Anda di halaman 1dari 12

🌸_Definisi Umum Ritme_🌸

Ritme adalah pengulangan bunyi-bunyian menurut sebuah pola tertentu dalam lagu. Pengulangan
bunyi-bunyian tersebut menimbulkan suatu karya seni yang mempesona dan keindahan sehingga
membuat sebuah lagi menjadi enak didengar.

Ritme atau irama juga disebut sebagai gerakan berturut secara teratur. Ritme atau irama biasanya
dihasilkan berdasarkan perasaan seseorang berhubungan dengan apa yang sedang ia rasakan.

Ritme dapat terbentuk dari suara dan diam. Suara dan diam tersebut dapat digabungkan sehingga
membentuk sebuah pola suara yang berulang dan menghasilkan ritme. Tempo dari ritme
biasanya teratur dengan berbagai macam jenis. Beberapa ketukan dapat lebih kuat, lebih pelan,
lebih lama, dan lebih pendek dari ketukan lainnya. Dalam sebuah pertunjukan musik pun seorang
komposer dapat memakai berbagai macam ritme yang berbeda.

🌸RITME DALAM LINGUISTIK

Prosodi merupakan ilmu yang mempelajari tentang ritme, penekanan, dan laras atau nada dalam
berbicara. Salah satu bagian dari ilmu prosodi adalah linguistik.

Pola ritme 2/4 memberi sebuah kesan dinams dan membuat gerakan menjadi lebih aktif sesuai
dengan pola ketukan. Pola ritme tersebut biasanya dicerminkan dari musik yang dipilih dengan
bit yang cukup cepat. Para penari biasanya lebih semangat dalam meliuk-liukan tubuh diiringi
dengan musik berpola 2/4 ini.

Lain halnya dengan musik berpola ritme 4/4 yang dirasa lebih pelan dan lebih santai. Musik
beritme ini menjadikan badan dan torso menjadi lebih tenang sehingga tubuh lebih menghayati
alur geraknya. Pola ritme ini sangat nikmat dihayati dengan gerakan murni, bahkan melodinya
pun menunjukkan ekspresi lirisnya.

🌸JENIS-JENIS RITME DALAM SENI

Setidaknya ada 6 macam ritme yang dikenal dalam dunia seni, yaitu :

•Ritme ritmis, tekanan tidak terikat pada ketukan. Contohnya permainan suling yang ada
beberapa gendhing Jawa.

•Ritme metris, tekanan on beat.


•Ritme singkup, tekanan up beat. Contohnya permainan gambang pada ansambel Calung
Banyumasan.

•Ritme poliponi, penggabungan dari berbagai macam ritme. Contohnya adalah permainan hadroh
atau terbangan.

•Ritme resultant, penggabungan dua ritme saja. Contohnya permainan gender Jawa.

•Ritme rhapsodik, bebas namun tersusun rapi. Contohnya gamelan kebyar dari Bali.

Dalam hal ini menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, rima merupakan pengulangan bunyi
yang berselang, baik di dalam larik sajak maupun pada akhir larik sajak yang berdekatan atau
secara singkat, rima ialah pengulangan bunyi dalam kata atau suku kata yang ada dalam puisi.
🌸Jenis-Jenis Rima (Bagian 1)

Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis rima, terdiri atas:

🌱Berdasarkan Persesuaian Bunyi Dalam Kata Atau Suku Kata

√Rima Sempurna

Seluruh suku akhirnya berirama sama.

Contoh :

ma – lang → ma – ti

pa – lang → ha – ti

√Rima Tak Sempurna

Hanya sebagian suku akhir yang sama.

Contoh :

pu – lang → pa – gi

tu – kang → ha – ri

√Rima Mutlak

Seluruh kata berima.

Contoh :

Mendatang-datang jua

Kenagan masa lampau

Menghilang muncul jua

Yang dulu sinau-silau


Kata jua yang diulang dua kali pada tempat yang sama itu berima mutlak.

√Rima Terbuka

Yang berima adalah suku akhir suku terbuka dengan vokal yang sama.

Contoh :

bu – ka → ba – tu → pa – gi

mu – ka → pa – lu → la – ri

√Rima Tertutup

Yang berima itu suku akhir suku tertutup dengan vokal yang diikuti konsonan yang sama.

Contoh :

hi – lang → su – sut → li – dah

ma – lang → ta – kut → su – sah

√Rima Aliterasi

Yang berima adalah bunyi-bunyi awal pada tiuap-tiap kata yang sebaris, maupun pada baris-
baris berlainan.

Contoh :

Bukan beta bijak berperi

Pandai mengubah madahan syair

Bunyi b pada kata-kata dalam baris pertama bait puisi di atas disebut rima aliterasi.

√Rima Asonansi

Yang berima adalah vokal-vokal yang menjadi rangka kata-kata, baik pada satu baris maupun
pada baris-baris berlainan.
Contoh :

se – cu – pak → tum – bang

se – cu – kat → mun – dam

Yang disebut asonansi ialah vokal-vokal e – u – a dan u – a pada kata-kata tersebut di atas.

√Rima Disonansi

Rima ini adalah vokal-vokal yang menjadi rangka kata-kata seperti pada asonansi tetapi
memberikan kesan bunyi-bunyi yang berlawanan.

Contoh :

Tin – dak → tan – duk ( i– a / a – u )

Mon – dar → man – dir ( o – a / a – i )

🌱Berdasarkan Letak Kata Dalam Baris Kalimat

Terdiri atas:

√Rima Awal

Apabila kata-kata yang berima terdapat pada awal-awal kata.

Contoh :

Pemuda kaulah harapan bangsa

Pemuda jangan suka berpangku tangan

√Rima Tengah

Apabila kata-kata yang berima terletak di tengah.

Contoh :

Pemuda kaulah harapan bangsa


Pemudi kaulah harapan negeri

√Rima Akhir

Apabila kata-kata yang berima terletak pada akhir. Bentuk ini banyak digunakan dalam bentuk
Pantun, Syair dan Gurindam.

Contoh :

Tolong – menolong umpama jari

Bantu membantu setiap hari

Bekerja selalu berlima diri

Itulah misal Tuhan memberi

√Rima Tegak

Apabila kata-kata yang berima terdapat pada baris-baris yang berlainan.

Contoh :

Terlipat

Terikat

Engkau mencari

Terang matahari

Melambai

Melombai

Engkau beringin

Digerak angin

Terhibur

Terlipur

Engkau bermalam
Di tepi kolam

√Rima Datar

Apabila rima kata-kata yang berima itu terdapat pada baris yang sama.

Contoh :

Air mengalir menghilir sungai

(bunyi ir pada akhir ketiga kata)

√Rima Sejajar

Apabila sepatah kata dipakai berulang-ulang dalam kalimat yang beruntun.

Contoh :

Dapat sama laba

Cicir sama rugi

Bukit sama didaki

Lurah sama dituruni

Berat sama dipikul

Ringan sama dijinjing

Terapung sama hanyut

Terendam sama basah


🌸Jenis-Jenis Rima (Bagian 2)

√Rima Berpeluk (Rima Berpaut)

Apabila umpamanya baris pertama berima dengan baris keempat, baris kedua berima dengan
baris ketiga.

Rima ini terletak pada bentuk Soneta dengan rima a – b – b – a

Contoh :

Perasaan siapa ta’kan nyala ( a )

Melihat anak berlagu dendang ( b )

Seorang sajak di tepi padang ( b )

Tiada berbaju buka kepala ( a )

√Rima Bersilang ( Rima Salib)

Rima yang letaknya berselang-selang. Misalnya baris pertama berima dengan baris ketiga, dan
baris kedua berima dengan baris keempat.

Rima ini dapat kita jumpai dalam bentuk Pantun yang berumus, a – b – a – b.

Contoh :

Burung nuri burung dara ( a )

Terbang ke sisi taman kayangan ( b )

Karangan janggal banyak tak kena ( a )

Daripada paham belum sempurna ( b )

√Rima Rangkai

Apabila kata-kata yang berima terdapat pada kalimat-kalimat yang beruntun.


Bentuk ini dapat kita jumpai dalam bentuk Syair dengan rumusnya, a – a – a – a ; b – b – b –b

Contoh :

Hatiku rindu bukan kepalang ( a )

Dendam berahi berulang-ulang ( a )

Air mata bercucuran selang menyelang ( a )

Mengenangkan adik kekasih abang ( a )

Diriku lemah anggotaku layu ( b )

Rasakan cinta bertalu-talu ( b )

Kalau begini datanglah selalu ( b )

Tentulah kanda berpulang dahulu ( b )

√Rima Kembar

Apabila kalimat yang beruntun dua-dua berima sama. Misalnya dengan abjad a – a – b – b atau c
– c – d – d – e – e dan seterusnya.

Contoh :

Sedikitpun matamu tak berkerling ( a )

Memandang ibumu sakit berguling ( a )

Air matamu tak bercucuran ( b )

Tinggalkan ibumu tak penghiburan ( b )

√Rima Patah

Apabila dalam bait-bait puisi ada kata yang tidak berima sedangkan kata-kata lain pada tempat
yang sama di baris-baris lain memilikinya.

Rumus rima patah adalah a – a – b – a atau b – c – b – b

Contoh :

Beli baju ke pasar Minggu ( a )


Jangan lupa beli duku ( a )

Beli kemeja ke pasar Senen ( b )

Jangan lupa ajaklah daku ( a )

Beli kemeja ke pasar Senen ( b )

Jangan lupa membesi dasi ( c )

Jangan suka jajan permen ( b )

Lebih baik dibelikan semen ( b )

√Rima Merdeka

Tidak ada yang bersajak.

Contoh :

Hanya sebuah bintang ( a )

Kelip kemilau ( b )

Tercapak di langit ( c )

Tidak berteman ( d )

🌱Berdasarkan Letak Persamaan Bunyi Dalam Baris Atau Baris Berikutnya

Terdiri atas:

√Rima datar yaitu persamaan bunyi kata yang diletakkan datar atau berderet. contoh: halilintar
bergetar bergelegar menyambar-nyambar.

√Rima tegak yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata pada baris-baris yang berlainan. contoh:

Asam pauh dari seberang

Tumbuhnya dekat tepi tebat


Badan jauh dirantau orang

Sakit siapa akan mengobat

🌱Berdasarkan Letak Pasangannya Dalam Bait

Terdiri atas:

√Rima terus yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata pada akhir setiap baris. contoh:

Abdul Nuluk Putra Baginda

Besaran sudah bangsawan muda

√Rima kembar yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata yang saling berpasangan, contoh:

Sedikit pun matamu tak mengerling

Memandang ibumu sakit berguling

Air matamu tak bercucuran

Tinggalkan ibumu tak penghiburan

√Rima silang

Yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata yang diletakkan secara silang. contoh:

Kalau ada sumur di ladang

Boleh kita menumpang mandi

Kalau ada umurku panjang

Boleh kita berjumpa lagi


√Rima peluk yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata yang saling berpelukan atau diapit satu
atau dua suku kata yang sama bunyinya. contoh:

Hati memuja Tuhan Kuasa

Gerak laku jauhlah hati

Maafkan aku yang Gusti

Dalam usaha yang alpa

√Rima putus yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata yang putus. contoh:

Padamu seribu mawar sudah kuberi

Sekadar membeli cintamu

Tapi kau tetap membantu, diam dan bisu

Walau seribu tahun sudah aku menunggu, rindu, pilu

Rima bebas yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata yang diletakkan secara bebas.

Anda mungkin juga menyukai