Anda di halaman 1dari 28

Aliran Air Tanah Regional

Sebagian besar mata air berada di lingkungan pegunungan dan tanah yang
tinggi , sedangkan jika tidak ada sungai , air jarang muncul di dataran . Untuk
pegunungan dan dataran tinggi menggantung seperti spons jenuh , membuat
cairan air keluar dan menetes bersama dalam jumlah menit tetapi dalam banyak
tempat . Mereka juga menerima banyak air yang jatuh sebagai hujan .
Meteorologica (Aristoteles, 384-322).
7.1 Introduction
Cekungan air tanah didefinisikan sebagai volume dari bawah permukaan melalui
aliran air tanah yang mengalir dari daerah di mana water table berada di lokasi
yang ada debit air tanah terjadi . Kita dapat mempertimbangkan aliran ini
menjadi aliran di alam . Tingkat udara dari corresponding yang daerah
tangkapan . Dalam sebuah studi cekungan air tanah pemakaian ke dalam cermin
danau , new hampshire , Tiedeman dan lain-lain ( 1998) menemukan bahwa
daerah resapan air tanah adalah sekitar 1,5 kali luas area danau .
Dalam zona aktif mengalir air tanah , air bergerak melalui media berpori bawah
pengaruh potensi cairan . Gerakan ini adalah fenomena tiga dimensi , namun
kita biasanya dipaksa untuk mewakilinya pada media dua dimensi . Dalam
Gambar di bab ini , pembaca harus membayangkan dimensi ketiga tersirat . Kita
akan mulai dengan memeriksa aliran melalui isotropik , media homogen dan
kemudian mencakup dampak nonhomogeneity dan anisotropi .
Jaring aliran akan digunakan untuk mengilustrasikan berbagai pola aliran
regional. Ini adalah sarana untuk menggambarkan solusi untuk persamaan
Laplace , yang mana mengatur aliran . Berbagai solusi akan mewakili kondisi
yang berbeda dari konduktivitas hidrolik dan akuifer geometri . Ini tipe aliran
bersih dibangun dengan menggambar garis aliran pada bidang yang potensial .
bidang potensial solusi untuk model matematika dari sistem aquifer . Laplae
persamaanwas diselesaikan baik anatially ( T6th 1962 , 1963 ) atau numerially
(freeze & Witherspoon 1966,1967 ) dengan kondisi batas yang berbeda . satu
mos kondisi batas kritis adalah bentuk tabel air atau permukaan potensiometri .
garis aliran tertarik untuk ilustrate beberapa jalur aliran mungkin.
7.2 Steady Regional Ground Water Flow in Unconfined Aquifers (aliran air
tanah regional yang stabil dalam akuifer unconfined)
7.2.1 recharge and discharge areas
Dalam akuifer terkekang, beberapa karakteristik yang umum terjadi untuk
sebagian besar wilayah resapan, dan sebagian besar wilayah debit memiliki
beberapa penyebut yang umum. Daerah resapan biasanya di tempat-tempat
tinggi topografi, wilayah debit terletak di posisi terendah topografi. Di daerah
resapan, sering ada zona unsaturrated agak mendalam antara permukaan air
dan permukaan tanah. Sebaliknya, tabel air ditemukan baik dekat atau di
permukaan tanah di daerah discharge.

Garis aliran pada jaring aliran cenderung menyimpang dari daerah resapan dan
berkumpul menuju daerah pembuangan. Konvergensi ini tidak akan terjadi jika
zona discharge besar, seperti garis pantai. Map kontur dari water table sering
digunakan untuk air tanah bagian recharge dan discharge.
Di dalam lapangan, vegetasi dan air permukaan bisa beberapa kali ke discharge
area. Mungkin ada beberapa manifestasi fisik dari pemakaian air tanah, yang
dapat mengambil bentuk dari pegas, atau resapan. Kehadiran dari vegatasi
umumnya berupa tanah basah mungkin dapat di indikasikan dari discharge area.
Dalam wilayah yang kering, air tanah mungkin akan habis oleh evaporasi atau
transpirasi. Dalam beberapa kasus, cover dari vegetasi lebih tebal atau sebuah
deposit garam mungkin di indikasikan sebagai discharge area.
7.2.2 GROUND WATER FLOW PATTERNS IN HOMOGENEOUS AQUIFER
(POLA ARUS ALIRAN TANAH DALAM AKUIFER HOMOGEN)
Model deskripsi dari arus aliran air tanah dalam akuifer tak terkekang pertama
kali di publikasikan oleh M. K. Hubbert dalam berjudul The Theory of GroundWater Motion (Hubbert 1940). Hubbert menjelaskan bahwa angka dari sebuah
persilangan antara akuifer homogen dengan skema air naik dalam bukit berada
diantara
dua
lembah.
Garis
equipotential
menunjukan
garis
yang
hancur(lembek), sedangkan garis arus menunjukan yang padat.
Hubbert menunjukkan garis equipotential adalah pemanjangan secara horizontal
dari skema air yang diatas, mencerminkan dari elevation head. Dibawah skema
air garis equipotential adalah kurva linier, mencerminkan penambahan dari
elevasi dan pressure head.
Gambar 7.1 tidak memperlihatkan dasar dari akuifer, jadi garis arus meneruskan
dibawah dari angka dan menunjukkan bahwa dibawah bukit, dimana muka air
tanah tinggi, aliran air tanah cenderung menurung, menuju akuifer. Ini adalah
recharge area. Bagaimanapun, aliran air tanah cenderung ke atas dibawah
lembah, mengindikasikan bahwa discharge zone ada disitu. Dibawah lembah
adalah pusat area dari pemberhentian air tanah ke sungai, dengan garis aliran
konvergen terhadap mereka. Level air dalam piezometer akan diperpanjang
sampai elevation represented oleh equpotential didasar paling akhir.

Gambar 7.2 menunjukkan beberapa piezometer menunjukkan ukuran komparatif


pada aliran bersih di Gambar 7.1. Head values memiliki juga memberikan garis
equipotential di Gambar 7.2.
Piezometer C, E dan F berakhiran pada 50 m garis equipotential. Water level di
setiap piezometer akan naik sampai elevation yang sama, yang mana mewakili
sebuah head dari 50 m diatas sebuah data. Pembentukan bahwa panjang dari
water couloumn di setiap piezometer adalah berbeda, karena 50 m garis
equipotential berada pada sebuah kedalaman yang berbeda di setiap lokasi.
Piezometer A dan B pada pokoknya berada di lokasi yang sama, dengan A lebih
kedalam dibandingkan B. Piezometer memiliki head sekitar 30m, sedangkan
piezometer memiliki head 20m. Tinggi hidraulik pada lokasi ini berada di atas,

mengindikasikan bahwa lembah berada di discharge zone. Demikian juga,


piezometer D dan E berada di lokasi yang sama, dengan D berada di dangkal
dan E paling dalam. Head di piezometer D adalah 70m, di E adalah 50m.
Gradient disini ada di bawah, jadi ini adalah air tanah di recharge zone. Bahwa
pembentukanya, walaupun head ada di D adalah lebih besar dibanding head
yang di E, water coloumn di piezometer D lebih pendek. Faktor terpenting adalah
elevasi dari water lebel di piezometer, tidak panjang dari water coloumn.
Gambar 7.1 adalah model konsep pada intuitisi matematik Hubbert. Mayor
selanjutnya adalah kemajuan tentang pengertian dari sistem aliran regional
datang pada 1962, ketika J. Toth menemukan solusi analitik ke persamaan
Laplace. Untuk kasus, dimana water table memiliki lereng yang linear, dengan
solusi (Toth 1962) :

Gambar 7.3 adalah gambaran grafik dari solusi Toth untuk kasus dimana disana
ada lereng linear ke water table dan ukuran dari air tanah di lembah sungai
adalah setengah dari panjang aliran. Dasar dari sistem aliran adalah
impermeable boundary, jadi aliran tidak bisa memotong itu. Sisi dari sistem juga
bukan aliran boundaries karena pertimbangan hidrodinamik. Solusi untuk
persamaan 7.1 memberikan distribusi dari hydraulic head. Berdasarkan dari
sistribusi, garis aluran ditarik pada sudut kanan, dimulai dari akuifer diasumsikan
ke isotropik dan homogen.
Di cekungan air tanah yang diwakili oleh Gambar 7.3, air tanah mengalami
discharge terutama oleh evaporasi pada lereng cekungan yang dibawah. Sistem
ini tidak menunjukan garis aliran ke konvergenan seperti di Gambar 7.1 karena
disana tidak ada tempat dimana air tanah untuk dipusatkan. Segala bagian
diatas dari cekungan air tanah adalah ground-water recharge basin, dan segala
bagian dibawah adalah ground-water recharge area. Di recharge area sudut
antarawater table dan garis arus adalah oblique dan titik hulu. Di tengah, atau
titik engsel, garis arus paralel menuju water table. Di dalam recharge area, garis
arus adalah oblique lagi dengan water table tapi itu adalah titik hilir.
Untuk memecahkan persamaan dari Laplace oleh cara analitik, kondisi boundary
harus berspekulasi. Pada tahun 1963, Toth mempublikasikan solusi lain untuk
persamaan Laplace, waktu ini untuk yang bergelombang water table, yang mana
dijelaskan oleh fungsi gelombang sinus. Hasil dari analisis ini yaitu hydrogeologis
dengan pengetahuan yang baik menuju sistem aliran air tanah (Toth 1963).
Jika topografi permukaan digambarkan relief lokal secara baik, sebuah rangkaian
dari local ground system to system dapat membentuk daerah lembah, karena
relief topografi menyebabkan gelombang dari water table. Sebuah sistem aliran
air tanah telah memiliki recharge area pada sebuah tempat perbukitan tinggi
dan itu discharge area pada perbatasan topografi yang rendah.

Gambar 7.4 menunjukkan sebuah aliran dari pengeringan cekungan air tanah
dengan rangkain dari sistem aliran lokal. Kedalaman cekungan adalah satu
duapuluh dari cekungan yang panjang dari air tanah regional terbagi ke bagian
terbawah dari cekungan.
Jika kedalaman cekungan ke rasio lebar naik, sistem aliran lain mungkin juga
menguat. Intermediate flow systems memiliki sedikit dikitnya satu sistem aliran
lokal antara recharge dan discharge area. Sistem aliran regional memiliki
recharge area di cabang cekungan dan discharge area pada bagian bawah
lembah (Gambar 7.4 B). Tergantung pada topografi cekungan kering dan bentuk
geometri cekungan, sistem aliran mungkin memiliki regional;lokal; lokal dan
menengah; atau lokal, menengah dan komponen regional.
Di tambahan untuk pengaruh dari kedalaman cekungan kering/rasio panjang, itu
mungkin menunjukkan bahwa terungkap relief dari gelombang water table, lebih
dalam diperpanjang dari sistem aliran lokal (Toth 1963).

Pada beberapa cekungan, keduanya lokal dan sistem aliran regional mungkin
ada, saat di cekungan lain dengan sebuah kedalaman serupa/rasio panjang tapi
dengan terungkap lebih relief water table, hanya sistem lokal yang menjadi
dalam. Ini diilustrasikan pada Gambar 7.5A, yang mana sistem lokal dan
menengah, di Gambar 7.5B, dimana relief bergelombang lebih dari water table
memiliki hasil di formasi yang ekslusif dari sistem aliran lokal.
Satu ciri-ciri dari sistem aliran kompleks adalah kehadiran dari titik stagnasi di
aliran lapang (Toth 1963). Dalam titik stagnasi, magnitudo dari vektor di aliran
lapang adalah sama tapi sebaliknya di arah dan dibatalkan satu sama lain. Nilai
dari potensi hidraulik tinggi pada titik stagnasi daripada pada setiap bagian di
daerah itu sendiri. Garis edar aliran air tanah berbeda dibandingkan dengan titik
stagnasi, yang mana ditemukan di titik waktu dari lokal dan bagian sistem aliran.

Gambar 7.6 mengilustrasikan lapangan potensial dan garis edar aliran di sebuah
titik stagnasi. Titik stagnasi bisa ada di material-material yang seutuhnya
isotropik dan homogen.
Jika bagian sistem aliran berkembang, garis edar aliran dibandingkan dengan
panjang itu dari sistem aliran lokal (Toth 1963). Di akuifer tenang yang dapat
larut di material batuan, derajat dari mineralisasi adalah fungsi kedua dari awal
kimia tentang air dan waktu yang panjang yang berhubungan dengan akuifer
(Black& Hanshaw 1970). Kembali ke Gambar 7.4B, kita melihat boundaries lokal,
menengah dan bagian sistem aliran untuk sebuah bagian akuifer dengan water
table yang bergelombang.
Area permukaan dimana recharge ke bagian sistem aliran mengambil tempat
sungguh kecil di relasi ke volume dari penyimpanan air bahwa bagian dari
akuifer. Air mengalir pelan sekali dan sangat bersikulasi dengan akuifer, sebagai
garis edar aliran yang panjang. Pada titik discharge, air dari bagian sistem aliran
seperti memiliki mineralisasi yang relatif tinggi dan temperatur elevasi
seharusnya untuk gradien geothermal. (temperatur bumi naik dengan
kedalaman lebih atau kecepatan kurang konstan dengan sekitay 2.5derajat C per
100m setiap kedalam).
Sistem aliran lokal datar, dengan kedalaman aliran pendek. Ukuran dari recharge
area banyak lebih besar dengan volume dari air di akuifer. Demikian, air memiliki
waktu kontak yang sebentar dengan batuan dan mineral potensial untuk derajat
yang lebih kurang daripada bagian sistem. Temperatur air terguguran dari
sistem aliran lokal adalah menutup temperatur udara menengah setiap tahun.
Sistem aliran lokal adalah area dari sirkulasi penderasan dari air

tanah;bagaimanapun, air tanah pada sistem ini lebih aktif di siklus hidrologi
dibanding bagian sistem aliran air tanah (Toth 1963). Debit mata air dari sistem
aliran lokal terkait lekat ke resapan resipitasi dan menunjukkan lebar fluktuasi
(Sartz, Curtiz & Tolsted 1977) serta besar disparitas di kualitas air (Ryan &
Meiman 1996). Sistem aliran menengah kebanyakan memiliki jatuhan diantara
lokal itu dan bagian sistem aliran.
Jika sebuah sistem aliran memiliki area yang diperpanjang dengan water table
yang datar, nilai potensial sama pada seluruh bagian di lapangan. Walaupun
lokal dan bagian sistem aliran dapat berkembang, air tanah tetap menggenang.
Evaporasi satu-satunya metoda dari debit air tanah. Dibawah air tanah
kondisinya cukup untuk mineralisasi yang tinggi disebabkan waktu kontak yang
panjang dengan batuan akuifer dan konsentrasi dari garam yang terlarut oleh
evaporasi.
7.2.3 Effect of Buried Lenses (pengaruh dari lensa yang tersembunyi)
Toth (1962) juga menunjukkan kenapa piezometer kadang-kadang hasil di level
air rupanya ganjil dengan untuk diharapkan bagian aliran pola. Kumpulan
piezometer pada kedalaman yang bermacam-macam mungkin menunjukan nilai
elevasi air menuju water table untuk sebuah tempat yang dangkal, sebuah
elevasi air yang rendah untuk sebuah piezometer dari kedalaman menengah,
dan kemudian nilai elevasi air menuju elevasi water table untuk bagian yang

dalam.
7.2.4 Nonhomogenous and Anisotropic Aquifers ( Akuifer nonhomogen
dan Anisotropik)
Solusi analaitik untuk persamaan Laplace terbatas di homogen, akuifer isotropik
dengan penjelasan boundary dan kondisi pembatas. Kebanyakan akuifer alami
adalah anisotropik dan homogen. Model Toth dengan lereng linear ke water
table, bagian discharge tercerai setengah ke cekungan air tanah.

Pada Gambar 7.8 A menunjukkan distribusi potensial dan garis aliran untuk
cekungan air tanah dengan konsentrasi discharge untuk anisotropik dan akuifer
homogen
Pada Gambar 7.8 B menunjukkan distribusi potensial di akuifer yang mana
konduktivitas horizontal 10 kali lebih besar vertikal. Di akuifer anisotropik, garis
aliran tidak menyilang

Gambar 7.9 A menunjukkan distribusi potensial di sebuah akuifer yang dilapisi


ketika unit yang dibawah memiliki konduktivitas 10 kali dari bagian atas. Aliran
di unit bawah horizontal, yang mana unit di atas adalah komponen aliran vertikal
di recharge dan recharge area. Sebagai perbedaan antara atas dan bawah naik,
komponen dari aliran vertikal di unit atas naik seperti aliran di bawah terangkat.
Gambar 7.9 B mengilustrasikan jika dilapisi lapisan konduktifitas tinggi sebuah
unit dari konduktivitas bawah yang substansi, lapangan potensial similai ke
akuifer isotropik. Banyak dari aliran terangkat ke atas, lebih banyak lapisan
konduktif.

Gambar 7.10 A menunjukkan akuifer confined mungkin cenderung miring atau


datar. Jika hasil akuifer keluar dekat dengan topografi tinggi, subtansi recharge
mengambil tempat di area singkapan.
Gambar 7.10 B akuifer confined di Gambar ini tidak memiliki area singkapan.
Akuifer diisi oleh aliran yang menurun melalui batasan lapisan.
7.3 Transient Flow in Regional Groun-Water Systems (Aliran Transien di
Regional Air Tanah)
Sistem ini sudah berada di keadaan kesetimbangan yang dinamis. Jika sebuah
lapangan yang tidak stabil di cekungan air tanah, dengan penarikan dari
kenaikan air discharge dari sistem, menganggu kesetimbangan.
Di dalam sebuah kasus dari akuifer unconfined, water table di sekitar lapangan
akan menuju kebawah. Perbedaan anatara discharge dan recharge adalah dari
drainase gravitasi di penyimpanan air tanah di akuifer. Kerucut dari bagian yang
dangkal disekitar lapangan akan dengan lambat memperluas sampai cukup
untuk mempengaruhi sistem aliran untuk membuat kesetimbangan yang baru.
Ini akan terjadi ketika area kerucut dari bagian yang dangkal sudah cukup besar
untuk cukup menangkap akuifer recharge yang menyuplai discharge. Ini akan
mengurangi discharge secara natural dimanapun, dan sebuah kondisi baru dari
kesetimbangan dinamis akan terjangkau.
Jikacakuifer yang bocor, kita akan mempompa untuk mengurangi head didekat
sumur-sumur. Sebagai hasil, permukaan potensiometri akan turun.
Di akuifer confined, kerucut yang dangkal akan bertumbuh sampai menjangkau
bagian recharge akuifer, atau bagian discharge, atau keduanya. Hasilnya akan
berubah di lapangan potensial akan menstimulasi kenaikan recharge, atau
penurunan discharge secara alami, atau keduanya.

Jika ini cukup untuk menyeimbangkan antara discharge dan recharge, akuifer
akan menjadi setimbang dinamis lagi. Jika tidak, level air akan terus turun.
7.4 Noncyclical Ground Water (Air Tanah yang berhubungan dengan
masa putaran)
Ada jumlah pasti dari air tanah bahwa tidak meliputi siklus hidrologi saja. Ketika
sedimen tersimpan, air diberi oleh pori-pori. Yang sama mungkin menjadi benar
hanya batuan vulkanik dibawah laut. Kemudian peristiwa geologi mungkin
membakar sedimen atau batu lalu dimasuki oleh pori-pori air. Air terbakar
dengan batuan disebut fossil water air fossil (White 1957a). Ketertarikan air
bahwa tidak terbakar dengan batuan tetapi telah terjadi kontak dengan
atsmosfer untuk suatu bagian dari periode geologi yang cukup besar yang di
namakan connate water/air seasal (White 1957a).
Magmatic magma berasosiasi dengan magma. Itu mungkin bagian dari
juvenile water, yang sebelumnya tidak pernah bersikulasi di siklus
hidrologi(White 1957b); bagaimanapun, kebanyakan magmatic water berasal
dari daur ulang seasal dari fossil water. Magmatic water bisa masuk kembali ke
siklus hidrologi ketika erupsi vulkanik dari mata air yang panas.
7.5 Springs (Mata Air)
Mata air memiliki lubang di pola penyelesaian di berbagai tanah, yang mana
mereka menyuplai air di daerah itu. Mata air mungkin memiliki sebuah debit
yang konstan atau mungkin tidak memiliki debit yang tetap. Topografi yang
rendah memiliki mekanisme untuk pembentukan mata air.

Depression spring terbentuk ketika water table menuju permukaan (Bryan 1919).
Perubahan di topografi membentuk gelombang yang mirip dalam konfigurasi
water table. Sistem aliran lokal lalu terbentuk, dengan formasi mata air di dalam
zona discharge (Gambar 7.11 A)
Gambar 7.11 B menunjukkan kontak litologi hampir bertanda oleh garis dari
mata air, yang mana pusatnya berada di water table atau dalam bertengger di
water table. Perbedaan di konduktifitas hidraulik menjadi cukup baik untuk
menghalangi transmisi dari air yang bergerak ke bawah horizon.
Gambar 7.11 C menunjukkan mata air yang terhalangi oleh sesar yang
menyebabkan debit air di setiap area berbeda
Gambar 7. 11 D menunjukkan bahwa mata air berada di lobang besar di tanah
yang berhubungan dengan lubang-lubang yang ada di permukaan.
Gambar 7.11 E dan Gambar 7.11 F menunjukkan mata air yang dibawah ada
berbagai lipatan. Air bergerak menuju batuan terutama ke retakan dan mata air
bisa berasal dari rekahan di permukaan pada elevasi yang rendah.

7.6 Geology of Regional Flow Systems (

7.7 Interactions of Ground Water and Lakes or Wetlands and Streams


(Interaksi dari Air Tanah dan Danau atau Tanah Subur dan Sungai )
Satu hal yang penting dari hidrologi tentang danau atau tanah subur adalah
interaksinya dengan air tanah. Interaksi ini memainkan perputaran penting di
neraca air untuk danau dan tanah subur (Winter 1977; Siegel 1988a, 1988b).
Danau mungkin diklasifikasikan secara hidrogeology pada basis dominasi dari

neraca hidrologi tahunan oleh air permukaan atau air tanah. Dominasi air
permukaan di danau bertipikal sungai yang memiliki inflow dan outflow,
sedangkan
rembesan
air
danau
mendominasi
semuanya
(Born,
Smith&Stephenson, 1979).

Gambar 7.32 menunjukkan beberapa kememungkinkan keterhubungan antara


air tanah, air permukaan, dan danau atau tanahsubur. Semua danat atau tanah

subur menerima presipitasi langsung dan kehilangan air dikarenakan evaporasi.


Pada beberapa kasus, keduanya akan mendominasi keseimbangan air.

Gambar 7.32 A menunjukkan air rembesan danau. Disini ada dominasi dari air
tanah, yang diberi oleh air tanah inflow di satu sisi dan dialirkan oleh air tanah
outflow disisi yang lain.
Danau di gambar 7.32 B menunjukkan hanya air tanah yang mendominasi, diberi
oleh air tanah dan dan dialirkan oleh aliran sungai. Beberapa danau munkin
dikontrol oleh air tanah maupun air permukaan.
Danau di gambar 7.32 C menunjukkan diberi oleh aliran sungan dan inflow air
tanah atau keduanya. Bagaimanapun, jumlah dari aliran sungai itu cukup sedikit
bahwa itu bisa dialirkan masuk oleh air permukaan outflow.
Danau di gambar 7.32 D di dominasi oleh air permukaan, diberi oleh sungan dan
hanya dialiri oleh sungai. Air tanah inflow dan outflow sangat minimal.
Danau di gambar 7.32 E merefresentasikan pembentukan sebuah kolam air
dibelakang bendungan.
Stasiun danau yang ditujukkan di gambar 7.32 F. Itu dialiri oleh sungai dan inflow
air tanah disemua sisi. Air diberhentikan hanya oleh evaporasi, yang mana
didominasi keseimbangan air.

Gambar 7.33 menunjukkan water table dan dua danau. Area ditengah danau
adalah area recharge, dengan elevasi tertinggi danau menerima air dari sistem
aliran lokal; danau terendah diberi oleh lokal dan sistem aliran regional.
Di mata air yang muda, water table itu tinggi, dan kebanyakan danau seperti itu
di gambar 7.33 A. Bagaimanapun, sebagai water table menebang selama musim
kering, air tanah dibagi beberapa danau. Danau itu menjadi danau aliran,
dengan air tanah mengalir di satu sisi dan di luar sisi lain. Danau tertinggi di
gambar 7.33 B mengilustrasikan kondisi ini.
Kondisi aliran tertutup untuk tiap danau yang berkomplikasi oleh semacam
pohon di sekitar danau. Pohon itu phreatophytes tumbuhan yang
menggunakan air dalam jumlah yang banyak. Selama musim bertumbuh, water
table mungkin layu ke level di bawah danau di pinggir phreatophytes (Gambar
7.33 C)

Gambar 7.34 menunjukkan garis silang dari rembesan danau, denga water table
yang lebih tinggi dibanding permukaan danau. Distribusi potensial didasarkan
pada 2 dimensi keadaan model numerikal yang tetap (Winter 1976). Disana ada
zona stagnasi danau, diindikasikan ada yang lokal dan ada aliran air tanah
regional.

Tanpa zona stagnasi, danau akan kehilangan air sampai habis. Datar dengan
kehadiran water table gundukan lereng.

Gambar 7.36 menunjukkan pola aliran yang rumit sekali dapat membentuk
sistem kelipatan danau. Dengan beberapa danau memiliki inflow sampai ke
bawah dan beberapa outseepage.

Gambar 7.37 tentang sistem satu danau dalam gambar ini ditujukkan di
pandangan atas dan garis silang.

Anda mungkin juga menyukai