A. Hasil
dan SLB Negeri Surakarta pada bulan Desember 2015. Sampel penelitian
adalah guru SLB Negeri Surakarta dan SMP Negeri 1 Surakarta. Penelitian
Jl. Raden Mas Said No. 111 Banjarsari Surakarta dan 36 guru SMP Negeri 1
A. Deskriptif Responden
umur, pendidikan terakhir dan masa kerja guru baik di SLB Negeri Surakarta
Tabel 1.
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Jenis Kelamin
Tabel 2.
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Umur
34 orang (94%).
Tabel 4.
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Masa Kerja
menurut masa kerja paling banyak pada umur < 10 tahun yaitu 23 orang
Tabel 5.
Hasil Uji Normalitas Data
depresi guru SLB Negeri Surakarta diperoleh nilai p > 0,05 sehingga
guru SMP Negeri 1 Surakarta diperoleh nilai p > 0,05 sehingga data
berasal dari varian yang sama atau tidak. Uji normalitas data
menggunakan One Way ANOVA dengan Levenes Test. Hasil uji
Tabel 5.
Hasil Uji Normalitas Data
diperoleh nilai p > 0,05 sehingga data berasal dari varians yang sama
2. Uji Univariat
Tabel 6
Tingkat Depresi Guru SLB Negeri Surakarta
Nilai
Minimum 0
Maksimum 18
Mean 5,11
Std. Deviation 5,142
Sumber: Data Penelitian Diolah, 2016
sebesar 5,142.
b. Tingkat Depresi Guru di SMP Negeri 1 Surakarta
Tabel 7
Tingkat Depresi Guru SLB Negeri Surakarta
Nilai
Minimum 0
Maksimum 11
Mean 2,64
Std. Deviation 2,696
Sumber: Data Penelitian Diolah, 2016
3. Uji Bivariat
depresi guru SLB Negeri Surakarta dengan guru SMP Negeri 1 Surakarta.
Sample T-Test, jika distribusi data tidak normal maka menggunakan Mann
Tabel 6.
Hasil Uji Bivariat
rata tingkat depresi guru SLB Negeri Surakarta sebesar 0,6363 sedangkan
tingkat depresi guru SMP Negeri 1 Surakarta sebesar 0,4409, diperoleh
yang signifikan tingkat depresi guru SLB Negeri Surakarta dengan tingkat
4. Perjalanan Penelitian
C. Pembahasan
mengambil data rekam medis bagian penyakit dalam RSUD dr. Sayyidiman
Magetan pada pasien rawat inap dan rawat jalan. Penelitian ini dilakukan
penelitian ini adalah untuk memperoleh korelasi antara penurunan laju filtrasi
glomerulus dengan beratnya anemia pada penyakit ginjal kronik di RSUD dr.
Sayyidiman Magetan.
terjadi pada usia 41 50 tahun sebanyak 24 pasien (40%). Hasil ini sesuai
dengan penelitian oleh Pura, Supriyadi, Nugraha, dkk (2008) usia terbanyak
yang menderita penyakit ginjal kronik usia 50 tahun di RSUP dr. Hassan
Suega, Widiana (2010) usia rata rata terbanyak 54 tahun di RSUP Sanglah
banyak terjadi pada usia lebih dari 65 tahun. Adanya proses penuaan seiring
lambat terjadi pada usia lansia dan usia muda, namun respon vasokonstriksi
terhadap angiotensin intrarenal dapat terjadi pada usia muda maupun tua.
menyatakan dari 80 pasien penyakit ginjal kronik lebih banyak terjadi pada
laki laki sebanyak 58 pasien (72,5%). Menurut NHANES III dari penelitian
USRDS Annual Data Report (2004) menyatakan bahwa kasus penyakit ginjal
kronik tertinggi adalah laki laki dengan 409 per satu juta penduduk
sedangkan pada perempuan 276 per satu juta penduduk. Namun penelitian ini
sebanyak 24 pasien (56%) sedangkan laki laki 19 pasien (44%). Coresh and
pada wanita dibandingkan laki laki, tetapi perbedaan ini akan hilang dengan
numeric maka uji korelasi yang digunakan adalah Spearmans (Dahlan, 2011).
creatinin, dan hemoglobin pada pasien penyakit ginjal kronik di RSUD dr.
Sayyidiman Magetan. Yang pertama pada uji korelasi antara creatinin plasma
dan hemoglobin, peneliti mendapatkan hasil rrho = -0,278 dan p = 0,031 dari
hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi negatif
antara creatinin plasma dan hemoglobin dengan korelasi negatif yaitu apabila
nilai creatinin plasma naik maka nilai hemoglobin akan turun. Kedua pada uji
hemoglobin, peneliti medapatkan hasil dengan rrho = 0,302 dan p = 0,019 dari
yaitu apabila laju filtrasi glomerulus menurun maka kadar hemoglobin juga
akan turun, namun sebaliknya jika laju filtrasi glomerulus meningkat maka
kadar hemoglobin juga meningkat. Hasil penelitian ini sesuai dengan Ayu,
Suega, dan Widiana (2010) menyatakan bahwa adanya korelasi antara LFG/
bermakna, hal ini berarti semakin berkurangnya LFG maka kadar HB juga
Presentase Hb < 12 g/dl meningkat dari 26,7% menjadi 75,5% ketika LFG
bahwa semakin menurunnya LFG maka kadar hemoglobin akan menurun, hal
ini karena pada penderita penyakit ginjal kronik terjadi defisiensi hormone
eritropoetin, defisiensi zat besi, kehilangan darah dan penurunan masa hidup
D. Keterbatasan Penelitian
dilakukan dalam sewaktu dengan mengambil data dari bagian rekam medis.
waktu dalam proses penelitian ini. Desain ini tidak dapat menganalisa
A. Simpulan
pada penelitian ini didapatkan perbedaan tibgkat depresi antara guru yang
Negeri 1 Surakarta.
B. Saran
besar dan lokasi yang luas untuk diteliti sehingga hasil penelitian lebih
kepada para guru agar lebih aktif bekerja dan mampu membagi waktu
dengan baik.