MUDA
BATASAN
Perdarahan yang terjadi pada kehamilan
terjadi :
1. Abortus
2. Kehamilan Ektopik
3. Mola Hidatidosa
DEFINISI
Penghentian kehamilan sebelum
janin mencapai viabilitas (usia
kehamilan 22 minggu) atau BB janin
< 500 mg
Macam-Macam Abortus
ABORTUS IMMINENS
Abortus tingkat awal, dimana ostium uteri tertutup dan hasil
konsepsi masih dalam kandungan
ABORTUS INSIPIENS
Abortus mengancam, dimana serviks mendatar, ostium membuka,
tapi hasil konsepsi masih didalam kavum uteri
ABORTUS INKOMPLIT
Sebagian hasil konsepsi telah keluar dari cavum uteri
ABORTUS KOMPLIT
Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari cavum uteri
Abortus
MISSED ABORTION
ABORTUS HABITUALIS
terjad abortus sampai 3 kali berturut-turut atau
lebih
ABORTUS INFEKSIOSA
ETIOLOGI
1. Kelainan telur (ovum yang patologik)
2. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi
3. Kelainan pada plasenta
4. Kelainan traktus genitalis
5. Penyakit Ibu
DIAGNOSIS
Amenore pada masa reproduksi dengan
Perdarahan
Serviks
Uterus
Gejala/tanda
Diagnosis
Bercak hingga
sedang
Tertutup
Sesuai usia
gestasi
Kram perut
bawah,
uterus lunak
Abortus
imminens
Tertutup/terbuka
Sedikit/tanpa
nyeri perut
bawah,
riwayat
ekspulsi
hasil
konsepsi
Abortus komplit
Terbuka
Sesua usia
kehamilan
Kram/nyeri perut
bawah,
belum terjadi
ekspulsi
hasil
konsepsi
Abortus insipiens
Terbuka
Sesuai usia
kehamilan
Sedang hingga
masif /
banyak
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
PENATALAKSANAAN
Abortus Imminens
Tidak perlu pengobatan khusus atau tirah
baring total
Jangan melakukan aktifitas fisik berlebihan
atau hubungan seksual
Tidak perlu terapi hormonal atau tokolitik
karena tidak dapat mencegah abortus
Abortus Insipiens
Jika usia kehamilan <16 mg:
evakuasi uterus dgn aspirasi
vakum manual
Jika >16 mg: tunggu ekspulsi
spontan kemudian evakuasi sisa
konsepsi atau jika perlu infus
oksitosin 20 U/500 cc RL
Abortus Inkomplit
Perdarahan tidak banyak, kehamilan < 16 mg:
evakuasi digital
Perdarahan banyak, kehamilan < 16 mg:
evakuasi aspirasi vakum manual
Kehamilan > 16 mg:
infus oksitosin 20 U/500 cc RL
dilanjutkan dgn evakuasi sisa konsepsi
Abortus Komplit
Tidak perlu evakuasi lagi
Observasi perdarahan
Pemberian tablet tambah darah
Konseling asuhan pasca keguguran
Abortus Infeksiosa
Gejala Klinis
Tanda infeksi : panas, takikardi, perdarahan
pervaginam yang berbau, uterus besar lunak,
nyeri tekan, leukositosis
Penatalaksanaan
Antibiotika
Bila tidak syok kuret 24 jam kemudian
Bila syok (nadi > 120 x/mnt) infus RL, tranfusi,
dilanjutkan kuret
Abortus Septik
Gejala Klinis
Gejala seperti abortus infeksiosa tetapi demam lebih
tingi, peritonitis, nadi lebih cepat, tensi lebih rendah
bahkan sampai syok
Penatalaksanaan
Periksa biakan darah dan tes kepekaan
Pemberian antibiotik
Bila perdarahan terus segera kuret
Bila tidak berdarah kuret 6 jam setelah pemakaian
obat
Batasan
Kehamilan dimana ovum yang telah
dibuahi tidak berinplantasi pada kavum
uteri.
Etiologi
Kerusakan tuba yang disebabkan oleh :
Inflamasi
Infeksi
Pembedahan
Lokasi
Kehamilan tuba (95 - 98 %)
Kehamilan ovarium
Kehamilan intraligamenter
Kehamilan abdominal
Kehamilan ektopik pada uterus
Diagnosis
Ditegakkan berdasarkan :
Anamnesis
Gejala klinis
Pemeriksaan fisis
Pemeriksaan ginekologis
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Fisis
Rahim membesar
Tumor pada adneksa
Tanda akut abdomen
Pemeriksaan Ginekologis
Spekulum : fluksus sedikit
PDV : serviks lunak, nyeri goyang (+),
adneksa nyeri dan teraba massa, cavum
douglas menonjol dan nyeri
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium : Hb, leukosit, plano test
USG
Kuldosintesis
Laparoskopi diagnosis
Diagnosis Banding
Radang panggul
Kista ovarium pecah/ perdarahan
Torsi kista ovarium
Abortus iminens
Endometriosis
Apendisitis
Penatalaksanaan
Perbaiki keadaan umum
Jika gejala klinis (+) dan pemeriksaan
penunjang (+) laparotomi
Bila curiga lakukan observasi + USG,
jika (+) laparoskopi
Jika laparoskopi (-) : konservatif
(+) : laparotomi
Batasan
Penyakit yang berasal dari kelainan
pertumbuhan trofoblas plasenta atau
calon plasenta dan disertai generasi kistik
villi dan perubahan hidropik
Patofisiologi
Gejala Klinis
Pemeriksaan Penunjang
hCG serum
USG
Uji sonde Hanifa
Thorak foto
T3 dan T4 pada gejala tirotoksikosis
Penanganan
Koreksi dehidrasi
Tranfusi bila Hb < 8 gr %
kuretase
Komplikasi
Perdarahan hebat
Anemia
Syok
Infeksi
Perforasi usus
Keganasan (PTG)