Perlu diketahui, indikator dari suatu aset perkebunan yang muncul dipasar pada umumnya
dilihat dari nilai tanaman perkebunan tersebut sebagai faktor penentu yang akan dilihat
investor. Seringkali nilai properti yang diperoleh dari DCF akan dikurangi dengan nilai aktiva
non tanaman( tanah, bangunan, saana pelengkap, mesin dll), akan diperoleh nilai tanaman.
Kesimpulan secara umum, metode Sales Comparison Approach adalah metode yang tepat
digunakan untuk melakukan penilaian pada lahan perkebunan, kemudian metode DCF tepat
digunakan untuk melakukan penilaian pada aktiva tanaman dan non tanaman( kecuali tanah).