Anda di halaman 1dari 10

PENATALAKSANAAN HEPATITIS C

Penatalaksanaan hepatitis C tertuju pada hepatitis C kronik karena


seringkali pasien hepatitis C datang ke pusat pelayanan kesehatan sudah dalam fase
kronik.

Tujuan dan Indikasi Pemberian Terapi Antivirus

Tujuan pemberian antivirus adalah eradikasi virus hepatitis C dengan


harapan mencegah munculnya komplikasi penyakit hati fibrosis, sirosis, karsinoma
hepatoselular dan kematian. Target terapi antivirus adalah

Terapi hepatitis C saat ini dapat dilakukan dengan strategi pengobatan dual
therapy ( kombinasi Peg-IFN dan ribavirin) atau non dual therapy ( kombinasi
DAAdengan atautanpa regimen Peg-IFN).

I.Kombinasi Peg-IFN dan ribavirin


a. Peg-IFN
Interferon merupakan protein yang dihasilkan oleh tubuh dan bersifat sebagai
imunomodulator. Mekanisme kerja interferon adalah menghambat berbagai
tahap replikasi virus meliputi saat virus masuk dalam tubuh, uncoating,
sintesis mRNA dan sisntesis protein. Pegylated ditambahkan dalam formula
obat untuk membuat interferon bertahan lebih lama didalam tubuh. Manfaat
lainnya meliputi penurunan toksisitas, meningkatkan stabilitas obat,
perlindungan terhadap proteolisis dan memperbaiki daya larut. Pemberian
Peg-IFN 1x/minggu juga membantu meningkatkan kepatuhan pasien dan
memberikan kenyamanan pasien. Terdapat bebarapa tipe Peg-IFN, namun
yang sering digunakan dalam pengobatan hepatitis C adalah Peg-IFN α2a
dan Peg-IFN α2b.
Perbedaan antara Peg-IFN α2a dan Peg-IFN α2b selain strukturnya adalah
waktu paruh absorpsi, waktu paruh eliminasi dan waktu konsntrasi maksimal
ditemukan lebih lama pada Peg-IFN α2b.
b. Ribavirin
Mekanisme kerja ribavirin yaitu :
 Menghambat langsung replikasi VHC
 Menghambat enzim inosine monophosphate
dehydrogenase pada tubuh pasien
 Menginduksi mutagenesis RNA virus
 Imunomodulasi melalui induksi sel respon imun T-
helper
 Ribavirin cepat diabsoprsi (waktu paruh sekitar 2 jam)
dan didistribusikan secara luas ke seluruh tubuh setelah
pemberian oral, metabolisme utama terjadi di ginjal.
II. DAA dengan atau tanpa Peg IFN
a. DAA
DAA merupakan tulang punggung utama dalam terapi hepatitis
C saat ini.
Kelompok pertama merupakan NS3/4A protease inhibitor
(berakhiran –previr). NS3 serine protease adalah suatu enzim
yang mengkatalisasi proses post-transkripsi protein yang penting
untuk repkikasi virus hepatitis C dan N untuk S4A adalah
kofaktor dari NS3 untuk mempercepat proses tersebut.
Kelompok obat ini secara langsung menghambat kerja enzim
dan kofaktor tersebut sehingga akan menekan proses replikasi
VHC. NS3/4A protease inhibitor ini terdiri atas dua generasi,
yaitu boceprevir dan telaprevir sebagai generasi pertama dengan
bentuk linear dan barrier genetik rendah ; serta generasi kedua
yang memiliki bentuk makrosiklik, aktivitas pan-genotipik, dan
barrier genetik menengah atau tinggi, yaitu faldaprevir,
simeprevir, asunaprevir, vaniprevir,paritaprevir, grazoprevir,
dan sovaprevir.
Kelompok kedua merupakan NS5A protein inhibitor
(berakhiran –asvir), terbagi atas dua generasi, yaitu generasi
pertama dengan barrier genetik menengah yang terdiri atas
daclatasvir, ledipasvir, dan ombitasvir; dan generasi kedua
dengan aktivitas pan-genotipik dan barrier genetik tinggi yang
terdiri atas elbasvir, velpatasvir, dan odalasvir.

Kelompok ketiga merupakan analog NS5B polymerase inhibitor


(berakhiran –buvir), yaitu golongan nukleotida/inhibitor
kompetitif dengan aktivitas genotipik luas dan barrier resistensi
menengah, misalnya becalbuvir dan dasabuvir. Sofosbuvir
merupakan prodrug nukleotida uridine inhibitor NS5B. Setelah
diabsorsi, sofosbuvir dimetabolisme dihepar, untuk kemudian
dikonversi menjadi bentuk nukleosida trifosfat aktif.

Tatalaksanaan Hepatitis C akut

Sebagian besar pasien hepatitis C akut adalah asimptomatik. Tatalaksana


hepatitis C akut dapat ditunda sampai 8-16 minggu untuk mengganggu terjadinya
resolusi spontan terutama pada pasien hepatitis C yang simptomatik. Namun
apabila tidak diterapi, sebanyak 50-90% cenderung akan berlanjut menjadi kronis.
Oleh karenanya terapi antivirus harus dipertimbangkan untuk mencegah hepatitis
C akut menjadi kronis.

Pemberian monotrapi dengan Peg-IFN dapat diberikan dalam tatalaksana


hepatitis akut, diberikan dengan dosis Peg-IFN-@2a 180 mcg/minggu atau Peg-
IFN-@2b mcg/kg/minggu. Monoterapi dengan Peg-IFN berhasilmencapai >90%,
terlepas dari genotipe VHC tersebut. Durasi terapi hepatitis C akut diberikan 12
minggu tanpa memandang genotip. Namun pada pasien dengan genotipe IL-28B
non-CC pemberian antivirus dapat diberikan lebih awal yaitu 12 minggu karena
kemungkinan terjadinya resolusi spontan lebih rendah. SVR24 pada regimen
monoterapi lebih rendah pada pasien dengan koeinfeksi HIV.
Kombinasi Peg-IFN dengan ribaverin dilaporkan tidak meningkatkan
SVR24 pada pasien monoinfeksi VHC, namun dipertimbangkan pada pasien
dengan respon lambat dan koeinfeksi HIV, diberikan dengan dosisi 1000 atau 1200
mg pada pasien <75kg atau >75kg.. studi pada pasien dengan koenfiksi VHC
genotip 1 dan HIV menujukkan peningkatan SVR24 pada pasien yang diberikan
ribaverin dengan durasi 24 minggu.

Hasil SVR yang tinggi ( >90%) dilaporkan pada sejumlah studi kecil
menggunakan regimen berbasis sofosbuvir. Waktu yang ideal untuk memulai terapi
sampai saat ini masih belum dapat ditentukan secara pasti. Meskipun demikian
pasien dengan infeksi VHCakut dapat diterapi menggunakan terapi regimen
sofosbuvir/ledipasvir (genotipe 1,4,5 atau 6).

Beberapa rekomendasi dalam pengobatan infeksi hepatitis C virus.

- Monoterapi dengan Peg-IFN ( Peg-IFN-@2a 180mcg/minggu atau PegIFN-


@2b 1.5 mcg/kg/minggu) selama 12 minggu dapat digunakan pada pasien
dengan hepatitis C akut.
- Peg-IFN ( Peg-IFN-2@a 180mcg/minggu atau PegIFN-@2b 1.5
mcg/kg/minggu) dikombinasikan dengan ribaverin ( 1000/1200 mg pada
pasien <75kg atau >75kg) selama 24 minggu pada pasien dengan koenfiksi
hepatitis C akut dan HIV.
- Pasien dengan hepatitis C akut dapat diterapi dengan regimen DAA
menggunakan kombinasi sofosbuvir/ledipasvir,
sofosbuvir/velpatasvir/daclatasvir, selama 8 minggu tanpa ribavirin
- Apabila ditemukan koenfeksi VHC-HIV dan atau kadar RNA VHC> 1 juta
IU/mL, terapi dengan DAA perlu diperpanjang hingga 12 minggu.

TERAPI SUPPROTIF

a. Pemberian Hematopoitec
Efek samping hematologi ( anemia , neutropenia, dan
trombositopenia) seringkali terjadi akibat pemberian antivirus pada pasien
dengan penyakit hati tahap lanjut. Ribaverin seringkali menginduksi anemia
hemolitik sedangkan interferon menginduksi neutropenia. Saat ini
penggunaan Hematopoetic growth factor dianjurkan karena dapat
membantu dalam membatasi terjadinya pengurangan (reduksi) dosis terapi.
Terdapat beberapa hematopoetic growth factor yang tersedia, yaitu
eritropoitin rekombinan (EPO), granulocyt colony stimulating factor ( G-
CSF) dan trombopoetin receptor agonist.
b. Eritropoitin Rekombinasi
Pemeberian EPO dapat digunakan untuk mempertahankan kadar
hemoglobin selama pemberian terapi antivirus ditujukan untuk menghindari
reduksi dosis ribavirin. EPO dapat dimulai diberikan apabila kadar Hb
<10g/dl dengan tujuan untuk mempertahankan kadar Hb 10-12
c. Trombopoetin Receptor Agonist
Pemberian terapi antivirus tidak harus dihentikan meskipun
ditemukan kondisi trombositopenia dan pasien dengan kadar trombosit yang
rendah dapat memulai terapi antivirus tanpa adanya resiko terjadinya
perdarahan mayor. Saat ini ada 2 macam trombopoetin receptor agonist
yang tersedia untuk meningkatkan kadar trombosit yaitu romiplostin dan
eltrombopag.
d. Grnulocyte colony-stimulating factor
Pemeberian obat ini untuk menginduksi produksi, diferensiasi,
pelepasam netrofil secara signifikan dalam 24 jam pemeberian GCS-F.
e. Pemberian antidepresan
Depresi merupakan efek samping yang ering muncul pada
pemberian terapu Peg-IFN/RBV dan juga menjadi salah satu alasan terapi
harus dihentikan. Hal ini tentu akan mempengaruhi keberhasilan terapi
antivirus. Pasien yang menunjukkan gejala depresi sebaiknya dilakukan
konsultasi jiwa dulu.
a. Penatalaksanaan hepatitis C tanpa sirosis

Ge Peg PegIFN, PegIFN Sofosbuvir Sofosbuvir Sofosbuvir, Sofosbuvir, Grazopre Sofos


not IFN, RBV, , RBV, , RBV , ledipasvir daclatasvir vir, buvir,
ipe RB Sofosbuvir simepre simeprevir Elbasvir Velpa
V vir tasvir
1 12 minggu 24-48 - 12 minggu 12 minggu 12 minggu 12 12
minggu minggu mingg
* u
2 12 minggu - 12 minggu - 12 minggu 12 minggu - 12
mingg
u
Response guided

3 12 minggu - 24 minggu - - 12 minggu - 12


mingg
u
4 12 minggu 24-48 - 12 minggu 12 minggu 12 minggu 12 12
minggu minggu mingg
* u
5 12 minggu - - - 12 minggu 12 minggu - 12
mingg
u
6 12 minggu - - - 12 minggu 12 minggu - 12
mingg
u
Pemilihan regimen terapi pada infeksi VHC dengan serosis kompensata
Sofosbuvi Sofosbuvi
PegIFN, Grazopre
Genoti PegIFN, Sofosbuvir, Sofosbuvir, Sofosbuvir, r, r,
RBV, vir,
pe RBV RBV Simeprevir Ledipasvir daclatasvi Velpatasv
Sufosbuvir elbasvir
r ir
12
12 minggu (
minggu (
dg RBV)
dg RBV)
24-48 atau 24 12 12
1 12 minggu - atau 24
minggu minggu minggu minggu
minggu
(tanpa
(tanpa
RBV)
RBV)
16-24 12
2 12 minggu - -
minggu minggu
12
minggu (
3 12 minggu -
dengan
RBV)
Respons
12
e Guide 12 minggu (
minggu (
dg RBV)
dg RBV)
24-48 atau 24 12
4 12 minggu atau 24
minggu minggu minggu
minggu
(tanpa
(tanpa
RBV)
RBV)
12
12 minggu (
minggu (
dg RBV)
dg RBV)
atau 24 12
5 12 minggu atau 24
minggu minggu
minggu
(tanpa
(tanpa
RBV)
RBV)
12
12 minggu (
minggu (
dg RBV)
dg RBV)
atau 24 12
6 12 minggu atau 24
minggu minggu
minggu
(tanpa
(tanpa
RBV)
RBV)
Sofo Sufosbo
PegIFN, Sofosbuvi sbuvi Sofosbuvi vir,
Ge Sofosbuvir,
PegIFN, RBV, r, Sofosbuvir, Sofosbuvir, r, r, velpatas
noti RBV,
RBV Sufosbuvi Simeprevi RBV ledipasvir Velp declatasvi avir
pe simeprevir
r r atasv r
ir
12
12 minggu minggu
( dg RBV) ( dg
12
1 - atau 24 RBV)
minggu
minggu (- atau 24
RBV) minggu
(-RBV)
12
minggu
( dg
16-20 12
2 RBV)
minggu minggu
atau 24
Kont
minggu
Kontra Kontra Kontra Kontra ra
(-RBV)
indikasi indikasi indikasi indikasi indik
12
asi
minggu
12
( dg
minggu (
3 - - RBV)
dengan
atau 24
RBV)
minggu
(-RBV)
12 minggu 12 minggu 12
( dg RBV) ( dg RBV) minggu
atau 24 atau 24 12 ( dg
4
minggu minggu minggu RBV)
(tanpa (tanpa atau 24
RBV) RBV)
minggu
(-RBV)
12
12 minggu 12 minggu
minggu
( dg RBV) ( dg RBV)
( dg
atau 24 atau 24 12
5 RBV)
minggu minggu minggu
atau 24
(tanpa (tanpa
minggu
RBV) RBV)
(-RBV)
12
12 minggu 12 minggu
minggu
( dg RBV) ( dg RBV)
( dg
atau 24 atau 24 12
6 RBV)
minggu minggu minggu
atau 24
(tanpa (tanpa
minggu
RBV) RBV)
(-RBV)

Anda mungkin juga menyukai