(KOMPONEN PEMBELAJARAN)
Oleh:
KELOMPOK 9
NURUL KHATIFAH(1229542079)
SYAMSURIANI(1229542071)
PTIK 06 2012
DFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 3
1. Latar belakng............................................................................ 3
2. Rumusan masalah..................................................................... 4
3. Tujuan........................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN....................................................................... 5
A . Komponen pembelajaran .............................................................. 5
1. Pengertian komponen pembelajaran....................................... 5
2. Macam macam komponen pembelajaran................................ 6
3. Paran komponen pembelajaran............................................... 12
4.Fungsi komponen pembelajaran............................................... 14
B. Tujuan pembelajaran....................................................................... 17
BAB III PENUTUP............................................................................... 21
1. Kesimpulan................................................................................ 21
2. Saran ......................................................................................... 21
3. Daftar pustaka........................................................................... 22
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sejak lahir manusia memerlukan dunia luar untuk mengembangkan potensi dan
melangsungkan hidupnya. Ia selalu mengadakan interaksi dengan dunia luar. Ia juga selalu
belajar, menyesuaikan diri dengan dunia luar. Berbagai macam cara ia gunakan dalam
kegiatan
belajar
(menyesuaikan
diri
dengan
dunia
luar)
itu.
Definisi belajar telah banyak dikemukakan oleh para ahli pendidikan. Namun pada dasarnya
belajar merupakan suatu proses mental yang dinyatakan dalam berbagai bentuk
prilaku.Belajar bukan hanya menguasai pengetahuan, tetapi juga untuk mengembangkan
kemampuan (intelektual, sosial, fisik-motorik), dan pengembangan segi-segi afektif yaitu
sikap, minat, motivasi, nilai-nilai moral dan keagamaan (Sukmadinta, 2004: 251).Belajar
merupakan hal internal yang kompleks yang terlibat dalam proses internal tersebut adalah
seluruh mental yang meliputi rentah-rentah kognitif, afektif dan psikomotorik. Proses belajar
mengaktualisasikan ranah-ranah tersebut tertuju pada bahan belajar tertentu kompleksitas
belajar dipandang dari dua subjek, yaitu dari segi siswa dan dari segi guru.
Kegiatan menyusun rencana pembelajaran merupakan salah satu tugas penting guru dalam
memproses pembelajaran siswa. Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional yang
dituangkan dalam Permendiknas RI No. 52 Tahun 2008 tentang Standar Proses disebutkan
bahwa salah satu komponen dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yaitu adanya tujuan pembelajaran yang di dalamnya menggambarkan proses dan hasil belajar
yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
1. Rumusan Masalah
Dalam penyusunan makalah ini akan dibahas beberapa masalah diantaranya:
2.
1.
2.
Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah:
1.
2.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Komponen Pembelajaran
1. Pengertian Komponen Pembelajaran
Pembelajaran diambil dari terjemahan kata "Instructional". Seringkali orang
membedakan kata pembelajaran ini dengan "pengajaran", akan tetapi tidak jarang pula orang
memberikan pengertian yang sama untuk kedua kata tersebut.
Menurut Arief S. Sadiman, kata pembelajaran dan kata pengajaran dapat dibedakan
pengertiannya. Kalau kata pengajaran hanya ada di dalam konteks guru-murid di kelas
formal, sedangkan kata pembelajaran tidak hanya ada dalam konteks guru-murid di kelas
formal, akan tetapi juga meliputi kegiatan belajar mengajar yang tak dihadiri oleh guru secara
fisik di dalam kata pembelajaran ditekankan pada kegiatan belajar siswa melalui usaha-usaha
yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar.
Dengan definisi seperti ini, kata pengajaran lingkupnya lebih sempit dibanding kata
pembelajaran. Di pihak lain ada yang berpandangan bahwa kata pembelajaran dan kata
pengajaran pada hakekatnya sama, yaitu suatu proses interaksi antara guru dan siswa dalam
mencapai tujuan yang telah ditentukan (Cepi Riana, 2009).
Kedua pandangan tersebut dapat digunakan, yang terpenting adalah interaksi yang
terjadi antara guru dan siswa itu harus adil, yakni adanya komunikasi yang timbal balik di
antara keduanya, baik secara langsung maupun tidak langsung atau melalui media. Siswa
jangan selalu dianggap sebagai subjek belajar yang tidak tahu apa-apa. Ia memiliki latar
belakang, minat, dan kebutuhan, serta kemampuan yang berbeda. Peranan guru tidak hanya
terbatas sebagai pengajar (penyampai ilmu pengetahuan), tetapi juga sebagai pembimbing,
pengembang, dan pengelola kegiatan pembelajaran yang dapat memfasilitasi kegiatan belajar
siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Wikipedia, 2010).
Setelah guru mempelajari kurikulum yang berlaku, selanjutnya membuat suatu desain
pembelajaran dengan mempertimbangkan kemampuan awal siswa
(entering behavior), tujuan yang hendak dicapai, teori belajar dan pembelajaran, karakteristik
bahan yang akan diajarkan, metode dan media atau sumber belajar yang akan digunakan, dan
unsur-unsur lainnya sebagai penunjang. Setelah desain dibuat, kemudian KBM atau
pembelajaran dilakukan. Dalam hal ini ada dua kegiatan utama, yaitu guru bertindak
mengajar dan siswa bertindak belajar. Kedua kegiatan tersebut berinteraksi untuk mencapai
suatu tujuan yang telah ditetapkan. Pada akhirnya implementasi pembelajaran itu akan
menghasilkan suatu hasil belajar. Hasil ini akan memberikan dampak bagi guru dan siswa
(Sudrajat, 2009).
Bagi guru sebagai dampak pembelajaran (instructional effect) berupa hasil yang dapat
diukur sebagai data hasil belajar siswa (angka/nilai) dan berupa masukan bagi pengembangan
pembelajaran selanjutnya. Sedangkan bagi siswa sebagai dampak pengiring (nurturent effect)
berupa terapan pengetahuan dan atau kemampuan di bidang lain sebagai suatu transfer belajar
yang akan membantu perkembangan mereka mencapai keutuhan dan kemandirian. Jadi, ciri
utama dari kegiatan pembelajaran adalah adanya interaksi. lnteraksi yang terjadi antara si
belajar dengan lingkungan belajarnya, baik itu dengan guru, teman-temannya, tutor, media
pembelajaran, dan atau sumber-sumber belajar yang lain. Sedangkan ciri-ciri lainnya dari
pembelajaran ini berkaitan dengan komponen-komponen pembelajaran itu sendiri
(Wikipedia, 2010).
2. Macam-Macam Komponen Pembelajaran
Berdasarkan rumusan komponen strategi pembelajaran yang dikemukakan ahli secara
garis besar dapat dikelompokkan menjadi:
a.
Sub komponen penyajian, kegiatan ini merupakan inti dari kegiatan belajar mengajar
Dalam kegiatan ini peserta didik akan ditanamkan pengetahuan baru dan pengetahuan
yang telah dimiliki dikembangkan pada tahap ini. Tahap-tahapnya adalah menguraikan materi
pelajaran, memberikan contoh dan memberikan latihan yang disesuaikan dengan materi
pelajaran.
Subkomponen penutup, merupakan kegiatan akhir dalam urutan kegiatan
pembelajaran
Dilaksanakan untuk memberikan penegasan atau kesimpulan dan penilaian terhadap
penguasaan materi pelajaran yang telah diberikan.
b. Komponen kedua yaitu metode pembelajaran
Metode
pembelajaran
adalah
cara
yang
digunakan
oleh
pengajar
dalam
Metode ceramah
b.
Metode demonstrasi
c.
Metode diskusi
d.
e.
f.
g.
Metode discovery
h.
Metode simulasi
i.
j.
Metode praktikum
k.
4.
a.
Konstruktivisme
Inquiry (pencarian)
Merupakan siklus proses dalam membangun pengetahuan/ konsep yang bermula dari
melakukan observasi, bertanya, investigasi, analisis, kemudian membangun teori atau konsep.
Siklus inkuiri meliputi; observasi, tanya jawab, hipoteis, pengumpulan data, analisis data,
kemudian disimpulkan.
c.
Questioning (bertanya)
Bertanya merupakan awal dari pengetahuan yang dimiliki seseorang. Bagi siswa
kegiatan bertanya merupakan bagian penting dalam melaksanakan pembelajaran yang
berbasis inquiriy, yaitu untuk menggali informasi, mengkonfirmasikan apa yang sudah
diketahui, dan mengarahkan pada aspek yang belum diketahui.
Dalam konsep ini kegiatan tanya jawab yang dilakukan baik oleh gurumaupun oleh
siswa. Pertanyaan guru digunakan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berpikir secara kritis dan mengevaluasi cara berpikir siswa,sedangkan pertanyaan siswa
merupakan wujud keingintahuan. Tanya jawab dapat diterapkan antara siswa dengan siswa,
guru dengan siswa, siswa dengan guru, atau siswa dengan orang lain yang didatangkan ke
kelas.
Questioning (bertanya), meliputi : (a) Kegiatan guru untuk mendorong, membimbing
dan menilai kemampuan berpikir siswa, (b) Bagi siswa yang merupakan bagian penting
dalam pembelajaran yang berbasis inquiry. Pengetahuan yang dimiliki seseorang selalu
dimulai dari bertanya.
d.
e.
Modeling (pemodelan)
Pemodelan pada dasarnya membahasakan yang dipikirkan,mendemonstrasi bagaimana
guru menginginkan siswanya untuk belajar dan melakukan apa yang guru inginkan agar
siswanya melakukan. Dalam pembelajaran kontekstual, guru bukan satu-satunya model.
Model dapat dirancang dengan melibatkan siswa dan juga mendatangkan dari luar.
f.
g.
Reflection ( Refleksi)
Refleksi merupakan cara berpikir atau respon tentang apa yang baru dipelajari aau
berpikir kebelakang tentang apa yang sudah dilakukan dimasa lalu. Realisasinya dalam
pembelajaran, guru menyisakan waktu sejenak agar siswa melakukan refleksi yang berupa
pernyataan langsung tentang apa yang diperoleh hari itu. Demonstrasi, siswa diminta
menampilkan hasil penugasan kepada orang lain mengenai kompetensi yang telah mereka
kuasai.
Berdasarkan
strategi
pembelajaran,
komponen-komponen
yang
menentukan
2.
Adanya kegiatan atau aktivitas yang menyenangkan serta meliputi kemampuan berpikir
siswa
3.
Memberi kesempatan siswa untuk menggunakan pengetahuan dan ketrampilan yang sudah
mereka miliki
4.
a.
lahir berdasarkan adanya buku teks yang dianggap relatif baik sehingga perlu disusun
programnya secara bersistem.
Pada hakikatnya, kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Sementara itu,
buku teks adalah sarana belajar yang digunakan di sekolah untuk menunjang suatu program
pembelajaran. Dengan demikian, keberadaan kurikulum dan buku teks selalu berdekatan dan
berkaitan. Atau, dengan perkataan lain, kurikulum itu ibarat resep masakan dan buku teks
adalah bahan-bahan yang dilakukan untuk mengolah masakan tersebut. Dalam hal ini
pengolah atau juru masaknya adalah guru.
Namun demikian, kurikulum itu tidak bersifat menentukan segalanya. Pada kurikulum KTSP,
misalnya, yang pengembangannya dilakukan sepenuhnya oleh sekolah masih diperlukan
penafsiran, penjelasan, perincian, dan pemaduan terhadap kompetensi, hasil belajar, indikator,
dan materi pokok yang tercantum pada kurikulum itu. Dalam penulisan buku teks, penulis
masih perlu menyusun silabus, menentukan metode pembelajaran, mencari bahan yang sesuai
dengan kompetensi yang ingin dicapai, dan menentukan cara penyajian bahan yang sesuai
dengan perkembangan anak. Mengingat keadaan kurikulum demikian itu, makin besarlah
tanggung jawab penulis buku teks untuk menjabarkan kurikulum dalam bentuk silabus.
b.
c.
benar apa yang dikatakan oleh Musse dkk bahwa pengaruh buku teks terhadap anak bisa
dikelompokkan menjadi dua, yaitu (1) dapat mendorong perkembangan yang baik dan (2)
menghalangi perkembangan yang tidak baik (Musse dkk, 1963).
d.
e.
Dengan demikian konsep media pembelajaran itu mengandung pengertian adanya peralatan
dan pesan yang disampaikannya dalam satu kesatuan yang utuh.
f.
memusatkan perhatian siswa agar siswa bisa mempersiapkan dirinya untuk menerima
pelajaran
mengetahui kemampuan siswa atau apa yang telah dikuasai siwa sebelumnya dan
berkaitan dengan materi pelajaran yang akan disampaikan
b.
c.
Mudah dalam menyampaikan pesan atau informasi kepada siswa dalam proses pembelajaran.
d.
e.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
B. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah suatu pernyataan yang spesifik yang dinyatakan dalam
perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil
belajar yang diharapkan. sProses pembelajaran adalah proses membantu siswa belajar,yang
ditandai dengan perubahan perilaku baik dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Seorang guru hanya dapat dikatakan telah melakukan kegiatan pembelajaran jika terjadi
perubahan perilaku pada diri peserta didik sebagai akibat dari kegiatan tersebut. Ada
hubungan fungsional antara perbuatan guru dengan perubahan perilaku peserta didik
(Kartadinata, 1997: 75).
Ketercapaian tujuan pembelajaran dapat dikatakan sebagai dampak dari proses
pembelajaran. Dampak pembelajaran adalah hasil belajar yang segera dapat diukur, yang
terwujud dalam hasil evaluasi pembelajaran. Dampak pembelajaran dapat dibedakan atas
dampak intruksional (instructional effeck) dan dampak tak langsung atau dampak iringan
(nurturant effeck). Dampak langsung adalah dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan
pembelajaran yang telah diprogramkan sebelumnya, sedangkan dampak iringan muncul
sebagai pengaruh atau terjdi sebagai pengalaman dari lingkungan belajar. Menurut
(Kartadinata (1997), dampak iringan bisa berwujud dalam bentuk pemahaman, apresiasi,
sikap, motivasi, kesadaran , keterampilan sosial, dan perilaku sejenis lainnya.
Di dalam proses pembelajaran guru tidak sekedar bertugas mentransfer pengetahuan,
sikap dan keterampilan. Proses pembelajaran dipandang sebagai proses membantu peserta
didik belajar, membantu peserta didik mengembangkan dan mengubah perilaku (kognitif,
afektif dan psikomotorik); membantu menerjemahkan semua aspek tersebut ke dalam
perilaku-perilaku yang berguna dan bermakna.
Merujuk pada tulisan Hamzah B. Uno (2008) berikut ini dikemukakan beberapa
pengertian tujuan pembelajran yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu sebagai berikut:
1)
2)
Kemp (1977) dan David E. Kapel (1981) menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran suatu
pernyataan yang spesifik yang dinyatakan dalam perilaku atau penampilan yang diwujudkan
dalam bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan.
3)
Henry Ellington (1984) bahwa tujuan pembelajaran adalah pernyataan yang diharapkan
dapat dicapai sebagai hasil belajar.
4)
Oemar Hamalik (2005) menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran adalah suatu deskripsi
mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsung
pembelajaran .
Upaya merumuskan tujuan pembelajaran dapat memberikan manfaat tertentu, baik bagi
guru maupun siswa. Nana Syaodih Sukmadinata (2002) mengidentifikasi 4 (empat) manfaat
dari tujuan pembelajaran, yaitu: (1) memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud
kegiatan belajar mengajar kepada siswa, sehingga siswa dapat melakukan perbuatan
belajarnya secara lebih mandiri; (2) memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar; (3)
membantu memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media pembelajaran; (4)
memudahkan guru mengadakan penilaian.
Dalam Permendiknas RI No. 52 Tahun 2008 tentang Standar Proses disebutkan bahwa
tujuan pembelajaran memberikan petunjuk untuk memilih isi mata pelajaran, menata urutan
topik-topik, mengalokasikan waktu, petunjuk dalam memilih alat-alat bantu pengajaran dan
prosedur pengajaran, serta menyediakan ukuran (standar) untuk mengukur prestasi belajar
siswa.
Tujuan belajar dan pembelajaran yang lebih spesifik dikemukakan oleh taksonomi
Instruksional Bloom. Menurut Bloom, siswa belajar berarti menggunakan kemampuan
kognitif, afektif dan psikomotorik terhadap lingkungannya.
a. Ranah kognitif terdiri dari enam jenis perilaku, sebagai berikut:
1)
Pengetahuan, yang berkenaan dengan ingtan tentang fakta, peristiwa, pengertian, kaidah,
teori, prinsip atau metode.
2)
Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna tentang hal yang dipelajari.
3)
4)
5)
6)
1)
Penerimaan, yang mencakup kepekaan tentang hal tertentu dan kesediaan memperhatikan
hal tersebut. Misalnya kemampuan mengakui adanya perbedaan-perbedaan.
2)
3)
Penilaian dan penentuan sikap yang mencakup menerima suatu nilai, menghargai,
mengakui dan menentukan sikap. Misalnya dapat menerima pendapat orang lain.
4)
Organisasi, mencakup kemampuan membentuk suatu system nilai sebagai pedoman dan
pegangan hidup. Misalnya menempatkan suatu nilai dan menjadikannya sebagai pedoman
bertindak secara bertanggung jawab.
5)
Pembentukan pola hidup, yang mencakup menghayati nilai dan membentuknya menjadi
pola kehidupan pribadi. Misalnya, kemampuan mempermbangkan dan menunjukkan tindakan
disiplin.
c. Sedangkan ranah psikomotorik terdiri dari tujuh perilaku, yaitu:
1)
Persepsi, yang mencakup kemampuan memilah-milah hal-hal secara khas serta menyadari
perbedaannya. Misalnya perbedaan warna, membedakan angka 6 (enam) dan 9 sembilan).
2)
Kesiapan, yang mencakup kesiapan secara jasmani dan rohani sebelum terjadinya suatu
gerakan atau rangkaian gerakan.
3)
Gerakan terbimbing, kemampuan melakukan gerakan sesuai contoh atau gerakan peniruan,
seperti meniru gerak tari.
4)
5)
Gerakan kompleks, yaitu kemampuan melakukan gerakan atau keterampulan yang terdiri
dari banyak tahap, secara lancer, efisien dan tepat. Misalnya membongkar pasang peralatan
secara tepat.
6)
7)
Kreativitas, yang mencakup kemampuan melahirkan pola gerak yang baru atas dasar
prakarsa sendiri. Misalnya kemampuan membuat tari kreasi baru (Dimyati, 2000).
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dan pembahasan di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu,
sebagai beriukut:
1.
Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah
melakukan tugas belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap
yang baru, yang diharapkan tercapai oleh siswa.
2.
Tujuan pembelajaran adalah suatu pernyataan yang spesifik yang dinyatakan dalam
perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil
belajar yang diharapkan.
2. Saran
Saran dari penulis dalam penyusunan makalah ini yaitu kita sebagai mahasiswa agar
memperluas lagi wawasan kita mengenai mata kulia Belajar dan Pembelajaran khususnya
menyangkut materi tujan belajar dan pembelajarn.
DAFTAR PUSTAKA
Abubakar, Sitti, Rahmaniar, 2007. Belajar dan pembelajaran. Unhalu. Kendari. Sardiman, A.M.,
2007. Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
http://ekna-petir.blogspot.com/2011/03/makalah-tujuan-belajar-dan-pembelajaran.html