Anda di halaman 1dari 24

KURIKULUM

SMP NEGERI 16 KOTA


CIREBON
(SEKOLAH BERWAWASAN
PARIWISATA)

PEMERINTAH KOTA CIREBON


DINAS PENDIDIKAN

SMP NEGERI 16 KOTA


CIREBON
Jl. Kebumen No. 49 (0231) 202933 Kota Cirebon  45111

2009

LEMBAR PEMBERLAKUAN
Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah maka
dengan ini Kurikulum SMP Negeri 16 Kota Cirebon ditetapkan untuk
Diberlakukan mulai Tahun Pelajaran 2009/2010
Ditetapkan : Cirebon
Tanggal
Ketua Komite Sekolah

Kepala SMP N 16 Kota

SMP Negeri 16 Kota Cirebon

Drs. H. RAME SALMAN

: 02 Juni 2009

Cirebon

SUHENDI WARNA, S.Pd.


NIP.19581111 197903 1 009
Mengetahui :

Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon

DRS. H. DEDI WINDIAGIRI,M.M.M.Pd


NIP. 19570212 197803 1 003

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T. yang telah
banyak melimpahkan nikmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menelesaikan
Kurikulum SMP Negeri 16 Kota Cirebon.
Kurikulum ini dibuat sebagai pegangan /rambu rambu kami, dalam dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Penyusunan KTSP ini dilandasi UU. No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, PP. 19
tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Permendiknas No. 22 tahun
2006 tentang Standar Isi, Permendiknas No. 23 tentang Standar Kompetensi
Lulusan, Permendiknas No. 24 tentang Pelaksanaan Standar Isi dan Standar
Kompetensi Lulusan.
Terima kasih kami ucapkan kepada semuapihak yang telah banyak membantu dan
memfasilitasi dalam pembuatan

Kurikulum SMP Negeri 16 Kota Cirebon.

Tiada gading yang tak retak, mungkin pepatah itulah yang tepat untuk kami
dalam pembuatan Kurikulum ini. Untuk ini kami mengharapkan saran dan kritik
demi perbaikan dan kesempurnaan.
Akhir kata, semoga Kurikulum ini dapat dilaksanakan sesuai dengan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang telah ditetapkan sesuai dengan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional.

Cirebon,

Juli 2009

Kepala Sekolah,

SUHENDI WARNA, S.Pd.


NIP. 19581111 197903 1 009

DAFTAR ISI

LEMBAR PEMBERLAKUAN
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

ii

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

B. TUJUAN PENGEMBANGAN KTSP

C. PRINSIP PENGEMBANGAN KTSP

BAB II

T U J U A N

A. TUJUAN PENDIDIKAN DASAR/MENENGAH

B. VISI SMP NEGERI 16 KOTA CIREBON

C. MISI SMP NEGERI 16 KOTA CIREBON

D. TUJUAN SEKOLAH

BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

11

A. STRUKTUR KURIKULUM

11

B. MUATAN KURIKULUM

12

C. PENGEMBANGAN DIRI

14

D. BEBAN BELAJAR

14

E. KETUNTASAN BELAJAR

15

F. KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN

16

G. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP

17

H. PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DAN GLOBAL

18

BAB IV

KALENDER PENDIDIKAN

19

LAMPIRAN LAMPIRAN

ii

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu.
KurikulumTingkat SatuanPendiikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri
dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum
tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan dan silabus.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,
materi/pokok

pembelajaran,

indikator,

penilaian,

alokasi

waktu,

dan

sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan


kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran
dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan bagian dari perencanaan
proses

pembelajaran

yang

memuat

sekurang-kurangnya

tujuan

pembelajaran,materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil


belajar.
Kurikulum di kembangkan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini
meliputi tujuan penidikan nasional serta kesesuaian dan kekhasan, kondisi dan
potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum
disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program
pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP) yang beragam
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas :
-

Standar isi

Standar proses

Kompetensi lulusan

Tenaga kependidikan

Sarana dan prasarana

Pengelolaan

Pembiayaan dan

Penilaian pendidikan

Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI)
dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan
pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Kurikulum SMP Negeri 16 Kota Cirebon disusun antara lain agar dapat memberi
kesempatan peserta didik untuk ;
a) Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
b) Belajar untuk memahami dan menghayati,
c) Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
d) Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
e) Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar
yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Komponen Kurikulum terdiri dari :
a) Tujuan Pendidikan Sekolah
b) Struktur dan Muatan Kurikulum
c) Kalender Pendidikan
d) Silabus
e) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
B. TUJUAN PENGEMBANGANG Kurikulum SMP Negeri 16 Kota Cirebon
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendiikan
Nasional
a. Pasal 36 ayat (1) :Pengembangan Kurikulum dilakukan dengan
mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.

b. Pasal 36 ayat (2) : Kurikulum pada semua jenjang dan jenis


pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi, sesuai dengan
satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik.
c. Pasal 38 ayat (2) : Kurikulum pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau
satuan pendidikan dan Komite Sekolah/Madrasah di bawah
koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan atau Kantor Departemen
Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar, dan provinsi untuk
pendidikan menengah.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
Pasal 1 ayat (15) : Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah
Kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masingmasing satuan pendidikan.
a. Pasal 6 ayat (1) :Kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan
dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas :
(1) Kelompok mata pelajaran Agama dan akhlak mulia
(2) Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan
(3) Kelompok mata pelajaran Ilmu pengetahuan dan teknologi
(4) Kelompok mata pelajaran Estetika
(5) Krlompok mata pelajaran Jasmani, Olah raga dan Kesehatan
b. Pasal 6 ayat (4) :Setiap kelompok mata pelajaran (KMP)
dilaksanakan secara holistik sehingga pembelajaran masing-masing
kelompok mata pelajaran mempengaruhi pemahaman dan / atau
penghayatan peserta didik.
c. Pasal 6 ayat (5) : Semua kelompok mata pelajaran sama pentingnya
dalam menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan pada
pendidikan dasar dan menengah.
d. Pasal 6 ayat (6) ; Kurikulum dan silabus SD/MI/SDLB/Paket A, atau
bentuk lain yang sederajat, menekankan pentingnya kemampuan

dan kegemaran membaca dan menulis, kecakapan berhitung,


serta kemampuan berkomunikasi.
e. Pasal 8 ayat (1) : Kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan
pendidikan dituangkan dalam kompetensi pada setiap tingkat dan /
atau semester sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. SK/KD
f. Pasal

13

dan

14

menekankan

bahwa

kurikulum

SMP/MTs/SMPLB/SMA/MA/SMALB :
(1) Dapat memasukkan pendidikan kecakapan hidup
(2) Dapat memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal
g. Pasal 16 ayat (1) : Penyusunan kurikulum pada tingkat satuan
penidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah berpedoman pada
panduan yang disusun oleh BSNP.
h. Pasal 17 ayat (1) : Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah /
karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan peserta
didik .
i. Pasal 17 ayat (2) : Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan
komite madrasah, mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan dan Silabusnya berdasarkan Kerangkan dasar kurikulum
dan Standar Kompetensi Lulusan, dibawah supervisi Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab di bidang pendidikan untuk
SD, SMP, SMA dan SMK; dan Departemen yang menangani urusan
pemerintah di bidang agama untuk MI, MTs.,MA dan MAK.
3. Peraturan Mendiknas RI No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi
4. Peraturan Mendiknas RI No. 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Lulsan
5. Peraturan Mendiknas RI No. 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan
Mendiknas RI No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi, dan Peraturan
Mendiknas RI No. 23 tahun 2006 tentang Standar Kelulusan Tingkat
Pendidikan Dasar dan Menengah.

Deskripsi SMP Negeri 16 Kota Cirebon, yaitu :


SMP Negeri 16 Kota Cirebon terletah di bagian Timur Kota Cirebon,
beralamatkan di Jalan Kebumen No. 49 Cirebon dengan Nomor telepon (0231)
202933. SMP Negeri 16 Kota Cirebon berdiri di atas lahan 4.155 m2 dengan jumlah
Rombongan Belajar 21 Kelas, Tenaga Guru 47 Orang,Tenaga Administrasi 11 Orang 874
SIswa.

Adapun potensi-potensi yang dimiliki SMP Negeri 16 Kota Cirebon diantaranya,


yaitu : SDM Guru 90% berijazah Sarjana Pendidikan (S1). Suasana belajar
nyaman, sarana dan prsarana sekolah sangat mendukung berlangsungnya proses
belajar-mengajar, seperti Lab. Komputer, Lab. IPA, Perpustakaan, Ruang
Keterampilan, Sarana olahraga Basket, Voli, Tennis meja. Animo masyarakat
untuk menyekolahkan putra - putrinya di SMP Negeri 16 Kota Cirebon sangat
baik, terbukti lebih dari 200 siswa setiap tahunnya yang ditolak. Etos kerja di
lingkungan sekolah tegolong cukup tinggi terbuki dengan kehadiran guru
mencapai 97%. Pendanaan memadai karena mendapat bantuan dari pemerintah
pusat dan daerah.
Kelemahan yang dimiliki oleh SMP Negeri 16 Kota Cirebon antara lain ruang
perpustakaan yang masih belum memadai dan belum memiliki Lab. Bahasa.
Berdasarkan potensi yang dimiliki, maka SMP Negeri 16 Kota Cirebon memiliki
peluang untuk bersaing dengan sekolah-sekolah lain dalam prestasi akademik
maupun non akademik.
C. PRINSIP PENGEMBANGAN KTSP
Kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian
program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di sekolah. Sekolah
sebagai unit penyelenggara pendidikan juga harus memperhatikan perkembangan
dan tantangan masa depan. Perkembangan dan tantangan itu misalnya
menyangkut :
1. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
2. Globalisasi yang memungkinkan sangat cepatnya arus perubahan dan
mobilitas antar dan lintas sektor serta tempat

3. Era informasi
4. Pengaruh globalisasi terhadap perilaku dan moral manusia
5. Berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan dan
6. Era perdagangan bebas
7. Seimbang antara kepentinga nasional dan kepentingan daerah
Tantangan dan sekaligus peluang itu harus direspon oleh sekolah kami, sehingga
visi sekolah diharapkan sesaui dengan arah perkembangan tersebut. Visi tidak lain
merupakan cita moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di
masa datang. Namun demikian, visi sekolah harus tetap dalam arah harapan
masyarakat yang dilayani sekolah/madrasah.

BAB II
T U J U A N
A. TUJUAN PENDIDIKAN DASAR/MENENGAH
Pendidikan merupakan pilar tegaknya bangsa; Melalui pendidikanlah bangsa akan
tegak mampu menjaga martabat. Dalam UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 3, disebutkan Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dirumuskan mengacu pada tujuan
umum berikut ini. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
B. VISI SMP NEGERI 16 KOTA CIREBON
Dalam merumuskan visi, pihak-pihak yang terkait (stakeholders) bermusyawarah
sehingga visi sekolah mewakili aspirasi berbagai kelompok yang terkait, sehingga
seluruh

kelompok

yang

terkait

(guru,

karyawan,

siswa,

orang

tua,

masyarakat,pemerintah) bersama-sama berperan aktif untuk mewujudkannya.


Visi pada umumnya dirumuskan dengan kalimat : (1) filosofis, (2) khas, (30)
mudah diingat.Berikut ini merupakan visi yang dirumuskan oleh sekolah kami,
SMP Negeri 16 Kota Cirebon MENGHASILKAN LULUSAN YANG
UNGGUL DALAM MUTU, BERPIJAK PADA IMAN DAN TAKWA
Kami memilih visi ini untuk tujuan jangka panjang, jangka menengah dan jangka
pendek. Visi ini menjiwai warga sekolah kami untuk selalu mewujudkannya
setiap saat dan berkelanjutan dalam mencapai tujuan sekolah.
Visi tersebut mencerminkan profil dan cita-cita sekolah yang:
a) berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi kekinian

b) sesuai dengan norma dan harapan masyarakat


c) ingin mencapai keunggulan
d) mendorong semangat dan komitmen seluruh warga sekolah/madrasah
e) mendorong adanya perubahan yang lebih baik
f) mengarahkan langkah-langkah strategis (misi) sekolah/madrasah
Untuk mencapai visi tersebut, perlu dilakukan suatu misi berupa kegiatan jangka
panjang dengan arah yang jelas. Berikut ini merupakan misi yang dirumuskan
berdasarkan visi di atas.
C. MISI SMP NEGERI 16 KOTA CIREBON
DISIPLIN

DALAM

KERJA,

MEWUJUDKAN

MANAJEMEN

KEKELUARGAAN,
KERJASAMA,
SILATURAHMI,

PELAYANAN
SERTA

PRIMA

TRAMPIL

DENGAN

DALAM

MENINGKATKAN
MENGEMBANGKAN

POTENSI YANG ADA PADA MASYARAKAT LINGKUNGAN SEKITAR


Di setiap kerja komunitas pendidikan, kami selalu menumbuhkan disiplin sesuai
aturan bidang kerja masing-masing, saling menghormati dan saling percaya dan
tetap menjaga hubungan kerja yang harmonis dengan berdasarkan pelayanan
prima, kerjasama, dan silaturahmi. Penjabaran misi di atas meliputi:
1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap
siswa berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki.
2. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga
sekolah.
3. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya,
sehingga dapat berkembang secara optimal.
4. Menumbuhkan dan mendorong keunggulan dalam penerapan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni.
5. Meningkatkan/mengembangkan ketrampilan dalam menunjang pariwisata.
6. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan budaya
bangsa sehingga terbangun siswa yang kompeten dan berakhlak mulia.

7. Mendorong lulusan yang berkualitas, berprestasi, berakhlak tinggi, dan


bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa.
Misi merupakan kegiatan jangka panjang yang masih perlu diuraikan menjadi
beberapa kegiatan yang memiliki tujuan lebih detil dan lebih jelas. Berikut ini
jabaran tujuan yang diuraikan dari visi dan misi di atas.
D. TUJUAN SEKOLAH
Tujuan sekolah kami merupakan jabaran visi dan misi sekolah agar komunikatif
dan bisa diukur :
1. Unggul dalam kegiatan keagamaan dan kepedulian sekolah
2. Unggul dalam perolehan nilai UAN
3. Unggul dalam peningkatan masuk ke jenjang SMA/SMK
4. Unggul dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama bidang
sains dan matematika.
5. Unggul dalam Ketrampilan Tata Boga dan Tata Busana untuk menunjang
pariwisata.
6. Unggul dalam lomba olahraga, kesenian, PMR dan Pramuka.
7. Unggul dalam kesehatan, kebersihan dan penghijauan sekolah
Tujuan sekolah kami tersebut secara betahap akan dimonitoring, dievaluasi, dan
dikendalikan setiap kurun waktu tertentu, untuk mencapai Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) Sekolah Menengah Pertama yang dibakukan secara nasional,
sebagai berikut :
a) Meyakini, mamahami, dan menjalankan ajaran agama yang diyakini dalam
kehidupan.
b) Memahami

dan

menjalankan

hak

dan

kewajiban

untuk

berkarya

memanfaatkan lingkungan secara bertanggungjawab.


c) Berfikir secara logis, kritis, kreatif, inovatif dalam memecahkan
masalah, serta berkomunikasi melalui berbagai media.
d) Menyenangi dan menghargai seni
e) Menjalankan pola hidup berih, bugar dan sehat.

f) Berpartisipasi dalam kehidupan sebagai cerminan rasa cinta dan bangga


terhadap bangsa dan tanah air.
Selanjutnya, atas keputusan bersama guru dan siswa,SKL tersebut lebih kami rinci
sebagai profil siswa SMP Negeri 16 Kota Cirebon sebagai berikut :
a) Mampu menampilkan kebiasaan sopan santun dan berbudi pekerti sebagai
cerminan iman, taqwa dan akhlak mulia.
b) Mampu berbahasa Inggris secara aktif untuk menunjang pariwisata.
c) Mampu meningkatkan/mengembangkan ketrampilan Tata Boga dan Tata
Busana dalam menunjang pariwisata.
d) Mampu mengaktualisasikan diri dalam berbagai seni dan olah raga sesuai
dengan pilhannya yang berorientasi kepada kepariwisataan.
e) Mampu mendalami cabang pengetahuan yang dipilih.
f) Mampu mengoperasikan computer aktif untuk program Microsoft office, dan
desain grafis.
g) Mampu melanjutkan ke SMA/SMK terbaik sesuai pilihannya melalui
pencapaian target yang diperolehnya.
h) Mampu hidup mandiri di masyarakat sesuai dengan ketrampilan yang
diperolehnya.
i) Mampu bersaing dalam mengikuti berbagai kompetisi akademik dan non
akademik di tingkat kecamatan, kota, propinsi maupun nasional
j) Mampu memiliki kecakapan hidup personal, sosial, environmental, dan
vokasional.

10

BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
Pada struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah berisi sejumlah mata
pelajaran yang harus disampaikan kepada peserta didik. Mengingat perbedaan
individu sudah barang tentu keluasan dan kedalamannya akan berpengaruh
terhadap peserta didik pada setiap satuan pendidikan. Program Pendidikan terdiri
dari Pendidikan Umum, Pendidikan Kejuruan, dan Pendidikan Khusus.Pendidikan
Umum meliputi tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar (SD), Sekolah
Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengan Atas (SMA). Pendidikan
Kejuruan terdapat pada Sekolah Menengan Kejuruan (SMK) Pendidikan Khusus
meliputi Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar
Biasa (SMPLB), dan Sekolah Menengan Atas Luar Biasa (SMALB) dan terdiri
atas delapan jenis kelainan atas dasar ketunaan.
Pada program pendidikan di SMP/MTs, jumlah jam mata pelajaran sekurangkurangnya 32 jam pelajaran setiap minggu. Setiap jam pelajaran lamanya 40
menit. Jenis program pendidikan di SMP/MTs, terdiri dari program umum
meliputi sejumlah mata pelajaran yang wajib diikuti seluruh peserta didik, dan
program pilihan yang menjadi ciri khas daerah berupa mata pelajaran muatan
local. Mata pelajaran yang wajib diikuti program umum berjumlah 10 mata
pelajaran, sementara keberadaan Mata Pelajaran Muatan Lokal ditentukan oleh
kebijakan Dinas setempat dan kebutuhan sekolah.
Pengaturan beban belajar menyesuaikan dengan alokasi waktu yang telah
ditentukan dalam struktur kurikulum. Setiap Satuan Pendidikan dimungkinkan
menambah maksimum 4 (empat) jam pembelajaran per minggu secara
keseluruhan. Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mepertimbangkan
kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, disamping memanfaatkan
mata pelajaran lain yang dianggap penting namun tidak terdapat dalam struktur
kurikulum yang tercantum dalam Standar Isi. Dengan adanya tambahan waktu,
satuan

pendidikan

diperkenankan

mengadakan

penyesuaian-penyesuaian.

11

Misalnya mengadakan program remedial bagi peserta didik yang belum mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
B. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum SMP/MTs meliputi sejumlah mata pelajaran yang ditempuh
dalam satu jenjang pendidikan selama 3 tahun mulai kelas VII sampai dengan
kelas IX. Materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian
dari muatan kurikulum.
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan
yang akan dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban belajar melalui
metoda dan pendekatan tertentu.
Pada bagian ini sekolah/madrasah mencantumkan mata pelajaran, muatan
lokal, dan pengembangan diri beserta alokasi waktunya yang akan diberikan
kepada peserta didik.
Untuk Kurikulum SMP/MTs, terdiri dari 10 mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengembangan diri yang harus diberikan kepada peserta didik.
Berikut disajikan kurikulum SMP Negeri 16 Kota Cirebon
Kelas dan Alokasi Watu
Komponen

VII

VIII

IX

1. Pendidikan Agama

2. Pendidikan Kewarganegaraan

3. Bahasa Indonesia

4. Bahasa Inggris

5. Matematika

6. Ilmu Pengetahuan Alam

7. Ilmu Pengetahuan Sosial

8. Seni Budaya

A. Mata Pelajaran

12

9. Pendidikan Jasmani, Olahraga


dan Kesehatan

11. Pendidikan Bahasa Cirebon

12. Pendidikan Bahasa Sunda

Tata Busana)

J u m l a h

39

39

39

10. Teknologi Informasi dan


Komunikasi
B. Muatan Lokal

13. Pendidikan

Keterampilan

Pariwisata (Tata Boga dan

2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri kkas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang mestinya disesuaikan dengan potensi daerah masingmasing.
Muatan

lokal

merupakan

mata

pelajaran,

sehingga

sekolah

harus

mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap


jenis muatan lokal yang diselenggarakan.
Muatan lokal yang menjadi ciri khas dan diterapkan di SMP Negeri 16 Kota
Cirebon adalah :
1. Pendidikan Bahasa Cirebon
2. Pendidikan Bahasa Sunda
3. Pendidikan Ketrampilan Pariwisata (Tata Boga dan tata Busana)
Berikut ini tabel Alokasi waktu untuk mata pelajaran Muatan Lokal
yang diselenggarakan di SMP Negeri 16 Kota Cirebon
Mata Pelajaran Muatan Lokal
Pendidikan Bahasa Cirebon

Alokasi Waktu (JP)


VII

VIII

IX

13

Pendidikan Bahasa Sunda

Pendidikan Keterampilan Pariwisata


(Tata Boga dan Tata Busana)
J

u m l a h

C. PENGEMBANGAN DIRI
Pengembangan diri / Kegiatan Ekstra kurikuler di SMP Negeri 16 Kota Cirebon,
meliputi :
1. Baca Tulis Al-Quran
2. Bola Basket
3. Bulu Tangkis
4. Bola Voli
5. Sepak Bola
6. Seni Musik
7. Pramuka
8. PMR
9. Pencak Silat
10. Baca Puisi
11. Pidato Berbahasa Inggris
12. Budaya Cirebon
Kegiatan Ekstra kurikuler diatas dilaksanakan pada hari-hari tertentu setelah
selesai kegiatan belajar mengajar (sore hari dan hari Minggu)
D. BEBAN BELAJAR
Pengaturan beban belajar ditentukan berdasarkan sistem pengelolaan program
pendidikan yang berlaku di sekolah pada umumnya saat ini, yaitu menggunakan
sistem paket. Adapun pengaturan beban belajar pada sistem tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana
tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata
pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun

14

ajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang
tetap. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam
pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam pembelajaran
tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai
kompetensi, disamping dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap
penting dan tidak terdapat di dalam struktur kurikulum yang tercantum di
dalam Standar Isi.
2. Alokasi waktu untuk penugasan struktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
dalam system paket untuk SMP/MTs/SMPLB adalah antara 0% - 50% dari
waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang besangkutan.
3.

Mempertimbangkan potensi dan kebutuhan pesera didik dalam mencapai


kompetensi.

4. Alokasi waktu praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan satu
jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam
tatap muka. Untuk kegiatan Praktikum IPA yang berlangsung selama dua jam
pelajaran setara dengan satu jam pelajaran tatap muka, sesuai dengan yang
tertulis pada Struktur Kurikulum SMP Negeri 16 Kota Cirebon.
E. KETUNTASAN BELAJAR
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian
hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0% - 100%. Kriteria ideal
ketuntasan belajar untuk masing-masing indikator 75%. Sekolah harus
menentukan kriteria ketuntasan minimal sebagai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik
serta sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Sekolah
secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusahakan peningkatan kriteria
ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
Berikut ini tabel nilai ketuntasan belajar minimal yang menjadi Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) di SMP Negeri 16 Kota Cirebon yang berlaku saat
ini :

15

Kriteria Ketuntasan Minimal


(KKM)
Komponen

VII

VIII

IX

64

65

66

Kewarganegaraan

65

65

65

3. Bahasa Indonesia

65

66

67

4. Bahasa Inggris

62

63

66

5. Matematika

60

60

60

6. Ilmu Pengetahuan Alam

60

60

60

7. Ilmu Pengetahuan Sosial

64

64

64

8. Seni Budaya

65

66

66

65

65

63

65

65

65

11. Pendidikan Bahasa Cirebon

62

64

67

12. Pendidikan Bahasa Sunda

60

62

65

70

70

70

63,62

64.23

64.92

F. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan

9. Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan
10. Teknologi Informasi dan
Komunikasi
B. Muatan Lokal

13. Pendidikan Keterampilan


Pariwista (Tata Boga dan
Tata Busana)
Rata - rata

F.KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN


1. Kenaikan kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria
kenaikan kelas di SMP Negeri 16 Kota Cirebon berlaku setelah siswa
memenuhi persyaratan sebagai berikut :

16

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran


b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran, kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika,
dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan.
c. Di

SMP

Negeri

16

Kota

Cirebon,

kenaikan

kelas

juga

mempertimbangkan kehadiran di kelas mencapai 93%


2. Kelulusan
a. Ujian Nasional
1. Peserta Ujian Nasional dinyatakan Lulus jika memenuhi standar
kelulusan Ujian Nasional sebagai berikut :
i. Memiliki nilai rata-rata minimal 5,50 untuk seluruh mata
pelajaran yang diujikan, dengan nilai minimal 4,00 untuk paling
banyak dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata
pelajaran lainnya;
ii. Memiliki nilai minimal 4,00 pada salah satu mata pelajaran,
dengan nilai mata pelajaran lainnya yang diujikan pada Ujian
Nasional masing-masing 6,00
2. Kabupaten/Kota dan atau satuan pendidikan dapat menentukan
standar kelulusan UN lebih tinggi dari kriteria butir 1 sebelum
pelaksanaan UN.
b. Ujian sekolah
i. Peserta Ujian Sekolah dinyatakan lulus jika memenuhi standar
kelulusan ujian sekolah sebagai berikut :
1. Memiliki nilai rata rata minimal 6.00 untuk seluruh mata
pelajaran yang diujikan baik praktek maupun tertulis.
2. Memiliki nilai baik pada mata pelajaran Agama, Penjaskes,P.Kn.
Dan Seni Budaya

17

G. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP


Tujuan dari pendidikan yang berorientasi pada kecakapan hidup adalah
mengembangkan potensi peserta didik untuk mampu menghadapi dan
memecahkan masalah kehidupan yang akan mereka hadapi dan memecahkan
masalah kehidupan yang akan mereka hadapi saat ini atau nanti di masa yang akan
datang. Dalam skala luas bila program ini dapat dilaksanakan dengan baik, upaya
ini akan berdampak positif pada perkembangan kemandirian peserta didik.
Dengan demikian ketergantungan untuk mencari pekerjaan setelah lulus sekolah
menjadi kecil dan kemampuan menciptakan lapangan pekerjaan sendiri akan
meningkat. Pada gilirannya program ini akan mampu menurunkan angka
pengangguran dan meningkatkan roda perekonomian bangsa. Di SMP Negeri 16
Kota Cirebon pendidikan kecakapan hidup sudah terintegrasi dengan semua mata
pelajaran yang ada terutama Pelajaran Ketrampilan Tata Boga dan Tata Busana,
karena dalam mata pelajaran tersebut banyak diberikan ketrampilan yang dapat
berguna bagi peserta didik walaupun tidak mendapatkan pengetahuan dalam
tingkat mahir serta memotivasi siswa untuk berfikir kreatif dan inovatif.
H. PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DAN GLOBAL
Di SMP Negeri 16 KOTA Cirebon Pendidikan berbasis lokal adalah Bahasa
Cirebon, Bahasa Sunda, dan ketrampilan (Tata Boga dan Tata Busana) yang
menunjang Pariwisata sehingga dapat mengangkat Budaya Cirebon dan Jawa
Barat yang nantinya diharapkan generasi penerus/muda tidak akan kehilangan
budaya dasarnya selaku orang Cirebon/Jawa Barat.

18

BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan
tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajran efektif dan hari libur.
Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di sekolah menyusun
kalender pendidikan untuk mengatur waktu pembelajaran selama satu tahun ajaran
yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajran efektif dan hari libur. Pengaturan waktu belajar di sekolah/madrasah
mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah,
karakteristik sekolah/madrasah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat serta
ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender
pendidikan sebagai berikut :
-

Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran


pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan
oleh pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni
tahun berikutnya.

Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran. Sekolah/madrasah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif
belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.

Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,


meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk
muatan lokal.

Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal. Hari libur sekolah/madrasah ditetapkan berdasarkan
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan atau Menteri Agama dalam hal
terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota,
dan atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur
khusus.

19

Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur
akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk harihari besar dan hari libur khusus.

Libur jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran
digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.

Sekolah/madrasah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan


lebih panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.

Bagi

sekolah/madrasah

yang

memerlukan

kegiatan

khusus

dapat

mengalokasikan waktu secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu


efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
-

Hari lbur umum/nasional umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk


setiap jenjang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
Pusat / Propinsi Kabupaten / Kota.

20

Anda mungkin juga menyukai