Anda di halaman 1dari 4

4.

Rima
Rima adalah pengulangan bunyi yang berselang, baik di dalam larik sajak
maupun pada akhir larik sajak yang berdekatan.
Pada puisi Yang Kami Minta Hanyalah terdapat macam-macam rima, yaitu:
a. Rima tak sempurna
Sebuah rima dinamakan rima tak sempurna apabila yang berima hanya
sebagian suku akhir.
Tentu Bapa sudah melihat gambarannya di koran kota
Tatkala semua orang bersedih sekadarnya
Dari kaki langit ke kaki langit air membusa
Dari tahun ke tahun ia datang melanda
Sejak dari lutut, ke paha lalu lewat kepala
Menyeret semua
Yang kami minta hanyalah sebuah bendungan saja
Tidak tugu atau tempat main bola
Bertahun-tahun kita merdeka, Bapa
Yang kami minta hanyalah sebuah bendungan saja
Kabulkanlah kiranya
Pada kutipan di atas yang berima hanya sebagian suku akhir yaitu bagian
a-nya saja:
Ko-ta
Se-ka-dar-nya

mem-bu-sa
me-lan-da

sa-ja
bo-la

Bila air surut tingallah angin menudungi kami


Di atas langit dan di bwah lumpur kaki

Bila tanggul pecah tinggallah runtuhan lagi


Sawah retak-retak berebahan tangkai padi
Yang mancur warna-warni.

ba-pa
sa-ja
ki-ra-nya

Kirimkan kapur dan semen. Insinyur ahli


Pada kutipan di atas yang berima hanya sebagian suku akhir yaitu bagian
i-nya saja:
Ka-mi

la-gi

war-ni

Ka-ki

pa-di

ah-li

b. Rima mutlak
Sebuah rima dinamakan rima mutlak apabila seluruh kata berima diulang.
Yang kami minta hanyalah bendungan saja
Penawar musim kemarau dan tangkal bahaya banjir
Tentu Bapa sudah melihat gambarannya di koran kota
Tatkala semua orang bersedih sekadarnya.
Yang kami minta hanyalah sebuah bendungan saja
Tidak tugu atau tempat main bola
Yang mancur warna-warni.
Bertahun-tahun kita merdeka, Bapa
Yang kami minta hanyalah sebuah bendungan saja
Kabulkanlah kiranya
Kata bendungan saja yang berima tiga kali pada tempat yang sama itu
berima mutlak.
c. Rima terbuka
Sebuah rima dinamakan rima terbuka apabila yang berima itu suku akhir
suku terbuka dengan vokal yang sama.
Tentu Bapa sudah melihat gambarannya di koran kota
Tatkala semua orang bersedih sekadarnya
Dari kaki langit ke kaki langit air membusa
Dari tahun ke tahun ia datang melanda
Sejak dari lutut, ke paha lalu lewat kepala
Menyeret semua

Yang kami minta hanyalah sebuah bendungan saja


Tidak tugu atau tempat main bola
Bertahun-tahun kita merdeka, Bapa
Yang kami minta hanyalah sebuah bendungan saja
Kabulkanlah kiranya
Pada kutipan di atas yang berima itu suku akhirnya suku terbuka dengan
vokal yang sama yaitu vokal a:
Ko-ta
mem-bu-sa
Se-ka-dar-nya
me-lan-da

sa-ja
bo-la

ba-pa
sa-ja
ki-ra-nya

Bila air surut tingallah angin menudungi kami


Di atas langit dan di bwah lumpur kaki
Bila tanggul pecah tinggallah runtuhan lagi
Sawah retak-retak berebahan tangkai padi
Yang mancur warna-warni.
Kirimkan kapur dan semen. Insinyur ahli
Pada kutipan di atas yang berima itu suku akhirnya suku terbuka dengan
vokal yang sama yaitu vokal i:
Ka-mi

la-gi

war-ni

Ka-ki

pa-di

ah-li

d. Rima aliterasi
Sebuah rima dinamakan rima aliterasi apabila yang berima itu bunyi-bunyi
awal pada tiap-tiap kata yang sebaris, maupun pada baris-baris berlainan.
Terdapat pada:
Bertahun-tahun kita merdeka, Bapa
Yang kami minta hanyalah sebuah bendungan saja
Kabulkanlah kiranya

Bunyi k pada kata-kata daam baris terakhir bait puisi di atas disebut
rima aliterasi.
e. Rima asonansi
Sebuah rima dinamakan rima asonansi apabila yang berima ialah vokalvokal yang menjadi rangka kata-kata, baik pada satu baris maupun pada
baris-baris yang berlainan.
Terdapat pada:
Dari tahun ke tahun ia datang melanda
Sejak dari lutut, ke paha lalu lewat kepala
Me-lan-da
Ke-pa-la
Yang disebut asonansi adalah vokal-vokal e-a-a pada kata-kata terakhir.
f. Rima disonansi
Sebuah rima dinamakan rima disonansi apabila vokal-vokal yang menjai
rangka kata-kata seperti pada asonansi tadi memberikan kesan bunyi-bunyi
yang berlawanan.
Terdapat pada:
Yang mancur warna-warni.

(a-a/a-i)

Anda mungkin juga menyukai