Rima adalah bentuk pengulangan bunyi. Dalam praktiknya, rima terdapat dalam
beberapa tipe. Berikut ini beberapa tipe dari rima tersebut.
1. Rima Awal
Rima awal adalah rima yang pengulangan bunyinya terjadi pada bagian suku kata
awal. Sebagai contoh: batu - batal, panggul - panggung.
2. Rima Akhir
Berkebalikan dengan rima awal, rima akhir muncul pada suku kata terakhir. Sebagai
contoh: panggang - tegang, putih - bersih.
3. Rima Akhir Tak Sempurna
Rima akhir tak sempurna yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada bagian suku
pertama di bagian kata terakhir. Sebagai contoh: maka - kata, baju - batu.
4. Rima Akhir Ganda
Rima akhir ganda merupakan rima yang persamaan bunyinya ditemukan pada bagian
suku kata kedua pada bagian kata terakhir. Sebagai contoh: sahabat - pejabat, sejalan -
pangkalan.
5. Rima Akhir Ganda Tak Sempurna
Rima akhir ganda tak sempurna yaitu rima dengan persamaan bunyi pada bagian suku
kedua kata terakhir yang bersifat sebagian. Sebagai contoh: keras - melas, dagang -
galang.
3. Jenis-Jenis Rima
Selain tipe, dalam berbagai jenis karya ditemukan pula jenis rima yang beragam. Adapun,
jenis-jenis rima adalah sebagai berikut.
1. Rima Kata
Jenis pertama dari rima adalah rima kata. Sesuai dengan namanya, rima ini ditemukan
dalam bentuk kata. Jenis rima ini paling sederhana dan mudah dipahami. Pasalnya, rima
kata menggunakan pengulangan bunyi suku kata yang jelas. Sebagai contoh: lauk - pauk,
sayur - mayur.
2. Rima Baris
Sementara itu, rima baris adalah jenis rima yang menggunakan pengulangan kata di
antara beberapa baris. Sehingga dalam puisi atau pantun, sering kali dikenal adanya pola
rima, seperti: a-a-a-a, a-a-b-b, a-b-a-b, a-b-b-a.
3. Rima Tegak
Rima tegak adalah jenis rima yang mempunyai persamaan bunyi pada kata atau suku kata
dalam berbagai baris yang berbeda. Penggunaan rima tegak, dapat dilihat pada contoh di
bawah ini: