Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN


PEMBELAJARAN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6

ELVIANITA
NURDIANAH

122952084
1229542083

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER


JURUSAN PENDIDIKAN ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah S.W.T atas segala rahmat dan
hidayahnya,sehingga penyusunan makalah dengan judul Pembelajaran akhirnya dapat
terselesaikan dengan baik. Kami mengharap dari isi makalah ini dapat di jadikan suatu
pedoman para guru untuk mengajar anak didiknya, sehingga pesan/materi dapat sampai
dengan baik.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga penyusunan makalah ini bermanfaat bagi
kita semua, Amin.

Makassar, Oktober 2012


Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat.
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian pembelajaran.
B.
C.
D.
E.

konsep dasar pembelajaran..


pendekatan atau model dalam pembelajaran
peran guru dalam kegiatan pembelajaran
Fungsi-fungsi
pembelajaran
..

BAB III PENUTUP


A .Kesimpulan..
B .Saran.

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ada berbagai rumusan yang dikemukakan orang dalam upaya menjawab pertanyaan
dengan melihat pendidikan dari salah satu aspek kehidupan tertentu atau kacamata disiplin
keilmuan tertentu. Misalnya pandangan sosiologik melihat pendidikan dari aspek sosial
antara lain mengartikan bahwa Pendidikan adalah sebagai usaha mentransformasikan
pengetahuan dari generasi ke generasi (Ishak, 2005:27). Pandangan lain di lihat dari aspek
budaya menyebutkan bahwa pedidikan itu adalah sebagai usaha pemindahan pengetahuan
dan nilai nilai kepada generasi berikutnya. Sedangkan pandangan Psikologik melihat
pendidikan dari aspek tingkah laku individu, antara lain mengartikan pendidikan sebagai
perkembangan kapasitas individu secara optimal. Pandangan dari sudut ekonomi antara lain
melihat bahwa pendidikan itu adalah sebagai usaha penanaman modal insan (Human
Investmen), dan yang terakhir dilihat dari sudut pandang politik antara lain melihatnya
sebagai pembinaan usaha kader bangsa.
Dari uraian diatas kita dapat menarik benang merahnya bahwa pendidikan itu adalah
suatu kebutuhan yang akan menjamin kelangsungan hidup bagi setiap manusia. Hal ini telah
terbukti dengan adanya proses dari pendidikan itu sendiri dimana pada masa sekarang ini,
seseorang yang berpendidikan akan memegang peranan penting dalam setiap aspek
kehidupan dalam masyarakat.
Nah, untuk mendukung hal tersebut tentunya diperlukan metode-metode ataupun caracara yang akan membuat peserta didik mampu menyerap dan memahami materi apa yang
akan kita sampaikan yang nantinya kapasitas kita tentu saja akan menjadi seorang pendidik.
Selain dengan metode atau cara-cara yang efektif kita juga harus mampu memahami peserta
didik secara personal maupun secara kelompok.
Dalam makalah yang akan kami paparkan kali ini yaitu menganai Pembelajaran yang
nantinya akan membantu seorang pendidik untuk lebih memahami dan lebih mengenal
peserta didiknya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud pembelajaran?
2. Bagaimana konsep dasar pembelajaran?

3. Bagaimana pendekatan atau model dalam pembelajaran?


4. Bagaimana peran guru dalam kegiatan pembelajaran?
5. Fungsi-fungsi pembelajaran
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui Apakah yang dimaksud pembelajaran?
2. Untuk mengetahui Bagaimana konsep dasar pembelajaran?
3. Untuk mengetahui Bagaimana pendekatan atau model dalam pembelajaran?
4. Untuk mengetahui Bagaimana peran guru dalam kegiatan pembelajaran?
5. Untuk mengetahui Bagaimana Fungsi-fungsi pembelajaran
D. MANFAAT
1. Mengetahui pengertian pembelajaran.
2. Mengetahui konsep dasar pembelajaran.
3. Mengetahui pendekatan atau model dalam pembelajaran
4. Mengetahui peran guru dalam kegiatan pembelajaran
5. Mengetahui Fungsi-fungsi pembelajaran

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pembelajaran yang diidentikkan dengan kata mengajar berasal dari kata dasar ajar
yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui (diturut)
ditambah dengan awalan pe dan akhiran an menjadi pembelajaran, yang berarti
proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar.
(KBBI).Dengan kata lain, kegiatan pembelajaran adalah kegiatan yang di dalamnya
terdapat proses mengajar, membimbing, melatih, memberi contoh, dan atau mengatur
serta memfasilitasi berbagai hal kepada peserta didik agar bisa belajar sehingga
tercapai tujuan pendidikan. Pembelajaran juga diartikan sebagai usaha sistematis yang
memungkinkan terciptanya pendidikan.Pembelajaran adalah proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi Proses
pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta
pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain,
pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan
baik.Proses Pembelajaran juga dapat diartikan sebagai suatu rangkaian interaksi
antara siswa dan guru dalam rangka mencapai tujuannya
B. Konsep Dasar Pembelajaran
Dalam pembelajaran, guru mempunyai tugas-tugas pokok antara lain bahwa ia harus
mampu dan cakap merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan membimbing dalam
kegiatan pembelajaran. Dengan kata lain, agar para guru mampu menunaikan tugasnya
dengan sebaik-baiknya, ia terlebih dahulu hendaknya memahami dengan seksama hal-hal
yang berkaitan dengan proses pembelajaran.
C. Pendekatan atau Model dalam Pembelajaran
Belajar dapat dilakukan diberbagai tempat, kondisi, dan waktu. Cepatnya informasi
lewat radio,

televisi, film, wisatawan, surat kabar, majalah, dapat mempermudah

belajar. meskipun informasi dengan mudah dapat diperoleh, tidak dengan sendirinya
seseorang terdorong untuk memperoleh pengetahuan, pengalaman, dan ketrampilan dari
padanya. Guru profesional memerlukan pengetahuan dan ketrampilan pendekatan
pembelajaran agar mampu mengelola berbagai pesan sehingga siswa berkebiasaan belajar
sepanjang hayat.

Pendekatan pembelajaran dapat berarti anutan pembelajaran yang berusaha meningkatkan


kemampuan-kemampuan kognitif, afekif, dan psikomotorik siswa dalam pengolahan
pesan sehingga tercapai sasaran belajar.
Dalam belajar tentang pendekatan pembelajaran tersebut, orang dapat melihat:
(a) Pengorganisasian siswa,
(b) Posisi guru-siswa dalam pengolahan pesan, dan
(c) Pemerolehan kemampuan dalam pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran dengan pengorganisasian siswa dapat dilakukan dengan:
(a) Pambelajaran secara individual,
(b)

Pembelajaran secara kelompok, dan

(c)

Pembelajaran secara klasikal.

Pada ketiga keorganisasian siswa tersebut tujuan pengajaran, peran guru dan siswa,
program

pembelajaran,

dan

disiplin

belajar

berbeda-beda.

Pada

ketiga

pengorganisasian siswa tersebut siswa tersebut seyogyanya digunakan untuk


membelajarkan

siswa

yang

menghadapi

kecepatan

informasi

pada

masa

kini.Sehubungan dengan posisi guru-siswa dalam pengolahan pesan, guru dapat


menggunakan strategi ekspositori, strategi discovery, dan strategi inkuiri. Strategi
ekpositori, strategi discovery, dan strategi inkuiri. Strategi ekspositori masih terpusat
pada guru; oleh karena itu seyogianya dikurangi. Strategi discovery dan inkuiri
terpusat ada siswa. Dalam kedua strategi ini siswa dirancang aktif belajar, sehingga ia
dapat menemukan, bekerja secara ilmu pengetahuan, dan merasa senang. Pada
tempatnya guru menggunakan strategi discovery dan inkuiri yang sesuai dengan
pendekatan

CBSA.Dalam

pembelajaran

pada

pebelajar

terjadi

peningkatan

kemampuan. Semula, ia memiliki kemampuan pra-belajar; dalam proses belajar pada


kegiatan belajar hal tertentu, ia meningkatkan tingkat atau memperbaiki tingkat ranahranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Keputusan tentang perbaikan tingkat ranah
tersebut didasarkan atas evaluasi guru dan unjuk kerja siswa dalam pemecahan
masalah. Dari sisi guru, proses pemerolehan pengalaman siswa atau proses
pengolahan pesan tersebut dapat dilakuikan dengan cara dedukatif dan induktif.
Pengolahan pesan secara deduktif dimulai dari generalisasi atau suatu teori yang
benar, pencarian data, dan uji kebenaran generalisasi atau suatu teori tersebut. Pada
pengolahan pesan secara induktif kegiatan bermula dari adanya fakta atau peristiwa

khusus, penyusunan konsep-konsep. Dalam usaha pembelajaran guru dapat


menggunakan pengolahan pesan secara deduktif atau induktif tergantung pada
karakteristik bidang studinya
Selain pendekatan atau model belajar individual, kelompok dan klasikal, masih terdapat
banyak model belajar yang lain. Di antaranya:
Teori belajar

Yang ditekankan

Tokoh

Behaviorisme (tingkah laku)

Stimulus, respon, penguatan Pavlov, Skinner, Bandura


motivasi

Cognitivisme

Daya

ingat,

perhatian, Brunner, Piaget, Ausubel

pemahaman
organisasi

mendalam,
gagasan,

proses

Konstruktivisme

informasi
Pengalaman, interaksi

Humanisme

Emosi, perasaan, komunikasi John Miler

Jean Piaget, Vygotsky,

yang terbuka, nilai-nilai


D. . Peran Guru Dalam Kegiatan Pembelajaran
Peran guru dalam pembelajaran yaitu
menyelenggarakan

kegiatan

belajar

membuat

mengajar,

desain

bertindak

instruksional,

mengajar

atau

membelajarkan, mengevaluasi hasil belajar yang berupa dampak pengajaran. Selain


itu, menurut Djamarah (2000: 43-48) bahwa tugas dan tanggung jawab guru atau
lebih luasnya pendidik adalah sebagai:
1)
Korektor, yaitu pendidik bisa membedakan mana nilai yang baik dan mana
nilai yang buruk, koreksi atau penilaian yang dilakukan bersifat menyeluruh dari segi
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Setiap peserta didik mempunyai kemampuan yang
berbeda dalam menerima pelajaran. Ada yang mempunyai kemampuan baik di bidang
kognitif tetapi kurang pada afektifnya, ada pula yang baik pada psikomotorik namun
kurang pada kognitifnya, dan berbagai macam perbedaan peserta didik yang lain.
Oleh karena itu, dalam memberikan penilaian, hendaknya pendidik tidak hanya
memberikan penilaian dari satu aspek saja.
2)
Inspirator, yaitu pendidik menjadi inspirator atau ilham bagi kemajuan belajar
siswa atau mahasiswa, petunjuk bagaimana cara belajar yang baik, serta member
masukan dalam menyelesaikan masalah lainnya.

3)

Informator, yaitu pendidik harus dapat memberikan informasi perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Dengan peserta didik yang dibekali pengetahuan tentang
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka peserta didik tersebut akan
memiliki daya saing yang tinggi. Sehingga peserta didik tidak akan tertinggal di era
global ini.
4)

Organisator, yaitu pendidik harus mampu mengelola kegiatan akademik

(belajar), hingga tercipta kegiatan pembelajaran yang tertib dan menyenangkan.


5)
Motivator, yaitu pendidik harus mampu mendorong peserta didik agar
bergairah dan aktif belajar. Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi
keefektifan kegiatan belajar siswa. Motivasilah yang mendorong siswa ingin
melakukan kegiatan belajar.
F. Fungsi-fungsi pembelajaran yaitu sebagai berikut:

Pembelajaran sebagai sistem

Pembelajaran sebagai sistem terdiri dari sejumlah komponen yang terorganisir antara lain
tujuan pembelajaran , materi pembelajaran , strategi dan metode pembelajaran, media
pembelajaran/alat peraga , pengorganisasian kelas, evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut
pembelajaran (remedial dan pengayaan).

Pembelajaran sebagai proses

Pembelajaran sebagai proses merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka
membuat siswa belaja, meliputi:
1. Persiapan, merencanakan program pengajaran tahunan, semester, dan penyusunan
persiapan mengajar (lesson plan) dan penyiapan perangkat kelengkapannya antara
lain alat peraga, dan alat evaluasi, buku atau media cetak lainnya.
2. Melaksanakan

kegiatan

pembelajaran

dengan

mengacu

pada

persiapan

pembelajaran yang telah dibuatnya. Banyak dipengaruhi oleh pendekatan atau


strategi dan metode-metode pembelajaran yang telah dipilih dan dirancang
penerapannya, serta filosofi kerja dan komitmen guru , persepsi, dan sikapnya
terhadap siswa;

3. Menindaklanjuti pembelajaran yang telah dikelolanya. Kegiatan pasca pembelajaran


ini dapat berbentuk enrichment (pengayaan), dapat pula berupa pemberian layanan
remedial teaching bagi siswa yang berkesulitan belajar.
Ciri-ciri pembelajaran sebagai berikut :
1. Merupakan upaya sadar dan disengaja
2. Pembelajaran harus membuat siswa belajar
3. Tujuan harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan
4. Pelaksanaannya terkendali, baik isinya, waktu, proses maupun hasi
5. J.
PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
6. Kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan oleh setiap guru, selalu bermula dari
dan bermuara

pada komponen-komponen pembelajaran yang tersurat dalam

kurikulum. Kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan oleh guru merupakan bagian


utama dari pendidikan formal yang syarat mutlaknya adalah adanya kurikulum
sebagai pedoman. Proses pembalajaran akan selalu berpedoman pada kurikulum.
Guru dapat dikatakan sebagai pemegang peranan penting dalam mengimplementasian
kurikulum, baik dalam rancangan maupun dalam tindakannya.
1.
Landasan Pengembangan Kurikulum
Kurikulum merupakan wahana belajar-mengajar yang dinamis sehingga perlu dinilai
dan dikembangkan secara terus-menerus dan berkelanjutan sesuai dengan
perkembangan yang ada dalam masyarakat (Depdikbud, 1986:1) Pengembangan
kurikulum adalah suatu proses yang menentukan bagaimana pembuatan kurikulum
akan berjalan. Bond dan Wiles (1989:87) mengemukakan bahwa pengembangan
kurikulum yang terbaik adalah proses yang meliputi banyak hal yakni:
a.
Kemudahan-kemudahan suatu analisis tujuan,
b.
Rancangan suatu program,
c.
Penerapan serangkaian pengalaman yang berhubungan dan
d.
Peralatan dalam evaluasi proses ini.
Secara singkat, pengembangan kurikulum adalah suatu perbuatan kompleks yang
mencakup berbagai jenis keputusan (Taba, 1962:6). Pengembangan kurikuum
mengacu pada tiga unsur, yaitu:
a.
Nilai dasar yang merupakan falsafah dalam pendidikan manusia seutuhnya;
b.
Akta emperik yang tercermin dari pelaksanaan kurikulum, baik berdasarkan
penilaian kurikulum, studi, maupun survei lainnya; dan

c.

Landasan teori yang menjadi arahan pengembangan dan kerangka penyorotnya

(Depdikbud, 1986:1)
Landasan Filosofis.
Landasan Sosial-Budaya-Agama.
Landasan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni.
Landasan Kebutuhan Masyarakat
-

Landasan Perkembangan Masyarakat.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pembelajaran adalah kegiatan timbal balik antara yang siswa dengan guru atau guru
dengan siswa. Pembelajaran memberikan kesan saling belajar, saling berdiskusi dan
saling memberi. Dengan kemajuan teknologi, boleh jadi anak didik tahu materi
pelajaran yang mungkin belum diketahui oleh guru maka guru boleh juga bertanya
kepada siswa atau meminta penjelasan dari siswa, juga sebaliknya sebagai tugas guru
adalah mengajar (materi yang sesuai dengan tuntunan kurikulum pendidikan guna
untuk memberikan pengetahuan baru kepada siswa). Selanjutnya, belajar merupakan

kegiatan orang sehari-hari. Kegiatan belajar tersebut dapat dihayati (dialami) oleh
orang yang sedang belajar, dan dapat diamati oleh orang lain. Belajar yang dihayati
oleh anak didik dan ada hubungannya dengan usaha pembelajaran yang dilakukan
oleh pendidik/guru. Pada satu sisi, belajar yang dialami oleh anak didik terkait
dengan pertumbuhan jasmani yang siap berkembang.
B. SARAN
Sehubungan dengan hasil penulisan makalah ini, penulis menyarankan kepada para
pembaca agar diadakan pengkajian lanjutan yang berjudul sama dengan makalah ini,
agar ditemukan pengertian dari hakekat belajar dan pembelajaran yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Baharuddin, Wahyuni. 2010. Teori belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Darsono, Max, dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press.
Fathurrohman, Pupuh dan Sutikno, Sobry. 2007. Strategi Belajar Mengajar melalui
Penanaman Konsep Umum & Konsep Islam. Cet. II, Bandung: Refika Aditama.
Gul, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo.

Knight, George R. 1982. Issues and Alternatives in Educational Philosphy. Cet. XII,
Michigan: Andrews University Press.
Naim, Ngainun dan Patoni, Achmad. 2007. Materi Penyusunan Desain Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam (MPDP-PAI). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Roziqin, Muhammad Zainur. 2007. Moral Pendidikan di Era Global; Pergeseran Pola
Interkasi Guru-Murid di Era Global. Malang: Averroes Press.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Cet. IV,
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Suryosubroto, B. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Tilaar, H.A.R. 2002. Pendidikan. Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia; Strategi
Reformasi Pendidikan Nasional. Cet. III, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai