Anda di halaman 1dari 34

Oleh: dr. Putri Anugrah Rizki Sp.

THT

Rinitis

Def : merupakan peny. radang hidung yg dpt


dibagi dlm dua kategori umum yaitu purulen
dan non purulen (BALLENGER)

Menurut penyebab dibagi dlm :


* Infeksi
* Alergi
* Non infeksi non alergi

Infeksi

RINITIS AKUT
Def : radang akut pd mukosa hidung yg di
sbbkan oleh infeksi virus atau bakteri.

Rinitis Simpleks
- Penyebab : Rhinovirus, Myxovirus, virus
Coxsackie dan virus ECHO.
- Gejala : rasa panas, kering dan gatal
dalam hidung, bersin berulang, hidung
tersumbat, ingus encer disertai demam
dan nyeri kepala.

Rinitis Supuratif

Rinitis hipertrofi
Rinitis Sika
Rinitis spesifik

Infeksi 1
- Tanda : permukaan hidung tampak merah
dan membengkak
- Tanpa komplikasi sembuh sesudah 5-10
hari
- Komplikasi : sinusitis, tuba katar, otitis
media, faringitis, bronkitis dan pneumonia
- Terapi : tidak ada terapi spesifik, istirahat,
analgetik, antipiretik dan dekongestan, anti
biotik hanya bila terdpt infeksi sekunder
atau komplikasi

Infeksi 2
Rinitis supuratif (BOIES)

- Penyebab : Pneumococcus, Staphylococcus dan Streptococcus.


- Biasanya menyusul suatu rinitis virus
sebagai infeksi sekunder.
- Tanda : suatu membran abu-abu pada
submukosa, dan menimbulkan perdarahan bila diangkat.

Infeksi 3

RINITIS KRONIK
Rinitis hipertrofi

- Penyebab : infeksi berulang dalam


hidung dan sinus, atau sebagai lanjutan
dari rinitis alergi dan vasomotor.
- Gejala : sumbatan hidung, sekret
banyak, mukopurulen dan nyeri kepala.
- Tanda : konka hipertrofi, permukaan
berbenjol-benjol, mukosa hipertrofi.

Infeksi 4
- Terapi : Kauterisasi konka dengan zat
kimia atau kauter listrik, luksasi konka,
bila perlu konkotomi.
Rinitis Sika

- Tanda : mukosa kering pada bg depan


septum dan ujung depan konka inferior,
krusta sedikit atau tidak ada.

Infeksi 5
- Gejala : rasa iritasi dan kering di hidung,
epistaksis.
- Pengobatan : pengobatan lokal berupa
obat cuci hidung.

Rinitis Spesifik

Rinitis difteri
- Penyebab : Corynebacterium
diphteriae.

Infeksi 6
- Gejala : demam, toksemia, limfadenitis, paralisis.
- Tanda : ingus bercampur darah,
pseudomembran putih yang mudah
berdarah, krusta coklat di nares dan
kavum nasi.
- Diagnosa pasti : pemeriksaan kuman
dan sekret hidung.
- Pengobatan : ADS, penisilin lokal dan
im.

Infeksi 7
Rinitis atrofi (ozaena)

- Merupakan penyakit infeksi hidung


kronik.
- Penyebab : kuman spesifik K. ozaena,
stafilokokus, streptokokus, Pseudomonas aeruginosa; defisiensi Fe,
defisiensi vitamin A, sinusitis kronis,
kelainan hormonal, penyakit kolagen.

Infeksi 8
- Gejala : nafas berbau, ingus kental
warna hijau, gangguan penciuman,
sakit kepala, hidung tersumbat.
- Tanda : atrofi progresif mukosa dan
tulang konka, krusta berbau busuk.
- Pem. Penunjang : transiluminasi, foto
rontgen sinus paranasal, pem. mikroorganisme dan uji resistensi kuman,
pem. darah tepi, Fe serum dan
histopatologik

Infeksi 9
- Histopatologik : mukosa hidung
menipis, silia menghilang, metaplasia
epitel torak bersilia menjadi epitel
kubik atau gepeng berlapis, kelenjar
berdegenerasi dan atrofi.
- Pengobatan : konservatif (Ab spektrum
luas, obat cuci hidung, vit. A dan
preparat Fe) atau operatif (penutupan
lubang hidung atau implantasi untuk
menyempitkan rongga hidung).

Infeksi 10
Rinitis sifilis

- Penyebab : Treponema palidum.


- Gejala :
rinitis sifilis primer dan sekunder
seperti rinitis akut, adanya bercak
pada mukosa.
Rinitis sifilis tersier gumma atau
ulkus pada septum nasi, perforasi
septum.

Infeksi 11
- Tanda : sekret mukopurulen, berbau,
krusta, perforasi septum, hidung
pelana.
- Diagnosis pasti : pem. mikrobiologik
dan biopsi.
- Pengobatan : penisilin, obat cuci
hidung, pembersihan kerusta secara
rutin.

Infeksi 12
Rinitis tuberkulosa

- Berbentuk noduler atau ulkus.


- Terutama mengenai tulang rawan
septum.
- Dapat mengakibatkan perforasi.
- Gejala : hidung tersumbat.
- Tanda : sekret mukopurulen dan
krusta.

Infeksi 13
- Diagnosis : ditemukan BTA pd sekret
hidung.
- Pengobatan : antituberkulosis dan
obat cuci hidung.

Rinitis karena jamur


- Bentuk : Aspergilosis, Blastomikosis,
dan Candidiasis.

Infeksi 14
- Pemeriksaan hidung : sekret mukopurulen, pseudomembran, ulkus
atau perforasi pada septum nasi
(hidung pelana).
- Pengobatan : anti jamur oral dan
topikal, obat cuci hidung.

Alergi

Rinitis alergi musiman (Pollinosis)


- Hanya terdpt di negara dgn 4 musim.
- Alergen penyebab : tepung sari (pollen) dan
spora jamur.
- Faktor herediter sgt berperan.
- Merupakan suatu rinokonjungtivitis.
- Gejala hidung : hidung gatal disertai bersin
yg paroksismal, sumbatan hidung, rinore
cair dan banyak, kadang gatal di palatum.

Alergi 1
- Gejala mata : mata merah, gatal,
lakrimasi.
- Pemeriksaan rinoskopi anterior : mukosa
pucat kebiruan (livide) atau hiperemis.
- Pemeriksaan sekret hidung : eosinofil >
- Pengobatan : desensitisasi terhdp tepung
sari, memberikan hasil yg memuaskan.

Alergi 2

Rinitis alergi sepanjang tahun (Perenial)


- Gejala timbul intermiten atau sepanjang thn,
tanpa variasi musim.
- Penyebab : alergen inhalan (dws), alergen
ingestan (anak) yg disertai gejala alergi lain.
- Ggn lbh ringan dari tipe musiman tetapi lbh
persisten dan dgn komplikasi yg lbh sering
ditemukan.

Alergi 3
- Frekuensi : pd semua gol umur, terbanyak
pd anak dan dws muda, berkurang dengan
bertambahnya umur.
- Gejala : serangan bersin berulang (khas),
rinore encer dan banyak, hidung tersumbat,
hidung dan mata gatal, lakrimasi, tanpa
disertai demam.
- Gejala pd anak : terdpt bayangan gelap pd
daerah bwh mata (allergic shiner), anak

Alergi 4
menggosok hidung dgn punggung tangan
(allergic salute), terdpt grs melintang di bwh
dorsum nasi sepertiga bwh (allergic crease).
- Pemeriksaan rinoskopi anterior : mukosa
edema, basah berwarna pucat atau livide.
- Lab sitologi hidung : eosinofil > (inhalan),
basofil > (ingestan), PMN > (inf. bakteri).
- Pem. IgE spesifik : RAST radioalergosorbent,
ELISA enzym link imunosorbent assay.
- Uji kulit : Serial Endpoint Testing, uji cukit, uji
gores.

Alergi 5
- Pengobatan : penghindaran kontak (ideal),
medikamentosa dgn antihistamin dgn atau
tanpa vasokonstriktor, kauterisasi konka inf.
dgn AgNO3 atau trikloroasetat, operatif dgn
tindakan konkotomi, imunoterapi dgn cara
desensitisasi dan hiposensitisasi (inhalan)
atau netralisasi (ingestan).
- Komplikasi :polip, otitis media residif (anak),
sinusitis paranasal.

Non infeksi non alergi

Rinitis vasomotor (vasomotor catarrh, dll)


- Ggn vasomotor hidung : terdapatnya ggn
fisiologik lap mukosa hidung yg disbbkan
oleh bertambahnya aktifitas parasimpatis.
- Faktor2 yg mempengaruhi :
* Obat penghambat simpatis (cpz, AH, dll)
* Faktor fisik (iritasi, udara dingin, bau)
* Faktor endokrin (pil antihamil, hipotiroid)
* Faktor psikis (cemas, tegang)

Non infeksi non alergi 1


- Gejala klinik : hidung tersumbat bergantian
kiri dan kanan bergantung posisi, rinore yg
mukus atau serous, jarang disertai bersin
dan tidak terdpt rasa gatal di mata, >buruk
pd pagi hari.
- Dibedakan dlm : gol obstruksi (blockers),
gol rinore (sneezers).
- Pem rinoskopi anterior : edema mukosa,
konka merah gelap atau merah tua (khas),

Non infeksi non alergi 2


permukaan konka licin atau berbenjol.
- Lab : eosinofil sdkt pd sekret hidung, tes klt
biasanya sdkt.
- Pengobatan : menghindari penyebab, simto
matis (dekongestan oral, kauterisasi konka,
kortikosteroid topikal), operasi (bedah beku,
elektrokauter, konkotomi konka inferior),
neurektomi n. vidianus.

Non infeksi non elergi 3

Rinitis medikamentosa
- Def : suatu kelainan hidung, berupa ggn
respon normal vasomotor, akibat pemakaian
vasokonstriktor topikal dlm waktu yg lama
dan berlebihan, shg mensbbkan sumbatan
hidung yg menetap.
- Pemakaiaan vasokonstriktor topikal yg berulang dan lama mensbbkan terjadinya fase
dilatasi berulang stlh vasokonstriksi.

Non infeksi non alergi 4


- Kerusakan pd mukosa hidung :
* silia rusak
* sel goblet bertambah ukuran
* membran basal menebal
* pemb drh melebar
* stroma tampak edema
* hipersekresi kel mukus
* lap submukosa menebal
* lap periosteum menebal

Non infeksi non alergi 5


- Gejala dan tanda : hidung tersumbat terus
menerus dan berair.
- Pemeriksaan : edema konka, sekret banyak,
Uji adrenalin (edema konka tdk berkurang).
- Pengobatan : hetikan pemakaian obat tetes
atau obat semprot hidung, kortikosteroid
tapering off, dekongestan (pseudoefedrin).

Non infeksi non alergi 6

Rinitis hipertrofi

Atonia vaskular (BOIES)


- Alergi dan sinusitis merangsang pembuluh
darah hidung yang dlm waktu lama dapat
menimbulkan atonia vaskular permanen
dgn kongesti hidung berkelanjutan.
- Pengobatan: reseksi jar obstruktif bersifat
konservatif (agar tdk terjadi rinitis atrofik
yg sama buruknya).

Non infeksi non alergi 7


Rinitis hipertrofi kompensasi (Boies)

- Terdpt pd pasien dgn septum deviasi,


akibat pertumbuhan konka yg berlebihan
pada konka kontralateral
- Pembedahan dengan koreksi septum, pd
konka yg tumbuh berlebihan

Non infeksi non alergi 8


Obstruksi hidung paradoksikal
- Pada mayoritas populasi orang dewasa
- pada pasien dengan septum deviasi
- Sisi kontralateral tidak mampu
memkompensasi dan meningkatkan
aliran udara.

Non infeksi non alergi 9

Rinitis bukan karena aliran udara


Pada pasien dgn laringektomi dan

trakeostomi
Membran mukosa membengkak dan
berwarna keunguan

Anda mungkin juga menyukai