RAYA
KELOMPOK 8
Periode Ulang
Klas Jalan
(tahun)
Lengkung drawdown
Lengkung drawdown dg
3 drainase Lengkung drawdown dg
hanya 2 drainase tepi
(bagian putus-putus
memperlihatkan lokasi
teoritis garis preatik)
Batuan dasar
Prosedur Perencanaan
Dua langkah utama :
1. Memperkirakan inflow
2. Menentukan kapasitas drainase
1. Memperkirakan Inflow
Sumber utama inflow adalah
1. Infiltrasi
2. Rembesan air tanah.
Infiltrasi
Laju infiltrasi :
Nc W
qi I c c kp
W
p W pCs
Ic : laju infiltrasi retakan
Nc : jumlah retak memanjang
Wp : lebar perkerasan yang menyumbang infiltrasi
Wc : panjang retakan atau sambungan (joint)
Cs : jarak antar retakan atau sambungan
Kp : laju infiltrasi melalui permukaan perkerasan yang tidak
mengalami retak-retak yang besarnya sama dengan
koefisien permeabilitas HMA atau PCC
Asumsi (menurut Ridgeway, 1982)
Nc = N + 1
Wc = Wp
Kp = 0
Laju infiltrasi = 0,01
Wp
q qiW p 0,01 N 1
Cs
q : debit (m3/jam/m)
Cs : jarak sambungan perkerasan beton, untuk
perkerasan aspal Cs = 12,2 m.
Contoh hitungan
Perkerasan jalan dua jalur mempunyai lebar 7,5 m dan jarak
antar sambungan 5,0 m. Hitung infiltrasi permukaan q.
Penyelesaian :
N=2
Wp = 7,5 m
Cs = 5,0 m
7,5 3
q 0,01 2 1 0,045m / jam / m
5
= 0,006 m3/jam/m2 ≈ 6 mm/jam
Rembesan Air Tanah
Dibedakan menjadi 2 :
1. aliran di atas dasar lapisan drainase, q1
2. aliran di bawah lapisan drainase, q2
k (H H o ) 2
q1
2 L1