Anda di halaman 1dari 22

ORDO RODENTIA

Karakter Pembeda Ordo Rodentia dengan Ordo Mamalia Lainnya

• Gigi seri pada rahang atas sepasang seperti pahat

• Memiliki duri di permukaan tubuh posterior

Ciri-ciri Ordo Rodentia

• Tubuh kecil

• Tungkai berjari lima

• Bercakar

Ordo Famili Spesies

Rodentia Hystricidae Hystrix javanica

Keanekaragaman Mamalia di Kebun Binatang Surabaya 65


Landak (Hystrix javanica)

Klasifikasi Deskripsi
Kingdom : Animalia Memiliki panjang tubuh 60 cm,badan dan ekor
Filum : Chordata tertutupi rambut yang termodifikasi seperti duri tajam
Kelas : Mammalia berfungsi sebagai senjata, pada bagian ventral duri
Ordo : Rodentia sangat halus. Karakter pembeda ordo : gigi seri pada
Famili : Hystricidae rahang atas sepasang seperti pahat. Perilaku : apabila
Genus : Hystrix landak diserang akan mempertahankan diri dengan
Spesies : Hystrix javanica mengangkat durinya, aktif pada malam hari (nocturnal)
dan siang hari tidur di lubang-lubang. Pakan : daun,
(Alamendah, 2009) buah, akar. Habitat : hidup di daerah berbatu dan
sering datang di daerah pertanian. Siklus hidup :
beranak 2-3 ekor dengan masa kandung 2-3 bulan.
Anak lahir dengan duri lunak dan kemudian mengeras
pada sepuluh hari. Hidup mencapai umur 20 tahun.
Daerah penyebaran : Jawa.

ORDO DIPRODOTONDIA

Karakter pembeda Ordo Diprodotondia dengan Ordo Mamalia Lainnya

• Hewan betina memiliki marsupilum

• Glandulla mammae dalam kantung

Keanekaragaman Mamalia di Kebun Binatang Surabaya 66


• Embrio tanpa placenta

Ciri Ordo Diprodotondia:

• Termasuk mamalia berkantung.

• Tingginya dapat mencapai lebih dari 2 meter.

• Ekornya lebih pendek daripada tubuhnya.

• Bergerak melompat dengan tungkai belakangnya.

• Tungkai depan berfungsi untuk memegang makanan.

• Perkembangan embrionik diselesaikan dalam kantung marsupial.

Ordo Famili Spesies

Diprodotondia Macropodidae Macropus agilis


( Walabi Tangkas)

Dendrolagus ursinus

(Tree kangaroo)

Walabi Tangkas
Macropus agilis

Keanekaragaman Mamalia di Kebun Binatang Surabaya 67


Massa : ±16 kg (35,2 lbs)

Klasifikasi : Deskripsi :
Kingdom : Animalia Kepala kanguru menyerupai tikus/kelinci. Monyong yang
Phylum : Chordata terdapat di bagian hidung lebih besar dan tak berbulu. Daun
Subphylum : Vertebrata telinga menyerupai telinga kelinci. Mempunyai 2 pasang alat
Class : Mamalia gerak yaitu kakii depan dan kaki belakang. Kaki depan berfungsi
Ordo : Diprodotondia sebagai tangan untuk memegang makanan. Sedangkan kaki
Subordo : Macropodiformes belakang berfungsi untuk meloncat, jalan, jongkok, dan duduk.
Family : Macropodidae Ukuran tubuh kanguru betina lebih besar daripada kenguru
Subfamily :Macropodinae jantan. Pada kanguru betina terdapat kantong yang berfungsi
Genus : Macropus untuk melindungi anaknya, bentuk perutnya lebih besar daripada
Spesies : Macropus agilis kanguru jantan. Glandula mammae terdapat di dalam kantong.
Bentuk ekor tebal bulat lancip memanjang, terdapat rambut-
rambut yang berfungsi sebagai alat keseimbangan pada waktu
lari.
Sumber :
animaldiversity.ummz.umich.edu/si Karakter pembeda spesies:
te/accounts/information/Macropus_ Dibandingkan dengan Dendrolagu ursinus, kaki depan lebih
agilis.html pendek daripada kaki belakang. Pada jari kaki belakang tidak
dilengkapi dengan cakar tetapi jarinya melebar karena sebagai
bentuk adaptasi untuk tumpuan pada saat meloncat. Warna bola
mata hitam. ukuran telinga lebih pendek. Ukuran moncong lebih
tumpul. dan ukuran cakar kaki depan lebih kecil.

Perilaku :
Pada waktu makan bergerombol, tubuhnya jongkok dan kadang
duduk. Mereka tidur di kala siang yang hawanya panas. Setelah
melahirkan, anaknya berada di dalam kantung induknya. Pada
waktu duduk, kaki belakang ditekuk membentuk telapak kaki
yang panjang dan ekornya menyangga tubuhnya. Mereka hidup
dalam kelompok besar dipimpin oleh betina yang paling tua.
Peran pemimpin adalah memberi aba-aba disaat ada bahaya yang
mengancam kelompok mereka.

Distribusi :
Kanguru hidup di daerah terbuka, dekat dengan aliran sungai
dan padang rumput. Daerah penyebarannya Australia dan
Indonesia (Papua nugini).

Keanekaragaman Mamalia di Kebun Binatang Surabaya 68


Reproduksi
sumber :
http://www.iucnredlist.org/apps/red Kelahiran dapat terjadi setiap saat sepanjang tahun, tetapi
list/images/range/maps/40560.png biasanya puncaknya antara bulan Mei dan Agustus. (ThinkQuest
Library, 2001) Musim kawin satwa ini diramaikan dengan
perkelahian pejantan, lama bunting 29 sampai 38 hari, akan
melahirkan anak pada bulan Januari, Pebruari dan Juli. Anak
yang dilahirkan sebesar kelingking jari manusia dan selalu 1 ekor
akan disusui hingga anaknya  tumbuh mandiri. Anaknya
dibesarkan di dalam kantung selama 9 bulan.
Pakan
Di habitat aslinya kanguru mendapatkan pakan pada hari terang
dengan cara merumput, bagian dari tanaman yang dimakan selalu
tunas dan daun. Di Kebun Binatang Surabaya diberi pakan
berupa ketela rambat, sayuran seperti wortel, kangkung dengan
kuantitas kurang lebih 10% dari berat badannya.

Keanekaragaman Mamalia di Kebun Binatang Surabaya 69


ORDO ARTIODACTYLA

Karakter Pembeda Ordo Artiodactyla dengan Ordo Mamalia Lainnya

• Kaki berteracak genap.

Ciri Ordo Artiodactyla :

• Terestrial – semi akuatik.

• Tungkai berjari sedikitnya sepasang, umumnya dua pasang.

• Tipe kaki paraxonik, dengan jari pertama tereduksi, jari kedua dan kelima
mengecil, dan jari ketiga dan keempat membesar, sehingga terlihat memiliki 2
pasang jari.

• Masing-masing jari berteracak.

• Gigi serenodont atau bunodont.

• Memiliki diastema yang memisahkan gigi anterior dan posterior, terutama di


rahang bawah.

• Mamae inguinal atau abdominal, dengan nipple palsu dan saluran tersebut
membuka pada pangkal saluran susu.

• Tulang astragalus menjadi tulang utama yang menahan beban tubuh.

• Semua artiodactyls memiliki tulang postorbital.

Ordo Family Spesies

Artiodactyla Suidae Sus verrosus (celeng goteng)

Babyrousa babyrussa (babi rusa)

Cervidae Axis kuhlii (rusa bawean)

Axis axis (rusa totol)

Cerfus unicalor (rusa sambar)

Muntiakus muntjak (kijang)

Giraffidalis Giraffa camelopardis (jerapah)

Bovidae Bison bison (bison)

Tragelapus spekeii (sitatungga)

Babulus depressicornis (anoa)

Bos javanicus (banteng)

Keanekaragaman Mamalia di Kebun Binatang Surabaya 70


Boselaphus tragocamelus (nilgai)

Camelidae Camelus dromedarius (unta punuk satu)

Keanekaragaman Mamalia di Kebun Binatang Surabaya 71


CELENG GOTENG

(Sus verrucosus )

Klasifikasi Deskripsi :

Kingdom : Animalia Sepintas bentuknya mirip dengan babi hutan biasa,


berbulu panjang dan kasar,moncongnya panjang, 2
Phylum : Chordata pasang taringnya tumbuh ke atas, ke samping, pada
moncongnya tumbuh bintil-bintil, beranak sampai 5
Sub Phylum : Vertebrata ekor dengan masa bunting 120 hari, hidup di daerah
Class : Mamalia hutan dan ditepi hutan dekat dengan perkebunan
dan ladang makanan meliputi daun, buah, akar,
Ordo : Artiodactyla serangga dan binatang kecil. Mencapai umur 25
tahun. Daerah penyebaran Jawa dan Madura.
Family : Suidae Kebiasan dari celeng goteng ini adalah berkubang,
seperti berkubang di dalam lumpur.
Subfamili : Suinae

Genus : Sus

Spesies : Sus Verrucosus

Keanekaragaman Mamalia di Kebun Binatang Surabaya 72


BABI RUSA
(Babyrousa babyrussa)

Teracak

Kepala dan taring

Klasifikasi Karakter pembeda :


Berbeda dengan spesies ordo yang lain dalam hal warna
Kingdom: Animalia
kulit abu-abu kusam.
Filum : Chordata
Perilaku :
Kelas : Mammalia
Pada pagi hari, Babi biasanya belum beraktivitas, dia
Ordo : Artiodactyla hanya tidur, hingga menjelang siang dia mulai melakukan
aktivitas makan. Biasanya makanan yang dikonsumsi
Famili : Suidae
seekor babi berupa ketela pohon 3 kg dan 1 kg kankung
Genus : Babyrousa dalam sehari. Jika berebut makanan antara babi yang satu
dengan babi yang lain maka mereka akan mengeluarkan
Spesies : Babyrousa babyrussa
suara-suara dengan saling bersahut-sahutan dan dengan
saling mengejar. Ketika akan kawin, babi rusa betina akan
bersuara keras dan babi rusa jantan mengendus-endus
(Linnaeus, 1758)
vulva babi rusa betina yang membengkak, berwarna
Sumber : kemerahan serta licin oleh cairan yang menyelimuti
vulvanya (terjadi ketika babi rusa betina birahi).
Alamendah. 2010.
http://alamendah.wordpress.com/2010/05/13 Distribusi :
Merupakan hewan endemik Indonesia yang berasal dari
/babirusa-hewan-endemik-sulawesi-
Sulawesi. Tersebar luas di sekitar Sulawesi bagian utara,
indonesia. Diakses tanggal 3 Desember 2010 tengah dan tenggara beserta pulau-pulau yang ada
disekitarnya.
pukul 13.10

Keanekaragaman Mamalia di Kebun Binatang Surabaya 73


RUSA BAWEAN

(Axis kuhlii)

Klasifikasi Deskripsi:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata Panjang ekor berkisar 20 cm berwarna coklat dan
Kelas : Mammalia keputihan dilipatan bagian dalamnya. Rambutnya
Ordo : Artiodactyla berwarna coklat pendek, kecuali pada bagian leher.
Sub ordo : Ruminantia Sekitar mata berwarna putih terang . Di sekitar
Infra ordo : Pecora mulut berwarna sedikit terang dibanding muka.
Famili : Cervidae Rambut yang tumbuh di telinga berwarna putih.
Sub family : Cervinae Memiliki ranggah yang bercabang pada rusa jantan,
Genus : Axis sedangkan pada betina tidak memiliki ranggah.
Spesies : Axis kuhlii Moncong berwarna hitam . Perilaku: ranggahnya
digosok-gosokkan di tanah atau kandang
(Bemmel, 1949) merupakan petunjuk bagi rusa betina akan adanya
sang jantan.Makanannya berupa umbi-umbian.
Berjalan menggunakan tumpuan kuku. Habitat asli
tersebar di Pulau Bawean.

Keanekaragaman Mamalia di Kebun Binatang Surabaya 74


Rusa Tutul

(Axis axis)

Klasifikasi Deskripsi

Kingdom : Animalia Morfologi : Rusa jantan mempunyai ranggah


bercabang. Tubuhnya tertutup oleh bulu yang
Filum : Chordata berwarna coklat kemerahan dengan tutul-tutul
berwarna putih, yang tidak bertotol hanya di bagian
Kelas : Mammalia tertentu seperti di bagian dagu, bagian perut, dan
Ordo : Artiodactyla bagian kaki. Warna tutul-tutul tersusun tidak
tersebar akan tetapi membentuk seperti garis.
Subordo : Ruminantia
Karakter pembeda : moncong berwarna putih abu
Famili : Cervidae kemerahan. Bulu punggung berwarna coklat tua,
dengan tubuhnya ada tutul-tutul putih berbentuk
Subfamili : Cervinae garis. Bagian perut berwarna putih. Ukuran tubuh
lebih besar dari rusa bawean dan lebih kecil dari
Genus : Axis rusa sambar.
Spesies : Axis axis Perilaku : biasanya menggosok-nggosokkan
ranggahnnya ke tanah kemudian kakinya juga ikut
Goldfuss , 1820
menggali tanah tersebut. Satwa ini hidup
berkelompok, di dalam kelompoknya terdapat
beberapa rusa jantan, rusa betina dan anak-anak.

Pakan : Rumput dan daun. Akan tetapi di Kebun


Binatang Surabaya diberi makan ubi jalar.

Habitat : hutan muda, hutan kayu, tepian sungai ; di


wilayah India, Sri Langka, dan Nepal.

Rusa Sambar

Keanekaragaman Mamalia di Kebun Binatang Surabaya 75


(Cervus unicolor)

Klasifikasi Deskripsi

Kingdom : Animalia Morfologi : bertubuh besar dan kuat, dengan warna


bulu kecoklatan, bulu panjang dan kasar, ekornya
Filum : Chordata lebar dan tebal, hidung berwarna gelap, tebal dan
basah.
Kelas : Mammalia
Karakter pembeda : moncong berwarna hitam, dagu
Ordo : Artiodactyla putih. Bulu hitam kecoklatan. Perut berwarna
Subordo : Ruminantia coklat. Ukuran lebih besar dari rusa tutul dan rusa
bawean.
Famili : Cervidae
Perilaku : Satwa ini hidup soliter, kecuali pada
Subfamili : Cervinae musim kawin. Aktif pada malam hari dan
bersembunyi pada siang hari. Perilaku rusa jantan
Genus :Cervus pada saat reproduksi mengikuti betina dari belakang
rusa betina
Spesies : Cervus unicolor
Pakan : Rumput, daun, buah.
( Kerr,1792)
Habitat : Daerah padang alang-alang, dekat air dan
dapat hidup pada ketinggian 600 m dari permukaan
laut.

Daerah penyebaran : Sumatra dan Kalimantan.

Keanekaragaman Mamalia di Kebun Binatang Surabaya 76


Kijang
(Muntiacus muntjak)

Teracak Ranggah

KLASIFIKASI : Deskripsi:
Kingdom :Animalia Kijang bertubuh kecil, kijang jantan
Phylum :Chordata mempunyai ranggah, sedangkan betina tidak
Class :Mammalia mempunyai ranggah. Rambut pada tubuh
Ordo :Artiodactyla pendek, licin dan mengkilat. Warna tubuh
Subordo :Ruminantia coklat mengkilat. Telinga bagian dalam
Family :Cervidae berwarna putih kemerahan. Alis berwarna
Subfamily :Muntiacinae
hitam. Mata bulat hitam dengan kelopak mata
Genus : Muntiacus
Species : M. muntjak
yang khas. Hidung selalu basah dan bergerak-
gerak. Lubang hidung besar. Ekor kijang
tampak menarik dalam dua warna coklat dan
Adria Jackson, diakses pada
putih . Tipe kaki kijang teracak.
http://animaldiversity.ummz.umich.edu/site/search? Perilaku :
SearchableText=muntiacus Kijang mengeluarkan suara yang berderak-
%20muntjak&category=Classification derak, saat gelisah atau memanggil kijang
lainnya. Kijang jantan mengendus-endus bagian
caudal betina.
Habitat :
Di Indonesia, kijang dapat ditemukan di
Sumatera, Bangka, Belitung, Kepulauan Riau,
Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Kalimantan

Keanekaragaman Mamalia di Kebun Binatang Surabaya 77


JERAPAH

(Giraffa camelopardis)

KLASIFIKASI : Deskripsi:

Jerapah mempunyai Ttngggi badan mencapai 6


Kingdom : Animalia
meter. Kaki dan lehernya panjang. Kaki memiliki
Phylum : Chordata kuku yang kuat yang berfungsi sebagai senjata,
sedangkan panjang leher bisa mencapai 1,5 meter
Class : Mammalia
dan hanya terdiri dari tujuh ruas tulang belakang
Ordo : Artiodactyla yang terpisah. Jerapah memiliki tanduk di atas
kepalanya. Jerapah terutama memakan daun-daun
Famili : Giraffidae
akasia dan dengan leher panjangnya mereka mampu
Genus : Giraffa meraih daun-daun muda yang segar di puncak
pohon yang tinggi. Periode kehamilan seeokor
Spesies : Giraffa camelopardis
jerapah adalah selama 15 bulan dan hanya bisa
melahirkan satu anak. Kulit jerapah memiliki pola
seperti tambalan berwarna cokelat.
Perilaku:
Berkelompok dengan populasinya.
Habitat:
Jerapah tinggal di padang rumput yang luas dan
hutan terbuka, di mana persediaan makanan selalu
ada setiap tahun. Sebagian besar jerapah tinggal di
Afrika Timur atau di Angola dan Zambia di Afrika
Barat Daya.

Keanekaragaman Mamalia di Kebun Binatang Surabaya 78


Bison bison

(Bison Amerika)

KLASIFIKASI :
DESKRIPSI
Kingdom : Animalia Karakteristik : Kepala sangat besar dengan
Filum : Chordata rambut yang lebat, Punuk besar, pinggul kecil dan
Kelas : Mamalia tidak berambut, tanduk pendek berwarna hitam,
Ordo : Artiodactyla terdapat jenggot di bawah dagu, ekor panjang
Famili : Bovidae dengan seberkas rambut di akhir
Genus : Bison
Spesies : Bison bison Perilaku : Diam dan tidak banyak bergerak

(http:www.nhptv.org/natureworks/americanbison) Distribusi : Bukan merupakan fauna asli Indonesia,


daerah penyebarannya di Amerika, khususnya
Amerika utara.

Keanekaragaman Mamalia di Kebun Binatang Surabaya 79


Sitatunga

(Tragelaphus spekii)

Klasifikasi Deskripsi :
Habitat berada di rawa papyrus dan tepian
Kingdom : Animalia sungai. Pakannya rumput, daun, ranting
dan tumbuhan air. Perkembangbiakan: lama
Phylum : Chordata kebuntingan sekitar 245-258 hari, biasanya
1 ekor anak. Masa hidup: 20 tahum.
Class : Mamalia
Struktur tubuh (morfologi):
Ordo : Artiodactyla  Kaki : mempunyai kaki 4 buah yang
mirip kaki kuda. Kaki semakin mengecil
Familia : Bovidae ke arah bawah.
 Bulu : mempunyai bulu warna coklat
Genus : Tragelaphus diseluruh tubuh dengan garis-garis
belang putih pada bagian punggung
hingga pantat, disekitar pangkal paha
Species : Tragelaphus spekii
atas terdapat berkas totol-totol putih tak
beraturan.
 Telinga : mempunyai telinga yang agak
panjang dengan daun telinga yang
mengarah ke atas.

Kebiasaan:
 Cara makan :
menggunakan mulutnya dengan cara
menurunkan lehernya di dekatkan pada
makanan.
 Cara berjalan :
menggunakan keempat kakinya,
berseling, kaki kanan depan dan
belakang maju kemudian kaki kiri depan
belakang maju.
 Jenis Kaki: Unguligrad

Keanekaragaman Mamalia di Kebun Binatang Surabaya 80


ANOA DATARAN RENDAH

( Bubalus depressicornis )

Klasifikasi : Deskripsi :

Kerajaan : Animalia Secara umum, anoa mempunyai warna kulit mirip


kerbau,tetapi lebih pendek dan lebih kecil
Filum : Chordata ukurannya. Anoa dataran rendah mempunyai tanduk
yang lurus ke belakang serta meruncing dan agak
Kelas : Mamalia memipih. Tanduknya berjumlah 2 buah. Tubunya
ditutupi oleh rambut-rambut halus berwarna hitam
Ordo : Artiodactyla
Karakter pembeda : Tanduk berukuran kecil,
Famili : Bovidae lurus dengan bagian ujung
meruncing.
Genus : Bubalus
Perilaku : Berpindah-pindah dengan
Spesies : Bubalus depressicornis tenang dan lambat.

(H. Smith, 1827) Distribusi : Anoa dataran rendah ialah


satwa endemik Sulawesi.

Keanekaragaman Mamalia di Kebun Binatang Surabaya 81


Banteng
( Bos javanicus)

Klasifikasi Deskripsi :
Banteng Bos javanicus adalah hewan yang
Kerajaan : Animalia sekerabat dengan sapi. Banteng bertubuh besar dan
kuat. Tubuh banteng jantan lebih besar daripada
Filum : Chordata banteng betina. Banteng jantan memiliki warna
kulit coklat gelap sedangkan betina memiliki kulit
Kelas : Mammalia berwarna coklat kemerahan. Banteng memiliki
bagian putih pada kaki bagian bawah, pantat
Ordo : Artiodactyla berwarna putih, serta warna putih disekitar mata
dan moncongnya. telinga lebar. Mata hitam. Pada
Famili : Bovidae kepala terdapat tanduk. tanduk pada jantan panjang
melengkung ke atas sedangkan tanduk pada betina
Upafamili : Bovinae pendek yang mengarah ke dalam. Kepala banteng
besar dan lonjong. Termasuk hewan herbivora.
Genus : Bos Memiliki ekor yang panjang dan terdapat rambut
Banteng hidup dengan memakan rumput,
Spesies : B. javanicus bambu, buah-buahan, dedaunan, dan ranting muda.
Banteng umumnya aktif baik malam maupun siang
Alton, 1823 hari, tapi pada daerah pemukiman manusia, mereka
beradaptasi sebagai hewan nokturnal. Banteng
memiliki kecenderungan untuk berkelompok pada
kawanan berjumlah dua sampai tiga puluh ekor.
Banteng (Bos javanicus) adalah hewan yang
sekerabat dengan sapi dan ditemukan di Myanmar,
Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, Kalimantan,
Jawa, and Bali.
Karakter pembeda ordo : bertanduk

Nilgai

Boselaphus tragocameus Nilgai Jantan Nilgai Betina

Keanekaragaman Mamalia di Kebun Binatang Surabaya 82

Teracak tipe unguligrade


Klasifikasi Deskripsi :

Ciri yang membedakan nilgai dengan ordo yang


Kingdom : Animalia
lainnya adalah ukuran kepala yang lebih kecil
daripada ukuran tubuhnya, terdapat rambut panjang
Phylum : Chordata dibagian leher atas sampai punuk dan di bagian
janggut.
Kelas : Mamalia
Tubuh tertutupi oleh mantel rambut berwarna
Ordo : Artiodactyla coklat, terdapat rambut panjang dibagian leher atas
sampai punuk, janggut bawah dan ujung ekor
Famili : Bovidae berwarna hitam, terdapat bercak putih  dibawah
mata, ekor dalam sampai daerah pinggul, kaki
dalam dan pergelangan kaki, di daerah telinga
Genus : Boselaphus terdapat rambut berwarna putih. Ciri yang
membedakan antara nilgai jantan dan betina ialah
Spesies : Boselaphus tragocamelus tanduknya, pada nilgai jantan memiliki tanduk
sedangkan nilgai betina tidak memiliki tanduk.
( Pallas, 1766)
Nilgai di KBS hanya terdapat 12 ekor, 9 jantan, dan
3 betina. Habitat asli di hutan, tetapi di KBS
habitatnya di kandang terbuka dan berlumpur.

Prilaku nilgai di KBS tenang cenderung diam dan


tidak beraktivitas, pada siang hari sekitar Nilgai
tersebut makan, kemudian berlari-lari sekitar
kandang.

(Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Nilgai)

UNTA

(Camelus dromedarius)

Keanekaragaman Mamalia di Kebun Binatang Surabaya 83

Foto unta di Kebun Binatang Surabaya Foto kaki unta


Foto kepala unta

Klasifikasi unta : Deskripsi :


Kepala bulat dengan moncong kerucut. Mata sedang atau
Kingdom : Animalia besar, dengan rambut mata yang panjang. Terdapat suatu
lingkaran di sekitar hidung yang tidak berrambut. Lubang
Phylum : Chordata hidung dapat dibuka dan ditutup untuk menghindari
Sub phylum : Vertebrata masuknya debu. Daun telinga kecil dan agak panjang. Bibir
atas unta memiliki rambut dengan suatu lekukan, terbelah
Superclassis : tetrapoda dua dan terdapat alur dari tiap lubang hidung ke lekukan
tersebut. Gigi genap, antara 32-38 buah. Rongga dada dan
Classis : Mammalia leher dapat dipanjangkan. Memiliki satu punuk. Ekor agak
pendek dan nampak sedikit menggembung
Ordo : Artiodactyla
Jari genap, jari ketiga dan keempat disatukan oleh
Familia : Camelidae bantalan daging tebal dan tertutup kuku. Memiliki bantalan
tanduk pada dada dan lutut. Kaki panjang dengan telapak
Genus : Camelus
kaki tebal, lebar dan berselaput. Dibelakang jari ada
Spesies : Camelus dromedarius kampalan kenyal. Rambut agak pendek berwarna coklat,
kecuali rambut didaerah kepala, tenggorokan, pantat dan
ujung ekor. Rambut pada punggung dan punuk gimbal.
Ekor agak pendek dan nampak sedikit menggembung.
Sumber : id.wikipedia.org
1. Perilaku
Unta jantan suka berkelahi selama musim kawin
dan menggigit dengan ganas bila mereka berkelahi. Hidup
berkelompok terdiri dari satu atau dua jantan dan tiga
sampai lima betina. Pada waktu unta telah melahirkan
anaknya begitu lahir dijilati dahulu dengan maksud untuk
membersihkan tubuh anaknya dari kotoran dan mengalirkan
peredaran darah.

Bagi unta jantan, pada waktu masa birahi mulutnya


berbuih, nafsu makannya berkurang, ekor dilekatkan pada
perut sehingga sering kencing, mengalami pembengkakan
pada langit-langit rongga mulut. Pembengkakan ini
menimbulkan rasa sakit sehingga unta jantan meraung-
raung. Masa birahi unta jantan selama 3 bulan. Musim
kawinnya pada musim hujan/musim dingin. Masa
kehamilannya diperpanjang selama 1 tahun yaitu pada
musim hujan berikutnya. Mampu menempuh jarak 80 km
dalam 1 hari dan dalam 5 hari dapat menempuh jarak 400
km dengan kecepatan rata-rata 4 km/jam. Memiliki

Keanekaragaman Mamalia di Kebun Binatang Surabaya 84


lambung penyimpan air sehingga tahan tidak minum dalam
waktu yang cukup lama. Dalam mempertahankan diri unta
menggunakan tendangan dan sepakan atau pukulan dan
gigitan.

2. Pakan
Unta menyukai dari jenis-jenis pakan seperti
rumput-rumputan dan bagian dari tanaman yang masih
muda. Di Kebun Binatang Surabaya diberi pakan berupa
rumput kolonjono, daun kacang, ketela rambat, nasi dan
katul yang ditambah garam. Kuantitas pakan yang diberikan
kira-kira 10% dari berat badannya.

3. Distribusi
Terdapat di daerah gurun gobi (Cina) dan gurun
pasir takla makan (Kaschgaria, Rusia). Unta ini telah
didomistikasi di benua Australia.

CELENG GOTENG

(Sus verrucosus )

Keanekaragaman Mamalia di Kebun Binatang Surabaya 85


Klasifikasi Deskripsi :

Kingdom : Animalia Sepintas bentuknya mirip dengan babi hutan biasa,


berbulu panjang dan kasar,moncongnya panjang, 2
Phylum : Chordata pasang taringnya tumbuh ke atas, ke samping, pada
moncongnya tumbuh bintil-bintil, beranak sampai 5
Sub Phylum : Vertebrata ekor dengan masa bunting 120 hari, hidup di daerah
Class : Mamalia hutan dan ditepi hutan dekat dengan perkebunan
dan ladang makanan meliputi daun, buah, akar,
Ordo : Artiodactyla serangga dan binatang kecil. Mencapai umur 25
tahun. Daerah penyebaran Jawa dan Madura.
Family : Suidae Kebiasan dari celeng goteng ini adalah berkubang,
seperti berkubang di dalam lumpur.
Subfamili : Suinae

Genus : Sus

Spesies : Sus Verrucosus

Keanekaragaman Mamalia di Kebun Binatang Surabaya 86

Anda mungkin juga menyukai