Block Book Tindak Pidana Khusus
Block Book Tindak Pidana Khusus
BLOCK BOOK
Planing Group :
I WAYAN SUARDANA, S.H., M.H.
Dr. I GUSTI KETUT ARIAWAN, S.H., M.H.
I MADE TJATRA YASA, S.H., M.H.
IDA BAGUS SURYA DARMA JAYA, S.H., M.H.
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2009/2010
Team Pengajar
SKS
: 2
yang
bersifat
khusus.
Sebagai
suatu
6 kali
pertemuan yaitu :
a. Perkuliahan : pertemuan 1, 3, 5, 7, 9 dan 11; dan
b. Tutorial : pertemuan 2, 4, 6, 8, 10, 12
2. Strategi perkuliahan:
Perkuliahan tentang sub-sub pokok bahasan dipaparkan dengan
alat bantu media papan tulis, power point slide, serta peyiapan
bahan bacaan tertentu yang dipandang sulit diakses oleh
mahasiswa. Sebelum mengikuti perkuliahan mahasiswa sudah
mempersiapkan
diri
(self
study)
mencari
bahan
(materi),
(UTS + TT)
2
+ 2(UAS)
________________
3
Skala Nilai
Huruf
Angka
A
B+
B
C+
C
D+
D
E
4
3,5
3
2,5
2
1,5
1
0
= Nilai Akhir
Penguasaan
Kompetensi
Sangat Baik
Antara sangat baik dengan baik
Baik
Antara baik dan cukup
Cukup
Kurang
Sangat kurang
Gagal
8,0 10,0
7,0 7,9
6,5 6,9
6,0 6,4
5,5 5,9
5,0 5,4
4,0 4,9
0,0 3,9
0 - 100
80 100
70 79
65 69
60 64
55 59
50 54
40 49
0 39
6. Materi/Organisasi Perkuliahan.
1.
Pengantar.
a. Kekhususan Peraturan perundang-undangan Tindak Pidana
Khusus.
b. Perkembangan
Peraturan
perundang-undangan
Tindak
Pidana Khusus.
c. Dasar Hukum serta keberlakuan Peraturan Perundangundangan Tindak Pidana Khusus.
Nomor
24/Prp/1960
dan
Keputusan
Nomor
Tahun
1971
tentang
1999
tentang
Nomor
31
Tahun
7. Bahan Bacaan.
Buku-buku :
a. Tindak Pidana Korupsi :
Atmasasmita, Romli 1995, Kapital Selekta Hukum Pidana dan
Kriminologi, Bandung : Mandar Maju.
---------2004, Sekitar Masalah Korupsi Aspek Nasional dan
Aspek Internasional , Cetakan I.
Chazawi, Adami 2003. Hukum Pidana Materiil dan Formil
Korupsi di Indonesia . Malang : Banyumedia Publishing.
Hamzah, Andi 1984.
Korupsi di Indonesia, Masalah dan
Pemecahannya , Jakarta : Gramedia.
Klitgaard, Robert Membasmi Korupsi (Controlling Corruption )
terjemahan oleh Hermoyo, Jakarta : Yayasan Obor
Indonesia.
L
,
Dwi
2000,
Narkoba
Penanganannya , P.T. Gramedia.
Pencegahan
Dan
11
Pengantar.
a. Kekhususan Peraturan perundang-undangan Tindak Pidana
Khusus.
b. Perkembangan Peraturan perundang-undangan Tindak Pidana
Khusus.
c. Dasar Hukum serta keberlakuan Peraturan Perundang-undangan
Tindak Pidana Khusus.
Bahan Bacaan :
Atmasasmita, Romli 2004, Sekitar Masalah Korupsi Aspek
Nasional dan Aspek Internasional , Cetakan I.
Chazawi, Adami 2003. Hukum Pidana Materiil dan Formil
Korupsi di Indonesia . Malang : Banyumedia Publishing.
Hamzah, Andi 1984.
Korupsi di Indonesia, Masalah dan
Pemecahannya , Jakarta : Gramedia.
Koeswadji, Harmien Hadiati 1994. Korupsi di Indonesia dari
Delik Jabatan Ketindak Pidana Korupsi , Bandung : PT
Citra Aditya Bakti
Marpaung, Leden 2001, Tindak Pidana Korupsi Pemberantasan dan
Pencegahan, Jakarta : Bina Grafika.
Mulyadi, Lilik 2000, Tindak Pidana Korupsi (Tinjauan Khusus
Terhadap Proses Penyidikan, penuntutan, peradilan
serta upaya hukumnya menurut UU No. 31 Tahun 1999 ,
Bandung : Citra Aditya Bakti.
Suwaryadi, 1999, Hukum Tindak Pidana Korupsi dan Upaya
Pencegahannya, Jakarta : Sinar Grafika.
12
Pertemuan 2 : Tutorial 1
Discussion Task Study Task:
Peraturan perundang-undangan tindak pidana khusus, merupakan
peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang hal-hal yang
bersifat khusus di luar KUHP. Titik tolak kekhususan suatu peraturan
perundang-undangan khusus dapat dilihat dari perbuatan yang diatur,
masalah subyek tindak pidana maupun pidana dan pemidanaannya.
Tugas :
Identifikasi peraturan perundang-undangan tindak pidana khusus,
selain UU No 7 Tahun 1955, UU No. 5 Tahun 1997, UU No. 22
Tahun 1997 dan UU No. 20 tahun 2001
Identifikasi dan diskusikan penyimpangan-penyimpangan dalam
peraturan perundang-undangan tindak pidana khusus tersebut
terhadap ketentuan umum Buku I KUHP
Bahan Bacaan :
Atmasasmita, Romli 2004, Sekitar Masalah Korupsi Aspek
Nasional dan Aspek Internasional , Cetakan I.
Chazawi, Adami 2003. Hukum Pidana Materiil dan Formil
Korupsi di Indonesia . Malang : Banyumedia Publishing.
Hamzah, Andi 1984.
Korupsi di Indonesia, Masalah dan
Pemecahannya , Jakarta : Gramedia.
Koeswadji, Harmien Hadiati 1994. Korupsi di Indonesia dari
Delik Jabatan Ketindak Pidana Korupsi , Bandung : PT
Citra Aditya Bakti
Marpaung, Leden 2001, Tindak Pidana Korupsi Pemberantasan dan
Pencegahan, Jakarta : Bina Grafika
Mulyadi, Lilik 2000, Tindak Pidana Korupsi (Tinjauan Khusus
Terhadap Proses Penyidikan, penuntutan, peradilan
13
14
16
Pertemuan 4 : Tutorial 2
Discussion Task Study Task
Diundangkannya UU No 7 Drt Tahun 1955 tentang Pengusutan,
penuntutan dan peradilan tindak pidana ekonomi tidak dapat dilepaskan
dengan kebijakan pemerintah saat itu yang menghendaki adanya
keseragaman dalam pemidanaan dalam kasus-kasus tindak pidana
ekonomi. Setelah mengalami berbagai perubahan dan penambahan,
lingkup tindak pidana ekonomi, dapat digolongkan ke dalam tindak
pidana ekonomi dalam pengertian sempit dan pengertian luas. Kebijakan
untuk mengkriminalisasikan suatu perbuatan sebagai tindak pidana
ekonomi, berbeda dengan tindak pidana umum maupun dalam hal
pidana dan pemidanaannya. Tindak pidana ekonomi juga mengenal cara
penyelesaian di luar acara (schikking).
Tugas :
Diskusikan tindak pidana ekonomi dalam pengertian sempit dan
luas ?
Diskusikan tentang penyelesaian tindak pidana ekonomi di luar
acara, serta identifikasi dasar hukumnya !
Bahan Bacaan :
Anwar, Mochammad 1979. Hukum Pidana di Bidang Ekonomi.
Bandung : Alumni
-----------1986. Hukum Pidana Bagian Khusus (KUHP Buku I).
Bandung : Alumni.
Fuady, Munir 1999. Hukum Perbankan Modern, Berdasarkan
Undang-undang Tahun 1998, Buku Kesatu, Bandung : Citra
Aditya Bakti.
17
18
Perundang-undangan
Narkotika
dan
Psikotropika
19
Pertemuan 6 : Tutorial 3
Discussion Task Study Task
Undang-undang Nomor 9 Tahun 1976 tentang Narkotika (Lembaran
Negara Tahun 1976 Nomor 37 dan Tambahan Lembaran Negara Nomor
3086) mulai diberlakukan tanggal 26 Juli 1976. Materi muatan Undangundang ini cakupannya lebih luas apabila dibandingkan dengan cakupan
materi muatan Verdovende Midellen Ordonantie. Diundangkannya
Undang-undang No. 9 tahun 1976, tidak dapat dilepaskan
dengan
keluar
Peraturan
Menteri
Kesehatan
RI
Nomor
21
dan
Keputusan
Menteri
20
Kesehatan
RI
Nomor
lagi
Peraturan
Menteri
Kesehatan
RI
Nomor
dan
perkembangan
psikotropika.
konvensi
Hubungkan
internasional
dalam
pula
dengan
memberantas
Perundang-undangan
Associates: Jakarta
dan
Peradilan.
O.C.
Kaligis
L
,
Dwi
2000,
Narkoba
Penanganannya , P.T. Gramedia.
22
Pencegahan
Dan
Yanny
L
,
Dwi
2000,
Narkoba
Penanganannya , P.T. Gramedia.
24
Pencegahan
Dan
Pertemuan 8 : Tutorial 4
Discussion Task Study Task
Apabila dicermati, kebijakan kriminalisasi dari kedua Undang-undang
tersebut di atas terfokus pada penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkotika dan psikotropika. Hal ini dapat dilihat dari rumusan pasal mulai
dari penanaman, produksi, penyaluran, lalu lintas, pengedaran sampai
ke pemakaiannya, termasuk pemakaian pribadi, tidak pada kekayaan
(property/assets) yang diperoleh dari tindak pidana narkotika dan
psikotropika itu sendiri. Kebijakan kriminalisasi dalam kedua Undangundang tersebut, apabila dibandingkan dengan apa yang diisyaratkan
konvensi PBB, sebenarnya masih ada kekurangannya. Khususnya untuk
narkotika, Konvensi PBB juga mengisyaratkan agar
perbuatan
Jaffe, J.H. 1980, Drug Addiction And Drug Abuse in Goodman, L.S. &
Gilman, A. (Ed), The Pharmacological Basic of Therapeutics,
5th ed., Mc Milan Publ. Co. Inc., New York, 1975, dalam
Jokosuyono, Bahaya Narkotika Dan Bahan Sejenisnya,
Yayasan Kanisius, Cet. I, Yogyakarta.
Kaligis, O.C.
dan Soedjono Dirdjosisworo, 2006. Narkoba dan
Peradilan di Indonesia, Reformasi Hukum Pidana melalui
Perundang-undangan
dan
Peradilan.
O.C.
Kaligis
Associates: Jakarta
Marviana, Dian M (t.t.) Narkoba, PKBI, Jakarta
Suyono, Joko 1997. Masalah Narkotika dan Bahan Sejenisnya,
Yayasan Kanisius Yogyakarta.
Wijaya A.W 1985. Masalah Kenakalan Remaja dan Penyalahgunaan
Narkotika, Armico, Bandung
Yanny
L
,
Dwi
2000,
Narkoba
Penanganannya , P.T. Gramedia.
26
Pencegahan
Dan
Nomor
24/Prp/1960
dan
Keputusan
Nomor
Tahun
1971
tentang
1999
tentang
Nomor
31
Tahun
28
Pertemuan 10 : Tutorial 5
Discussion Task Problem Task
a. Pada tahun 2006 telah dibangun proyek lapangan tembak yang
berlokasi di Banjar Celuk, Desa Paksebali, Kec. Dawan, Kab.
Klungkung yang dikerjakan oleh penyedia barang/jasa
CV.
GUNAKSA JAYA TEKNIK Direktur atas nama Ir. I NENGAH
ARIYANTA dengan menggunakan dana APBD perubahan tahun
2006,dengan pagu sebesar Rp. 2.500.000.000,- (Dua Milyar lima
ratus juta rupiah) dengan nilai kontrak sebesar Rp 2.484.161.000,( Dua Milyar empat ratus delapan puluh empat juta seratus enam
puluh satu ribu rupiah) berdasarkan nilai Kontrak kerja dengan No
kontrak
Nomor : 602.1/5036/DPUK-CK
(Pihak Pertama)
Nomor : 189/GJT-GNK/Kont./XI/2006 (Pihak kedua)
Pejabat Pengguna anggaran adalah Kepala Dinas PU Kab.
Klungkung yang saat itu dijabat oleh Ir. ANAK AGUNG NGURAH
AGUNG, Dipl. HE. Msc.
b. Sistim yang digunakan dalam proyek pembangunan lapangan
tembak yang berlokasi di Banjar Celuk, Desa Paksebali, Kec. Dawan,
Kab. Klungkung adalah penunjukan langsung,
sesuai dengan
Keputusan Bupati Klungkung Nomor . 640/31/2006, tanggal 2
Nopember 2006.
c. Proyek pembangunan lapangan tembak di Dsn. Celuk Desa
Paksebali Kec. Dawan Kab.Klungkung menggunakan Konsultan
perencana / pengawas dari CV.HASTA REKA dengan Direktur I
WAYAN YULIARSANA, ST, ditunjuk dengan sistim penunjukan
langsung sesuai Surat Persetujuan Penetapan Penunjukan langsung
oleh Kadis PU Klungkung Nomor : 602.1/4950/DPUK-CK tanggal 9
Nopember 2006. (Pihak kedua) tanggal 15 Nopember 2006;
d. Setiap Berita acara Pemeriksaan fisik Pekerjaan dalam rangka
pengajuan pembayaran termin atas proyek tersebut ditandatangani
oleh : Ketua Pengelola Kegiatan/ Kasubdin Bidang Cipta Karya Dinas
PU Kab. Klungkung atas nama I. G.L.A. SURATMA ST, Sekretaris
kegiatan Penataan Kawasan dan Tata Bangunan Dinas PU Kab.
Klungkung Ir. I KETUT SUARSANA, Direksi lapangan Dinas PU Kab.
Klungkung IDA BAGUS MAHESNAWA ST. dan diketahui oleh Kepala
29
30
31
32
33
Pertemuan 12 : Tutorial 6
Discussion Task Problem Task
Ratifikasi UNCAC 2003 oleh pemerintah Indonesia yang secara politis
menempatkan posisi Indonesia sebagai salah satu negara di Asia yang
memiliki
komitmen
pemberantasan
korupsi
lewat
kerjasama
korupsi
secara
global.
Dijelaskan
pula
bahwa
34
Bahan Bacaan :
Atmasasmita, Romli 1995, Kapital Selekta Hukum Pidana dan
Kriminologi, Bandung : Mandar Maju.
---------2004, Sekitar Masalah Korupsi Aspek Nasional dan
Aspek Internasional , Cetakan I.
Chazawi, Adami 2003. Hukum Pidana Materiil dan Formil
Korupsi di Indonesia . Malang : Banyumedia Publishing.
Hamzah, Andi 1984.
Korupsi di Indonesia, Masalah dan
Pemecahannya , Jakarta : Gramedia.
Klitgaard, Robert Membasmi Korupsi (Controlling Corruption )
terjemahan oleh Hermoyo, Jakarta : Yayasan Obor
Indonesia.
Koeswadji, Harmien Hadiati 1994. Korupsi di Indonesia dari
Delik Jabatan Ketindak Pidana Korupsi , Bandung : PT
Citra Aditya Bakti
Marpaung, Leden 2001, Tindak Pidana Korupsi Pemberantasan dan
Pencegahan, Jakarta : Bina Grafika.
Mulyadi, Lilik 2000, Tindak Pidana Korupsi (Tinjauan Khusus
Terhadap Proses Penyidikan, penuntutan, peradilan
serta upaya hukumnya menurut UU No. 31 Tahun 1999 ,
Bandung : Citra Aditya Bakti.
Suwaryadi, 1999, Hukum Tindak Pidana Korupsi dan Upaya
Pencegahannya, Jakarta : Sinar Grafika
Yunara, Edi 2005, Korupsi dan Pertanggungjawaban Pidana Korupsi
Berikut Studi Kasus, Bandung, Citra Aditya Bakti.
Suwaryadi, 1999, Hukum Tindak Pidana Korupsi dan Upaya
Pencegahannya , Jakarta : Sinar Grafika
35