PENDAHULUAN
BAB II.
PEMBAHASAN
c. Kantong Jaring
Kantong jarring adalah komponen keramba jarring apung yang berfungsi sebagai pembatas
ruang gerak ikan, sehingga ikan tidak meninggalkan tempat pemeliharaan. Kantong jaring
terbuat dari bahan polyethylene atau polyprophelene dengan berbagai ukuran mata jaring.
d. Jangkar
Jangkar merupakan komponen keramba jaring apung yang berfungsi untuk menahan agar
keramba jaring apung tidak terbawa arus air. Ada beberapa jenis jangkarnyang biasa digunakan,
seperti jangkar beton, jangkar besi, dan jangkar yang paling murah dan paling sederhana adalah
jangkar karung berisi batu.
e. Pemberat
Pemberat merupakan komponen keramba jaring apung yang berfungsi untuk mengencangkan
kantong jaring. Pemberat ini biasanya terbuat dari beton.
f. Tambang
Tambang merupakan komponen keramba jaring apung yang berfungsi untuk menghubungkan
antara rangka dengan jangkar sehingga rangka tidak terbawa arus.
BAB III.
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
o KJA terdiri dari beberapa komponen seperti, rangka, kantong jaring, pelampung jangkar,
pemberat, dan tambang.
o Komponen KJA yang berkualitas baik akan menghasilkan konstruksi KJA yang baik pula
o Pemilihan lokasi yang tepat dapat menghasilkan hasil produksi optimal.
o Selain faktor teknis, faktor tata letak juga perlu diperhatikan agar kelangsungan usaha
pembesaran ikan di KJA dapat berjalan lancer.
3.2 Saran
o Sebaiknya digunakan komponen-komponen yang berkualitas baik agar KJA dapat bertahan
lebih lama.
o Sebaiknya dalam pemilihan lokasi tempat pembangunan KJA diperhatikan aspek teknis dan
aspek tata ruang suatu lokasi agar usaha pembesaran ikan di KJA dapat berjalan lancer.
DAFTAR PUSTAKA
Setelah survey dari berbagai lokasi perairan di Indonesia. Saya menemukan beberapa produk
KJA modern yang ramah lingkungan. Ada supplier yang dari medan dan dari Surabaya, tapi
untuk membeli produk KJA modern, kita harus berhati-hati karena KJA modern ini adalah
investasi yang lebih mahal daripada KJA tradisional. Jadi jangan salah pilih! Saya juga sempat
bertemu dengan pak William dari Pt Batam Usaha Marikultur yang sempat meluangkan
waktunya untuk berbincang tentang produk KJA Eter mereka di lokasi Balai Budidaya Laut
Batam. Berikut ini kesimpulan saya,
Keunggulan Keramba Jaring Apung ETER (PT. BUM)
1. Satu-satunya yang BANKABLE (Diakui oleh Bank Indonesia bisa dijadikan sebagai Asset)
2. Satu-satunya yang HACCP preferred (ini diperlukan jika
3. Didukung oleh 25 tahun pengalaman pabrik
4. Telah Teruji & Terbukti selama 9 Tahun (Bahkan model suda sampai tipe E)
5. 10 Tahun Produk Warranty yang diberikan ke pembeli KJA tersebut
6. Masa pemakaian bisa diatas 15 tahun
7. Memiliki banyak rongga udara sehingga sirkulasi udara lebih baik, supaya ikan hidup sehat
8. Warna hitam yang tidak pudar
9. Terbuat dari High Density Polyethylene (HDPE) PURE VIRGIN! bukan bahan daur ulang
10. Daya Apung yang sangat tinggi dibandingkan dengan produk lain
11. Desain yang memudahkan nelayan pada saat panen ikan
Kelemahan Keramba Jaring Apung dari perusahaan perusahaan lain (yang saya pernah lihat)
1. Belum BANKABLE (belum diakui Bank Indonesia sebagai Asset)
2. Pabrik baru dan pengalaman yang masih meragukan
3. Belum Teruji & Belum Terbukti di perairan indonesia
4. Produk Waranty yang tidak jelas, karena dari segi look and feel barang tidak sebagus ETER
5. Masa pemakaian apakah bisa diatas 10 tahun?
6. Celah udara yang kecil membuat sirkulasi udara rendah sehingga ikan mati atau membuat
perkembanganbiakan ikan lebih lama
7. Warna warni lebih cepat pudar, sehingga dalam beberapa tahun fisik kelihatan jelek
8. Terbuat dari komposisi bahan-bahan apa saja? (Sangat penting karena komposisi yang tidak
bagus akan membuat ketahanan lebih rendah dan jangka waktu pemakaian lebih pendek)
9. Daya Apung tidak sebagus KJA Eter yang saya pernah coba
10. Desain yang cukup menyulitkan nelayan pada saat panen ikan
Jadi jangan salah pilih! Saya lihat memang Pt. Batam Usaha Marikultur ini yang sudah menjadi
Market leader di Indonesia dan karena telah banyak tempat yang memakai produknya mereka
dari segi pemerintahan sampai swasta. Harga dibanding KJA tradional memang lebih mahal tapi
dari masa pemakaian saja jauh menguntungan dan tidak perlu ada pergantian keramba setiap 3
tahun dan pembetulan-pembetulan kja yang menghambat waktu panen.