Ritme adalah pengulangan bunyi-bunyian menurut sebuah pola tertentu dalam lagu. Pengulangan
bunyi-bunyian tersebut menimbulkan suatu karya seni yang mempesona dan keindahan sehingga
membuat sebuah lagi menjadi enak didengar.
Ritme atau irama juga disebut sebagai gerakan berturut secara teratur. Ritme atau irama biasanya
dihasilkan berdasarkan perasaan seseorang berhubungan dengan apa yang sedang ia rasakan.
Ritme dapat terbentuk dari suara dan diam. Suara dan diam tersebut dapat digabungkan sehingga
membentuk sebuah pola suara yang berulang dan menghasilkan ritme. Tempo dari ritme
biasanya teratur dengan berbagai macam jenis. Beberapa ketukan dapat lebih kuat, lebih pelan,
lebih lama, dan lebih pendek dari ketukan lainnya. Dalam sebuah pertunjukan musik pun seorang
komposer dapat memakai berbagai macam ritme yang berbeda.
Prosodi merupakan ilmu yang mempelajari tentang ritme, penekanan, dan laras atau nada dalam
berbicara. Salah satu bagian dari ilmu prosodi adalah linguistik.
Pola ritme 2/4 memberi sebuah kesan dinams dan membuat gerakan menjadi lebih aktif sesuai
dengan pola ketukan. Pola ritme tersebut biasanya dicerminkan dari musik yang dipilih dengan
bit yang cukup cepat. Para penari biasanya lebih semangat dalam meliuk-liukan tubuh diiringi
dengan musik berpola 2/4 ini.
Lain halnya dengan musik berpola ritme 4/4 yang dirasa lebih pelan dan lebih santai. Musik
beritme ini menjadikan badan dan torso menjadi lebih tenang sehingga tubuh lebih menghayati
alur geraknya. Pola ritme ini sangat nikmat dihayati dengan gerakan murni, bahkan melodinya
pun menunjukkan ekspresi lirisnya.
Setidaknya ada 6 macam ritme yang dikenal dalam dunia seni, yaitu :
•Ritme ritmis, tekanan tidak terikat pada ketukan. Contohnya permainan suling yang ada
beberapa gendhing Jawa.
•Ritme poliponi, penggabungan dari berbagai macam ritme. Contohnya adalah permainan hadroh
atau terbangan.
•Ritme resultant, penggabungan dua ritme saja. Contohnya permainan gender Jawa.
•Ritme rhapsodik, bebas namun tersusun rapi. Contohnya gamelan kebyar dari Bali.
Dalam hal ini menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, rima merupakan pengulangan bunyi
yang berselang, baik di dalam larik sajak maupun pada akhir larik sajak yang berdekatan atau
secara singkat, rima ialah pengulangan bunyi dalam kata atau suku kata yang ada dalam puisi.
🌸Jenis-Jenis Rima (Bagian 1)
√Rima Sempurna
Contoh :
ma – lang → ma – ti
pa – lang → ha – ti
Contoh :
pu – lang → pa – gi
tu – kang → ha – ri
√Rima Mutlak
Contoh :
Mendatang-datang jua
√Rima Terbuka
Yang berima adalah suku akhir suku terbuka dengan vokal yang sama.
Contoh :
bu – ka → ba – tu → pa – gi
mu – ka → pa – lu → la – ri
√Rima Tertutup
Yang berima itu suku akhir suku tertutup dengan vokal yang diikuti konsonan yang sama.
Contoh :
√Rima Aliterasi
Yang berima adalah bunyi-bunyi awal pada tiuap-tiap kata yang sebaris, maupun pada baris-
baris berlainan.
Contoh :
Bunyi b pada kata-kata dalam baris pertama bait puisi di atas disebut rima aliterasi.
√Rima Asonansi
Yang berima adalah vokal-vokal yang menjadi rangka kata-kata, baik pada satu baris maupun
pada baris-baris berlainan.
Contoh :
Yang disebut asonansi ialah vokal-vokal e – u – a dan u – a pada kata-kata tersebut di atas.
√Rima Disonansi
Rima ini adalah vokal-vokal yang menjadi rangka kata-kata seperti pada asonansi tetapi
memberikan kesan bunyi-bunyi yang berlawanan.
Contoh :
Terdiri atas:
√Rima Awal
Contoh :
√Rima Tengah
Contoh :
√Rima Akhir
Apabila kata-kata yang berima terletak pada akhir. Bentuk ini banyak digunakan dalam bentuk
Pantun, Syair dan Gurindam.
Contoh :
√Rima Tegak
Contoh :
Terlipat
Terikat
Engkau mencari
Terang matahari
Melambai
Melombai
Engkau beringin
Digerak angin
Terhibur
Terlipur
Engkau bermalam
Di tepi kolam
√Rima Datar
Apabila rima kata-kata yang berima itu terdapat pada baris yang sama.
Contoh :
√Rima Sejajar
Contoh :
Apabila umpamanya baris pertama berima dengan baris keempat, baris kedua berima dengan
baris ketiga.
Contoh :
Rima yang letaknya berselang-selang. Misalnya baris pertama berima dengan baris ketiga, dan
baris kedua berima dengan baris keempat.
Rima ini dapat kita jumpai dalam bentuk Pantun yang berumus, a – b – a – b.
Contoh :
√Rima Rangkai
Contoh :
√Rima Kembar
Apabila kalimat yang beruntun dua-dua berima sama. Misalnya dengan abjad a – a – b – b atau c
– c – d – d – e – e dan seterusnya.
Contoh :
√Rima Patah
Apabila dalam bait-bait puisi ada kata yang tidak berima sedangkan kata-kata lain pada tempat
yang sama di baris-baris lain memilikinya.
Contoh :
√Rima Merdeka
Contoh :
Kelip kemilau ( b )
Tercapak di langit ( c )
Tidak berteman ( d )
Terdiri atas:
√Rima datar yaitu persamaan bunyi kata yang diletakkan datar atau berderet. contoh: halilintar
bergetar bergelegar menyambar-nyambar.
√Rima tegak yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata pada baris-baris yang berlainan. contoh:
Terdiri atas:
√Rima terus yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata pada akhir setiap baris. contoh:
√Rima kembar yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata yang saling berpasangan, contoh:
√Rima silang
Yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata yang diletakkan secara silang. contoh:
√Rima putus yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata yang putus. contoh:
Rima bebas yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata yang diletakkan secara bebas.