubah simbologi untuk layer yang berbeda telah ditransformasi sekumpulan file vektor
ke dalam peta yang terbaca!
Contoh
peta-peta
yang
indah
dapat
Anda
lihat
pada
alamat
: http://gis.stackexchange.com/questions/3083/examples-of-beautiful-maps
Mengubah simbol untuk seluruh layer memang berguna, tetapi informasi yang terkandung
dalam setiap layer belum tersedia untuk seseorang yang membaca peta ini.Apa nama jalan tersebut?
Wilayah administratif mana yang masuk ke dalam daerah tertentu?Apa saja penggunaan lahan
untuk vegetasi? Semua informasi ini masih tersembunyi. Pelajaran berikutnya akan menjelaskan
bagaimana untuk merepresentasikan data ini pada peta Anda.
58
BAB VII
B. Pengantar
Klasifikasi data vektor memungkinkan Anda untuk menetapkan simbol yang berbeda untuk
fitur (obyek yang berbeda pada layer yang sama), tergantung pada atribut mereka. Hal ini
memungkinkan seseorang yang menggunakan peta untuk mudah melihat atribut dari berbagai fitur.
59
Buka tabel atribut untuk layer POI_Sleman_OSM (lihat kembali bab sebelum ini apabila
diperlukan). Field mana yang paling berguna untuk digambarkan dalam bentuk label,
dan mengapa?
Sekarang Anda tahu bagaimana menggunakan tabel atribut untuk melihat informasi yang
dimiliki oleh data yang Anda gunakan. Setiap dataset hanya akan berguna untuk Anda apabila ia
memiliki atribut yang Anda perlukan. Jika Anda mengetahui atribut mana yang Anda butuhkan, Anda
dapat dengan cepat memutuskan apakah Anda cukup menggunakan dataset yang sudah ada, atau
Anda perlu mencari dataset lain yang memiliki atribut yang Anda perlukan.
Atribut yang berbeda berguna untuk keperluan yang berbeda pula.Sebagian diantaranya
dapat direpresentasikan secara langsung dalam bentuk teks untuk dilihat oleh pengguna. Anda akan
mempelajari hal ini pada pelajaran selanjutnya.
Tool Label
Label dapat ditambahkan ke dalam peta untuk menunjukkan informasi terkait suatu suatu
obyek. Setiap layer vektor dapat memiliki label yang berhubungan dengannya. Isi dari label
bergantung pada data atribut sebuah layer.
Kotak dialog Layer Properties memang juga memiliki tab Labels, akan tetapi, untuk contoh ini
kita tidak akan menggunakannya. Tab tersebut memiliki terlalu sedikit opsi, yang mana
mungkin itulah sebabnya ia akan dihilangkan dari versi baru QGIS (setelah 1.8). Selain itu,
untuk pelajaran ini kita akan menggunakan Label tool, yang mana memiliki lebih banyak opsi
dan lebih user friendly.
Sebelum dapat mengakses tool Label, Anda perlu memastikan bahwa tool ini sudah
diaktifkan.
Pertama, lihat pada item menu View Toolbars.
Pastikan bahwa item Label telah dicentang. Jika belum, klik pada item Label untuk
mengaktifkannya.
Klik pada layer POI_Sleman_OSM pada Layers list, sampai ia tersorot.
Klik pada tombol toolbar berikut :
60
Anda harus memilih field mana pada tabel atribut yang akan digunakan sebagai label. Pada
pelajaran sebelumnya, Anda telah memutuskan bahwa field NAME adalah yang paling sesuai
untuk keperluan ini.
Pilih NAME dari daftar:
61
Klik OK.
Sekarang peta Anda seharusnya memiliki label seperti ini :
62
Apa yang kita punya sejauh ini sudah cukup baik, tetapi seperti yang dapat Anda lihat, label
yang ada saling bertumpukan dengan titik yang diwakilinya. Hal ini tidak terlalu baik.Teks yang ada
juga sedikit lebih besar daripada yang kita butuhkan. Kekurangtepatan ini harus dibenahi!
Akan muncul sebuah kotak dialog Select Font, mirip dengan yang banyak dijumpai di program-
program lain. Ubah huruf menjadi ukuran Arial 9. Sekarang label Anda akan tampak seperti ini :
63
Masalah font sudah kita selesaikan! Sekarang mari kita lihat soal label yang menutupi titik.
Tetapi sebelum kita melakukannya, mari kita lihat pada pilihan Buffer.
Buka kotak dialog Label tool.
Nonaktifkan buffer label dengan cara mengklik checkbox yang berada di samping kata-
kata Buffer.
Klik Apply.
Lihat hasilnya pada peta :
klik Apply.
64
Klik Apply.
Hasilnya adalah sebagai berikut :
65
Pada banyak kasus, lokasi suatu titik tidak harus sangat teliti. Sebagai contoh, sebagian besar
titik yang ada di layer POI_Sleman_OSM merujuk kepada keseluruhan kota atau daerah pinggiran
kota. Titik yang berhubungan dengan fitur semacam ini tidak terlalu spesifik pada skala
kecil.Menampilkan titik dengan terlalu spesifik seringkali membingungkan pembaca peta.
Untuk mencegah kesalahpahaman semacam ini, simbol titik lebih baik dinonaktifkan dan
diganti secara keseluruhan dengan label.
Di QGIS, Anda dapat melakukan ini dengan cara mengubah posisi label agar ditampilkan secara
Sembunyikan simbol titik dengan cara melakukan editing layer, dan atur ukuran titiknya
menjadi: 0
66
Seperti yang Anda lihat, sebagian label sekarang hilang sehingga mencegah terjadinya
overlap (pada skala ini).Hal ini bermanfaat ketika Anda bekerja dengan dataset yang memiliki banyak
67
titik, tetapi di situasi lain Anda dapat kehilangan informasi yang berguna. Terdapat cara lain untuk
menangani kasus seperti ini, yang akan kita bahas pada latihan selanjutnya.
Latihan
Kembalikan pengaturan label dan simbol sebagaimana semula.
Atur skala peta menjad 1:50000. Anda dapat melakukannya dengan mengetik pada
Hasilnya tidak sulit dibaca dan membingungkan! Agar label garis dapat ditampilkan dengan
baik, kita harus mengedit beberapa pilihan.
Sembunyikan layer POI_Sleman_OSM sehingga tidak mengganggu .
Aktifkan label untuk layer Jalan_Sleman_OSM sebagaimana sebelumnya (Gunakan Label
68
Hasilnya tampak lebih baik dari sebelumnya, tetapi masih kurang ideal. Sebagai permulaan,
beberapa nama muncul lebih dari sekali, dan hal ini tidak selalu diperlukan. Untuk mencegah hal
ini terjadi :
Aktifkan opsi Merge connected lines to avoid duplicate labels (juga terletak pada
tab Advanced Anda mungkin harus menggulung layar ke bawah untuk melihatnya).
Fungsi lain yang berguna untuk diperhatikan adalah untuk menghindari penggambaran layer
69
Tetapkan nilai untuk Suppress labeling of features smaller than ... menjadi 5mm dan perhatikan
yang dapat kita lihat sebelumnya, opsi horizontal bukan ide yang baik pada kasus ini. Jadi mari
kita coba opsi curved saja!
Pilih curved dalam tab Advanced dari kotak dialog Layer labeling settings.
Hasilnya akan seperti gambar berikut:
Sebagaimana dapat Anda lihat, banyak label yang sebelumnya tampak menjadi tersembunyi
karena kesulitan untuk membuat label mengikuti garis jalan yang berkelok-kelok sambil tetap
terbaca. Anda dapat memutuskan model pelabelan yang akan digunakan, tergantung pada mana
yang menurut Anda lebih berguna atau terlihat lebih bagus.
70
Jelas ini tidak ideal, jadi kita perlu solusi yang lain. Itulah pelajaran ini!
71
72
73
Klik pada tanda panah (atau tanda plus) disamping vegetasi pada Layer list, Anda akan melihat
Jadi, apa yang kita lakukan ini cukup berguna! Tetapi terlihat menyakitkan bagi mata yang
Hilangkan garis luarnya dengan cara yang sama seperti yang Anda lakukan sebelumnya, dan
klik OK(Jika Anda memerlukannya, Anda dapat kembali ke pelajaran sebelumnya dimana materi
ini dibahas agar Anda ingat bagaimana hal ini dilakukan)
Klik pada tombol Delete all :
74
Langkah ini menghilangkan kelas-kelas yang buruk sehingga Anda bisa memulai kembali.
Klik pada Classify lagi, dan simbol baru akan muncul.
Andaakan melihat bahwa simbol yang baru tidak memiliki garis luar, karena Anda telah
menghilangkannya!
Ubah warna setiap kota dengan cara klik dua kali pada blok berwarna yang mewakili simbolnya:
75
Gunakan warna pilihan Anda sendiri, tapi pastikan bahwa warna-warna ini tidak terlalu cerah,
sehingga peta yang dihasilkan tidak seburuk yang sebelumnya. Pada contoh berikut, kita akan
menggunakan warna-warna ini :
76
77
Anda tidak perlu khawatir, karena hanya simbolnya saja yang dihapus, bukan datanya.
Ingatlah untuk menyimpan peta Anda sehingga Anda tidak kehilangan apa yang sudah Anda
peroleh dengan susah payah!
Pada klasifikasi ordinal, kategori obyek diatur dalam suatu urutan tertentu. Contohnya, kotakota di dunia diberi ranking berdasarkan seberapa penting kota tersebut untuk perdagangan dunia,
tujuan liburan, budaya, dan sebagainya.
Pada klasifikasi interval, angka yang ada diletakkan pada suatu skala dengan nilai positif,
negatif dan nol. Contohnya: tinggi di atas/di bawah permukaan laut, temperatur di atas/di bawah
titik beku (0 derajat Celsius), dan seterusnya.
Pada klasifikasi interval, angka yang ada diletakkan pada suatu skala dengan nilai positif,
negatif dan nol. Contohnya tinggi di atas/di bawah permukaan laut, temperatur di atas/di bawah
titik beku (0 derajat Celsius), dan seterusnya.
Simpan simbologi vegetasi Anda (jika Anda ingin menyimpannya) dengan cara mengklik
masalah layer ini tidak memiliki field luas! Kita harus membuatnya terlebih dahulu.
Masuk ke mode edit dengan mengklik tombol ini :
Klik OK.
79
Kolom baru akan ditambahkan pada ujung paling kanan di tabel. Anda mungkin harus
menggulung layar ke kanan untuk melihatnya. Kolom ini belum berisi apapun selain
nilai NULL yang banyak.
Untuk memecahkan masalah ini, kita harus menghitung sendiri luasannya.
Buka field calculator :
Ubah nilai yang terdapat pada bagian atas kotak dialog seperti ini :
80
tabel atributnya.
Catatan
Luasan ini berada dalam satuan degrees. Nanti kita akan merubahnya menjadi meter persegi.
Buka kotak dialog Layer propertiespada tab Style.
Ubah style klasifikasi dari Classified menjadi Graduated:
81
Di bawah Color ramp, pilih New color ramp... untuk memunculkan kotak dialog berikut :
Pilih Gradient (jika belum terpilih) dan klik OK. Anda akan melihat ini :
Andaakan menggunakan ini untuk menunjukkan luasan, dimana area yang kecil sebagai: Color
82
Klik OK.
Pilih nama yang sesuai untuk style warna yang baru.
Klik OK after filling in the name.
Sekarang Anda akan melihat yang seperti ini :
83
Sebagai latihan:
Hapusgaris diantara kelas-kelas yang ada.
Ubah nilai Mode dan Classes sampai Anda memperoleh hasil klasifikasi yang masuk akal.
84
85
Sekarang Anda mempunyai dua kelas area, dengan penekanan pada penggunaan lahan berupa
Hutan.
Simbologi memungkinkan kita merepresentasikan atribut suatu layer sehingga mudah dibaca.
Simbologi juga memungkinkan kita dan pembaca peta untuk memahami pentingnya suatu
86
fitur, dengan menggunakan atribut yang relevan sesuai pilihan kita. Tergantung pada masalah
seperti apa yang akan Anda hadapi, Anda dapat menerapkan teknik klasifikasi yang berbeda
untuk memecahkan masalah-masalah tersebut.
Sekarang kita telah memiliki sebuah peta yang baik. Untuk menjadikan peta ini sebagai
sebuah peta yang dapat dibaca oleh orang lain, kita dapat menggunakan map composer untuk itu.
Ini akan kita pelajari nanti.
87
BAB VIII
B. Pengantar
Data raster sangat berbeda dari data vektor.Data vektor memiliki fitur diskrit yang dibuat
dari simpul (vertex), dan mungkin terhubung dengan garis dan atau luasan.Data raster adalah seperti
gambar yang lain. Meskipun raster dapat menggambarkan berbagai properti dari obyek di dunia
nyata, obyek-obyek tersebut bukan merupakan obyek-obyek yang terpisah, melainkan, mereka
direpresentasikan menggunakan piksel dari berbagai nilai warna yang berbeda.
Selama bekerja dengan modul ini, Anda akan menggunakan data raster untuk melengkapi
analisis SIG yang ada.
folder data_latihan/rasters.
Muat data-data tersebut secara terpisah, atau tekan ctrl dan klik pada keempat data tersebut
88
Hal pertama yang akan Anda lihat adalah bahwa tidak ada yang tampak terjadi pada peta
Anda. Apakah raster tersebut tidak tampak di layar?Ya, data raster tersebut berada di Layers list, jadi
jelas data tersebut telah terpanggil. Masalahnya adalah bahwa data raster tersebut tidak dalam
proyeksi yang sama. Untungnya, kita sudah mengerti apa yang harus dilakukan dalam situasi ini.
Kita telah memiliki 4 foto udara yang mencakup seluruh area studi kita.
89
Perhatikan field teks di bagian bawah kotak dialog tersebut.Apa yang dilakukan oleh dialog
ini adalah menulis teks untuk Anda. Hal tersebut merupakan rangkaian perintah yang panjang yang
akan dikerjakan oleh QGIS.
dari Layers list sehingga layer-layer lain yang aktif dapat terlihat.
90
Tidak semua data raster adalah foto udara. Ada banyak bentuk data raster yang lain.Adalah
penting untuk melakukan simbolisasi data dengan baik sehingga akan terlihat dengan baik dan
berguna.
Set data ini adalah sebuah Model elevasi digital (DEM). DEM adalah peta dari elevasi
(ketinggian) terain, yang memungkinkan kita untuk melihat, misalnya, dimana letak pegunungan dan
lembah.
Setelah DEM itu terpanggil, Anda akan melihat bahwa pada dasarnya DEM adalah sebuah
kotak berwarna abu-abu. DEM tersebut dapat dilihat disini bersama dengan layer-layer vektor di
atasnya:
91
Hal tersebut karena simbologinya belum disesuaikan.Pada foto udara yang berwarna,
semuanya telah didefinisikan.Tetapi jika Anda memuat sebuah data raster dan hanya sebuah kotak
berwarna abu-abu, kemudian Anda mengetahui belum ada simbologinya.Simbologi untuk raster
tersebut masih perlu didefinisikan.Itulah yang harus Anda lakukan selanjutnya.
informasi tentang pada layer tersebut. Apakah ada data di dalamnya? Mari kita lihat.
Ubah Color map menjadi Pseudocolor:
Klik OK.
Anda akan melihat tampilan raster seperti ini:
92
Tampilan tersebut memberitahu kita tentang kondisi lapangan berdasarkan data dalam layer
tersebut. Tetapi mungkin kita tidak ingin melakukan simbolisasi tampilan tersebut menggunakan
warna-warna itu.
Buka Layer Properties lagi.
Ganti Color map kembali menjadi Grayscale.
Tapi kali ini, untuk menghindari layer tersebut menjadi kotak berwarna abu-abu lagi, mari kita
perintahkan QGIS untuk merentangkan nilai-nilai warnanya. Ini akan membuat QGIS
menggunakan semua warna yang tersedia (dalamGrayscale, ada hitam, putih dan semua corak
antara warna abu-abu diantaranya).
Perintahkan QGIS untuk menggunakan Custom min / max values:
93
Berapa nilai minimal dan maksimal yang harus digunakan untuk perentanganini? Nilai-nilai
tersebut yang saat ini berada dalam Custom min / max values adalah nilai-nilai yang sama yang
hanya memberikan kita sebuah kotak abu-abu sebelumnya. Sebaliknya, kita harus menggunakan
nilai minimum dan maksimum yang sebenarnya dalam citra, bukan? Untungnya, Anda dapat
menentukan nilai-nilai tersebut dengan mudah dengan memanggil nilai-nilai minimum dan
maksimum dari raster tersebut.
Dalam Load min / max values from band pilih Estimate (faster).
Klik tombol Load:
Klik OK.
Anda akan melihat nilai-nilai dari raster ditampilkan dengan baik, dengan warna yang lebih gelap
94
kontras yang terbaik dalam wilayah lokal yang Anda perbesar (zoom). Hal tersebut berguna
95
untuk dataset yang luas. Tombol pada sisi kiri akan melebarkan nilai minimal dan maksimal
untuk membuat nilai-nilai pada seluruh citra menjadi konstan.
Klik tombol pada sisi kiri (Stretch Histogram to Full Dataset). Anda akan melihat bahwa sekarang
Fungsi-fungsi di atas hanya merupakan fungsi-fungsi dasar bagi Anda untuk memulai simbologi
raster. QGIS juga menyediakan Anda banyak pilihan lain, seperti melakukan simbolisasi layer
menggunakan standar deviasi, atau merepresentasikan band-band dengan warna-warna yang
berbeda dalam sebuah citra multispektral.
D. Analisis Terrain
Beberapa jenis raster tertentu memungkinkan Anda untuk mendapatkan informasi yang
lebih baik mengenai terain yang direpresentasikannya.Model Elevasi Digital (DEM) sangat berguna
dalam hal ini. Dalam pelajaran ini Anda akan menggunakan tool Terrain Analysis untuk mengetahui
lebih lanjut tentang area studi untuk pengembangan perumahan yang diusulkan dari sebelumnya.
a. Menghitung Hillshade
DEM yang Anda miliki dalam peta Anda sekarang menunjukkan elevasi dari terain, tetapi
DEM tersebut masih terlihat sedikit abstrak.DEM mengandung semua informasi 3D tentang terain
yang Anda butuhkan, tetapi DEM tersebut tidak tampak seperti obyek 3D.Untuk mendapatkan
tampilan DEM yang lebih baik, hal ini dapat dimungkinkan dengan menggunakan hillshade,
yaitupenggunaan sinar dan bayangan data raster yang menghasilkan gambar kenampakan 3D.
Untuk
bekerja dengan DEM, Anda harus menggunakan tool analisis DEM (Terrain
models) di QGIS.
Klik item menu Raster Analysis DEM (Terrain models).
Pada kotak dialog yang akan muncul, pastikan bahwa Input file nya adalah layer DEM.
Atur Output file menjadi hillshade.tif pada direktori data_latihan/evakuasi_bencana.
Pilih kotak di sebelah Load into canvas when finished.
Anda boleh mengabaikan semua pilihan lain tanpa merubahnya.
Klik OK untuk membentuk hillshade.
96
Ketika dialog memberitahu Anda bahwa prosesnya telah selesai, klik OK pada pesan untuk
mengabaikannya.
Klik Close pada kotak dialog DEM (Terrain models).
Sekarang Anda telah mempunyai layer baru yang bernama hillshade dengan tampilan seperti ini:
Tampilannya terlihat bagus dan 3D, tetapi apakah kita bisa membuatnya lebih baik lagi? Hillshade itu
sendiri tampak seperti sebuah gips. Tidak bisakah kita menggunakannya bersama-sama dengan data
kita yang lain, misalnya raster yang lebih berwarna-warni? Tentu saja kita bisa, dengan
menggunakan hillshade sebagai overlay.
97
Hillshade dapat memberikan informasi yang sangat berguna tentang sinar matahari pada
waktu tertentu dalam sehari.Tetapi juga dapat digunakan untuk tujuan estetika, untuk membuat
peta terlihat lebih baik.Kuncinya adalah dengan mengatur hillshade agar lebih transparan.
Ubah simbologi dari DEM asli dengan menggunakan skema Pseudocolor.
Sembunyikan semua layer kecuali layer DEM dan layer hillshade.
Klik dan geser DEM ke bawah layer hillshade dalam Layers list. Control rendering order (di
Aktifkan dan nonaktifkan layer hillshade secara bergantian dalam Layers list untuk melihat
Dengan menggunakan hillshade dengan cara ini, akan memungkinkan untuk meningkatkan
topografi dari bentang alam. Jika pengaruhnya tidak terlihat cukup kuat bagi Anda, Anda dapat
mengubah transparansi dari layer hillshade; tetapi tentu saja semakin terang hillshade, maka warna
di belakangnya akan semakin redup. Anda harus menemukan keseimbangan yang pas untuk Anda.
c.
Menghitung Slope
Hal lain yang berguna untuk diketahui tentang terain adalah seberapa curam sebuah terain.
Jika anda ingin membangun rumah pada tanah di atas terain, maka Anda membutuhkan tanah yang
relatif datar.
Untuk
melakukannya, Anda perlu menggunakan mode Slope pada tool DEM (Terain
models).
Buka tool seperti sebelumnya.
Pilih Mode pilih Slope:
99
Dataset . Sekarang Anda akan melihat slope dari terain, dengan piksel yang berwarna hitam
yang menggambarkan terain yang datar dan piksel berwarna putih menggambarkan terain yang
curam:
100
101
BAB IX
B. Pengantar
Mari kita diskusikan lagi mengenai Referensi Koordinat Sistem (CRS).Kita telah menyinggung
ini secara singkat sebelumnya, tapi kita belum membahasnya secara mendetail. Bab ini akan
mengulas mengenai Sistem Referensi Koordinat di QGIS dan bagaimana menggunakannya.
Sementara di Indonesia, set nilai ini menjadi 1:5000000 (satu banding lima puluh juta).
Geser sekitar peta sambil tetap mengawasi field Scale .
102
Apakah skalanya berubah?Hal ini terjadi karena Anda berpindah dari satu titik yang Anda
perbesar ke skala 1:5000000 yang berada di tengah - tengah layar Anda.Di sekeliling titik itu,
skalanya berbeda.Untuk memahami alasannya, pikirkan tentang globe.Globe mempunyai garis
melintang di sepanjang Utara ke Selatan.Garis-garis bujur terpisah jauh di khatulistiwa, tapi mereka
bertemu di kutub.Dalam GCS, Anda bekerja di atas bidang bumi ini, tetapi layar Anda adalah datar.
Ketika Anda mencoba untuk menyajikan bola pada permukaan yang datar, akan terjadi distorsi,
seperti yang terjadi jika Anda memotong terbuka bola tenis dan mencoba untuk meratakannya. Pada
peta garis bujur tetap sama berjauhan satu sama lain, bahkan di kutub (dimana mereka seharusnya
bertemu). Ini berarti bahwa, saat Anda melakukan perjalanan jauh dari khatulistiwa pada peta Anda,
skala dari obyek yang Anda lihat akan lebih besar dan lebih besar. Dengan kata lain, tidak ada skala
konstan pada peta kita!
Untuk mengatasi hal ini, mari kita gunakan Sistem Koordinat Proyeksi (PCS) sebagai gantinya.
PCS memproyeksikan atau mengubah data dengan cara membuat penyisihan perubahan skala dan
memperbaikinya. Oleh karena itu, untuk menjaga skala tetap konstan, kita harus melakukan proyeksi
ulang data kita dengan cara menggunakan PCS.
QGIS:
Pada dialog yang muncul, berilah tanda centang di kotak pilihan Enable On the fly CRS
transformation.
Ketik kata global ke dalam bidang Filter. Satu CRS (NSIDC EASE-Grid Global) akan muncul dalam
daftar.
Klik CRS tersebut, kemudian klik OK .
Perhatikan bagaimana perubahan bentuk Indonesia sekarang. Semua proyeksi bekerja dengan
103
Proyeksi On the fly juga digunakan untuk menggabungkan dataset dengan CRS yang
berbeda.
Nonaktifkan lagi proyeksi On the fly:
Klik pada tombol CRS Status lagi.
Hilangkan tanda centang pada kotak Enable On the fly CRS transformation.
Klik OK.
Tambahkan satu layer vektor pada peta Anda yang memiliki data Indonesia saja. Andaakan
Sekarang kita melihat Indonesia... tetapi mengapa tampilan seluruh dunia yang lain tidak
terlihat?
Kita dapat memperbesar ke tampilan dua layer, tapi kita tidak bisa melihat kedua layer
tersebut
bersamaan.Penyebabnya
adalah
dalam
Sistem
sistem derajat,
Koordinat
Referensi
yang
adalah
dalam meter.Sebuah titik di Jakarta dalam datasetIndonesia berjarak sekitar 9 100 000 meter dari
katulistiwa. Namun dalam dataset continents, titik yang sama adalah terletak sekitar 6.1 derajat dari
katulistiwa.
Kedua jarak tersebut adalah sama - tapi QGIS tidak tahu itu! Anda belum memproyeksikan
ulang kedua data tersebut.
QGIS tidak tahu di mana lokasi pulau-pulau di Indonesia yang seharusnya. Jika data
memberitahu QGIS bahwa pulau-pulau tersebut adalah sekian meter dari garis khatulistiwa dan
Indonesia hanya membentang 14 meter dari utara ke selatan, maka itulah yang akan ditampilkan
QGIS.
104
Sekarang, karena telah dibuat pada sistem proyeksi CRS yang sama, kedua dataset tersebut
Ketika menggabungkan data dari sumber yang berbeda, penting untuk diingat bahwa
gabungan data itu mungkin tidak dalam CRS yang sama. Proyeksi ulang On the fly akan membantu
Anda untuk menampilkan mereka secara bersamaan.
Perhatikan bahwa luas semua fitur sangat kecil, mendekati nol. Hal ini karena luas daerah ini
didefinisikan dalam derajat - tidak dalam Sistem Koordinat Proyeksi.Untuk menghitung luas lahan
dalam meter persegi, data harus dalam meter persegi juga.Oleh karena itu kita harus melakukan
proyeksi ulang.
Tapi itu tidak akan membantu jika hanya menggunakan proyeksi ulang on the fly. Proyeksi
On the fly melakukan apa yang diperintahkan tetapi hal tersebut tidak mengubah data, hanya
105
melakukan proyeksi ulang layer yang muncul pada peta. Untuk benar-benar melakukan proyeksi
ulang data tersebut, Anda perlu mengekspornya ke file baru menggunakan proyeksi baru.
layer as....
Klik pada tombol Browse di sebelah field Save as.
Arahkan ke data_latihan/ dan beri nama baru sebagai vegetasi_terproyeksi.shp .
Jangan ubah Encoding yang ada.
Ubah nilai dari Layer CRS pada menu dropdown ke Selected CRS.
Klik tombol Browse di bawah dropdown.
Dialog CRS Selector sekarang akan muncul.
Dalam bidang Filter cari 49S
Pilih WGS 84 / UTM zone 49S dari daftar.
Klik OK.
Dialog Save vector layer as... akan tampak seperti berikut:
106
Klik OK.
Lihat kembali pelajaran Klasifikasi untuk mengingat cara menghitung luas.
Perbarui kolom Luas dengan menjalankan perintah yang sama seperti sebelumnya:
Ini akan memperbarui kolom Luas dengan luas penggunaan lahan dalam meter persegi.
Untuk menghitung luas dalam hektar, lakukan langkah berikut:
107
Lihatlah nilai-nilai baru dalam tabel atribut Anda.Angka luasan dalam hektar lebih mudah
dibaca dan dipahami daripada dalam satuan derajat.Memproyeksikan data dalam proyeksi yang
tepat sebelum menghitung luas diperlukan sebelum menghitung luas, jarak, dan nilai-nilai lain yang
bergantung pada sifat spasial dari layer.
108
Klik pada tombol dengan ikon bintang untuk membuat proyeksi baru. Andaakan melihat bahwa
109
Proyeksi-proyeksi yang berbeda berguna untuk tujuan yang berbeda. Dengan memilih
proyeksi yang tepat Anda akan memastikan fitur pada peta Anda akan disajikan dengan akurat.
110
BAB X
B. Pengantar
Membuat peta menggunakan data yang sudah ada hanyalah permulaan saja. Di modul ini,
Anda akan mempelajari bagaimana memodifikasi data vektor yang sudah tersedia dan membuat
sebuah dataset yang sama sekali baru.
111
Pada tahap ini penting untuk menentukan jenis dataset yang Anda inginkan. Setiap jenis
layer vektor dibangun berbeda di latar belakang, sehingga begitu Anda telah membuat layer, Anda
tidak dapat mengubah jenisnya..
Untuk latihan selanjutnya, kita akan membuat fitur baru yang mendeskripsikan luasan.
Untuk fitur semacam ini, Anda harus membuat sebuah dataset berupa poligon.
Klik pada tombol Polygon:
Hasil dari kotak dialog ini adalah tipe geometri yang benar akan diberikan ketika dataset vektor.
Kolom berikutnya adalah untuk menentukan Sistem Referensi Koordinat CRS).Sebuah CRS
menentukan bagaimana mendefinisikan suatu titik di bumi dalam hal koordinatnya.Karena terdapat
banyak cara untuk melakukan ini, maka terdapat banyak CRS yang berbeda. CRS dalam latihan ini
adalah WGS84, jadi sudah benar secara default:
112
Berikutnya ada sekumpulan kolom yang terdapat dalam New attribute. Secara default, layer
baru hanya memiliki satu atribut, yaitu kolom id (Anda bisa melihatnya di Attributes list). Agar
data yang Anda buat menjadi berguna, perlu ada deskripsi tentang fitur tersebut. Kita akan
menambah satu kolom yang disebut nama.
Ikuti pengaturan berikut, kemudian klik tombol Add to attributes list:
113
b. Sumber Data
Bila Anda membuat data baru, obyeknya harus benar-benar ada.Anda harus mendapatkan
informasi mengenai obyek tersebut dari suatu tempat.
Ada banyak cara untuk memperoleh data tentang obyek. Misalnya , Anda bisa menggunakan
GPS untuk merekam koordinat titik-titik di permukaan bumi, kemudian mengimpor data ke QGIS.
Atau menggunakan teodolit dan memasukkan koordinat secara manual untuk membuat fitur baru.
Atau bisa menggunakan proses digitasi untuk melacak obyek dari data penginderaan jauh, seperti
citra satelit atau foto udara.
Untuk contoh kita. Anda akan menggunakan pendekatan digitasi. Sampel dataset raster
telah disediakan, jadi Anda akan mengimpornya mereka seperlunya.
114
Untuk memulai digitasi, Anda harus masuk edit mode.Perangkat lunak GIS umumnya
mengatur ini untuk mencegah dari ketidaksengajaan Anda mengedit atau menghapus data penting.
Mode edit diaktifkan atau dimatikan secara individual untuk setiap layer.
Untuk masuk ke mode edit untuk layer gedung_kampus layer:
Klik pada layer didalam Layer list untuk memilihnya. (Pastikan bahwa layer yang benar telah
Delete Selected: menghapus fitur yang di pilih (hanya fitur aktif yang dipilih).
Cut Features: memotong fitur yang dipilih (hanya fitur aktif yang terpilih).
Copy Features: menggandakan fitur yang terpilih (hanya fitur aktif yang terpilih).
Paste Features: tempel dari hasil potongan atau hasil penggandaan dari fitur peta
(hanya aktif jika fitur sudah dipotong atau digandakan).
Anda ingin mengisi fitur baru?Klik tombol Add Feature untuk memulai mendigitasi jalan
Anda akan melihat bahwa kursor mouse Anda telah menjadi benang silang. Hal ini
memungkinkan Anda untuk lebih akurat menmpatkan poin yang akan didigitasi. Ingat bahwa ketika
Anda menggunakan alat digitasi, Anda dapat memperbesar dan memperkecil peta Anda dengan
menggulung roda mouse, dan Anda dapat menjelajah dengan menekan roda mouse dan menyeret di
sekitar peta.
Fitur pertama yang akan didigitasi adalah lapangan GSP:
116
Untuk menempatkan poin terakhir, klik kanan dimanapun Anda inginkan. Ini mengakhiri
pembuatan. Jika Anda membuat kesalahan, terus digitasi sampai Anda selesai membuat fitur
seperti di atas, kemudian :
Pilih fitur dengan tool Select Single Feature:
Sebagai latihan, digitasi sekolah itu dan lapangan diatasnya. Gunakan gambar ini untuk
membantu Anda:
117
Ketika Anda sudah menyelesaikan pengisian fitur ke layer: jangan lupa untuk menyimpan hasil
pengeditan Anda dan kemudian keluar dari mode edit.
c. Kesimpulan
Sekarang Anda tahu cara membuat sebuah fitur! Latihan ini tidak meliputi menambahkan
fitur titik, karena itu tidak terlalu diperlukan ketika Anda telah bekerja dengan fitur yang lebih rumit
(garis dan poligon). Cara kerjanya persis sama, kecuali Anda hanya klik sekali di lokasi titik Anda
kemudian memberikan atribut seperti biasa, dan maka fitur pun dapat dibuat.
Mengetahui bagaimana digitasi penting karena hal itu merupakan kegiatan yang sangat
umum dalam program GIS.
d. Apa Selanjutnya?
Fitur pada sebuah layer SIG tidak hanya gambar, tapi juga berupa benda di ruang. Misalnya,
poligon yang berdekatan akan diketahui keterkaitannya antara satu dengan satu sama lain. Inilah
yang disebut dengan topology. Dalam pelajaran berikutnya Anda akan melihat contoh mengapa ini
bisa bermanfaat.
118
BAB XI
B. Pengantar
Data vektor dianalisis untuk mengungkapkan bagaimana fitur yang berbeda berinteraksi satu
sama lain dalam ruang. Terdapat banyak fungsi-fungsi analisis dalam SIG, sehingga kita tidak akan
menggunakan semuanya. Sebaliknya, kita akan mengajukan pertanyaan dan mencoba
menyelesaikannya dengan menggunakan fungsi-fungsi yang disediakan QGIS.
119
Tempat Pengungsian Sementara untuk menampung pengungsi di desa-desa sekitar Gunung Merapi
apabila suatu saat terjadi letusan. Kriteria yang harus dipenuhi untuk lokasi pengungsian ini adalah:
Akses ke lokasi tersebut harus cukup mudah, sehingga jaraknya tidak lebih dari 300
meter dari jalan primer atau jalan sekunder.
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita akan membutuhkan data sebagai berikut:
Data penggunaan lahan di Kabupaten Sleman.
Jalan-jalan di Kabupaten Sleman beserta kelas jalannya.
Lokasi fasilitas kesehatan.
KRB Merapi
Data untuk latihan ini telah disediakan.Namun demkian dalam situasi riil Anda mungkin perlu
untuk mencari penyedia dataset yang dibutuhkan. Kantor Badan Pertanahan Nasional, Bappeda atau
BNPB merupakan sumber yang tepat untuk jenis data yang Anda akan butuhkan.
b. Memulai Proyek
Sekarang kita tahu apa yang akan kita lakukan, mari kita mulai!
Buat sebuah project QGIS baru.
Menambahkan layer baru. layer-layer tersebut dapat ditemukan di
folder data_latihan/data_terproyeksi.
Tambahkan layer jalan_sleman_49S, tempat_penting_Sleman_49S, KRB3_49S
dan vegetasi_49S.
Anda mungkin sudah familiar dengan data-data ini. Beberapa dari layer-layer ini merupakan
data yang sama yang telah kita gunakan selama ini, yang sekarang sudah dalam sistem koordinat
terproyeksi. Hal ini diperlukan untuk analisis, untuk alasan yang sudah kita bahas pada pelajaran
sebelumnya. (Kita ingin dapat menghitung jarak dalam satuan meter dan luas dalam meter persegi,
bukan dalam derajat.)
120
beri nama sebagai evakuasi_bencana. Folder ini merupakan tempat penyimpanan dataset baru
hasil dari fungsi analisis.
Sekarang kita telah memperoleh data, mari kita analisis data tersebut!
121
Sekarang kita perlu memerintahkan kepada QGIS untuk menunjukkan kepada kita lahan yang
memiliki nilai kec sama dengan Ngemplak , Turi , atau Pakem , serta merupakan suatu Kebun atau
Tegalan .
Klik dua kali kata kec dalam daftar Fields. Klik tombol = (di dalam Operators), kemudian klik dua
kali pada kata Ngemplak di panel sebelah kanan. Gunakan operator OR sebagai pemisah dan
lakukan hal yang sama pada kedua kecamatan yang lain.
Sekarang sorot Ngemplak pada panel Fields. Lakukan hal yang sama seperti di atas untuk
penggunaan lahan TEGALAN dan KEBUN dalam daftar Values. Seperti sebelumnya, gunakan
operator OR untuk membuat beberapa kriteria. Tampilan query Anda sekarang harusnya seperti
ini:
Anda harus memastikan lokasi tempat pengungsian ini tidak terletak pada zona bahaya (dalam
hal ini KRB III). Yang dapat Anda lakukan adalah melakukan seleksi: lahan TEGALAN dan
122
KEBUN mana yang tidak terletak pada daerah KRB III. Untuk itu Anda dapat menggunakan
Spatial Query.
Klik menu Vector, kemudian Spatial Query.
Masukkan vegetasi pada bagian Select source features from. Gunakan fungsi Is Disjoint pada
Where the feature dan masukkan KRB III sebagai fitur referensi. Atur pilihan sebagai pilihan
baru dan klik Apply.
Jendela Spatial QueryAnda seharusnya tampak seperti ini:
123
Untuk analisis lebih lanjut, kita akan menjadikan layer ini sebagai layer yang terpisah.
Klik kanan pada layer vegetasi dan klik Save As....
Klik tombol Browse yang terletak di samping kolom Save selection as di kotak dialog yang
muncul.
Simpan layer di dalam folder data_latihan/evakuasi_bencana/ , sebagai kebun_tegalan.shp .
Periksa kotak Add saved file to map pada kotak dialog Save vector layer as....
Klik OK. Akan muncul pesan Export to vector file has been completed .
Klik OK.
Sekarang kita memiliki dua layer vegetasi, tetapi kita hanya membutuhkan satu saja yang baru
menginginkan jenis jalan primary , dan secondary , sehingga Anda perlu membuat query seperti
berikut:
124
dua kali klik pada nilai-nilai yang diinginkan dan mengklik tombolnya. Atau, Anda dapat menyalin
dan menyisipkan perintah di atas.
layer lokasi_penting:
"Fungsi" = 'Kesehatan'
Tampak beberapa fasilitas kesehatan di lokasi yang kita inginkan.
Simpan layer hasilnya di dalam folder data_latihan/evakuasi_bencana/ sebagai fas_kesehatan.shp .
125
Buffer distance dibuat dalam meter karena dataset masukan kita berada dalam PCS. Inilah
sebabnya mengapa kita harus menggunakan data yang menggunakan sistem koordinat
terproyeksi!
Simpan layer yang dihasilkan di dalam folder data_latihan/evakuasi_bencana/ sebagai
buffer_jalan_300m.shp .
Klik OK, QGIS akan membuat buffer.
Ketika terdapat permintaan untuk add new layer to the TOC , klik Yes. (TOC singkatan dari
126
Tampilan menarik tersebut berisi daerah- daerah yang berada dalam area 300 meter dari
jalan primer dan sekunder.
Jika dilihat lebih dekat, tampilan di atas seperti gabungan antara potongan-potongan
jalan.Secara visual, hal ini tidak baik. Hapus layer tersebut dan coba lagi:
127
Simpan hasilnya dengan nama yang sama seperti sebelumnya (klik Yes ketika muncul
Tampilan ini lebih menarik daripada tampilan sebelumnya.Tidak ada lagi potongan-potongan
buffer jalan.
sebagai buffer_fas_kesehatan_2.5km.shp .
Temukan di dalam folder Vector Geoprocessing tools Intersect. Lakukan pengaturan seperti
berikut ini:
Kedua layer masukan adalah hasil buffer; simpan di lokasi sebagaimana biasa, beri nama filenya
terpenuhi!
129
Anda dapat menghapus kedua layer buffer dan hanya menyimpan satu saja yang
menunjukkan di mana terdapat tumpang tindih, karena itulah yang benar-benar ingin kita ketahui
dan butuhkan.
130
layer kebun_tegalan dengan warna kuning adalah area yang terpilih. Mari kita simpan sebagai
layer baru.
Klik kanan pada layer kebun_tegalan di Layers list.
Pilih Save Selection As....
Lakukan pengaturan seperti berikut:
131
Untuk melihat area pertanian yang sesuai (dengan luas antara 50.000 150.000 m ), pertama
132
Jika Anda tidak menemukan luas_m2 dalam daftar, coba lakukan hal berikut:
133
Klik OK.
Geser ke bagian kanan pada tabel atribut, luas_m2 Anda sekarang mempunyai luas dalam
134
Lahan dengan warna ungu merupakan lokasi yang sesuai kriteria Anda. Selamat!
135
Sebagai latiihan, simpan hasil Anda sebagai sebuah layer baru, gunakan cara yang telah kita
pelajari sebelumnya. File tersebut harus disimpan di dalam direktori kerja kita dengan
nama hasil_akhir.shp .
Dengan menggunakan penyelesaian masalah SIG menggunakan tool analisis vektor dalam
QGIS, Anda telah mampu menyelesaikan masalah dengan berbagai kriteria dengan cepat dan
mudah.
136
BAB XII
B. Pengantar
Peta Anda merupakan sarana untuk mengkomunikasikan informasi (serta ide dan gagasan
Anda) kepada para pembaca peta.Anda menggunakan simbologi untuk menyampaikan isi dari data
Anda sehingga mudah ditangkap dan dipahami oleh pembaca peta. Dengan layouting, Anda
melangkah lebih lanjut Anda akan menyajikan peta Anda sehingga menjadi sarana informasi yang
komunikatif.
Apapun yang nantinya Anda gunakan sebagai media peta Anda entah dengan mencetak
peta ataumenggunakan internet Anda tetap harus memperhatikan bagaimana Anda
mengkomposisikan unsur-unsur peta Anda pada sebuah sajian layout. Disini akan kita bahas
mengenai penyajian peta pada media kertas (peta yang dicetak), dan peta Anda berupa peta statik.
Dengan menggunakan media visual atau internet, Anda dapat berbuat lebih banyak.Peta Anda dapat
Anda buat lebih interaktif sehingga lebih memudahkan pengguna untuk memperoleh informasi yang
kita inginkan. Tapi kita tidak akan membahas sampai sejauh itu di sini.
137
C. MengenalMap Composer
Map Composer merupakan tool untuk mengatur tampilan peta yang akan dicetak. Di sini
peta dapat diberi layout serta informasi mengenai peta dengan mudah, karena ikon-ikon yang
ditampilkan pada jendela map composer ini lebih komunikatif.
Untuk memulai membuka jendela map composer ada dua cara, yakni :
Memulai jendela baru, adalah dengan cara klik File pilih New Print Composer
Memanggil jendela pekerjaan sebelumnya, dengan cara klik File pilih Print Composer. Hal ini
dengan syarat template atau jendela pekerjaan yang sebelumnya sudah disimpan terlebih
dahulu.
Bekerja dengan map composer dengan mengenal ikon-ikon yang ada pada jendela
pekerjaan:
a.
Add New Map, adalah ikon untuk menambahkan peta yang akan diatur layoutnya.
Tampilan ini sesuai dengan tampilan pekerjaan pada QuantumGIS saat tombol ini di klik. Perlu
diperhatikan, tampilan yang ada tidak akan meng-update sendiri ketika kita mengubah tampilan
pekerjaan kita di QGIS. Kita akan melihat kegunaannya nanti.
b.
Add Image, adalah ikon untuk menambahkan gambar. Anda dapat menambahkan
logo institusi Anda, atau sekedar tampilan gambar dari lokasi tertentu.Anda juga dapat
menambahkan arah utara peta dengan tombol ini.
c.
Add New Label, adalah ikon untuk menambahkan tulisan seperti judul peta atau
keterangan lainnya.
d.
Add New Legend, adalah ikon untuk menambahkan legenda pada peta. Legenda
yang ditampilkan disesuaikan dengan layer yang aktif pada jendela pekerjaan Anda di QGIS.
e.
Add New Scalebar, adalah ikon untuk menambahkan simbol/tulisan skala pada
tampilan peta.
f.
Add Ellipse, untuk menambahkan bentuk kotak, elips, atau segitiga yang
mendukung tampilan peta. Misalnya penggunaan bentuk kotak untuk menandai wilayah yang
dipetakan pada inset peta.
138
g.
Add Arrow, panah ini dapat Anda gunakan untuk berbagai keperluan, misalnya untuk
menunjuk lokasi tertentu pada peta, menyatakan inset, menyatakan arah mata angin dan lain
sebagainya.
h.
Select/Move Item, untuk memindah dan mengatur item-item pada map composer,
seperti muka peta, legenda, skala, dan lain-lain. Apabila tombol ini di klik, klik kanan pada item-item
tersebut akan mengunci posisinya masing-masing.
i.
Move Item Content, untuk memindahkan isi dari Map (muka peta) Anda. Anda dapat
menggunakan tombol ini untuk menggeser tampilan peta dan melakukan zoom in atau zoom out
pada peta Anda.
Kita akan mulai dengan peta yang sudah Anda beri simbologi pada kegiatan sebelumnya,
sebagai contoh pada materi ini. Namun demikian, Anda dianjurkan untuk menggunakan
data Anda sendiri untuk latihan.
139
Selanjutnya, kita akan langsung mulai membuat layout. Klik pada menu FileNew print
composer
Gunakan ikon
(Add new map) untuk membuat tampilan peta baru. Buat ukuran muka
peta Anda dengan mengklik dan menggeser (drag) pada kanvas map composer
Setelah mendapatkan ukuran yang tepat untuk muka peta Anda, atur skala peta Anda pada
bagian Item properties. Gunakan nilai skala yang bulat untuk peta Anda. Apabila peta Anda
bergeser, gunakan
140
Tambahkan komponen peta yang lain, seperti legenda, skala, judul peta, arah utara, dan
seterusnya
Apabila Anda mengalami permasalahan pada saat menambahkan skala peta, pertama-tama
pastikan bahwa Anda telah mengaktifkan on the fly projection dengan sistem koordinat
terproyeksi yang benar (misalnya untuk data ini adalah UTM Zona 49S).
Selanjutnya, Anda perlu memastikan bahwa cakupan dari muka peta pada map composer telah
sesuai dengan cakupan pada jendela kerja QGIS. Aktifkan muka peta dengan mengkliknya
menggunakan ikon
Pada bagian Extent (lihat gambar), klik tombol Set to map canvas Extent. Nilai koordinat yang
Isikan nilai yang sesuai untuk kolom yang tersedia pada bagian scale bar
141
Selanjutnya, Anda dapat membuat grid untuk peta Anda. Aktifkan lagi muka peta Anda dan klik
pada menu Grid. Masukkan jarak sebenarnya (jarak di lapangan) untuk digambar pada peta
Anda.
Selanjutnya, peta Anda akan tampak lebih informatif apabila Anda menambahkan sebuah
overview (inset) pada peta Anda. Pertama-tama, kembali ke tampilan QGIS Anda
Untuk contoh ini, kita akan menambahkan inset berupa posisi daerah yang kita petakan pada
peta Indonesia.
(optional) Terlebih dahulu, buat shapefile baru berupa polygon pada daerah yang akan kita
petakan. Anda dapat menggunakan plugin CADTools untuk membuat poligon Anda berbentuk
persegi sempurna.
142
Tambahkan layer peta Indonesia.shpAnda, dan lakukan zoom to extent pada layer ini.
Kembali ke map composer, buat sebuah muka peta baru di kanvas Andadengan menggunakan
143
Muka Peta
Peta Inset
144
BAB XIII
B. Pengantar
Pada Bab V, Anda telah melihat bagaimana InaSAFE beraksi. Anda telah berhasil melakukan
instalasi InaSAFE pada QGIS Anda, kemudian menjalankan analisis dengan menggunakan
InaSAFE.Anda telah melihat bagaimana InaSAFE menghasilkan analisis keterdampakan untuk suatu
data bahaya dan keterpaparan. Pada bab ini, Anda akan menjelajahi InaSAFElebih jauh: Anda akan
belajar mengenai data masukan yang bisa diproses di InaSAFE, dari mana data ini diperoleh serta
bagaimana membuat analisis Anda sendiri.
Ancaman
Sering juga disebut bahaya adalah lapis data (layer) menggambarkan tingkat dan atau
magnitude kejadian alam (misalnya gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi) yang berpotensi
menjadi penyebab peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan
dan penghidupan manusia (bencana).
Berikut adalah penciri dari ancaman atau bahaya:
Untuk mempermudah pengertian marilah kita lihat pada lapis data gempa bumi
Lembang.Gempa bumi di Lembang telah mengakibatkan beberapa dampak kerusakan yang berbeda
pada beberapa bangunan.
Keterpaparan
Adalah lapis data tentang fenomena spasial berupa fitur buatan dan fitur alami yang
berpotensi mengalami kerusakan dan kerugian apabila terpapar ancaman.Fitur buatan yang dapat
dijadikan contoh adalah bangunan rumah, jalan dan jembatan.Fitur alami yang dapat dijadikan
contoh adalah kependudukan, area persawahan, danau.Hal-hal yang berpotensi terpapar atau
terdampak dapat dilihat sebagai elemen-elemen berisiko.elemen berisiko dapat dibedakan menjadi
elemen fisik (misalnya rumah, jaringan listrik), elemen ekonomi (misalnya tanah pertanian, akses
pekerjaan), elemen kemasyarakatan (misalnya kelompok rentan, kepadatan penduduk), elemen
lingkungan (misalnya udara, air, flora dan fauna).
Berikut adalah penciri dari keterpaparan:
Dampak
Adalah lapis data hasil proses perhitungan dampak oleh InaSAFE. Misalnya ketika terjadi
gempa bumi di Lembang, ditemukan dengan bangunan rumah di Bandung yang sudah terunggah di
146
OSM hasilnya adalah perhitungan jumlah rumah yang rusak berat, ringan dan sedang di wilayah
Bandung.
147
Atau
menampilkan
sebuah
sistem
tab.
148
Panel InaSAFE terdiri dari tiga bagian yaitu: Questions, Results and Buttons. Kita akan
mengeksplor ketiga bagian tersebut satu per satu.
Tujuan dari InaSAFE adalah untuk membuat analisis dampak Anda sederhana dan mudah
untuk dilakukan. Bagian Pertanyaan menyediakan cara yang mudah bagi Anda untuk merumuskan,
apa itu yang Anda ingin cari? Semua pertanyaan yang ada dirumuskan dalam bentuk sebagai berikut:
Apabila terjadi [hazard] berapa banyak [exposure] yang mungkin [impact].
Misalnya:
Pada
saat
kejadian gempa
bumi berapa
mungkin ditutup?
Untuk menjawab pertanyaan semacam itu, Pengembang InaSAFE telah membangun
sejumlah fungsi dampak yang mencakup skenario risiko seperti banjir, tsunami, abu vulkanik, gempa
dan sebagainya. Pada kasus kita, kami akan menggunakan fungsi dampak gempa bumi.
Untuk menjawab pertanyaan kita Pada saat kejadian gempa bumi, berapa banyak
bangunan yang mungkin ditutup?, Kita perlu melengkapi semua bagian dalam pertanyaan ini:
Bahaya, paparan (exposure) dan dampak. Mari ulang lagi sekilas pengertian ini:
a. Bahaya
Bahaya adalah peristiwa fisik yang menyebabkan risiko.
Sebuah bahaya (pada saat kejadian) dapat direpresentasikan sebagai sebuah layer raster
atau area (poligon). Sebagai contoh:
Raster: dimana setiap piksel dalam raster mewakili magnitude gempa bumi pada saat
terjadinya peristiwa genangan.
Polygon: dimana telah diidentifikasi bahwa gempa bumi terjadi di daerah tersebut (jenis ini
tidak memiliki informasi terkait kedalaman)
Untuk latihan kita, kita akan menggunakan sebuah contoh dari Bandung, Indonesia. Data-
data
tersebut
sudah
terinstal
pada
komputer
Anda
149
Begitu Anda mengkliknya, sebuah jendela pop-up akan muncul dimana Anda akan
mengambil data gempa Anda. Pilih file Lembang_Earthquake_Scenario.asc dari folder hazard.
Data ini adalah data raster (dalam format ASCII) yang mewakili magnitude dari gempa bumi yang
terjadi.Nama yang tampil adalah Gempa Lembang.
Anda akan melihat bahwa layer tersebut mengisi area hazard secara otomatis pada panel
dock InaSAFE. Ada dua hal penting yang perlu diingat ketika memasukkan data ke dalam InaSAFE.
Data harus mengikuti sistem metadata keyword yang memungkinkan InaSAFE untuk
menentukan apakah layer tersebut hazard atau apakah layer tersebut eksposure.
Arahkan pada piranti Inasafe pada toolbar, klik pada ikon Keyword Editor.
150
Atau, buka menu Plugin pada toolbar QGIS, klik pada InaSAFE, kemudian klik pada Keyword
Setelah Anda mengklik pada Keyword Editor, sebuah kotak dialog berisi data gempa bumi akan
diminta. Karena data gempa bumi adalah layer hazard, arahkan pada kategori Hazard. Pada subkategori, kita akan memilih earthquake(MMI) karena data kita merepresentasikan magnitud
gempa di Lembang dengan unit satuan MMI.
151
Sekarang, data kita mengikuti aturan keyword dan bisa digunakan pada fungsi InaSAFE.
b. Exposure
Exposure adalah jumlah aset dan populasi yang beresiko.
Sebuah layer eksposure (seberapa banyak) dapat direpresentasikan, contohnya, sebagai
data vektor poligon yang merepresentasikan garis luar sebuah bangunan, atau garis luar raster
dimana setiap pixel merepresentasikan jumlah pemukiman penduduk pada sel itu.
Sekarang, kita akan menambahkan layer eksposure dalam proyek InaSAFE. Untuk itu, kita
perlu menambahkan layer ke QGIS terlebih dahulu. Pada contoh kita saat ini, kita akan
menggunakan data OpenStreetMap (OSM) yang merepresentasikan bangunan di Provinsi Jawa
Barat.
Layer bangunan OSM adalah format vektor, sehingga kita akan menuju ke toolbar menu QGIS,
Saat Anda mengklik Add Vector Layer, sebuah jendela pop-up akan muncul dimana Anda harus
152
Ini adalah data vektor (dalam format shapefile ESRI) yang merepresentasikan kumpulan data
bangunan dari komunitas Provinsi Jawa Barat menggunakan tool partisipatif OSM. Nama
tampilannya adalah Bangunan_Bandung .
Perlu diketahui bahwa data eksposure harus mengikuti sistem keyword yang sama yang
telah kita jelaskan sebelumnya untuk data bahaya.
Untuk kasus kita, keyword sudah dibuat. Jika keyword belum dibuat di awal, maka kita akan
membuatnya dengan menggunakan Keyword Editor dalam InaSAFE yang ada di toolbar atau dari
menu Plugins.
Arahkan ke Plugin menu pada toolbar QGIS. Klik aktif pada InaSAFE. Kemudian, klik
pada Keyword Editor di kotak dialog. Tunjuk pada kategori Ekposure. Pilih structure
[osm] dalam kotak gulir Subcategory. Pilih OK.
Sekarang data bangunan OSM kita dapat digunakan dalam InaSAFE dan secara otomatis masuk
153
Catat juga bahwa ada dua dataset yang berada di atas atau saling bertumpukan satu sama lain
meskipun mereka berada pada proyeksi yang berbeda.
c. Analisis Dampak
Fungsi dampak (Might) akan menggabungkan layer masukan baik layer hazard maupun layer
eksposure secara spasial sehingga dapat dipakai untuk memberikan dampak apa yang ada pada
infrastruktur eksposure atau orang. Dengan menyeleksi kombinasi dari In the event of dan How
many pada combo-box, aturan yang sesuai dengan fungsi dampak akan terdaftar dalam combo-box
Might.
Dampak skenario yang telah ditetapkan tergantung pada apa yang dicari oleh pembuat
keputusan. Untuk analisis gempa di Lembang, kita hanya mengaktifkan fungsi dampak standar, yang
meminta: Dalam kasus peristiwa gempa bumi, berapa banyak bangunan yang mungkin ditutup
sementara? Seperti yang kita lihat pada langkah sebelumnya, pertanyaan ini terisi secara otomatis
secaradefault di panel dock InaSAFE segera setelah layer bahaya [earthquake] dan eksposure
[buildings] dimasukkan dengan benar.
d. Bagian Hasil
Setelah kita memiliki dua layer masukan dan kita mengetahui dampak apa yang akan kita
nilai, klik pada tombol Run di bagian bawah untuk memulai analisis dampak. Pada akhir proses,
angka akan ditampilkan pada bagian Results, sebuah layer baru akan ditambahkan pada panel layer
154
QGIS yang menggambarkan hasil dari fungsi dampak, dan peta akan membedakan bangunan yang
terdampak dan tidak terdampak.
Hasilnya menunjukkan jumlah total bangunan dan jumlah bangunan yang mungkin ditutup
sementara
dalam
peristiwa
gempa
bumi.
Selain
itu,
ada Action
Checklist dimana
155
pertanyaan: Apakah fasilitas yang penting masih terbuka? Dan deskripsi Notes menjelaskan bahwa
bangunan dikatakan rusak ketika terjadi gempa bumi.
mengaktifkan
plugin
OpenLayer,
arahkan
ke Plugin
Manager QGIS
dan
Untuk latihan kita, mari tambahkan tampilan Google Satellite dalam peta kita sebagai
background. Pastikan bahwa background tidak berada di atas layer-layer lain yang aktif.
156
Data yang ditampilkan pada layar dapat disimpan ke dalam bentuk PDFfile dengan
mengklik Print di bagian bawah panel InaSAFE. File PDF tersebut berisi legenda untuk hasil dari
penilaian dampak, peta yang telah dibuat, dan sebuah tabel yang merangkum hasil dari fungsi
dampak.
Meskipun demikian, berbagai perubahan yang Anda inginkan untuk dibuat ke dalam peta
akhir dokumen harus dilakukan sebelum mengklik pada tombol Print pada panel InaSAFE dock.
Tombol print hanya boleh digunakan begitu data tersebut sesuai dengan yang Anda inginkan untuk
ditampilkan.
157
158
Kemudian klik Save As sebagai sebuah shapefile atau raster. Meskipun demikian keywords dan
159
Anda juga dapat menyimpan proyek dalam QGIS sehingga Anda dapat mengakses tampilan
jendela Anda saat ini setiap saat Anda butuhkan. Terkait hal tersebut, klik menu File pada
toolbar QGIS. Klik pada Save Project As.
160
Berikan nama pada proyek tersebut dan letakkan pada direktori yang Anda inginkan untuk
Sekarang setelah proyek telah disimpan di dalam QGIS, Anda dapat kembali ke pekerjaan Anda
sewaktu-waktu Anda membutuhkannya. Meskipun demikian, data statistik akan hilang ketika
proyek ditutup. Untuk mendapatkannya kembali, Anda akan perlu mengulang proses analisis
dampak yang telah kita jelaskan di atas dari Run.
Arahkan ke Layer/Add Vector Layer pada QGIS.
Fungsi dampak (impact) juga dapat dimodifikasi untuk menarik atribut tertentu dari layer
161
Dengan demikian, Anda telah dapat memanfaatkan InaSAFE untuk melakukan analisis
keterdampakan sendiri, dengan menggunakan data ancaman dan data keterpaparan yang
tersedia.Anda perlu mengingat bagaimana mendefinisikan keyword untuk masing-masing layer agar
analisis di InaSAFE dapat berjalan dengan baik.Coba juga dengan contoh data lainnya yang tersedia
di folder latihan.
162
BAB XIV
163
Selain itu, Anda juga dapat memperoleh berbagai tutorial dan informasi terbaru seputar
QGIS di alamat http://osgeo.ft.ugm.ac.id/.Anda juga dapat mendownload materi ini serta materi
pelatihan lainnya di alamat ini.
164
Di halaman ini, Anda juga akan menemukan informasi mengenai kontak kami, apabila suatu
saat Anda membutuhkan asistensi mengenai penggunaan QGIS atau InaSAFE. Silahkan mampir
kapan saja Anda mau!
165