OPKR-20-014B
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF
PEMELIHARAAN/SERVIS
SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN
KATA PENGANTAR
panduan
kegiatan
belajar
untuk
membentuk
salah
satu
Desember 2004
Penyusun,
iii
46
46
iv
b. Uraian materi 2
46
c. Rangkuman 2
53
d. Tugas 2
54
e. Tes formatif 2
54
f. Kunci jawaban formatif 2
55
g. Lembar kerja 2
57
3. Kegiatan Belajar 3 : Sistem Injeksi Bahan Bakar
58
a. Tujuan kegiatan belajar 3
58
b. Uraian materi 3
58
c. Rangkuman 3
85
d. Tugas 3
86
e. Tes formatif 3
86
f. Kunci jawaban formatif 3
88
g. Lembar kerja 3 92
4. Kegiatan Belajar 4 : Pemeriksaan dan Pemeliharaan
Sistem Injeksi Bahan Bakar .....................
93
93
b. Uraian materi 4
93
c. Rangkuman 4
103
d. Tugas 4
103
e. Tes formatif 4
103
f. Kunci jawaban formatif 4
104
g. Lembar kerja 4
106
III.EVALUASI
107
A. PERTANYAAN
107
B. KUNCI JAWABAN
108
C. KRITERIA KELULUSAN
113
IV.PENUTUP
114
DAFTAR PUSTAKA
115
serta
kemungkinan
multi
entrymulti
OPKR-20-014B
diterapkan.
vi
exit yang
dapat
Kompetensi
Judul Modul
OPKR 10-001B
Pelaksanaan pemeliharaan/
servis komponen
Pemasangan sistem hidrolik
Pemeliharaan/servis sistem
hidrolik
Pemeliharaan/servis dan perbaikan kompresor udara dan
komponen-komponennya
Melaksanakan prosedur
pengelas-an, pematrian, dan
pemotongan dengan panas dan
pemansan
Pembacaan dan pemahaman
gambar teknik
Penggunaan dan pemeliharaan
alat ukur
Mengikuti prosedur kesehatan
dan keselamatan kerja
Penggunaan dan pemeliharaan
peralatan dan perlengkapan
tempat kerja
Konstribusi komunikasi di
tempat kerja
Pelaksanaan operasi
penanganan secara manual
Pemeliharaan/servis engine dan
komponen-komponennya
Pemeliharaan/servis sistem
pendingin dan komponenkomponennya
Perbaikan sistem pendingin dan
komponen-komponennya
Overhaul komponen sistem
pendingin
Pemeliharaan/servis sistem
bahan bakar bensin
Pemeliharaan/servis sistem
injeksi bahan bakar diesel
Pemeliharaan/servis kopling dan
komponen-komponennya sistem
pengoperasian
Perbaikan kopling dan
komponen-komponennya
Overhaul kopling dan
komponen-komponennya
Pemeliharaan/servis transmisi
manual
Pemeliharaan/servis transmisi
otomatis
OPKR 10-002B
OPKR 10-003B
OPKR 10-005B
OPKR 10-006B
OPKR 10-009B
OPKR 10-010B
OPKR 10-016B
OPKR 10-017B
OPKR 10-018B
OPKR 10-019B
OPKR 20-001B
OPKR 20-010B
OPKR 20-011B
OPKR 20-012B
OPKR 20-014B
OPKR 20-017B
OPKR 30-001B
OPKR 30-002B
OPKR 30-003B
OPKR 30-004B
OPKR 30-007B
vii
Kode
Kompetensi
Judul Modul
OPKR 30-010B
OPKR 30-013B
OPKR 30-014B
OPKR 40-001B
OPKR
OPKR
OPKR
OPKR
OPKR
OPKR
OPKR
40-002B
40-003B
40-004B
40-008B
40-009B
40-012B
40-014B
OPKR 40-016B
OPKR 40-017B
OPKR 40-019B
OPKR 50-001B
OPKR 50-002B
OPKR 50-007B
OPKR 50-008B
OPKR 50-009B
OPKR 50-011B
OPKR 50-019B
B. Kedudukan Modul
Modul dengan kode OPKR-20-014B tentang Pemeliharaan/servis
sistem bahan bakar bensin ini merupakan prasyarat untuk
menempuh modul OPKR-20-017B, seperti dapat dilihat dalam diagram
pencapaian kompetensi.
viii
PERISTILAHAN / GLOSSARY
Anti Dieseling yaitu salah satu komponen tambahan pada karburator
untuk mencegah berputarnya mesin setelah kunci kontak
dimatikan.
Barrel
yaitu
saluran
masuk
pada
karburator
sebagai
tempat
dari
ruang
pelampung
pada
karburator,
kemudian
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Pemeliharaan/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin ini membahas
tentang beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat memeriksa
dan memelihara system bahan bakar bensin dengan prosedur yang benar.
Cakupan materi yang akan dipelajari dalam modul ini meliputi: (a) sistem
bahan bakar mekanik, (b) prosedur pemeriksaan dan pemeliharaan sistem
bahan bakar mekanik, (c) sistem injeksi bahan bakar, dan (d) prosedur
pemeriksaan dan pemeliharaan sistem injeksi bahan bakar pada motor
bensin.
Modul ini terdiri atas empat kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1
membahas tentang sistem bahan bakar mekanik. Kegiatan 2 membahas
tentang prosedur pemeriksaan dan pemeliharaan sistem bahan bakar
mekanik. Kegiatan belajar 3 membahas tentang sistem injeksi bahan
bakar, dan Kegiatan belajar 4 membahas tentang sistem prosedur
pemeriksaan dan pemeliharaan sistem injeksi bahan bakar.
Setelah mempelajari modul ini peserta diklat diharapkan dapat
memahami sistem bahan bakar pada motor bensin dan memahami
prosedur pemeriksaan serta pemeliharaannya.
B. PRASYARAT
Sebelum memulai modul ini, peserta diklat pada Bidang Keahlian
Mekanik Otomotif harus sudah menyelesaikan modul-modul prasyarat
seperti terlihat dalam diagram pencapaian kompetensi maupun peta
kedudukan modul. Prasyarat mempelajari modul OPKR-20-014B antara
lain adalah OPKR-10-018B.
modul
ini
maka
langkah-langkah
yang
perlu
E. KOMPETENSI
Modul OPKR20-014B membentuk subkompetensi memelihara/servis komponen/sistem bahan bakar bensin yang menjadi salah
satu unsur untuk membentuk kompetensi memelihara/servis motor bensin. Uraian subkompetensi ini dijabarkan sebagai
berikut:
Sub Kompetensi
Kriteria Kinerja
Lingkup Belajar
Memelihara/servis
komponen/sistem bahan
bakar bensin.
1. Pemeliharaan/servis
komponen/sistem
bahan bakar bensin
dilaksanakan tanpa
menyebabkan
kerusakan terhadap
komponen atau
sistem lainnya.
2. Informasi yang
benar diakses dari
spesifikasi pabrik
dan dipahami.
3. Pemeliharaan/servis
komponen/sistem
bahan bakar bensin
dilaksanakan
berdasarkan
spesifikasi pabrik.
4. Data yang tepat
dilengkapi sesuai
hasil pemeliharaan/
servis
Pengetahuan
1. Mengikuti prosedur
1. Prosedur
pemeliharaan/servis
pemeliharaan/servis
komponen/sistem
komponen/sistem
bahan bakar bensin
bahan bakar bensin.
dilakukan sesuai
2. Persyaratan
dengan SOP
keamanan
2. Memperhatikan faktorperlengkapan kerja.
faktor keselamatan
3. Kebijakan pabrik/
kerja dan lingkungan
perusahaan
4. Prinsip kerja sistem
bahan bakar yang
terkontrol secara
mekanis dan elektrik
5. Prosedur penanganan
secara manual.
6. Persyaratan
keselamatan diri.
Ketrampilan
1. Melaksanakan
pemeliharaan/
servis
komponen/sist
em bahan
bakar bensin
secara
berkala.
Sub Kompetensi
Kriteria Kinerja
5. Seluruh kegiatan
pemeliharaan/servis
komponen sistem
bahan bakar
dilaksanakan
berdasarkan SOP
(Standard Operation
Procedurs), undangundang K3
(Keselamatan dan
Kesehat an Kerja),
peraturan
perundangundangan dan
prosedur/kebijakan
perusahaan
Lingkup Belajar
Pengetahuan
Ketrampilan
F. CEK KEMAMPUAN
Sebelum mempelajari modul OPKR20-014B, isilah dengan cek list (? ) kemampuan yang telah dimiliki peserta diklat dengan
sikap jujur dan dapat dipertanggung jawabkan :
Sub Kompetensi
Memelihara/servis
komponen/sistem
bahan bakar bensin.
Pernyataan
1. Saya mampu menjelaskan sistem bahan bakar
mekanik pada motor bensin dengan baik.
2. Saya dapat menjelaskan prosedur pemeriksaan dan
pemeliharaan sistem bahan bakar mekanik pada
motor bensin dengan baik.
Ya
Jawaban
Tidak
BAB II
PEMELAJARAN
Sistem bahan
bakar mekanik
2.
Pemeriksaan dan
pemeliharaan
sistem bahan
bakar mekanik
Sistem injeksi
bahan bakar
Pemeriksaan dan
pemeliharaan
sistem injeksi
bahan bakar
3.
4.
Tanggal
Waktu
Tempat
Belajar
Alasan
Perubahan
Paraf
Guru
B. KEGIATAN BELAJAR
1. Kegiatan Belajar 1 : Sistem Bahan Bakar Mekanik
a. Tujuan Kegiatan Belajar 1
1). Peserta diklat dapat menyebutkan komponen sistem bahan
bakar mekanik dan menjelaskan fungsinya.
2). Peserta diklat dapat menjelaskan cara kerja pompa bahan
bakar mekanik.
3). Peserta diklat dapat menjelaskan cara kerja pompa bahan
bakar listrik.
4). Peserta diklat dapat menjelaskan kebaikan karburator
double barel dibanding karburator single barel.
5). Peserta diklat dapat menjelaskan sistem utama pada
karburator.
pompa
bahan
bakar
yang
berfungsi
untuk
menghambat
kecepatan
aliran
bahan
bakar,
10
ada
di
karburator,
sedang
mesin-mesin
rocker
arm
ke
bawah
sehingga
11
Pada
saat
menyentuh
diafragma
nok
tidak
rocker
bergerak
arm,
ke
atas
bahan
bakar
pada
posisi
paling
bawah,
sehingga
diafragma
12
Apabila
kunci
kontak
kemagnetan
pada
tertarik
ke
atas
yang
sama
platina
dengan
rod
sehingga
kemagnetan
pada
solenoid
hilang.
Akibatnya
bahan
bakar
canister
berfungsi
untuk
menampung
13
14
ini
konstruksinya
masih
banyak
sederhana.
Sifat
digunakan
utama
karena
karburator
15
banyaknya
udara
yang
dihisap.
Salah
satu
16
utama
dikontrol
agar
bekerjanya
konstan.
17
Disamping
itu,
18
draft).
Karburator
tersebut
pada
umumnya
Pada
karburator
single
barel,
semua
yang
kebutuhan
kecil
bahan
hanya
bakar
mampu
pada
memenuhi
putaran
mesin
tenaga.
Untuk
mengatasi
19
maupun
secondary
venturi
bekerja
barel
lebih
kecil
sehingga
kerugian
20
kerja
karburator
berdasarkan
hukum-
m3/detik
(m2)
V = kecepatan aliran
(m/detik)
21
memenuhi
kebutuhan
kerjanya,
Sistem pelampung
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Sistem Percepatan
(7)
Sistem Cuk
(8)
22
pada
(9)
permukaan
bahan
bakar
pada
ruang
23
menutup
saluran
bahan
bakar.
sehingga
permukaan
bahan
bakar
Dalam
kenyataannya
jarum
24
bakar
dari
ruang
pelampung
langsung
25
26
power
valve
sehingga
power
valve
tertutup.
Apabila katup gas dibuka lebih lebar, maka
kevakuman pada intake manifold akan berkurang
27
pada
keadaan
tersebut
dibutuhkan
28
29
katup
cuk
digunakan
linkage
yang
30
31
PTC
berfungsi
untuk
mencegah
arus
yang
idel
cepat
diperlukan
untuk
32
saat
yang
sama,
fast
idel
cam
yang
throttle
sehingga
katup
throttle
akan
membuka sedikit.
(9) Hot Idel Compensator (HIC)
Apabila
kendaraan
berjalan
lambat
dan
bakar
menjadi
gemuk
sehingga
33
melalui
saluran
udara
dalam
flange
34
sehingga
saluran
tertutup. Dengan
pada
demikian
economiser
tidak
akan
jet
terjadi
(11) Dashpot
Apabila mesin sedang berputar pada putaran
tinggi, kemudian tiba-tiba kunci kontak dimatikan,
maka pada ruang bakar akan terjadi kelebihan
bahan bakar. Bahan bakar masuk ke ruang bakar
dalam jumlah
35
Fungsi
dashpot
penutupan katup
adalah
untuk
throttle
dari
memperlambat
putaran
tinggi,
36
menjadi
gemuk.
Untuk
itu
pada
37
untuk
mencegah
mesin
mati
dan
38
c. Rangkuman 1
1)
2)
bakar
listrik.
Pompa
bahan
bakar
mekanik
4)
karburator
tersebut
adalah
perubahan
39
sistem
pelampung,
sistem
cuk,
dan
sistem
Cepat,
Deceleration
Fuel
Cut-Off System,
Anti
2)
e. Tes Formatif 1
1)
40
2)
3)
4)
5)
6)
41
42
kelemahan
karburator
single
barel.
Pada
43
6)
normal
kembali.
Katup
thermostatic
mulai
44
g. Lembar Kerja 1
1) Alat dan Bahan
45
46
47
e) Pemeriksaan dashpot
(1) Setelah mesin dipanaskan, lepas selang vakum dari
membran dan sumbatlah ujung slang vakum
(2) Stel putaran mesin pada 3000 rpm
(3) Lepas pedal gas.
(4) Periksa putaran penyetelan dashpot (2.000 200
rpm)
(5) Stel dashpot dengan cara memutar sekrup penyetel
dashpot. Penyetelan dilakukan dalam keadaan kipas
pendingin dimatikan.
48
49
pegas
(3)
kemungkinan
patah
atau
memburuk
(4) Periksa
katup
jarum
(4)
dan
plunger
(5)
kemungkinan aus.
(5) Periksa saringan (6) kemungkinan berkarat atau
rusak
memeriksa
kerja
power
piston
dapat
50
bodi
katup
solenoid
51
dan
terminal
k) Penyetelan pelampung
(1) Pasang katup, pegas dan plunger pada dudukan
(2) Pasang pelampung dan pen pivot
(3) Biarkan pelampung menggantung dengan sendirinya
(4) Dengan SST, periksa celah antara pelampung dan
air horn. Apabila tinggi pelampung (posisi tertinggi)
tidak sesuai dengan spesifikasi, stel dengan cara
membengkokkan bibir pelampung.
52
c. Rangkuman 2
1) Pemeriksaan pada system bahan bakar mekanik anatara
lain: pemeriksaan system cuk manual dan otomatis,
53
mekanisme
pemanas
idel
positif
cepat,
system
temperatur
percepatan,
coefficient
dashpot,
(PTC),
jarum
54
55
dengan
spesifikasi,
stel
dengan
cara
dengan
spesifikasi,
stel
dengan
56
cara
g. Lembar Kerja 2
1) Alat dan Bahan
58
tekanan,
sedang
Jetronic
berarti
penginjeksian
59
60
61
62
63
64
b) Pulsation damper
Tekanan bahan bakar dipertahankan pada 2,55
atau 2,9 kg/cm2 sesuai kevakuman intake manifold dan
pressure regulator. Oleh karena itu terdapat sedikit
variasi tekanan pada saluran bahan bakar. Pulsation
damper menyerap variasi tekanan tersebut, karena
didalamnya terdapat diafragma yang dapat menetralisir
variasi tekanan.
65
c) Pressure Regulator
Perubahan tekanan bahan bakar akibat injeksi
bahan bakar dan variasi perubahan vakum manifold
mengakibatkan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan
sedikit berubah. Pressure regulator mengatur tekanan
bahan bakar yang mengalir ke injector. Jumlah injeksi
bahan bakar dikontrol sesuai lamanya signal yang
diberikan ke injector, sehingga tekanan konstan pada
injector harus dipertahankan.
Tekanan bahan bakar dari delivery pipe menekan
diafragma, membuka katup, sebagian bahan bakar
kembali ke tangki melalui pipa pembalik. Jumlah bahan
bakar yang kembali ditentukan oleh tingkat ketegangan
pegas diafragma, variasi tekanan bahan bakar sesuai
dengan volume bahan bakar yang kembali.
diafragma,
sehingga
menambah
volume
66
asing
yang
menempel
di
valve
akan
67
diinjeksikan
sesuai
dengan
lamanya
signal,
chamber,
berfungsi
untuk
memperbaiki
68
69
Gambar 61. Cara kerja cold start injector saat mesin dingin
70
Gambar 62. Cara kerja cold start injector saat mesin panas
71
a) Throttle body
Throttle body terdiri atas : throttle valve, yang
mengatur volume udara masuk selama mesin bekerja
normal dan saluran bypass yang mengalirkan udara
selama mesin berputar idel. Throttle position sensor juga
dipasang pada poros throttle valve untuk mendeteksi
sudut pembukaan katup throttle. Beberapa throttle
dilengkapi dengan air valve tipe wax atau dash pot yang
memungkinkan throttle valve kembali secara bertahap
bila throttle valve tertutup. Air pendingin mengalir
melalui throttle body untuk mencegah lapisan es pada
musim dingin.
72
Putaran
idel
mesin
dapat
diatur
dengan
73
mesin
dihidupkan
dalam
masih
dingin.
keadaan
Apabila
dingin,
gate
mesin
valve
74
75
76
pengukuran
volume
udara
kurang
air
pendingin,
akselerasi,
dan
deselerasi. Selanjutnya sensor-sensor mengirimkan signalsignal ke ECU, kemudian ECU menentukan lamanya injeksi
yang tepat dan mengirimkan signal-signal ke injector untuk
menginjeksikan bahan bakar. Volume injeksi tergantung
lamanya signal dari ECU
77
78
79
80
dikirim
ke
ECU
untuk
81
berubah-ubah
sesuai
dengan
berubahnya
bahan
bakar
dijamin
ketepatannya
meskipun
temperaturnya berubah.
f) Signal pengapian mesin
Dalam nenentukan saat pengapian dan putaran
mesin, ECU memerlukan masukan dari signal pengapian
mesin. Signal tersebut untuk mengkalkulasi penentuan
awal
volume
penghentian
bahan
bahan
bakar
bakar.
yang
diinjeksikan
dan
Apabila
tegangan
pada
82
g) Signal starter
Signal starter digunakan apabila
poros engkol
83
i) Sensor oxygen
Sensor oxygen mensensor apakah campuran udara
dan bahan bakar gemuk atau kurus terhadap campuran
udara
dan
bahan
bakar
teoritis.
Sensor
tersebut
84
c. Rangkuman 3
1) Apabila dilihat dari cara pengukuran udara yang masuk,
terdapat dua macam system EFI yaitu :
a) Sistem D EFI (Manifold Pressure Control Type) :
mengukur
tekanan
udara
dalam
intake
manifold,
85
86
87
c)
88
tekanan
konstan
pada
injector
harus
dipertahankan.
Adapun cara kerjanya dapat dijelaskan sebagai berikut :
ditentukan
oleh
tingkat
ketegangan
pegas
tegangan
volume
pegas
kembalinya
diafragma,
bahan
sehingga
bakar
dan
89
air
pendingin
naik,
thermo
valve
akan
90
91
g. Lembar Kerja 3
1) Alat dan Bahan
a). 1 Unit engine stand (live) dengan sistem bahan bakar EFI
b). Peralatan tangan, kunci pas/ring atau tang.
c). Multimeter.
d). Kain lap/majun
2) Keselamatan Kerja
93
94
95
96
97
sekrup pembatas
IDL - TL
PSW - TL
0,44 mm
Ada kontinuitas
Tidak
0,66 mm
kontinuitas
Tidak
IDL PSW
ada
ada
kontinuitas
Throtle valve pada posisi
terbuka penuh
Tidak
ada
kontinuitas
98
Terminal IDL - TL
0,66 mm
Ada kontinuitas
99
100
dan
putaran
idel
lebih
cepat,
periksa
101
102
c. Rangkuman 4
1) Pemeriksaan yang perlu dilakukan pada system EFI meliputi
pemeriksaan : kerja pompa bahan bakar, tekanan bahan
bakar, kerja injector, volume injeksi, cold start injector, dan
sensor-sensor.
2) Untuk menentukan kondisi sensor-sensor dapat dilakukan
dengan
mengukur
besarnya
tahanan,
kemudian
103
menentukan
mengukur
tahanan
kondisi
water
water
temperatur
temperatur
sensor
sensor
dengan
c)
104
Terminal IDL - TL
0,44 mm
Ada kontinuitas
0,66 mm
105
g. Lembar Kerja 4
1) Alat dan Bahan
a). 1 Unit engine stand (live) dengan sistem bahan bakar EFI
b). Peralatan tangan, kunci pas/ring atau tang.
c). Vacuum pressure gage
d). Multimeter
e). Lap / majun.
2) Keselamatan Kerja
106
BAB III
EVALUASI
A. PERTANYAAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Sistem apa saja yang ada pada sistem injeksi bahan bakar
elektronik ?
7.
8.
107
B. KUNCI JAWABAN
1. Prinsip kerja karburator berdasarkan hukum-hukum fisika seperti :
Qontinuitas dan Bernauli. Apabila suatu fluida mengalir melalui
suatu tabung, maka banyaknya fluida atau debit aliran (Q)
adalah:
Q = A.V = konstan
Q = debit aliran
m3/detik
(m2)
(m/detik)
108
kunci
kontak
kemagnetan
pada
yang
sama
platina
dengan
rod
hilang.
Akibatnya
bahan
bakar
109
110
111
112
C. KRITERIA KELULUSAN
Skor
(1-10)
Kriteria
Bobot
Ketepatan prosedur
pemeriksaan
Hasil pemeriksaan
Ketepatan waktu
Keselamatan kerja
Nilai
Keterangan
Nilai Akhir
Keterangan :
Tidak
Ya
= 0 (nol)
= 70 s.d. 100
(tidak lulus)
(lulus)
Kategori Kelulusan :
70 s.d. 79 : memenuhi kriteria minimal dengan bimbingan
80 s.d. 89 : memenuhi kriteria minimal tanpa bimbingan
90 s.d. 100 : di atas minimal tanpa bimbingan
113
BAB IV
PENUTUP
114
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta : PT
115