Dimiliki Hidup", maka judul ini tidak akan memiliki suatu arti apapun
pagi pembaca sekalian. Tetapi saya mengangkat judul "Ketika Yang
Dimiliki HANYA Hidup". Kata dalam kehidupan sehari-hari yang sering
sekali Anda dan saya dengar adalah "hanya". Sebenarnya orang sering
kali menilai kata itu, kata yang tidak memiliki spirit hidup, banyak
orang menilai kata "hanya" adalah suatu bentuk dari ketidak
berhargaan dari suatu hal. Misal : "Aku hanya memiliki uang sebesar
10.000 rupiah, uang ini tidak punya arti." atau "saya hanya memiliki 1
buah mobil, saya tidak bisa membeli mobil lagi" dan masi banyak
sekali contoh yang ada di kehidupan kita yang mengandung kata
"hanya" dan yang lebih tragis, kadang kita sebagai manusia tidak
menyadari bahwa kata-kata seperti itulah yang seharusnya memberi
spirit dalam kehidupan. Mungkin mengagetkan kata-kata seperti itu
memberi spirit kehidupan, mari lanjut ke paragraf selanjutnya.
Kondisi manusia yang terbawah adalah ketika manusia itu hidup tanpa
"bumbu kehidupan" ketika manusia berada di posisi terbawah dalam
kehidupannya, hancur, dan terpuruk dalam kondisi yang tidak pernah
terbayang oleh dirinya, mungkin itulah saatnya dia berkata "Hanya".
Mungkin orang itu berkata "Hanya ini yang aku punya, hidupku hancur
dan gagal, hanya keluarga yang saya miliki". Jika kita mendengar
orang berkata seperti itu, maka sebenarnya orang itu yang bisa
membuat hidupnya lebih ber"bumbu" dan lebih meriah dari orang lain.
Karena orang itu berada di titik minimum dari kondisinya.
Ketika seseorang pegawai mendapat upah perbulannya 500.000
rupiah, apakah dia bersikap malas? saya yakin, dia pasti bekerja pelan-
pelan dan tidak akan bersemangat. Tapi tanpa disadari, jika dia
bekerja seperti itu terus dengan gayanya yang malas, apakah dia akan
mendapat lebih dari 500.000 perbulan? saya yakin tidak akan
mungkin. Karena selama-lamanya dia memiliki style 500.000, tidak
akan lebih.
Written By Shin