Anda di halaman 1dari 19

DASAR SISTEM

TENAGA LISTRIK
ENERGI LISTRIK
 Energi listrik: fleksibel dan murah untuk
ditransmisikan dari sumber primernya ke
lokasi pengguna bahkan untuk jarak yang
sangat jauh.    
 Banyak sumber energi dikonversi ke dalam
energi listrik sebelum dimanfaatkan oleh
pengguna  sebagai energi sekunder
 Contoh: energi angin, air dan juga surya
kebanyakan dimanfaatkan dengan cara terlebih
dahulu dikonversi ke dalam bentuk listrik. 
TRANSMISI LISTRIK
TRANSMISI LISTRIK
 Mengapa tegangan perlu
dinaikkan/diturunkan saat transmisi
berlangsung?
PEMBANGKITAN LISTRIK ARUS
BOLAK BALIK (AC)
 Listrik DC dan AC
 Listrik DC: dibangkitkan melalui baterai atau generator DC

 Alternator: pembangkit listrik AC


 Faraday dan Henry: induksi elektromagnetik
LISTRIK ARUS BOLAK-BALIK
 Awalnya, tidak ada arus listrik
yang melalui beban saat posisi
kutub magnet pada posisi
vertikal. 
 Ketika posisi magnet diputar
searah jarum jam, maka terjadi
perubahan fluks magnet yang
menyebabkan terjadinya polaritas
(beda potensial) pada koil, yang
akan menyebabkan terjadinya
arus listrik. 
 Beda potensial akan maksimum
pada posisi horizontal dan akan
menurun saat posisi kutub
magnet menjauh dari koil.
LISTRIK ARUS BOLAK-BALIK
 Jika gerakan ini dilanjutkan maka beda potensial akan nol pada
saat posisi kutub magnet vertikal dengan arah kutub yang
berlawanan.  Selanjutnya polaritas akan berubah posisi. 
 Apabila beda potensial tersebut diplot terhadap waktu maka
kurvanya akan berbentuk sinusoidal. 
 Jika antara beda potensial tersebut dihubungkan ke beban maka
akan mengalir arus dengan bentuk kurva yang sama jika diplot
terhadap waktu. 
 Listrik dengan karakteristik demikian disebut sebagai listrik arus
bolak balik (AC: alternating current).  Apabila plot kurva ini
diteruskan maka akan diperoleh bentuk gelombang yang
berulang.  Satu siklus gelombang dinyatakan pada Gambar 2.
SIKLUS
FREKWENSI PADA ARUS
BOLAK-BALIK
 Frekwensi menyatakan jumlah siklus gelombang
dalam setiap detik.  Jika listrik AC memiliki frekwensi
50 Hz maka memiliki arti bahwa dalam setiap detik
beda potensial dari listrik akan berubah sebanyak
50 siklus.  Sehubungan dengan perbedaan beda
potensial dan arus terhadap waktu pada AC maka
keduanya diukur berdasarkan nilai root mean
square (RMS).  Pada arus sinusoidal besarnya RMS
adalah 0.707 dari nilai maksimum.       Hukum-
hukum yang berlaku pada arus DC (hukum Kirchoff,
Ohm) juga berlaku pada arus AC
FASE PADA ARUS AC
 Apabila  gelombang-gelombang
tersebut (baik tegangan, arus
maupun besaran yang lain)
digambar pada grafik yang sama
maka gelombang-gelombang
tersebut dapat berimpit atau tidak
berimpit. 
 Gambar  memperlihatkan adanya
perbedaan antara dua gelombang A
dan B.  Dapat dilihat bahwa
gelombang A dan B tidak berimpit
atau disebut sebagai berbeda fase.
FASE PADA ARUS AC
VEKTOR KOMPLEKS
 Untuk menganalisis lebih lanjut besaran-
besaran pada arus AC tersebut maka
gelombang-gelombang ini dapat dinyatakan
dalam vektor kompleks (fasor).  Dengan
mengubah ke dalam fasor maka operasi
matematis dapat lebih mudah dilakukan.
 Seperti lazimnya sebuah vektor, fasor
memiliki panjang (magnitude) dan arah. 
FASOR
Bilangan
imajiner

5 5
3
2 Bilangan
A B - 30o nyata

5

0o 30o 180 o 360 o
2
Operasi aritmatik pada fasor
 Pada penjumlahan dan pengurangan, lebih
sederhana dalam notasi vektor kompleks
 Pada perkalian dan pembagian lebih
sederhana dalam notasi koordinat polar
Operasi aritmatik pada fasor
Hitunglah operasi aritmetik pada fasor berikut ini

 3j    5  4j 
 5,30    2,60 
o o

 2  3j  1  j 
Sistem satu dan tiga fase
 Sistem daya arus AC
 single phase (satu fase) .  Sistem satu fase umumnya digunakan untuk
kebutuhan daya yang relatif rendah. 
 sistem tiga fase sering digunakan untuk daya tinggi merupakan sistem
polifase lebih sering digunakan sehubungan dengan alasan keamanan dan
kebutuhan konduktor. 
 Sistem satu fase
 satu fase tegangan, sedangkan sistem tiga fase menggunakan tiga fase
tegangan.  Sebagai catatan, beda fase 180o tidak dikategorikan sebagai
beda fase tetapi sebagai satu fase.  Oleh karena itu ada sistem lain yang
disebut sebagai split phase, dimana digunakan dua sumber tegangan akan
tetapi keduanya berada dalam fase yang sama.
 Sistem tiga fase yang digambarkan di atas memiliki beda fase sebesar
120o.  Hal ini berarti masing-masing sumber tegangan memiliki beda
fase yang sama yaitu 120o, walaupun pada satu sumber tegangan
ditulis 240o.
Contoh sistem satu dan tiga
fase

Gambar Sistem AC satu fase

Gambar Sistem AC tiga fase


KONFIGURASI ARUS BOLAK-
BALIK TIGA FASE
 Konfigurasi bintang (Y)  
 Pada konfigurasi Y dapat digunakan kawat netral atau dapat
juga tidak digunakan.  Apabila digunakan maka kawat yang
digunakan sebanyak empat buah dan tipe ini lebih umum
digunakan untuk konfigurasi Y. 
 Pada sistem tiga fase terdapat dua istilah tegangan, yaitu
tegangan line dan tegangan fase.  Tegangan line merupakan
tegangan antara kawat, sedangkan tegangan fase merupakan
tegangan antara masing-masing sumber tegangan.  
 Pada konfigurasi Delta, umumnya tidak menggunakan kawat
netral.  Perhatikan walaupun disusun demikian, jumlah
tegangan pada sirkuit adalah nol, sehingga tidak ada arus
yang bersirkulasi pada sirkuit tersebut. 
KONFIGURASI ARUS BOLAK-
BALIK TIGA FASE

E line

Eline  E fase 3
E line
E fase I line  I fase

Gambar Sistem Tiga Fase Konfigurasi Bintang

Eline  E fase
E line

I line  I fase 3
E line
E fase

Gambar Sistem Tiga Fase Konfigurasi Delta

Anda mungkin juga menyukai