OLEH :
ZULFAHMI LUTFI
1229542070
PTIK 06
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh,
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT,karena atas hidayah dan karuniaNya,penyusunan makalah standar dan protocol ini dapat di rampungkan. Mudah-mudahan
makalah ini dapat memberi sumbangsih yang besar kepada pembaca dalam memperdalam
pelajaran komunikasi data khususnya dalam materi lapisan jaringan.
Saya
kesempurnaan makalah ini terutama kepada Dosen pembimbing mata kuliah jaringan internet
yang telah telah memberikan bayak ilmu pengetahuan baru dan juga telah membimbing kami.
Saya harap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri saya pribadi dan para pembaca.
isi menyadari bahwa isi dari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka saya
mengharapkan kritik yang membangun dan saran dari para pembaca agar laporan ini jadi
lebih baik lagi.
Makassar,
Maret 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam dunia komunikasi kita sering mengenal istilah jaringan. Jaringan itu sendiri dapat
mempermudah kita dalam menghubungkan suatu PC dengan PC yang lainnya. Untuk
menghubungkan PC 1 dengan PC 2 maka diperlukan jaringan tanpa kabel dan jaringan
menggunakan kabel. Dalam kedua proses tersebut diperlukan tahap dalam memudahkan
menghubungkan antar PC tersebut, yaitu dengan menggunakan TCP/IP. TCP/IP (singkatan
dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar komunikasi data yang
digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke
komputer lain di dalam jaringan Internet.
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980 -an sebagai
sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer -komputer dan jaringan untuk
membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN).TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan
terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang
digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema
pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan
hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di
Internet. Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin
banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan internet.
Dewasa ini perkembangan dunia Internet semakin maju dan berkembang, selain browsing,
chatting, dan lain sebagainya, perkembangan sekarang sudah sampai ke VOIP (Voice Over
Internet Protocol) yang memungkinkan pengguna dapat mentransfer tidak hanya data namum
suara, streaming video, gambar dan lain sebagainya. Serta teknologi lain yang telahmaju
pesat ketimbang dunia otomotif maupun ilmu pengetahuan yang bersifar sains yang mampu
terlewatkan, karena bebrapa detik saja penemuan-penemuan serta perkembangan dunia
teknologi informasi terus meningkat. Internet Protocol (IP) merupakan salah satu lapisan
Internet referensi model DoD (setaraf dengan OSI model) yang berfungsi memberikan alamat
atau identitas logika sehingga kita dapat melakukan aktivitas Internet.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari protocol ?
2. Apa yang dimaksud tcp/ip ?
3. Sebutkan Tujuh lapisan OSI ?
4. Ada beberapa perangkat keras jaringan komputer yang harus diketahui, apa
sajakah itu ?
BAB II
PEMBAHASAN
Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya
hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer.Protokol
dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada
tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras.
Protokol perlu diutamakan pada penggunaan standar teknis, untuk menspesifikasi bagaimana
membangun komputer atau menghubungkan peralatan perangkat keras. Protokol secara
umum digunakan pada komunikasi real-time dimana standar digunakan untuk mengatur
struktur dari informasi untuk penyimpanan jangka panjang.
Sangat susah untuk menggeneralisir protokol dikarenakan protokol memiliki banyak variasi
didalam tujuan penggunaanya. Kebanyakan protokol memiliki salah satu atau beberapa dari
hal berikut:
Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer atau mesin
lainnya.
Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak sempurna.
A. TCP/IP-DoD
Konsep TCP/IP berawal dari kebutuhan DoD (Departement of Defense) AS akan
suatu komunikasi di antara berbagai variasi komputer yg telah ada. Komputer-komputer DoD
ini seringkali harus berhubungan antara satu organisasi peneliti dg organisasi peneliti lainnya,
dan harus tetap sehingga pertahanan negara tetap berjalan selama terjadi bencana, seperti
ledakan nuklir. Oleh karenanya pada tahun 1969 dimulailah penelitian terhadap serangkaian
protokol
TCP/IP.
Di
antara
-tujuan
penelitian
ini
adalah
sebagai
berikut
client yang jauh dan server perusahaan secara pribadi melalui virtual private network
(VPN).
- Point-to-Point Tunneling Protocol. Point-to-Point Tunneling Protocol (PPTP) menyajikan
fungsionalitas VPN yang mirip dengan apa yang disediakan IPSec. PPTP juga mendukung
banyak protocol jaringan seperti IP, Internetwork Packet Exchange (IPX), dan NetBIOS
Enhanced User Interface (NetBEUI).
- Layer Two Tunneling Protocol. Layer Two Tunneling Protocol (L2TP) merupakan suatu
kombinasi PPTP dan Layer Two Forwarding (L2F). L2F adalah suatu protocol transmisi
yang memungkinkan server akses dial-up membingkai lalu lintas dial-up di dalam Point to
Point Protocol (PPP) dan mentransmisikannya pada hubungan WAN ke server L2F
(router).
Utiliti-utiliti TCP/IP
Utiliti-utiliti di dalam Windows 2003 mencakup:
Utiliti transfer data. Windows 2003 menyediakan dukungan untuk beberapa protocol
transfer data berbasis IP yang berbeda. Utiliti ini meliputi File Transfer Protocol (FTP),
HyperText Transfer Protocol (HTTP), dan Common Internet File System (CIFS).
Telnet. UNIX host secara tradisional sudah dikelola dengan memakai Telnet sebuah
interface teks yang mirip dengan command prompt yang dapat diakses pada suatu jaringan
IP. Windows 2003 menyediakan baik server maupun client Telnet.
Utiliti pencetakan. Windows 2003 dapat mencetak secara langsung ke printer-printer
berbasis IP. Selain itu, dua utiliti TCP/IP memberikan kemampuan untuk mencetak dan
memperoleh status cetak pada suatu printer TCP/IP. Line Printer Remote (LPR) mencetak
sebuah file ke host yang sedang mengoperasikan layanan Line Printing Daemon (LPD).
Line Printer Queue (LPQ) memperoleh status urutan cetak pada host yang sedang
mengoperasikan layanan LPD.
Utiliti diagnostik. Windows 2003 menghadirkan beberapa utiliti untuk mendiagnosa
problemproblem yang berkaitan dengan TCP/IP yang meliputi PING, Ipconfig, Nslookup,
dan Tracert.
Tinjauan Arsitektur Protocol TCP/IP
Protocol-protocol TCP/IP memberikan dukungan jaringan untuk menghubungkan seluruh
tempat dan host serta mengikuti aturan standar tentang bagaimana komputer-komputer
berkomunikasi dan bagaimana jaringan-jaringan diinterkoneksikan. Protocol-protocol TCP/IP
mengikuti model konsep empat layer yang dikenal sebagai model Department of Defense
(DOD): Application, Transport, Internet, dan Network Interface, sebagaimana dijelaskan pada
gambar :
1. Application Layer
Bertanggung jawab untuk menampilkan semua aplikasi yang menggunakan protocol TCP/IP.
Sebagai contoh adalah Hypertext Transfer Protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP),
dan Telnet.
2. Transport Layer
Bertanggung jawab untuk mengadakan komunikasi antara dua host/komputer. Ada dua
macam protokol didalamnya, yaitu Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram
Protocol (UDP ).
3. Internet Layer
bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data
jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah Internet
Protocol (IP), Address Resolution Protocol (ARP), Internet Control Message Protocol
(ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP).
4. Network Interface
Bertanggung jawab untuk meletakkan frame-frame jaringan di atas media jaringan yang
digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari teknologi
transport dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), MAN dan WAN (seperti
halnya dial-up modem yang berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN),
Integrated Services Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM)).
2. Packet-switched network, yang menyajikan X.25, frame relay, dan asynchronous transfer
mode (ATM).
Internet Protocol (IP)
Kendati TCP memisahkan data menjadi paket-paket yang berlainan dan bertanggung jawab
untuk menjamin pengirimannya, namun IP melakukan pengiriman yang sesungguhnya. Pada
Layer IP, masing-masing paket yang masuk atau keluar dianggap sebagai suatu datagram.
Field datagram IP di dalam tabel yang menyertainya ditambahkan ke header ketika sebuah
paket disampaikan dari Layer Interface Network.
Field
Fungsi
Alamat IP Sumber
Mengidentifikasi pengirim datagram melalui alamat IP.
Alamat IP Tujuan
Mengidentifikasi tujuan datagram melalui alamat IP.
Protocol
Menginformasikan IP pada host tujuan apakah menyampaikan
paket ke TCP atau UDP.
Checksum
Suatu komputasi matematika sederhana yang dipakai untuk
memverifikasi bahwa paket yang tiba ternyata utuh.
Time To Live (TTL)
Menandai berapa detik yang diizinkan dalam transport suatu
datagram sebelum datagram itu dibuang. Hal ini mencegah paketpaket di-looping terlalu lama dalam suatu internetwork. Setiap
router yang menyampaikan paket akan memutuskan TTL dikalikan
satu. Default TTL pada Windows 2003 adalah 128 detik.
Pengalamatan Internet Protocol
Suatu alamat IP yang unik diperlukan bagi setiap komponen jaringan dan host yang
berkomunikasi dengan memakai TCP/IP. Jaringan-jaringan TCP/IP biasanya dikategorikan
menjadi tiga golongan utama yang sudah menetapkan ukurannya lebih dulu. Masing-masing
jaringan dapat dibagi menjadi subjaringan-subjaringan yang lebih kecil oleh administrator
sistem dengan memakai subnet mask untuk membagi suatu alamat IP menjadi dua bagian.
Satu bagian mengidentifikasi host (komputer), bagian lainnya mengidentifikasi pemilik
jaringan itu. Masing-masing host TCP/IP diidentifikasi oleh suatu alamat IP logis. Alamat IP
adalah suatu alamat layer jaringan dan tidak bergantung pada alamat layer data-link (seperti
suatu alamat kontrol akses media pada network interface card).
Alamat IP
Alamat IP merupakan sebuah angka 32-bit yang secara unik mengidentifikasi sebuah host
(komputer atau device lain, misalnya printer atau router) pada suatu jaringan TCP/IP. Alamat
IP pada umumnya dinyatakan dalam format desimal yang diberikan titik dengan empat angka
yang dipisahkan oleh titik, misalnya 192.168.123.132. Agar TCP/IP WAN bisa berjalan
secara efektif sebagai sekumpulan jaringan, router yang menyampaikan paket-paket data di
antara jaringan-jaringan tidak perlu mengetahui lokasi host yang sesungguhnya yang menjadi
tujuan suatu paket informasi. Router hanya perlu mengetahui host itu merupakan suatu
anggota jaringan apa dan memakai informasi yang disimpan di dalam tabel routenya untuk
menentukan bagaimana memperoleh paket ke jaringan milik host tujuan. Setelah paket
dikirimkan ke jaringan tujuan, paket tersebut dikirimkan ke host yang tepat. Agar proses ini
bisa berjalan, suatu alamat IP mempunyai dua bagian: ID jaringan dan ID host.
ID Jaringan
ID jaringan mengidentifikasi host TCP/IP yang diletakkan pada jaringan fisik yang sama.
Semua host pada jaringan fisik yang sama harus diberikan ID jaringan yang sama agar bisa
berkomunikasi satu sama lain. Jika router menghubungkan jaringan-jaringan Anda, seperti
ditampilkan pada gambar, maka ID jaringan yang unik dibutuhkan bagi setiap koneksi area
yang luas. Misalnya, dalam uraian di bawah ini:
- Jaringan 1 dan 2 mencerminkan dua jaringan yang di-routed.
- Jaringan 3 mencerminkan koneksi WAN di antara router-router.
- Jaringan 3 memerlukan sebuah ID jaringan sehingga interface di antara dua router itu
dapat diberikan ID host yang unik.
ID Host
ID host mengidentifikasi suatu host di dalam sebuah jaringan. ID host harus unik supaya
jaringan itu bisa ditandai oleh ID jaringan. Suatu alamat IP mengidentifikasi lokasi sistem
pada jaringan melalui cara yang sama sebagaimana sebuah alamat jalan raya mengidentifikasi
sebuah rumah di dalam blok sebuah kota seperti diuraikan terlihat pada gambar berikut ini.
Model OSI adalah suatu dekripsi abstrak mengenai desain lapisan-lapisan komunikasi dan
protokol jaringan komputer yang dikembangkan sebagai bagian dari inisiatif Open Systems
Interconnection (OSI). Model ini disebut juga dengan model Tujuh lapisan OSI (OSI seven
layer model).
Ketujuh lapisan dalam model ini adalah:
Physical Layer berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Masalah desain
yang harus diperhatikan disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit,
data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit pula, dan bukan 0 bit. Pertanyaan
yang timbul dalam hal ini adalah : berapa volt yang perlu digunakan untuk menyatakan nilai
1? dan berapa volt pula yang diperlukan untuk angka 0?. Diperlukan berapa mikrosekon
suatu bit akan habis? Apakah transmisi dapat diproses secara simultan pada kedua arahnya?
Berapa jumlah pin yang dimiliki jaringan dan apa kegunaan masing-masing pin? Secara
umum masalah-masalah desain yang ditemukan di sini berhubungan secara mekanik, elektrik
dan interface prosedural, dan media fisik yang berada di bawah physical layer.
Tugas utama data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan mentransformasi
data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum diteruskan kenetwork
layer, data link layer melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan pengirim memecagmecah data input menjadi sejumlah data frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte).
Kemudian data link layer mentransmisikan frame tersebut secara berurutan, dan memproses
acknowledgement frame yang dikirim kembali oleh penerima. Karena physical layer
menerima dan mengirim aliran bit tanpa mengindahkan arti atau arsitektur frame, maka
tergantung pada data link layer-lah untuk membuat dan mengenali batas-batas frame itu. Hal
ini bisa dilakukan dengan cara membubuhkan bit khusus ke awal dan akhir frame. Bila secara
insidental pola-pola bit ini bisa ditemui pada data, maka diperlukan perhatian khusus untuk
menyakinkan bahwa pola tersebut tidak secara salah dianggap sebagai batas-batas frame.
Network layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang penting
adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya.
Route dapat didasarkan pada table statik yang dihubungkan ke network. Route juga dapat
ditentukan pada saat awal percakapan misalnya session terminal. Terakhir, route dapat juga
sangat dinamik, dapat berbeda bagi setiap paketnya. Oleh karena itu, route pengiriman
sebuah paket tergantung beban jaringan saat itu.
Fungsi dasar transport layer adalah menerima data dari session layer, memecah data menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke network layer, dan menjamin
bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan benar. Selain itu, semua
hal tersebut harus dilaksanakan secara efisien, dan bertujuan dapat melindungi layer-layer
bagian atas dari perubahan teknologi hardware yang tidak dapat dihindari.
Dalam keadaan normal, transport layer membuat koneksi jaringan yang berbeda bagi setiap
koneksi transport yang diperlukan oleh session layer. Bila koneksi transport memerlukan
throughput yang tinggi, maka transport layer dapat membuat koneksi jaringan yang banyak.
Transport layer membagi-bagi pengiriman data ke sejumlah jaringan untuk meningkatkan
throughput. Di lain pihak, bila pembuatan atau pemeliharaan koneksi jaringan cukup mahal,
transport layer dapat menggabungkan beberapa koneksi transport ke koneksi jaringan yang
sama. Hal tersebut dilakukan untuk membuat penggabungan ini tidak terlihat oleh session
layer.
Transport layer juga menentukan jenis layanan untuk session layer, dan pada gilirannya jenis
layanan bagi para pengguna jaringan. Jenis transport layer yang paling populer adalah saluran
error-free point to point yang meneruskan pesan atau byte sesuai dengan urutan
pengirimannya. Akan tetapi, terdapat pula jenis layanan transport lainnya. Layanan tersebut
adalah transport pesan terisolasi yang tidak menjamin urutan pengiriman, dan membroadcast
pesan-pesan ke sejumlah tujuan. Jenis layanan ditentukan pada saat koneksi dimulai.
Session layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session dengan pengguna
lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data biasa, seperti yang dilakukan
oleh transport layer, juga menyediakan layanan yang istimewa untuk aplikasi-aplikasi
tertentu. Sebuah session digunakan untuk memungkinkan seseorang pengguna log ke remote
timesharing system atau untuk memindahkan file dari satu mesin kemesin lainnya.
Sebuah layanan session layer adalah untuk melaksanakan pengendalian dialog. Session dapat
memungkinkan lalu lintas bergerak dalam bentuk dua arah pada suatu saat, atau hanya satu
arah saja. Jika pada satu saat lalu lintas hanya satu arah saja (analog dengan rel kereta api
tunggal), session layer membantu untuk menentukan giliran yang berhak menggunakan
saluran pada suatu saat.
Layanan session di atas disebut manajemen token. Untuk sebagian protokol, adalah penting
untuk memastikan bahwa kedua pihak yang bersangkutan tidak melakukan operasi pada saat
yang sama. Untuk mengatur aktivitas ini, session layer menyediakan token-token yang dapat
digilirkan. Hanya pihak yang memegang token yang diijinkan melakukan operasi kritis.
Layanan session lainnya adalah sinkronisasi. Ambil contoh yang dapat terjadi ketika mencoba
transfer file yang berdurasi 2 jam dari mesin yang satu ke mesin lainnya dengan
kemungkinan mempunyai selang waktu 1 jam antara dua crash yang dapat terjadi. Setelah
masing-masing transfer dibatalkan, seluruh transfer mungkin perlu diulangi lagi dari awal,
dan mungkin saja mengalami kegagalan lain. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya
masalah ini, session layer dapat menyisipkan tanda tertentu ke aliran data. Karena itu bila
terjadi crash, hanya data yang berada sesudah tanda tersebut yang akan ditransfer ulang.
Application layer terdiri dari bermacam-macam protokol. Misalnya terdapat ratusan jenis
terminal yang tidak kompatibel di seluruh dunia. Ambil keadaan dimana editor layar penuh
yang diharapkan bekerja pada jaringan dengan bermacam-macam terminal, yang masingmasing memiliki layout layar yang berlainan, mempunyai cara urutan penekanan tombol
yang berbeda untuk penyisipan dan penghapusan teks, memindahkan sensor dan sebagainya.
1. Personal Komputer
Kartu jaringan atau Lan card dipasang pada setiap komputer yang akan
dihubungkan ke suatu jaringan komputer.Jenis NIC yang beredar, terbagi menjadi
dua jenis, yakni NIC yang bersifat fisik, dan NIC yang bersifat logis.NIC fisik
umumnya berupa kartu yang dapat ditancapkan ke dalam sebuah slot dalam
motherboard komputer.
3. HUB
Hub adalah perangkat jaringan yang terdiri dari banyak port untuk
menghubungkan Node atau titik sehingga membentuk jaringan yang saling
terhubung dalam topologi star. Jika jumlah port yang tersedia tidak cukup untuk
menghubungkan semua komputer yang akan dihubungkan ke dalam satu jaringan
dapat digunakan beberapa hub yang dihubungkan secara up-link. Port yang
tersedia biasanya sampai 8, 16, 24 atau lebih banyak sesuai kebutuhan Anda.
Untuk kecepatan, Anda dapat menggunakan HUB 10 atau Switch 10/100.
Sebaiknya menggunakan 10/100 karena dapat digunakan untuk jaringan
berkecepatan maksimal 10 atau 100. Hub ada yang mendukung pemggunaan
kabel coax yang menukung topologi BUS dan UTP yang mendukung topologi
STAR. Namun type terbaru cenderung hanya menyediakan dukungan untuk
penggunaan kabel UTP.
Untuk menghubungkan kabel UTP diperlukan konektor RJ-45 atau sejenis jack
yang bentuknya mirip dengan jack kabel telepon namun memiliki lebih banyak
lubang kabel. Konektor tersebut dipasang di kedua ujung kabel dengan peralatan
Tang khusus UTP. Namun jika belum bisa memasangnya, Anda dapat meminta
sekaligus pemasang-an pada saat membeli kabel UTP.
5. Kabel Jaringan
b. Kabel Coaxial
Tampilan fisik kabel ini terdiri dari kawat tembaga sebagai inti yang dilapisi oleh
isolator dalam lalu dikelilingi oleh konduktor luar kemudian dibungkus dengan
bahan semacam PVC sebagai lapisan isolator paling luar. Untuk penggunaan
kabel coaxial ini sudah jarang digunakan karena pada umumnya orang
membangun jaringan komputer dengan kabel twisted pair.
Kabel Fiber optic adalah sebuah kabel yang terbuat dari serat kaca dengan
teknologi canggih dan mempunyai kecepatan transfer data yang lebih cepat
daripada kabel biasa, biasanya fiber optic digunakan pada jaringan backbone
(Tulang Punggung) karena dibutuhakan kecepatan yang lebih dalam dari jaringan
ini, namun pada saat ini sudah banyak yang menggunakan fiber optic untuk
jaringan biasa baik LAN, WAN maupun MAN karena dapat memberikan dampak
yang lebih pada kecepatan dan bandwith karena fiber optic ini menggunakan bias
cahaya untuk mentransfer data yang melewatinya dan sudah barang tentu
kecepatan cahaya tidak diragukan lagi namun untuk membangun jaringan
dengan fiber optic dibutuhkan biaya yang cukup mahal dikarenakan dibutuhkan
alat khusus dalam pembangunannya.
6. Bridge
7. Switch
8. Router
hanya
untuk
sama.
paket
hanya
9. Repeater
10. Modem
13. Multiplexer
Saat beberapa terminal harus berbagi satu saluran pada saat yang sama,
multiplexer dapat ditambahkan pada tiap ujung. Multiplexer adalah suatu alat
yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan bebrpa pesan secara serentak.
Penambahan multiplexer berdampak seperti mengubah jalan satu jalur menjadi
jalur bebas hambatan dengan beberapa jalur. Pengaturan nomor port dan protokol
yang mengirim data pada modul sofware yang benar didalam host.
14. Front-end Processor
Walau kecepatan transmisi antara saluran dan front end Processor relatif lambat (
dalam banyak kasus bit-bit ditransmisikan secara serial ) kecepatan tarnsmisi
front-end processor dengan host dapat berlangsung secara cepat ( beberapa bit
ditransmisikan secara paralel). Sebagian front-end processor melakukan message
switching dengan mengatur rute (routing) pesan dari suatu terminal ke yang lain
tanpa melibatkan host. Jika karena suatu hal terminal penerima tidak dapat
menerima pesan (mungkin sedangan digunakan atau rusak) front-end processor
dapat menyimpan pesan tersebut dalam penyimpanan sekunder dan
mengirimkannya nanti. Kemampuan ini disebut simpan dan teruskan (store and
forward).
15. Brouter
Brouter adalah teknologi yang menggabungkan antara bridge dan router. Bahkan
secara tidak tepat seringkali disebut sebagai router multiprotokol. Walau pada
kenyataannya ia lebih rumit dari pada apa yang disebut router multiprotokol yang
sebenarnya
Agar kabel listrik tidak dinaikkan ke atas untuk menghidupkan access point
maka kita memerlukan alat POE ini, yang fungsinya mengalirkan listrik
melalui kabel ethernet atau kabel UTP/STP.
18. Antena Eksternal, Tower dan Penangkal Petir ( Lightning Arrester )
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya
hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer.Protokol
dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya.
Konsep TCP/IP berawal dari kebutuhan DoD (Departement of Defense) AS akan suatu
komunikasi di antara berbagai variasi komputer yg telah ada.
TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah protokol internet yang
paling banyak digunakan saat ini. Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP)
adalah serangkaian protocol berstandar industri yang dirancang untuk wide area network
(WAN).
Model OSI adalah suatu dekripsi abstrak mengenai desain lapisan-lapisan komunikasi dan
protokol jaringan komputer yang dikembangkan sebagai bagian dari inisiatif Open Systems
Interconnection (OSI). Model ini disebut juga dengan model Tujuh lapisan OSI (OSI seven
layer model).NKetujuh lapisan dalam model ini adalah:
Perangkat Keras (Hardware) Jaringan Komputer adalah perangkat yang secara fisik dapat
dilihat dan diraba, yang membentuk suatu kesatuan, sehingga dapat membangun sebuah
jaringan komputer. Untuk dapat membangun sebuah jaringan komputer, ada beberapa
perangkat keras jaringan komputer yang harus diketahui yaitu :
1. Personal Komputer
2. NIC (Network Interface Card)
3. HUB
4. Konektor UTP (RJ-45)
5. Kabel Jaringan
6. Bridge
7. Switch
8. Router
9. Repeater
10. Modem
11. Gateway
12. Cluster Control Unit
13. Multiplexer
14. Front-end Processor
15. Brouter
16. Access point
17. POE (Power Over Ethernet) atau DC Power Injector
18. Antena Eksternal, Tower dan Penangkal Petir ( Lightning Arrester )
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Transmission_Control_Protocol/Internet_Protocol
http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?option=com_content&view=article&id=69:dasartcpip&catid=6:internet&Itemid=15
http://one.indoskripsi.com/node/6594uyuhugyy
http://everybodycansee.wordpress.com/2012/07/22/penjelasan-mengenai-osiopen-system-interconnection-layer/