Anda di halaman 1dari 7

SOP PEMBERIAN OBAT SUPP MALALUI RECTUM/ANUS PADA PASIEN TB HIV

Pemberian obat melalui anus/rectum (suppositoria) dilakukan dengan cara memasukkan obat
melalui anus/rekktum.
Tujuan
1.
Memberikan efek local dan sistemik.
2.
Menjadikan lunak feses
3.
Merangsang BAB
Peralatan
1.
Obat suppositoria dalam tempatnya.
2.
Sarung tangan.
3.
Kain kasa.
4.
Vaselin/pelicin/pelumas.
5.
Kertas tisu.
6.
Bengkok.
7. Masker
Langkah-langkah
1.
Cuci tangan
2.
Jelaskan prosedur yang dilakukan.
3.
Menawarkan pasien untuk buang air kecil/besar.
4.
Bebaskan pakaian bagian bawah dan letakkan bengkok dibawah anus.
5.
Gunakan sarung tangan.
6.
Buka pembungkus obat dan pegang dengan kain kasa.
7.
Oleskan pelicin pada ujung obat suppositoria.
8.
Regangkan glutea dengan tangan kiri, kemudian masukkan obat sambil menyuruh
pasien menarik nafas panjang. Selama 20 menit pasien istirahat baring.
9.
Setelah selesai tarik jari tangan dan bersihkan daerah sekitar anal dengan tisu,.
10. Lepaskan sarung tangan dan masukkan ke dalam bengkok.
11. Merapikan pakaian pasien dan lingkungannya.
12. Membersihkan alat dan mengembalikan pada tempatnya.
13. Cuci tangan.
14. Catat obat, jumlah/dosis, dan cara pemberian.

SOP PEMBERIAN OBAT SUPP ATAU CREAM VAGINA PADA PASIEN TB HIV
Pemberian obat yang melalui vagina bertujuan untuk mendapatkan efek terapi obat dan
mengobati saluran vagina/ servix.
Peralatan
1.
Obat dalam tempatnya.
2.
Sarung tangan
3.
Kain kasa.
4.
Kertas tisu.
5.
Pelicin/pelumas.
6.
Pengalas/handuk bawah.
7.
Bengkok
8.
Masker
Langkah-langkah
1.
Cuci tangan.
2.
Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3.
Membuka pakaian bawah, menutupi dengan pengalas/handuk bawah.
4.
Memberikan posisi dorsal recumbent.
5.
Buka pembungkus obat dan pegang dengan kain kasa.
6.
Gunakan sarung tangan
7.
K/P melumasi suppositoria tipis-tipis.
8.
Renggangkan labia minora agar tampak meatus vagina dengan tangan kiri
9.
Masukan obat sepanjang dinding kanal vagina posterior sampai 8-10 cm atau sedalam
mungkin.
10. Mengeluarkan jari tangan dan membuka sarung tangan.
11. Memberikan supine selama 5-10 menit, meninggikan panggul dengan 1 bantal.
12. Cuci tangan.
13. Catat jumlah, dosis, waktu, dan cara pemberian.

SOP PEMBERIAN OBAT TOPIKAL PADA PASIEN TB HIV


a.
Kulit
Pemberian obat yang dilakukan pada kulit dengan tujuan mempertahankan hidrasi,
melindungi permukaan kulit, mengurangi iritasi kulit, atau mengatasi infeksi. Obat ini dapat
berupa krem, lotion, aerosol, dan sprey.
Peralatan
1.
Obat yang diperlukan
2.
Kapas lidi steril
3.
Kasa steril
4.
Bengkok.
5.
Masker
Langkah-langkah
1.
Cuci tangan
2.
Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3.
Membersihkan kulit dengan kasa steril.
4.
Mengoleskan obat pada kulit.
5.
Merapikan pasien dan lingkungannya
6.
Cuci tangan
b.

Mata
Pemberian obat dengan cara meneteskan atau mengoleskan obat pada mata.
Peralatan
1.
Bengkok.
2.
Kapas.
3.
Obat
4.
K/P pipet.
5.
Masker
Langkah-langkah
1.
Cuci tangan.
2.
Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3.
Sikap psien duduk atau tidur terlentang dengan kepala ditengadahkan.
4.
Membuka kelopak mata bawah dengan telunjuk jari kiri.
5.
Meneteskan obat tetes mata pada permukaan konjungtiva kelopak mata bawah.
6.
Membersihkan air mata yang keluar dengan kapas.
7.
Apabila obat mata jenis salep, pegeng aplikator salep di atas pinggir kelopak mata
kemudian tekan salep sehingga obat keluar dan berikan obat pada kelopak mata bawah..
Setelah selesai anjurkan pasie untuk melihat ke bawah, secara bergantian dan berikan
obat pada kelopak mata bagian atas dan biarkan pasien untuk memejamkan mata dan
mengerakkan kelopak mata.
8.
Membereskan alat.
9.
Cuci tangan.
c.

Telinga
Pemberian obat yang dilakukan dengan meneteskan atau mengoleskan obat pada telinga.
Pada umumnya obat ini diberikan pada gangguan infeksi telinga (misal, otitis).
Peralatan
1.
Kapas bulat.
2.
Handuk.
3.
Obat yang sudah ditentukan.
4.
Lidi kapas steril.
5.
Bengkok.
6.
Masker

Langkah-langkah
1.
Cuci tangan.
2.
Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3.
Membantu pasien dalam posisi tidur miring, telinga yang sakit mengerah ke atas.
4.
Meletakkan handuk dibawah bahu pasien.
5.
Membersihkan liang telinga dengan lidi kapas.
6.
Mengisi pipet dengan obat yang sudah disediakan.
7.
Menarik daun telinga dan di angkat ke atas dengan hati-hati.
8.
Menetesi obat melalui sisi atau dinding telinga untuk mencegah terhalang oleh
gelembung udara, sesuai dosis yang ditentukan.
9.
Membersihkan bekas cairan obat dengan kapas bulat.
10. Merapikan pasien, lingkungan, dan alat.
11. Cuci tangan.
12. Catat jumlah, tanggal, dan dosis pemberian.
d.

Hidung
Pemberian obat yang dilakukan dengan meneteskan obat pada hidung. Pada umumnya
dilakukan pada seseorang yang mengalami keradangan hidung (rhinitis) atau naso pharing.
Peralatan
1. Handuk
2. Kapas/tisu.
3. Bengkok.
4. K/P pipet.
5. Masker
Langkah-langkah
1.
Cuci tangan.
2.
Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3.
Pasien diberi sikap berbaring tengadah dengan kepala lebih rendah dari bahu.
a.
Duduk di kursi dengan kepala menengadah ke belakang.
b.
Berbaring dengan kepala ekstensi pada tepi tempat tidur.
c.
Berbaring dengan bantal di bawah bahu dan kepala tengadah ke belakang.
4.
Mengisi pipet dengan obat yang sudah ditentukan.
5.
Menetesi hidung :
a.
Menetesi obat ke dalam lubang hidung sesuai dosis yang ditentukan.
b.
Pasien dianjurkan untuk tengadah atau berbaring selama 5-10 menit supaya obat
tidak mengalir keluar.
6.
Membersihkan tetesan dengan kapas / tisu
7.
Merapikan dan mengembalikan alat.
8.
Cuci tangan.
9.
Catat cara, tanggal, dan dosis pemberian.

S.O.P) MELAKUKAN INHALASI DENGAN NEBULIZER PADA PASIEN TB


HIV

Suatu tindakan atau terapi untuk pembersihan atau


pemeliharaan sistem pernafasan.
TUJUAN
1. Merelaksasi jalan nafas.
2. Mengencerkan dan mempermudah mobilisasi
sekret.
3. Menurunkan edema mukosa.
4. Pemberian obat secara langsung pada saluran
pernafasan untuk pengobatan penyakit, seperti :
bronkospasme akut, produksi sekret uyang
berlebihan, dan batuk yang disertai dengan sesak
nafas.
TINDAKAN

BOBOT

PENGKAJIAN
1.

Mengkaji
kembali
program/instruksi medik.
2. Mengkaji kepatenan saluran
pernafasan dan karakteristik
suara nafas.
3.
Mengkaji
tingkat
pengetahuan klien tentang
terapi inhalasi.
4. Mengkaji kemampuan klien
mengeluarkan sekret.

INTERVENSI
A. Persiapan Alat :
1. Nebulizer 1 set.
2. Obat untuk terapi aerosol
dan pengencernya bila
diperlukan.
3. Stetoskop.
4. Tissue.
5. Nierbeken/bengkok.
6. Suction (kalau perlu).
7. Masker
B. Persiapan Klien :
1.
Menjelaskan prosedur
dan tujuan pemberian
terapi inhalasi nebulizer.
2. Memberikan posisi yang
nyaman
bagi
klien;
semifowler atau duduk.
IMPLEMENTASI

1. Mencuci tangan.
2. Memasang sampiran.
3. Memakai handscoen bersih
4.

dan masker.
Memasukkan
obat
kewadahnya (bagian dari
alat nebulizer).

NILAI

BOBOT
X
NILAI

KETERANGAN

5.
6.

7.

8.

9.

10.

11.

Menghubungkan nebulizer
dengan listrik
Menyalakan
mesin
nebulizer (tekan power on)
dan mengecek out flow
apakah timbul uap atau
embun.
Menghubungkan alat ke
mulut atau menutupi hidung
dan mulut (posisi) yang
tepat.
Menganjurkan agar klien
untuk
melakukan
nafas
dalam, tahan sebentar, lalu
ekspirasi.
Setelah selesai, mengecek
keadaan umum klien, tandatanda vital, dan melakukan
auskultasi
paru
secara
berkala selama prosedur.
Menganjurkan klien untuk
melakukan nafas dalam dan
batuk
efektif
untuk
mengeluarkan sekret.
Perhatian :
a. Tetap mendampingi klien
selama prosedur (tidak
meninggalkan klien).
b. Observasi adanya reaksi
klien apabila terjadi efek
samping obat.
c. Tempatkan alat nebulizer
pada posisi yang aman
(jangan sampai jatuh).

EVALUASI
1. Mengobservasi respon klien
selama
dan
sesudah
prosedur terhadap; keadaan
umum, tanda-tanda vital,
dan efek samping obat.
2.
Mengauskultasi
suara
nafas.
3. Mengobservasi sputum /
sekret yang dikeluarkan
klien.

DOKUMENTASI
1. Mencatat tanggal dan waktu
pelaksanaan tindakan.
2. Mencatat hasil pengkajian
sebelum,
selama
dan
setelah tindakan prosedur.
3. Mencatat hasil observasi
klien selama dan setelah
tindakan.
4. Mencatat sputum / sekret
dan karakteristiknya (jumlah,
konsistensi, dan warnanya).
SIKAP
1. Sistematis.

2.
3.
4.
5.
6.

Hati-hati.
Berkomunikasi.
Mandiri.
Teliti.
Tanggap terhadap respon
klien.
7. Rapih.
8. Menjaga privacy.
9. Sopan.
TOTAL

10

Anda mungkin juga menyukai