1. PENDAHULUAN
Ikan merupakan bahan makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat selain sebagai komoditi
ekspor. Ikan cepat mengalami proses pembusukan dibandingkan dengan bahan makanan lain.
Bakteri dan perubahan kimiawi pada ikan mati menyebabkan pembusukan. Mutu olahan ikan
sangat tergantung pada mutu bahan mentahnya.
Tanda ikan yang sudah busuk:
mata suram dan tenggelam;
sisik suram dan mudah lepas;
warna kulit suram dengan lendir tebal;
insang berwarna kelabu dengan lendir tebal;
dinding perut lembek;
warna keseluruhan suram dan berbau busuk.
Tanda ikan yang masih segar:
daging kenyal;
mata jernih menonjol;
sisik kuat dan mengkilat;
sirip kuat;
warna keseluruhan termasuk kulit cemerlang;
insang berwarna merah;
dinding perut kuat;
bau ikan segar.
Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat,
mudah didapat, dan harganya murah. Namun ikan cepat mengalami proses pembusukan. Oleh
sebab itu pengawetan ikan perlu diketahui semua lapisan masyarakat. Pengawetan ikan secara
tradisional bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam tubuh ikan, sehingga tidak memberikan
kesempatan bagi bakteri untuk berkembang biak. Untuk mendapatkan hasil awetan yang bermutu
tinggi diperlukan perlakukan yang baik selama proses pengawetan seperti : menjaga kebersihan
bahan dan alat yang digunakan, menggunakan ikan yang masih segar, serta garam yang bersih.
Ada bermacam-macam pengawetan ikan, antara lain dengan cara: penggaraman, pengeringan,
pemindangan, perasapan, peragian, dan pendinginan ikan.
Tabel 1. Komposisi Ikan Segar per 100 gram Bahan
KOMPONEN KADAR (%)
Kandungan air76,00
Protein 17,00
Lemak 4,50
Mineral dan vitamin 2,52-4,50
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa ikan mempunyai nilai protein tinggi, dan
kandungan lemaknya rendah sehingga banyak memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh
manusia.
Manfaat makan ikan sudah banyak diketahui orang, seperti di negara Jepang dan
Taiwanikan merupakan makanan utama dalam lauk sehari-hari yang memberikan efek awet
muda dan harapan hidup lebih tinggi dari negara lainnya. Penggolahan ikan dengan berbagai cara
dan rasa menyebabkan orang mengkonsumsi ikan lebih banyak.
Dendeng ikan adalah jenis makanan awetan yang dibuat dengan cara pengeringan dengan
menambah garam, gula, dan bahan lain untuk memperoleh rasa yang diinginkan.
2. BAHAN
1) Ikan tamban sisik (lemuru, cucut) 20 kg
2) Gula merah 2 kg
3) Ketumbar 2 ons
4) Garam 1 kg
5) Bawang merah ons
6) Bawang putih 2 ons
7) Asam jawa 7 mata
8) Lengkuas (laos) secukupnya
3. ALAT
1) Pisau
2) Alas perajang (talenan)
3) Keranjang peniris (ayakan bambu)
4) Penghancur bumbu (cobek)
5) Ember
6) Baskom
7) Panci
8) Saringan halus
9) Tampah (nyiru)
4. CARA PEMBUATAN
1) Bersihkan ikan, buang kepala dan isi perutnya;
2) Belah dan buang tulangnya lalu cuci. Untuk ikan yang lebih besar dan tebal iris dengan
ukuran panjang 7 cm, tebal cm, dan lebar 5 cm;
3) Masukkan garam ke dalam 3 liter air kemudian rendam ikan selama 5 jam;
4) Masak 8 liter air sampai mendidih, masukkan semua bumbu yang telah dihaluskan kemudian
aduk-aduk sampai rata;
5) Saring supaya ampas ketumbar terpisah, kemudian dinginkan;
6) Masukkan ikan yang sudah digarami tadi ke dalam larutan bumbu. Rendam selama 10 jam;
7) Tiriskan, kemudian jemur di atas nyiru atau tampah;
8) Balik-balik ikan tiap 4 jam sekali supaya pengeringan rata;
9) Sebelum dihidangkan, goreng dendeng terlebih dahulu ( menit) dalam minyak panas.
6. DAFTAR PUSTAKA
1) Berbagai cara pengolahan dan pengawetan ikan. Yogyakarta : Proyek Pengembangan
Penyuluhan Pertanian Pusat, Departemen Pertanian, 1987. Hal. 35
2) Pengolahan ikan. Subang : Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna, Puslitbang Fisika
Terapan-LIPI, 1990. Hal. 26-34.
3) Teknologi desa. Jakarta : Direktorat Pengembangan dan Perluasan Kerja, 1983. Seri
PengolahanPangan. Hal. 14-16.
DENDENG IKAN
1. PENDAHULUAN
Dendeng ikan adalah ikan kering yang telah diberi bumbu, dan kadang-kadang telah
mengalami proses proses pemasakan. Dengan demikian, dendeng berbeda dengan daging kering
yang tidak diberi bumbu (kecuali garam). Pembuatan dendeng tidak sulit, dan dapat dilakukan
dengan alat-alat yang biasa terdapat di rumah tangga.
2. BAHAN
Ikan. Dianjurkan menggunakan ikan berukuran sedang yang kurang bernilai ekonomis.
Ikan tamban merupakan salah satu jenis ikan berukuran sedang yang dapat diolah menjadi
dendeng ikan. Ikan ini mempunyai tekstur daging lunak, dan berduri halus di dalam daging.
Adanya duri halus tersebut menyebabkan ikan tamban paling cocok diolah menjadi produk
kering seperti dendeng. Rasa dendeng tamban sangat enak dan tidak sulit membuatnya.
Bumbu. Setiap 1 kg ikan membutuhkan gula (200 gram), asam jawa (40 gram), bawang merah
(50 gram), bubuk ketumbar (20 gram), lengkuas (30 gram), garam (300 gram), bawang putih
(100 gram).
3. PERALATAN
Pisau dan talenan. Alat ini digunakan untuk menyiangi dan mengiris daging ikan menjadi
irisan tipis. Pisau yang digunakan hendaknya tajam, tipis dan terbuat dari logam stainless
steel.
Pengering. Alat ini digunakan untuk mengeringkan ikan. Pengering dapat berupa alat
penjemur sederhana, atau berupa alat pengering yang berbahan bakar (minyak, kayu
bakar, atau arang), bertenaga listrik atau bertenaga cahaya matahari.
Keranjang peniris. Alat ini digunakan untuk meniriskan ikan setelah direndam dengan
larutan garam.
Penggiling bumbu. Alat ini digunakan untuk menggiling bumbu dendeng.
Panci. Alat ini digunakan untuk merebus bumbu.
Kulkas. Alat ini digunakan untuk menyimpan ikan yang direndam di dalam larutan
bumbu.
4. CARA PEMBUATAN
1) Proses Pendahuluan
Penyiangan.
Ikan disiangi dan dibelah seperti yang dilakukan terhadap ikan yang akan dikeringkan.
Bagian di bawah insang dipotong tanpa menyebabkan kepala ikan terpotong.
Kemudian perut ikan dibelah dari anus ke arah insang tanpa melukai jeroannya.
Perut yang sudah terbelah dibuka. Jeroan dan insang dibuang.
Bagian dalam perut disikat dengan ujung pisau untuk membuang sisasisa darah.
Setelah itu, ikan dicuci sampai bersih.
Pembelahan. Ikan dibelah pada bagian perut. Pembelahah dimulai dari kepala ke arah
ekor tanpa menyebabkan bagian punggung terpotong.
Pembuangan tulang belakang. Belahan ikan yang telah dibelah dibuka, kemudian tulang
belakang ditarik dengan pinset sampai terlepas.