Tujuan Instruksional Khusus modul ini adalah mahasiswa dapat memahami siklus
Air di bumi ditemukan di berbagai tempat dan dalam bentuk yang bermacam-
macam. Berubahnya tempat dan bentuk ini kalau diamati akan merupakan suatu siklus
(daur) yang dikenal dengan Siklus (daur) Hidrologi. Sirkulasi yang mudah dilihat
adalah dimulai dengan adanya penguapan (Evaporasi) air laut ke atmosfer, kemudian
uap ini berubah menjadi hujan (Presipitasi) dan jatuh di atas tanah kemudian mengalir
kembali ke laut. Tentunya perilaku air di bumi ini, seperti hujan yang jatuh di atas
permukaan tanah tidak langsung mengalir begitu saja tetapi masih perlu diperhatikan
Akibat energi sinar matahari, maka air laut dan air permukaan diuapkan ke
(Transpirasi). Hasil penguapan ini di atmosfer terkumpul menjadi awan yang jenuh
dengan uap air yang disebut awan penyebab hujan. Dengan bermacam-macam proses
uap air yang jenuh ini akan terkondensir dan akan terendapkan yang berupa air hujan
permukaan bumi, air hujan masih mungkin diuapkan kembali walaupun kecil sekali dan
sisanya sebagian besar akan sampai kepermukaan bumi. Tidak semua air hujan yang
sampai dipermukaan bumi akan sampai dipermukaan tanah, sebagian akan tertahan
kembali ke atmosfer. Air hujan yang sampai dipermukaan tanah sebagian akan meresap
dipermukaan tanah (Deficiensi) dan sisanya lagi akan mengalir dipermukaan tanah
(Overland flow). Air hujan yang masuk ke dalam tanah sebagian akan mengalir
yang bersama overland flow kemudian menjadi Suface Run Off. Sebagian air infiltrasi
yang sisanya lagi secara gravitasi akan mengalir secara vertical (Perkolasi) masuk ke
dalam tanah sampai pada muka air tanah. Air tanah walaupun sangat lambat akan
bergerak ke tempat-tampat yang lebih rendah, bila bertemu patahan bumi akan keluar
sebagai mata air dan bila bertemu palung sungai akan mengisi air sungai yang bersama
surface run off akan terus mengalir ke muara sampai laut. Selama pengalirannya ke laut
air tersebut dapat diuapkan dan sesampainya di laut terus diuapkan kembali. Demikian
Bila diperhatikan dalam suatu siklus hidrologi pada suatu periode tertentu akan
terlihat jumlah air yang datang (inflow) dan jumlah air yang pergi (outflow).
Perhitungan inflow dan outflow ini dalam suatu periode tertentu disebut sebagai
keseimbangan air (Water Balance). Dapat dimengerti bahwa jumlah air dipermukaan
bumi ini (termasuk di atmosfer) tetap, hanya saja tempat dan bentuknya yang dapat
berubah.
Q P S (1.1)
Q = Runoff
P = Presipitasi
S = Perubahan Storage
S E T I I A (1.2)
dimana :
E = Evaporasi
I = Infiltrasi
Terlihat dalam persamaan di atas bahwa besarnya run off yang terjadi tergantung dari
Secara keseluruhan keseimbangan air (water balance) dibedakan untuk daratan dan
Et P
P
E
SRO
DARAT
LAUT
GWF
dimana :
P = presipitasi (hujan)
Et = evapotranspirasi
E = evaporasi
S = perubahan storage
Bumi yang mempunyai perkiraan luas untuk daratan 136 x 106 km2, dan luas
untuk lautan 374 x 106 km2 dan terisi air kira-kira 140 x 1015 m3. Dari volume air yang
mengisi tersebut, 97 % merupakan air laut (asin) sisanya 3 % merupakan air tawar
(fresh water).
0,3 % di danau
0,035 % di atmosfer
0,03 % di sungai-sungai
sebagai berikut :
Daerah aliran atau daerah pengaliran dari suatu sungai adalah suatu daerah yang
dibatasi oleh punggung perbukitan dimana air hujan yang jatuh di daerah akan mengalir
A B
(a) (b)
Gambar 1.3. (a) adalah gambar daerah aliran sungai dengan batas daerah alirannya,
Sedangkan Gambar 1.3 (b) merupakan potongan melintang dari daerah aliran suatu
sungai dimana tampak bahwa air hujan yang jatuh disebelah kana bukit A dan sebelah
kiri bukit B terus akan mengalir ke sungai-sungai di daerah ini. Sedangkan hujan yang
jatuh disebelah kiri bukit A dan sebelah kanan B akan terus mengalir ke sungai-sungai
di daerah aliran sebelahnya. Tetapi kadang-kadang bila kondisi topografi dan geologi
suatu daerah aliran memungkinkan, maka tidak jarang terjadi pengaliran dari suatu
daerah aliran ke suatu daerah aliran yang bersebelahan seperti tampak pada Gambar
1.4.
Bentuk dan karakteristik daerah aliran akan sangat berpengaruh terhadap bentuk
hidrograph alirannya. Bentuk hidrograph aliran dapat dilihat dari hasil pengamatan
aliran (debit) sepanjang waktu pada titik pengamatan C.P (Check Point) atau outlet
daerah aliran. Daerah aliran dapat juga disebut Catchment Area atau Drainage Basin
atau Watershed.