PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan gizi di rumah sakit adalah pelayanan yang diberikan dan disesuaikan dengan keadaan
pasien berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan status metabolisme tubuh. Keadaan gizi pasien sangat
berpengaruh pada proses penyembuhan penyakit, sebaliknya proses perjalanan penyakit dapat
berpengaruh terhadap keadaan gizi pasien. Sering terjadi kondisi pasien yang semakin buruk karena
tidak tercukupinya kebutuhan zat gizi untuk perbaikan organ tubuh. Fungsi organ yang terganggu akan
lebih memburuk dengan adanya penyakit dan kekurangan gizi. Selain itu masalah gizi lebih dan obesitas
erat hubungannya dengan penyakit degeneratif, seperti diabetes melitus, penyakit jantung koroner,
hipertensi, dan penyakit kanker, memerlukan terapi gizi untuk membantu penyembuhannya.
Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan memerlukan
pengelolaan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh. Pengertian higiene menurut Depkes
adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan individu
subyeknya. Misalnya mencuci tangan untuk melindungi kebersihan tangan, cuci piring
untuk melindungi kebersihan piring, membuang bagian makanan yang rusak untuk
melindungi keutuhan makanan secara keseluruhan.
Sanitasi makanan adalah salah satu usaha
pencegahan
yang
menitik
beratkan kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari segala
bahaya yang dapat mengganggu atau memasak kesehatan, mulai dari sebelum makanan
diproduksi, selama dalam proses pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, sampai
pada saat di mana makanan dan minuman tersebut siap untuk dikonsumsikan kepada masyarakat
atau konsumen. Sanitasi makanan ini bertujuan untuk menjamin keamanan dan kemurnian
makanan, mencegah konsumen dari penyakit, mencegah penjualan makanan yang akan merugikan
pembeli. mengurangi kerusakan pemborosan makanan. Dampak higiene sanitasi dalam
penyelenggaraan makanan akan mempengaruhi kualitas makanan yang disajikan kepada pasien
Pelayanan gizi di rumah sakit adalah pelayanan gizi yang disesuaikan dengan keadaan pasien dan
berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan status metabolisme tubuhnya. Keadaan gizi pasien sangat
berpengaruh pada proses penyembuhan penyakit, sebaliknya proses perjalanan penyakit dapat
berpengaruh terhadap keadaan gizi pasien. Terapi gizi yang menjadi salah satu factor penunjang utama
penyembuhan tentunya harus diperhatikan agar pemberian tidak melebihi kemampuan organ tubuh
untuk melaksanakan fungsi metabolisme.
Makanan untuk rumah sakit mempunyai keistimewaan tersendiri. Walaupun tujuan makanan
institusi bagi orang sakit sama, namun sasarannya sesuai untuk orang sakit, makanan juga dapat
menunjang penyembuhan orang sakit. Oleh karena itu diperlukan uji kelaikan fisik untuk higiene
sanitasi makanan yang merupakan penerapan dari GMP yaitu suplai air, pengendalian hama, kesehatan
dan higiene karyawan serta pengendalian proses.
B. Tujuan
1. Umum
Mengetahui manajemen sistem penyelenggaraan makanan ditinjau dari penerapan higiene
sanitasi apakah sesuai dengan proses ketentuan di Rumkital Dr. Ramelan Surabaya.
2. Khusus
- Melihat proses penyiapan kebutuhan bahan kering (gula DM, gula pasir, susu,
-
C. Manfaat
1. Bagi Institusi
Dapat menjadi bahan masukan untuk membuat Subdep Gizi Rumkital Dr. Ramelan
Surabaya menjadi lebih baik, dengan berdasarkan atas Kinerja Tim pengelolah dapur sesuai
dengan prosedur yang telah di tetapkan oleh Rumah Sakit Dr. Ramelan.
2. Bagi Mahasiswa
Mendapatkan informasi tentang kegiatan kinerja Tim Rumah Sakit yang sudah diterapkan
di Rumkital Dr. Ramelan Surabaya.
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan ini berada di Rumah Sakit Angkatan Laut dr. Ramelan Surabaya,
penelitian ini di lakukan di ruangan pengelolahan dapur gizi RSAL Dr. Ramelan Surabaya
pada tanggal 1-2 Juni 2016.
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
A Gambaran Umum Institusi
1
Sejarah
RSAL
pertama
kali
berdiri
pada
tanggal
Agustus
1950,bertempat
di
Terselenggaranya Dukungan dan Pelayanan yang Profesional dan Prima bagi TNI &
Masyarakat.
Terselenggaranya Dukungan dan Layanan Makanan bagi Konsumen RS, Asuhan Nutrisi,
Litbang yang Profesional dan Prima bagi TNI & Masyarakat.
Tersedianya makanan pasien yang tepat gizi, tepat waktu, efektif dan efesien sehingga
dapat memberikan hasil terapi penunjang pengobatan dan tindakan medis yang baik.
Terselenggaranya kegiatan penyuluhan, konsultasi dan rujukan gizi bagi pasien rawat jalan,
masyarakat RS dan diluar RS.
Walaupun jumlah tersebut dibawah standar, tetapi Subdep Gizi tetap dapat melaksanakan
tugas
pelayanannya
dengan
baik
dan
tepat.
Berikut
merupakan
daftar
anggota
Jenis Pekerjaan
30
25
20
15
10
5
0
Militer
PNS
PHL
Magang
Tingkat Pendidikan
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
a. TW I 2014
: 27.837pasien
b. TW II 2014
: 28.745 pasien
c. TW III 2014
: 26.684 pasien
d. TW IV 2014
: 29.648 pasien
bahan
makanan,
Tujuan
Menyediakan makanan yang berkualitas sesuai kebutuhan gizi, biaya, aman, dan dapat
diterima oleh konsumen guna mencapai status gizi yang optimal.
Perencanaan
Menu
Pengadaan Bahan
Penerimaan & Penyimpanan
Distribusi Makanan
BAB III
HASIL PENELITIAN
A. HASIL
1. Menyimpan kebutuhan bahan kering ( gula DM,gula pasir, susu, gelas, tusuk gigi,
sedotan, abon).
Penyelenggaraan makanan rumah sakit merupakan rangkaian kegiatan mulai
dari
perencanaan
anggaran
belanja,
menu,
perencanaan
pengadaan
bahan
kebutuhan
bahan
makanan, perencanaan
makanan,
disimpan
terlebih
dahulu
dan
yang
penyimpanan
kontaminasi
baik
oleh
bahan
makanan
bakteri,
serangga,
dari kemungkinan
berbahaya.
3. Mencicipi makanan yang telah matang
Pada proses ini pencicipan makanan telah di lakukan dengan cara mencicipi
makanan dan melihat apakah makanan sudah siap di konsumsi dan telah matang untuk di
konsumsi.
4. Melakukan food safety
Penyimpanan bahan makanan merupakan suatu tata cara menata, menyimpan,
memelihara jumlah, kualitas dan keamanan bahan makanan sesuai dengan karakteristik
bahan makanannya yang bertujuan untuk tersedianya bahan makanan yang siap
digunakan dalam jumlah dan kualitas yang tepat sesuai kebutuhan.
umum
Persiapan bahan makanan adalah adalah suatu proses menyiapkan bahan makanan
yang sesuai dengan standar resep dan menu sebelum dilakukan pemasakan. Persiapan
bahan makanan basah dimulai pada saat kegiatan penerimaan bahan makanan.
Terdapat 4 (empat) jenis kegiatan persiapan, yaitu persiapan lauk, persiapan sayur,
persiapan buah dan persiapan bumbu.
6. Distribusi (Mengecek jumlah dan diet pasien di antal makanan lama dengan antal
makanan baru).
Pendistribusian makanan adalah serangakaian kegiatan penyaluran makanan
sesuai dengan jumlah porsi dan jenis makanan konsumen yang dilayani
Distribusi makanan dibagi dalam 5 waktu distribusi sebagai berikut :
Waktu Makan
Snack pagi
Makan siang
Snack sore
Makan malam
Makan pagi
Pukul
09.00 WIB
11.00 WIB
11.00 WIB
17.00 WIB
06.00 WIB
Pengambilan makanan dilakukan oleh perawat ruangan non medis yang bertugas untuk
mengantar makanan ke pasien, makanan dari dapur gizi dibawa ke pasien dengan
menggunakan troli tertutup.
Pada saat pengambilan makan pagi petugas ruangan membawa antal yang berisi pesanan
diet sehari untuk diberikan kepada petugas komisi. Petugas komisi kemudian menghitung
kebutuhan jenis diet untuk proses produksi makanan dalam sehari.
System distribusi makanan yang diterapakan di Subdep Gizi Rumkital Dr. Ramelan
Surabaya adalah secara kombinasi (desentralisasi dan sentralisasi), dimana system
sentralisasi dilakukan dengan cara makanan langsung dibagikan ke dalam alat saji untuk
tiap-tiap pasien rawat inap, kecuali Pav. VI dan Pav VIII menggunakan system
desentralisasi.
7. Menghitung sisa lauk setelah di distribusikan
Pada kegiatan ini di lakukan setelah selesai pendistribusian makanan salah satu petugas
melakukan penghitungan sisah makanan yang telah didistribusikan ke pasien.
8. Menghitung dan mencek jumlah pasien baru
petugas melakukan pemesanan bahan kering, pada pemesanan ini di lakukan satu hari
sebelum penggunaan.
12. Meramu makanan cair di gudang
Pada proses ini petugas melukan kegiatan pembuatan makanan cair untuk setiap
diet yang telah di tentukan dengan ketepatan waktu yang tepat pada saaat pendistribusian
makanan akan di lakukan, Pengolahan makanan khusus berupa bubur sum-sum dan bubur
halus atau bubur tepung. Sedangkan pengolahan cair adalah pengolahan formula yang
telah dipersiapkan. Formula cair yang terdapat di Subdep Gizi Rumkital Dr. Ramelan
Surabaya antara lain, cair susu, CTS (Cair Tanpa Susu), cair alergi, CDM (Cair DM),
Vlibar/MLP, cair rendah protein.
13. Membuat laporan penggunaan bahan makanan cair
Tidak di lakukan oleh petugas pengelolah makanan
14. Menilai kinerja petugas produksi
Pada penilaian kinerja petugas ini telah di lakukan dengan menilai kinerja yang di
lakukan oleh petugas dapur untuk setiap hasil kinerjanya selama mengabdi di RS Ankatan
Laut Dr Ramelan Surabaya.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Alur penyelenggaraan makanan di Rumkital Dr.Ramelan memakai sistem alur kerja yang
searah
2. Proses penyelenggaraan makanan yang terdapat di Rumkital Dr.Ramelan Surabaya
dimulai dari perencanaan menu, pengadaan bahan makanan, penerimaan bahan makanan,
penyimpanan
makanan.
3. Proses pelaksanaan praktik MSPM-RS di rumah sakit telah sesuai dengan kegiatan proses
penyelenggaraan yang terdapat di Rumkital Dr.Ramelan yaitu terdiri dari Perencanaan
menu dan biaya, Penilaian standar porsi, Pemesanan bahan makanan, Produksi
(Penerimaan BM, komisi, distribusi, menganalisa alur kerja ruang dapur dan peralatan
dapur), Persiapan pengolahan diet (Pembuatan SPO, Hygiene Sanitasi penjamah /
lingkungan),
Penerimaan,
pengamatan
BDD
refuse
dan
penyimpanan
gudang
LAMPIRAN
Tugas
Dilakuka
Tidak
Dilakukan
2.
3.
4.
5.
akan didistribusikan
Distribusi (mengecek jumlah dan diet
6.
7.
baru
Menulis laporan jaga
Menghitung jumlah beras
Membuat pesanan bahan kering
Meramu makanan cair di gudang
Membuat laporan penggunaan bahan
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
makanan cair
Menilai kinerja petugas produksi
Tugas
Dilakuka
Tidak
Dilakukan
2.
3.
4.
5.
akan didistribusikan
Distribusi (mengecek jumlah dan diet
6.
7.
baru
Menulis laporan jaga
Menghitung jumlah beras
Membuat pesanan bahan kering
Meramu makanan cair di gudang
Membuat laporan penggunaan bahan
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
makanan cair
Menilai kinerja petugas produksi