Flu Singapura atau biasa dikenal juga dengan penyakit Kaki, Tangan, dan Mulut
merupakan infeksi menular yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini biasanya
menyerang anak kecil tapi bisa juga terjadi pada orang dewasa.
Pengidap flu Singapura biasanya mengalami bintil-bintil air dan luka-luka di sekitar
atau di mulut, tangan dan kaki. Tapi, terkadang luka-luka tersebut juga muncul di
siku tangan, bokong, lutut, dan lipat paha.
Demam tinggi.
Sakit tenggorokan.
Muncul luka seperti melepuh berwarna merah di lidah, gusi, dan bagian
dalam pipi.
Ruam merah
Sakit perut.
Muntah.
Batuk.
Umumnya, penyakit flu Singapura diawali dengan munculnya demam. Setelah itu,
sekitar satu atau dua hari, akan muncul tukak atau luka di sekitar gusi, lidah, dan pipi
bagian dalam. Kondisi inilah yang bisa membuat Anda kesakitan saat minum,
makan, atau menelan. Tidak lama setelahnya, ruam muncul di sekitar telapak tangan
dan kaki, serta terkadang pada bokong dan selangkangan.
Kebanyakan kasus flu Singapura, penderita tidak membutuhkan bantuan medis,
karena gejala-gejala penyakit akan mereda dengan sendirinya dalam waktu tujuh
hari tanpa penanganan apa pun. Tapi jika penderita mengalami dehidrasi, gejala
tidak membaik dalam waktu satu minggu, dan muncul gejala fisik lainnya, segera
berkonsultasi dengan dokter.
Tanda dan gejala flu Singapura bisa disebabkan oleh berbagai macam virus.
Terdapat beberapa hal yang bisa membedakan gejala flu Singapura dengan
penyakit lainnya, yaitu:
Pola dari gejala yang terjadi. Urutan terjadinya gejala-gejala bisa
menentukan apakah seseorang tertimpa flu Singapura atau tidak. Gejala flu
Singapura biasanya dimulai dengan demam dan sakit tenggorokan. Kemudian diikuti
munculnya luka-luka di mulut, serta ruam pada tangan dan kaki.
Usia pasien. Flu Singapura umumnya terjadi pada anak berusia di bawah 10
tahun.
Bentuk dan ukuran luka. Ukuran luka bisa membedakan flu Singapura dari
penyakit lainnya. Flu Singapura punya ukuran luka lebih kecil dari cacar.
Hasil evaluasi beberapa hal di atas biasanya cukup untuk menjadi bahan diagnosis
dokter. Namun jika masih belum yakin, dokter biasanya akan mengambil sampel
cairan (dari kulit, tenggorokan, atau rektum), darah, atau tinja untuk diteliti di
laboratorium.
Jangan memberikan makanan atau minuman asam dan pedas, karena bisa
membuat luka di mulut dan akan terasa lebih perih. Berikan makanan lunak dan juga
sup, karena kondisi ini akan membuat mereka kesulitan dalam menelan
Untuk mengurangi resiko penyebaran flu Singapura, ada beberapa cara yang bisa
dilakukan:
bersih secara rutin, khususnya setelah BAB, mengganti popok anak, menyiapkan
makanan, dan sebelum makan.
Ajarkan cara menjaga kebersihan. Ajarkan pada anak bagaimana menjaga
Dehidrasi. Luka yang muncul pada rongga mulut dan tenggorokan bisa
meningitis virus, jika virus tersebut bisa masuk ke otak. Meningitis virus adalah
infeksi selaput yang mengelilingi otak dan saraf tulang belakang. Akan tetapi,
komplikasi ini jarang terjadi.
Ensefalitis. Ini adalah komplikasi paling serius dan paling jarang terjadi dari
flu Singapura. Ensefalitis merupakan infeksi virus yang menyebabkan jaringan otak
membengkak dan meradang. Ensefalitis juga bisa menyebabkan kerusakan otak
cukup parah, dan akhirnya berujung pada kematian.