Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PERENCANAAN
DRAINASE
PERHITUNGAN AIR YANG PERLU
DIBUANG
Persamaan kontinuitas:
Untuk suatu aliran tunak (steady)
Q = A x V = Konstan
St = E1-E2/L
St = Slope tanah
E1 = Elevasi tanah hulu (m)
E2 = Elevasi tanah hilir (m)
L = jarak (m)
Perhitungan dimensi pipa secara detail
dilakukan setelah didapat kecepatan aliran
yang memenuhi syarat.
Persamaan Manning ini paling umum dan
cocok dipakai dalam pipa riol aliran terbuka
atau aliran penuh.
Qdesain = Qp + Qinf
Periode Ulang
Klas Jalan
(tahun)
Jalan tol (expressways) 100
Jalan arteri (arterial roads) 50
Jalan pengumpul (collector roads) 50
Jalan penghubung (access roads) 25
Drainase Memanjang
Permukaan jalan harus dibuat dengan kemiringan
melintang yang cukup untuk membuang air hujan
secepatnya, dan permukaan jalan harus berada di
atas permukaan air tanah setempat.
Bangunan drainase memanjang :
1. Parit/selokan (ditch)
2. Talang (gutters)
3. Saluran menikung keluar (turnouts)
4. Saluran curam (chutes)
5. Parit intersepsi (intercepting ditch)
Parit/selokan (ditch)
Talang (gutters)
Saluran menikung
keluar (turnout)
Saluran curam (chute)
Drainase Melintang
Tipe drainase melintang :
1. Fords
2. Drifts
3. Gorong-gorong (culvert)
4. Jembatan
Fords Fords
Gorong-gorong
(culvert)
Drainase Bawah Permukaan
Jalan Raya
Lengkung drawdown
Lengkung drawdown dg
3 drainase Lengkung drawdown dg
hanya 2 drainase tepi
(bagian putus-putus
memperlihatkan lokasi
teoritis garis preatik)
Batuan dasar
Prosedur Perencanaan
Dua langkah utama :
1. Memperkirakan inflow
2. Menentukan kapasitas drainase
1. Memperkirakan Inflow
Sumber utama inflow adalah
1. Infiltrasi
2. Rembesan air tanah.
Infiltrasi
Laju infiltrasi :
Nc W
qi I c c kp
W
p W p Cs
Ic : laju infiltrasi retakan
Nc : jumlah retak memanjang
Wp : lebar perkerasan yang menyumbang infiltrasi
Wc : panjang retakan atau sambungan (joint)
Cs : jarak antar retakan atau sambungan
Kp : laju infiltrasi melalui permukaan perkerasan yang tidak
mengalami retak-retak yang besarnya sama dengan
koefisien permeabilitas HMA atau PCC
Asumsi (menurut Ridgeway, 1982)
Nc = N + 1
Wc = Wp
Kp = 0
Laju infiltrasi = 0,01
Wp
q qiW p 0,01 N 1
Cs
q : debit (m3/jam/m)
Cs : jarak sambungan perkerasan beton, untuk
perkerasan aspal Cs = 12,2 m.
Contoh hitungan
Perkerasan jalan dua jalur mempunyai lebar 7,5 m dan jarak
antar sambungan 5,0 m. Hitung infiltrasi permukaan q.
Penyelesaian :
N=2
Wp = 7,5 m
Cs = 5,0 m
7,5
q 0,01 2 1 0,045 m / jam / m
3
5
= 0,045 m3/jam/m2 ≈ 45 mm/jam
Rembesan Air Tanah
Dibedakan menjadi 2 :
1. aliran di atas dasar lapisan drainase, q1
2. aliran di bawah lapisan drainase, q2
k (H H o ) 2
q1
2 L1