PENDAHULUAN
Diabetes Mellitus (DM) yang umum dikenal sebagai kencing
manis adalah penyakit yang ditandai dengan hiperglikemia
(peningkatan
kadar
gula
bervariasi,
terutama
merupakan
keadaan
kelainan
metabolik
darah)
setelah
makan.
hiperglikemia
akibat
yang
terus-menerus
Diabetes
kronik
gangguan
dan
mellitus
disertai
berbagai
hormonal,
yang
studi
populasi
DM
di
berbagai
Negara,
jumlah
urutan
ke-4
terbesar
dalam
jumlah
penderita
disertai
resistensi
insulin,
dan
ketiga
adalah
DM
0,16%,
mengalami
peningkatan
bila
dibandingkan
mengestimasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Diabetes Mellitus
Menurut Perkeni (2011) dan ADA (2012) Diabetes
Melitusadalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristikhiperglikemia yang terjadi karena kelainan
sekresi insulin, gangguankerja insulin atau keduanya, yang
menimbulkan berbagai komplikasi kronikpada mata, ginjal,
saraf dan pembuluh darah.
2. Klasifikasi dan Diagnosis Diabetes Mellitus
Klasifikasi dari Diabetes Melitus berdasarkan ADA
(2012) danPerkeni (2011) adalah sebagai berikut:
a. Diabetes Melitus Tipe 1(Destruksi sel beta, umumnya
menjurus ke defisiensi insulin absolut):
1).Melalui Proses Imunologik
2). Idiopatik
b. Diabetes Melitus Tipe 2(Bervariasi mulai terutama yang
predominan resistensi insulin disertaidefesiensi insulin
relatif sampai yang predominan gangguan sekresi
insulinbersama resistensi insulin).
c. Diabetes Melitus Tipe Lain
1). Defek Genetik fungsi sel Beta :
- Kromosom 12, HNF-1 (dahulu MODY 3)
- Kromosom 7, glukokinase (dahulu MODY 2)
- Kromosom 20, HNF-4 (dahulu MODY 1)
- Kromosom 13, insulin Promoter factor-1 (IPF-1,
dahulu MODY4)
- Kromosom 17, HNF-1 (dahulu MODY 5)
- Kromosom 2, Neuro D1 (dahulu MODY 6)
- DNA Mitochondria, dan lainnya
2). Defek genetik kerja insulin: resistensi insulin tipe
A,leprechaunism,
sindrom
Rhabson
Mendenhall,
diabetes lipoatrofik,lainnya
3). Penyakit
eksokrin
Pankreas:
trauma/pankreatektomi,neoplasma,
Pankreatitis,
fibrosis
kistik,
akromegali,
sindrom
cushing,
feokromotositoma,hipertiroidisme somatostatinoma,
aldosteronoma, lainnya
5). Karena obat atau zat kimia: vacor, pentamidin, asam
nikotinat,glukokortikoid,
hormone
tiroid,
diazoxid,
7). Imunologi:
sindrom
Stiff-man,
antibodi
anti
reseptorinsulin lainnya.
8). Sindrom
genetik
lain:
Klinefelter,sindrom
Ataksia
Sindrom
Turner,
Friedreichs,
Down,
sindrom
Sindrom
Wolframs,
ChoreaHutington,
sindrom
diambil
Penegakan
dan
cara
diagnosis
dianjurkanadalah
pemeriksaan
berdasarkan
pemeriksaan
yangdipakai.
pemeriksaan
glukosa
dengan
yang
cara
sedangkan
pengobatan
dapat
untuk
dilakukan
tujuan
pemantauanhasil
dengan
menggunakan
dan
Puasa
sebagai
Patokan
Penyaring
dan
ibu,
ayah,
kakak,
atau
adik
mengidap
Beberapa
Amerika,
ras
tertentu,
Hispanik,
dan
seperti
orang
suku
Amerika
Indian
di
di
Afrika,
lebih
sering
terkena
diabetes
1,4-2,3
kali
penyakit
tertentu
dalam
prosesnya
e. Usia
Risiko terkena diabetes akan meningkat dengan
bertambahnya usia, terutama diatas 40 tahun, serta
mereka yang kurang gerak badan, massa ototnya
berkurang,
dan berat
badannya
makin
bertambah.
besar
kemungkinan
si
ibu
akan
mengidap
virus, seperti
dikarenakangenetik,
lingkungan
seperti
virus.
imunologis
atau
Karakteristikini
dari
biasanya
metabolisme
lemak
dalam
tubuh.
Manifestasiyang
muncul
adalah
penderita
pembentukan
glikolisis
dan
gluconeogenesis.
5. Gejala Dan Tanda Diabetes Mellitus
Gejala
dan
digolongkan
tanda-tanda
menjadigejala
Diabetes
akut
Melitus
dapat
gejala
kronik
dan
(Perkeni,2011) :
a. Gejala Akut Penyakit Diabetes Melitus
Gejala penyakit Diabetes Melitus dari satu penderita
kependerita lain bervariasi, bahkan mungkin tidak
menunjukkangejala apa pun sampai saat tertentu.
Permulaan
gejala
yangditunjukkan
meliputi
serba
jika
tidak
segera
diobati
maka
akan
bahkan
penderita
akan
jatuh
koma
yang
10
ganti
terutama
kacamata;
wanita;
gigi
gatal
mudah
di
sekitarkemaluan
goyah
dan
mudah
hipoglikemik oral di
Indonesia
oleh
glukosidase
terutama
didominasi
inhibitor
(acarbose),
golongan
dan
golongan
tipe
II
11
Beberapa
antara
contoh
lain:
obat
klorpopamid,
golongan
sulfonilurea
glikazid, glibenklamid,
satu-satunya
tersedia,
golongan
bekerja
biguanid
menghambat
dengan
sulfonilurea,
keduanya tidak
badan,
plasma,
dan
dapat
tidak
masalah
dan
miglitol,
obat-obat
ini
inhibisi
enzim
-glukosidase
di
menjadi
monosakarida
dihambat.
lebih
rendah
dan merata,
sehingga
12
diminum
tepat
reabsorbsinya
sebelum
cepat,
makan
maka
dan
karena
mencapai
kadar
farmakologisnya
luas
dan
berupa
lemak
dan
hati. Sebagai
efeknya
lemak
bebas
dalam
pancreas
hati.
untuk
dan
mengurangi
Zat
ini
tidak
meningkatkan
penderita
diarahkan
untuk
mencapai
tujuan
berikut ini :
1) Memberikan
semua
unsur
makanan
esensial
13
BAB III
KASUS 1
1. Skenario Kasus
A 56-year-old woman with diabetes mellitus came to
the primary health care complaining of nausea and
vomiting since two weeks ago. Omeprazole and antacids
were administered but partial relief. She also complained
that there was an itchy area with multiple plaque located at
the neck and her inguinal region.
She had a history of diabetes mellitus for two years.
She had taken glibenclamid for oral antidiabetic since two
years ago. From physical examination showed that weight
was 50kgs, the height was 150 cms, the lips were dirty; the
vital signs and the remainder of the examination was
normal. The capillary blood glucose level was 250 mg/dl,
the lipid profile and liver functions test were normal. The
14
doctor
gave
her
oral
drugs:
glibenclamid,
pemakaian
Glibenclamid
glibenclamid
adalah
obat
selama
antidiabetika
dua
tahun.
golongan
15
40mg,
injeksi,
dan
kapsul.
Masuk
kedalam
jenis
juga
memberikan
topical
drug
berupa
nitrat
20mg.
cra
pemakaian
dioleskan
memberikan
pengobatan
medikamentosa,
menjaga
higienitas
lebih
baik,
menghindari
memakai
dapat
menyerap
16
BAB IV
RESEP
dr. Ayu Mustikarini
NO. SIP : 010/SIP-1/2015/SKA
JL. Surgawi No. 27 SKA, Telp : (0271) 123456
Surakarta, 30 Oktober 2015
R / Glibenklamid tab 5 mg No.XX
S.1.d.d. tab Ia.m.
R / Omeprazole tab 20 mg No.X
S.1.d.d. tab I1.h.a.c.
R / Domperidon tab 10 mg No.X
S.1.d.d tab I 1.h.a.c.
R / Cefitrizin tab 10 mg No.V
S.1.d.d tab I nocte
R / Miconazole creamtube2% No.I
S.2.d.d.u.e.
Pro
Age
: Ny. A
: 56 th
BAB IV
KESIMPULAN
1. Pasien tidak perlu pemeriksaan penunjang, diberikan terapi
secara rawat jalan.
17
harus
diresepkan,
patuh
pasien
dengan
juga
meminum
harus
lebih
obat
yang
menjaga
kebersihannya.
DAFTAR PUSTAKA
18
American
Diabetic
Assosiation.,
2012.
Diagnosis
and
Pengendalian
Direktorat
Jenderal
Penyakit
Pengendalian
tidak
Menular,
Penyakit
dan
Penyehatan Lingkungan.
Dinas Kesehatan Jawa Tengah., 2010. Profil Kementerian
Kesehatan
Indonesia
Pusat
dan
Surveilans
Jakarta:
Blok
Rational.
Surakarta:
Muhammadiyah
University Press.
World
Health
Organization.,
2015.
Available
Diabetes
Mellitus.
from:
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs312/en/in
dex.html(diakses 29 Oktober 2015).
19