Anda di halaman 1dari 13

Sajak Dan Puisi

Materi by : Grr.

Apa sajak dan puisi itu berbeda?


Ya, sajak dan pusisi itu berbeda. Akan tetapi, sajak adalah puisi, namun
puisi belum tentu sajak. Lho? Bagaimana bisa?

Apa itu sajak?


Menurut KBBI sajak adalah bentuk karya sastra yang teratur dan terikat
dalam baris- barisnya. Dalam KKBI menjelaskan bahwa sajak merupakan
gubahan karya sastra yang sangat mendominankan baik kesepadanan bunyi,
kekontrasan, keselarasan bunyi bahasa, maupun kesamaan.
Secara umum, sajak adalah salah satu bentuk karya sastra yang
penyajiannya dibuat dengan baris-baris yang teratur dan terikat. Sajak ini sangat
mementingkan keselarasan bunyi bahasa, baik itu kesamaan bunyi maupun
kekontrasan.
Sajak merupakan jenis puisi yang tidak terikat pada aturan. Sajak
termasuk ke dalam puisi Melayu. Sajak adalah puisi baru yang bebas dari sebuah
aturan dalam pembentukan baris, kata-kata, rangkap,dan irama. Dalam pendapat
lain, sajak diartikan sebagai puisi yang tidak terikat pada setiap kata-katanya, jadi
dalam penulisannya dapat dilakukan dengan bebas. Maka kita sering mendengan
dengan istilah kata sajak bebas.

• Ciri – Ciri Sajak


1. Memiliki bentuk tertentu.
2. Berurutan di dalam baris yang sejajar.
3. Memiliki pola (untuk puisi tradisional) atau memiliki bentuk bebas.
4. Ungkapan kata dan bahasa pada sajak dipengaruhi oleh unsur lagu,
irama, dan keharmonisan bunyi.
5. Baris pada sajak disusun membentuk pola atau ikatan tertentu (untuk
puisi tradisional) dan tanpa pola ikatan tertentu.
• Sifat – Sifat Sajak
1. Tidak memiliki pengucapan bunyi yang tetap: Sajak tidak seharusnya
mengemukakan pertentangan bunyi atau rima akhir di ujung tiap-tiap
barisnya.
2. Memiliki bait, namun jumlah baris pada tiap baitnya tidak tetap.
3. Mempunyai baris-baris yang membentuk bait.
4. Mempunyai keharmonian atau penyesuaian yang baik antara isi dengan
tata bahasa.

• Jenis – Jenis Sajak

1. Jenis Sajak Berdasarkan Posisinya.

➢ Sajak Awal
Sajak awal adalah persesuaian bunyi suku kata yang letaknya di awal kata.
Berikut ini contoh sajak awal:
Bukan ku…
Bukan ketidakpercayaanku padamu
Tapi ketakutanku
Bukan kematian risaukanku
Tapi perpisahan takutkaku
Bukan membagi cinta dariku
Tapi merenggut cinta dariku

➢ Sajak Akhir
Sajak akhir adalah penyesuaian bunyi suku kata yang terletak di akhir kata.
Berikut ini contoh sajak akhir:
Sujud
Sajadah melapisi kulitku
Dingin tak merasuk dalam tulangku
Dalam kerendahanku
Memohon kepadaMu Tuhanku
Ampunilah segala dosaku
Sirnakan segala khilafku
Tuntun selalu aku
Agar tercapai inginku
Siratal mustaqim jalanku
RidhoMu tujuanku

2. Jenis Sajak Berdasarkan Kesesuaian Bunyi Suku Kata

➢ Sajak Penuh atau Sajak Sempurna


Sajak Penuh atau Sajak Sempurna adalah jenis sajak yang ditandai dengan
kesesuaian bunyi pada suku kata terakhir secara peuh. Berikut ini contoh sajak
penuh:
Terancam sudah iman yang goyang
Hamba yang tak rajin sembahyang
Sungguh malang sungguh sayang
Kini umur sudah melayang

➢ Sajak Paruh atau Sajak Tidak Sempurna


Sajak paruh atau sajak tidak sempurna memiliki kesesuaian bunyi pada suku kata
terakhir namun tidak penuh atau secara keseluruhan. Berikut ini contoh sajak
paruh:
Menuntut ilmu hendaklah semangat
Jangan malas haruslah giat
Ilmu akan membuat kita selamat
Di dunia ataupun akhirat
Ilmu buat kita makin dewasa
Ilmu pula yang hilangkan lara
Bukankah Ilmu faktor kita bahagia?
Dari muda hingga menua

➢ Sajak Aliterasi
Kesesuaian bunyi pada sajak aliterasi terletak pada huruf konsonan dalam setiap
kata kata dalam puisi. Kesesuaian bunyi pada sajak ini terletak pada seluruh kata.
Berikut ini contoh sajak aliterasi:
Baik budi ibu bapak
Nafkah keluarga kena cukup
Hawa haram mustilah musnah
Hawa halal mustilah hadir
Kerja pakai kalimatullah
Berkah buat beragam barang

➢ Sajak Asonansi
Hampir sama dengan sajak aliterasi yang memiliki kesesuaian pada seluruh
katanya, kesesuaian bunyi pada sajak asonansi terletak pada huruf vokalnya.
Berikut contoh sajak asonansi:
Kakimu tertatih tatih
Mengayuh sepeda terengah engah
Cinta tiada karena rupiah
Cintamu bagi negeri
Rontokkan mosi kebodohan

➢ Sajak Rangkai
Kesesuaian bunyi pada sajak rangkai terletak pada huruf vokal, namun hanya
pada beberapa suku kata. Berikut ini contoh sajak rangkai:
Kesabaran butuh kesadaran
Karena kesadaran timbul kesabaran
Raih kekayaan untuk kejayaan
Karena kejayaan menjaga kekayaan

➢ Sajak Rangka
Sajak rangka memuat kesesuaian bunyi pada huruf vokal dalam beberapa kata.
Berikut ini contoh sajak rangka:
Lihat simpang jalan samping kota
Tindak tanduk ibu tua renta
Tak lelah pontang panting
Tak berhenti mondar mandir
Gunakan kesempatan sebelum kesempitan
3. Jenis Sajak Berdasarkan Kesesuaian Bunyi Akhir Setiap Kata.
➢ Sajak Rata atau Sajak Sama
Sajak rata atau sajak sama adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi akhir a-
a-a-a. Berikut contoh sajak rata atau sajak sama:
Malam itu
Terdengar lagi tangisan sendu
Siapakah beliau
Untaian kata memecah kalbu
Derap langkah tanpa tersipu
Jantung ini terus menderu
Oh Ibu..
Sujudmu
Doamu
Kenapa selalu untukku
Anakmu.

➢ Sajak Silang atau Sajak Senkelang


Sajak silang atau sajak sengkelang adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi
akhir a-b-a-b. Berikut contoh sajak silang atau sajak senkelang:
Kenapa engkau datang wahai maut
Belahan jiwaku kau bawa pergi
Kenapa dia yang kau renggut
Membawa nestapa dalam diri
Apa guna kini kuhidup
Hanya sepi dan sunyi
Untuk siapa aku hidup
Masa depanku telah pergi

➢ Sajak Kembar atau Sajak Pasangan


Sajak kembar atau sajak pasangan adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi
akhir a-a-b-b. Berikut contoh sajak kembar atau sajak pasangan:
Marahmu untuk pendidikan
Tegasmu untuk kekuatan
Absolutmu untuk masa depan
Meski kasihmu hanya selalu tersirat
Lelah tiada kau tampakkan
Sakit tak pernah kau tunjukkan
Sungguh besar pengorbanan
Terima kasih untukmu ayah

➢ Sajak Peluk atau Sajak Paut


Sajak peluk atau sajak paut adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi akhir a-
b-b-a. Berikut ini contoh sajak peluk:
Ya Tuhan kami
Kami telah terpuruk dalam lautan dosa
Detik menit jam kami terendam dalam dosa
Pantaskah kami raih surgawi?
Bisakah kami tetap berdiri
Tanpa kasih dan sayangMu
Tapi justru kami mengecewakanMu
Ya Tuhan ampunilah kami

➢ Sajak Patah atau Sajak Putus


Sajak patah atau sajak putus adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi akhir
a-a-a-b, a-b-a-a, atau a-a-b-a. Berikut ini contoh sajak patah atau sajak putus:
Tengoklah raga ibumu
Kecil tapi penuh kekuatan
Lemah tapi penuh keberanian
Pantang menyerah untuk masa depan

➢ Sajak Bebas
Selain jenis jenis sajak yang telah disebutkan di atas, dikenal juga sajak bebas.
Sajak bebas merupakan sajak yang tidak mempunyai bentuk ataupun bunyi yang
sama. Tidak ada aturan sama sekali dalam jenis sajak ini. Berikut ini contoh sajak
bebas:
Teruntuk buah hatiku
Memang sukar hidup ini
Banyak cela banyak maki
Banyak lubang sana sini
Namun tegaplah berdiri
Jangan goyang jangan ragu
Tapaklah jalan agama
Pasti benar sampai mautmu
Jangan goyang jangan takut
Ibu selalu bersamamu
Bersama Tuhan di hatimu

Lalu, apa itu puisi?

Pengertian Puisi – Secara umum, pengertian puisi merupakan suatu karya sastra
yang berasal dari ungkapan atau curahan hati penyair. Karya sastra ini dibuat
berdasarkan ungkapan perasaan penyair.
Dengan bahasa yang indah dimana di dalamnya mengandung makna, irama, rima,
matra dan bait. Berikut akan dijelaskan beberapa pengertian puisi menurut
beberapa ahli serta berbagai seluk beluk di dalam puisi.

1. Pengertian Puisi Menurut Beberapa Ahli

❖ Usman Awang
Menurut Usman Awan, puisi bukanlah suatu nyanyian orang putus asa yang
mencari ketenangan dan kepuasan dalam puisi yang ditulisnya.

❖ Herman J. Waluyo
Pengertian puisi yaitu suatu karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan
perasaan si penyair dengan cara imajinatif dan disusun dengan
mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa dalam pengonsentrasian sebuah
struktur fisik dan struktur batinnya.

❖ Putu Arya Tirtawirya


Pengertian puisi ialah suatu ungkapan secara implisit dan samar, maknanya yang
tersirat, dimana kata-katanya condong pada makna konotatif.
❖ Muhammad Hj. Salleh
Puisi ialah sebuah bentuk karya sastra yang kental dengan musik bahasa serta
suatu kebijaksanaan oleh si penyair dan tradisinya. Karena semua kekentalan itu,
sesudah puisi tersebut dibaca akan menjadikan kita lebih bijaksana.

❖ Herbert Spencer
Puisi adalah suatu bentuk pengucapan gagasan yang sifatnya emosional dengan
mempertimbangkan suatu keindahan.

❖ Herman Waluyo
Puisi menurut definisi Herman Waluyo adalah karya sastra tertulis yang paling
awal ditulis oleh manusia.

❖ James Reevas
Puisi menurut definisi James Reevas adalah ekspresi bahasa yang kaya dan penuh
daya pikat.

2. Ciri-Ciri Puisi
1. Ciri-Ciri Puisi Lama
1. Nama pengarang puisi biasanya tidak diketahui.
2. Terikat berbagai peraturan seperti rima, irama, baris dan bait.
3. Disebut sastra lisan karena penyampaiannya dari mulut ke mulut.
4. Berisi tentang kerajaan dan fantastis.
5. Majas yang digunakan tetap dan klise.

2. Ciri-Ciri Puisi Baru


1. Nama pengarang puisi banyak diketahui.
2. Tidak terikat peraturan seperti rima, irama, baris dan bait.
3. Penyampaiannya melalui lisan serta tulisan.
4. Berisi tentang kehidupan-kehidupan.
5. Majas berubah-ubah atau dinamis.
6. Berbentuk rapi dan simetris.
7. Persajakan akhir biasanya teratur.

Jenis-Jenis Puisi

Jenis-jenis puisi dibedakan menjadi dua macam yaitu puisi lama dan puisi baru.
Dari tiap jenis-jenis puisi pun berbeda. Seperti apa jenis-jenisnya? Nah, berikut
ini jenis dari masing-masing puisi.

Jenis-Jenis Puisi Lama


Karya sastra yang berbentuk puisi lama memiliki berbagai jenis. Jenis-jenis
tersebut memiliki ciri yang berbeda-beda. Berikut ini merupakan jenis-jenis puisi
lama yang wajib kalian ketahui.
Pantun. Pantun merupakan puisi lama yang bersajak a-b-a-b. Dalam setiap
baitnya terdiri dari 4 baris. Tiap barisnya terdiri dari 8-12 suku kata. Baris 1-2
berisi sampiran. Sedangkan baris 3-4 berisi isi.
Syair. Syair merupakan karya sastra lama yang berasal dari arab. Tiap baitnya
berisi 4 baris. Sajaknya adalah a-a-a-a. Syair biasanya berisi tentang nasihat atau
cerita.
Mantra. Mantra merupakan suatu ucapan-ucapan yang dinilai memiliki kekuatan
gaib.
Talibun. Talibun merupakan pantun genap yang disetiap baitnya terdiri dari 6,8
atau 10 baris.
Seloka. Seloka merupakan puisi Melayu klasik yang berisi perumpamaan
ataupun pepatah yang mengandung sindiran, ejekan dan senda gurau. Biasanya
seloka biasanya ditulis dalam 4 baris. Namun, ada juga yang menulis lebih dari 4
baris.
Gurindam. Gurindam adalah puisi lama yang tiap baitnya berisi 2 baris. Biasanya,
bersajak a-a-a-a. Gurindam kebanyakan berisi tentang nasihat.
Karmina. Karmina merupakan puisi lama yang berbentuk pantun kilat karena
isinya sangat pendek.
Jenis-Jenis Puisi Baru
Puisi baru pun juga memiliki jenis-jenis puisinya. Namun, puisi baru ini memiliki
dua macam, yakni berdasarkan isi dan berdasarkan bentuknya. Nah, berikut ini
jenis-jenis puisi baru berdasarkan macamnya.
Jenis Puisi Baru Berdasarkan Isinya
Puisi baru juga memiliki jenis-jenis puisi berdasarkan isinya. Biasanya, karya
sastra ini dinilai dari ciri-ciri isinya. Nah, berikut ini merupakan jenis-jenis puisi
baru berdasarkan isinya yang wajib kalian ketahui:
Balada. Balada merupakan puisi baru yang berisi tentang kisah atau cerita. Terdiri
dari 3 bait yang setiap bait berisi 8 baris dengan rima a-b-a-b-b-c-c-b. Lalu rima
tersebut kemudian akan berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir dalam
bait pertama digunakan sebagai refrain dalam bait-bait berikutnya.
Himne. Himne adalah puisi baru yang berisi tentang pemujaan terhadap Tuhan,
tanah air dan pahlawan-pahlawan dan dianggap penting dan sakral.
Berkembangnya zaman, himne bukan hanya sebuah puisi saja. Namun, himne
merupakan puisi yang bisa dinyanyikan dan berisi pujian terhadap tuhan, guru,
pahlawan dan yang lainnya.
Romansa. Romansa ialah puisi yang berisi luapan perasaan sang penyair tentang
cinta kasih. Puisi ini umumnya menimbulkan efek romantisme.
Ode. Ode adalah puisi baru yang berisi tentang sanjungan untuk seseorang yang
berjasa. Gaya dan nada dari puisi jenis ini sangat resmi. Biasanya membahas
sesuatu yang mulia, bernada anggun dan bersifat menyanjung terhadap pribadi
atau peristiwa tertentu.
Epigram. Epigram adalah puisi baru yang berisi tentang ajaran hidup dan
tuntunan-tuntunan. Puisi ini juga berarti unsur pengajaran, ikhtibar, nasihat yang
membawa ke jalan kebenaran dan ada unsur teladannya.
Satire. Satire merupakan puisi baru yang berisi kritik dan sindiran-sindiran yang
ditujukan kepada seseorang atau sesuatu.
Alegi. Alegi sendiri adalah puisi yang berisi kesedihan dan berupa tangisan
ataupun ratapan. Puisi ini biasanya mengungkapkan suatu rasa duka dan keluh
kesah karena kematian atau kepergian dari seseorang.

Jenis Puisi Baru Berdasarkan Bentuknya


Nah, setelah membahas jenis-jenis puisi berdasarkan isinya, sekarang akan
dibahas jenis-jenis puisi berdasarkan bentuknya. Apa saja jenis-jenis puisi
berdasarkan bentuknya? Berikut ini merupakan jenis-jenis puisi baru berdasarkan
bentuknya yang wajib kalian ketahui:
Distikon. Distikon merupakan puisi yang tiap baitnya terdiri dari dua baris. Puisi
ini biasa disebut dengan puisi dua seuntai.
Terzina. Terzina adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari tiga baris. Puisi ini
biasa disebut dengan puisi tiga seuntai.
Kuatrain. Kuatrain yaitu puisi yang tiap baitnya berisi dari empat baris. Puisi ini
biasa disebut dengan puisi empat seuntai.
Kuint. Kuint adalah puisi baru yang tiap baitnya berisi dari lima baris. Puisi ini
biasa disebut dengan puisi lima seuntai.
Sektet. Sektet merupakan puisi yang tiap baitnya terdiri dari enam baris. Puisi ini
biasa disebut dengan puisi enam seuntai.
Septime. Septime adalah puisi yang memiliki bait. Setiap baitnya harus terdiri
dari tujuh baris. Puisi ini biasa disebut dengan puisi tujuh seuntai.
Oktaf. Oktaf yaitu puisi yang tiap baitnya terdiri dari delapan baris. Puisi ini biasa
disebut dengan double kuatrain atau delapan seuntai.
Soneta. Soneta merupakan puisi yang terdiri dari yang terdiri dari empat belas
baris. Dalam puisi ini dibagi dalam dua bait pertama yang berisi empat baris dan
dua bait kedua yang berisi tiga baris. Yang menjadi pegangan dalam membuat
soneta adalah jumlah barisnya yaitu empat belas baris.

Unsur-unsur puisi ini terdiri dari dua struktur yaitu struktur fisik dan struktur
batin. Dari setiap struktur puisi tersebut terdapat unsur-unsur yang membangun
suatu puisi. Nah, apa saja unsur-unsur tersebut? Berikut ini merupakan unsur-
unsur puisi yang harus kalian ketahui:

Struktur Fisik Puisi


Struktur fisik puisi umumnya sesuatu yang langsung berhubungan dalam
membangun puisi. Untuk struktur ini merupakan struktur yang harus ada di dalam
puisi. Berikut unsur-unsur puisi yang berada pada struktur fisik puisi.
Tipografi
Tipografi merupakan bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi oleh kata,
tepi kanan dan kiri serta pengaturan baris. Termasuk tidak selalu dimulai dengan
huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Sehingga hal tersebut menentukan
permaknaan dari puisi.
Diksi
Diksi adalah pemilihan kata yang dilakukan seorang penyair terhadap karya
puisinya. Puisi merupakan karya sastra yang kata-katanya dapat mengungkapkan
banyak makna, oleh karena itu harus cermat memilih kata. Pemilihan kata ini
sangat berkaitan dengan makna, urutan kata dan keselarasan bunyi dari puisi.
Gaya Bahasa
Gaya bahasa atau yang biasa disebut dengan majas adalah penggunaan bahasa
yang dapat menghidupkan, memberikan efek dan dapat memberikan konotasi
tertentu. Majas yang biasa dipakai dalam puisi yaitu majas personifikasi,
metafora, repetisi, pleonasme dan lain sebagainya.
Imaji
Imaji yaitu susunan kata yang melibatkan penggunaan alat indra seperti indra
penglihatan, indra penciuman, indra pendengaran dan indra lainnya. Penggunaan
imaji ini bertujuan agar para pembaca dapat membayangkan dan berimajinasi apa
yang dirasakan penyair.
Kata Konkret
Kata konkret adalah kata yang yang memungkinkan untuk memunculkan imaji
karena ditangkap oleh indra manusia. Untuk kata ini biasanya berhubungan
dengan kiasan atau lambang.
Rima Atau Irama
Rima atau irama adalah persamaan bunyi puisi baik di awal, tengah maupun akhir
puisi. Irama/Rima sangat penting ditonjolkan dalam pembacaan puisi karena
terkait dengan panjang dan pendek, tinggi dan rendah serta keras dan lemahnya
bunyi.
Struktur Batin Puisi
Arti Struktur batin puisi adalah sesuatu yang tidak kalah wajib dengan struktur
fisik puisi. Struktur batin juga berperan dalam membangun puisi. Namun, struktur
ini tidak tertulis jelas di dalam puisi, namun lebih terlihat tersirat. Nah, berikut
ini unsur-unsur puisi yang berada pada struktur batin puisi:
Tema atau Makna
Puisi harus memiliki makna yang jelas. Apabila tidak memiliki tema, maka puisi
tidak bisa ditangkap maknanya. Oleh karena itu, tema adalah unsur yang paling
penting dalam menciptakan puisi.
Rasa
Rasa adalah sikap dari penyair yang dituangkan dalam karya sastranya. Tema dan
rasa saling berkaitan erat dalam mengungkap latar belakang penyair.
Nada
Nada juga merupakan salah satu unsur yang berhubungan dengan tema dan rasa.
Unsur ini merupakan sikap yang diberikan oleh penyair terhadap pembacanya.
Amanat
Amanat adalah nilai moral dan pesan yang disampaikan oleh penyair kepada
pembaca karya sastranya.
Nah, itulah pengertian puisi menurut beberapa ahli beserta seluk beluk di dalam
puisi. Semoga artikel mengenai pengertian puisi ini senantiasa membantu kalian
mendapatkan berbagai ilmu tentang sastra.

Anda mungkin juga menyukai