Laporan Struktur An Hewan Punten
Laporan Struktur An Hewan Punten
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana tingkah laku ikan yang sedang memijah?
2. Bagaimana ikan jantan dan ikan betina yang matang gonad?
3. Bagaimana cara sripping ikan?
4. Bagaimana cara melakukan fertilisasi buatan?
5. Bagaimana melakukan rekayasa reproduksi dengan membuat
ginogenesis pada ikan?
6. Bagaimana melakukan rekayasa reproduksi dengan menggunakan
ikan triploid?
7. Bagaimana melakukan rekayasa reproduksi dengan menggunakan
ikan tetraploid?
C. TUJUAN
1. Untuk mengamati tingkah laku ikan yang sedang memijah.
2. Untuk mengamati ikan jantan dan ikan betina yang matang gonad.
3. Untuk mengamati cara stripping ikan.
4. Untuk melakukan fertilisasi buatan.
5. Untuk melakukan rekayasa reproduksi dengan membuat
ginogenesis pada ikan.
6. Untuk melakukan rekayasa reproduksi dengan membuat ikan
triploid.
7. Untuk melakukan rekayasa reproduksi dengan membuat ikan
tetraploid.
BAB II
DASAR TEORI
A. JENIS PERCOBAAN
Percobaan ini merupakan
C. LANGKAH KERJA
Gynogenesis meiosis
1. Memasukkan pasangan induk ikan mas jantan dan betina matang
gonad kedalam kolam pemijahan dengan perbandingan jantan dan
betina 3:1.
2. Merangsang pemijahan (induced spawning) dengan cara
menebarkan telur ayam pada kolam pemijahan. Ikan mas akan
melakukan pemijahan secara alami yang biasanya berlangsung
pada malam hari(tengah malam) dengan selang waktu 11-18 jam
setelah dipasangkan.
3. Setelah nampak tanda-tanda ikan memijah, ditandai dengan
timbulnya busa-busa putih pada air kolam, ikan bergerak aktif
saling berkejar-kejaran dan diperairan tercium bau amis.
4. Menangkap induk ikan jantan dan betina yang sedang memijah.
5. Menstripping indik betina untuk mengeluarkan sel telur.
6. Menampung telur hasil stripping kedalam mangkok plastik.
7. Mengambil telur 200 butir dan menaruhnya pada mangkok plastik.
8. Mengambil sperma dari induk ikan mas jantan dengan cara
distripping, kemudian disedot dengan menggunakan spuit tanpa
jarum sebanyak 1 cc, kemudian memasukkannya pada gelas ukur.
9. Mengencerkan sperma dengan menambahkan 9 cc NaCl fisiologis
0,9% kedalam gelas ukur yang berisi 1 cc sperma, kemudian mulut
tabung reaksi ditutup dengan jempol tangan dan dibolak-balik
hingga tercampur rata.
10. Mengambil 2 cc sperma yang sudah diencerkan, kemudian
meletakkannya di gelas arloji yang ada dalam kotak UV.
11. Meradiasi sperma selama 9 menit kemudian mencampur sperma
yang telah diradiasi dengan sel telur yang sudah disiapkan dalam
mangkok plastik, kemudian mengadukknya pelan-pelan dengan
bulu ayam kurang lebih 0,5 menit.
12. Menetesi telur yang sudah tercampur denga sperma yang telah
diirradiasi dengan larutan penyubur (lactate Ringer’s) kurang lebih
3 tetes, mengaduk pelan-pelan dengan bulu ayam kurang lebih 0,5
menit( waktunya dihitung dianggap jam ke-0).
13. Menebarkan secara merata sel telur yang sudah terbuahi ke dalam
saringan penetasan dengan bulu ayam.
14. Setelah 3 menit dari pemeberian larutan penyubur, meletakkan
saringan penetasan yang berisi sel telur terfertilisasi kedalam air
yang bersuhu 400 C (kejutan suhu panas) selama 1,5 menit.
15. Setelah itu mengangkat saringan penetasan tersebut dan
meletakkannya pada bak penetasan yang sudah diberi aerator.
Gynogenesis meiosis
1. Memasukkan pasangan induk ikan mas jantan dan betina matang
gonad kedalam kolam pemijahan dengan perbandingan jantan dan
betina 3:1.
2. Merangsang pemijahan (induced spawning) dengan cara
menebarkan telur ayam pada kolam pemijahan. Ikan mas akan
melakukan pemijahan secara alami yang biasanya berlangsung
pada malam hari(tengah malam) dengan selang waktu 11-18 jam
setelah dipasangkan.
3. Setelah nampak tanda-tanda ikan memijah, ditandai dengan
timbulnya busa-busa putih pada air kolam, ikan bergerak aktif
saling berkejar-kejaran dan diperairan tercium bau amis.
4. Menangkap induk ikan jantan dan betina yang sedang memijah.
5. Menstripping indik betina untuk mengeluarkan sel telur.
6. Menampung telur hasil stripping kedalam mangkok plastik.
7. Mengambil telur 200 butir dan menaruhnya pada mangkok plastik.
8. Mengambil sperma dari induk ikan mas jantan dengan cara
distripping, kemudian disedot dengan menggunakan spuit tanpa
jarum sebanyak 1 cc, kemudian memasukkannya pada gelas ukur.
9. Mengencerkan sperma dengan menambahkan 9 cc NaCl fisiologis
0,9% kedalam gelas ukur yang berisi 1 cc sperma, kemudian mulut
tabung reaksi ditutup dengan jempol tangan dan dibolak-balik
hingga tercampur rata.
10. Mengambil 2 cc sperma yang sudah diencerkan, kemudian
meletakkannya di gelas arloji yang ada dalam kotak UV.
11. Meradiasi sperma selama 9 menit kemudian mencampur sperma
yang telah diradiasi dengan sel telur yang sudah disiapkan dalam
mangkok plastik, kemudian mengadukknya pelan-pelan dengan
bulu ayam kurang lebih 0,5 menit.
12. Menetesi telur yang sudah tercampur denga sperma yang telah
diirradiasi dengan larutan penyubur (lactate Ringer’s) kurang lebih
3 tetes, mengaduk pelan-pelan dengan bulu ayam kurang lebih 0,5
menit( waktunya dihitung dianggap jam ke-0).
13. Menebarkan secara merata sel telur yang sudah terbuahi ke dalam
saringan penetasan dengan bulu ayam.
14. Setelah 29 menit dari pemberian larutan penyubur, meletakkan
saringan penetasan yang berisi sel telur terfertilisasi kedalam air
yang bersuhu 400 C (kejutan suhu panas) selama 1,5 menit.
15. Setelah itu mengangkat saringan penetasan tersebut dan
meletakkannya ke dalam bak penetasan yang sudah diberi aerator.
Triploidisasi
1. Memasukkan pasangan induk ikan mas jantan dan betina matang
gonad kedalam kolam pemijahan dengan perbandingan jantan dan
betina 3:1.
2. Merangsang pemijahan (induced spawning) dengan cara
menebarkan telur ayam pada kolam pemijahan. Ikan mas akan
melakukan pemijahan secara alami yang biasanya berlangsung
pada malam hari(tengah malam) dengan selang waktu 11-18 jam
setelah dipasangkan.
3. Setelah nampak tanda-tanda ikan memijah, ditandai dengan
timbulnya busa-busa putih pada air kolam, ikan bergerak aktif
saling berkejar-kejaran dan diperairan tercium bau amis.
4. Menangkap induk ikan jantan dan betina yang sedang memijah.
5. Menstripping indik betina untuk mengeluarkan sel telur.
6. Menampung telur hasil stripping kedalam mangkok plastik.
7. Mengambil telur 200 butir dan menaruhnya pada mangkok plastik.
8. Mengambil sperma dari induk ikan mas jantan dengan cara
distripping, kemudian disedot dengan menggunakan spuit tanpa
jarum sebanyak 1 cc, kemudian memasukkannya pada gelas ukur.
9. Mengencerkan sperma dengan menambahkan 9 cc NaCl fisiologis
0,9% kedalam gelas ukur yang berisi 1 cc sperma, kemudian mulut
tabung reaksi ditutup dengan jempol tangan dan dibolak-balik
hingga tercampur rata.
10. Mengambil 2 cc sperma yang sudah diencerkan, kemudian
meletakkannya di gelas arloji yang ada dalam kotak UV.
11. Menetesi telur yang sudah tercampur denga sperma yang telah
diirradiasi dengan larutan penyubur (lactate Ringer’s) kurang lebih
3 tetes, mengaduk pelan-pelan dengan bulu ayam kurang lebih 0,5
menit( waktunya dihitung dianggap jam ke-0).
12. Menebarkan secara merata sel telur yang sudah terbuahi ke dalam
saringan penetasan dengan bulu ayam.
13. Setelah 3 menit dari pemberian larutan penyubur, meletakkan
saringan penetasan yang berisi sel telur terfertilisasi kedalam air
yang bersuhu 400 C (kejutan suhu panas) selama 1,5 menit.
14. Setelah itu mengangkat saringan penetasan tersebut dan
meletakkannya ke dalam bak penetasan yang sudah diberi aerator.
Tetraploidisasi
1. Memasukkan pasangan induk ikan mas jantan dan betina matang
gonad kedalam kolam pemijahan dengan perbandingan jantan dan
betina 3:1.
2. Merangsang pemijahan (induced spawning) dengan cara
menebarkan telur ayam pada kolam pemijahan. Ikan mas akan
melakukan pemijahan secara alami yang biasanya berlangsung
pada malam hari(tengah malam) dengan selang waktu 11-18 jam
setelah dipasangkan.
3. Setelah nampak tanda-tanda ikan memijah, ditandai dengan
timbulnya busa-busa putih pada air kolam, ikan bergerak aktif
saling berkejar-kejaran dan diperairan tercium bau amis.
4. Menangkap induk ikan jantan dan betina yang sedang memijah.
5. Menstripping indik betina untuk mengeluarkan sel telur.
6. Menampung telur hasil stripping kedalam mangkok plastik.
7. Mengambil telur 200 butir dan menaruhnya pada mangkok plastik.
8. Mengambil sperma dari induk ikan mas jantan dengan cara
distripping, kemudian disedot dengan menggunakan spuit tanpa
jarum sebanyak 1 cc, kemudian memasukkannya pada gelas ukur.
9. Mengencerkan sperma dengan menambahkan 9 cc NaCl fisiologis
0,9% kedalam gelas ukur yang berisi 1 cc sperma, kemudian mulut
tabung reaksi ditutup dengan jempol tangan dan dibolak-balik
hingga tercampur rata.
10. Mengambil 2 cc sperma yang sudah diencerkan, kemudian
meletakkannya di gelas arloji yang ada dalam kotak UV.
11. Menetesi telur yang sudah tercampur denga sperma yang telah
diirradiasi dengan larutan penyubur (lactate Ringer’s) kurang lebih
3 tetes, mengaduk pelan-pelan dengan bulu ayam kurang lebih 0,5
menit( waktunya dihitung dianggap jam ke-0).
12. Menebarkan secara merata sel telur yang sudah terbuahi ke dalam
saringan penetasan dengan bulu ayam.
13. Setelah 29 menit dari pemberian larutan penyubur, meletakkan
saringan penetasan yang berisi sel telur terfertilisasi kedalam air
yang bersuhu 400 C (kejutan suhu panas) selama 1,5 menit.
14. Setelah itu mengangkat saringan penetasan tersebut dan
meletakkannya ke dalam bak penetasan yang sudah diberi aerator.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
B. Stripping
C. Fertilisasi buatan
D. Rekayasa reproduksi ginogenesis pada ikan mas
E. Rekayasa reproduksi ikan triploid