Anda di halaman 1dari 23

GESEKAN (FRICTION)

I Nengah Suastawa, PhD.


DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN,
FATETA, IPB
PENDAHULUAN
Gaya-gaya tangensial yang dihasilkan antara permukaan yang bersinggungan
dinamakan gaya gesekan (friction forces)

Fd = -cv2

Bilamana terjadi kecenderungan adanya


geseran/gerakan antara permukaan yang
bersentuhan, gaya gesekan yang timbul arahnya Ffr = -µkN
selalu berlawanan dengan kecenderungan itu
Fgx = mg sinθ N = mg cosθ

θ
Sebuah mesin atau proses yang gesekannya cukup kecil untuk diabaikan,
dikatakan sempurna (ideal).

Bila gesekan harus diperhitungkan, mesin atau proses dikatakan riil (real)

Gaya gesekan mengakibatkan kehilangan energi dalam bentuk panas.


Keausan adalah juga salah satu akibat dari gesekan.
Jenis Gesekan

•Gesekan Kering (Dry Friction)

•Gesekan Fluida (Fluid Friction)

•Gesekan Dalam (Internal Friction)


Gesekan Kering (Dry Friction)/
Gesekan Coulomb (Coulomb Friction).
Gesekan kering terjadi ketika permukaan dua benda padat yang tidak
terlumasi saling kontak

• Kondisi saling bergeser atau memiliki kecenderungan untuk berseger satu


dengan lainnya.

• Sebuah gaya gesekan yang bersinggungan/berimpit (tangent) dengan


permukaan kontak akan terjadi baik pada interval waktu akan mulai
bergeser maupun pada waktu sedang bergeser.

• Arah gaya gesekan ini selalu berlawanan dengan gerakan atau gerakan
yang akan terjadi.

Coulomb (Tahun 1781) dan Morin (Tahun 1831 – 1834)

Charles Augustin
COULOMB (1736 - 1806)
Gesekan Fluida (Fluid Friction)

• Gesekan fluida terjadi ketika lapisan saling bersebelahan dalam suatu


fluida (cair maupun gas) bergerak dengan kecepatan berbeda.

• Gaya-gaya gesekan ini bergantung pada kecepatan relatif antara lapisan


itu. Ketika tidak ada kecepatan relatif, tidak akan ada gesekan fluida.

• Gesekan fluida tergantung juga pada viskositas fluida, yang merupakan


suatu ukuran ketahanan terhadap aksi geseran antara lapisan fluida.

• Gesekan fluida digunakan dalam mekanika fluida


Gesekan Dalam (Internal Friction)

• Gesekan dalam terjadi di dalam semua bahan padat yang mengalami


pembebanan berulang (ciclical loading).

• Mekanisme gesekan internal dikaitkan dengan kejadian deformasi


geser, yang banyak dibahas pada imu bahan.
Mekanisme Gesekan Kering

Diasumsikan bahwa kondisi


permukaan kontak adalah kasar
Gesekan Statis
Wilayah sampai pada titik geser atau saat
mulainya gerakan, dinamakan area gesekan
statis (static friction), dan dalam batasan ini
nilai gesekan ditentukan dengan persamaan
kesetimbangan.

Fmax = µsN
µs adalah konstanta, yang dinamakan koefisien gesekan statis (coefficient of static
friction).
Persamaan tersebut dipakai hanya pada saat dimana gerakan baru saja akan
dimulai (impending motion), yaitu nilai gaya gesekan adalah maksimum.

Untuk kondisi kesetimbangan statis dimana gerakan belum akan dimulai, gaya
gesekannya adalah:

F < µs N
Gesekan Kinetik

Setelah terjadi gerakan geseran, kondisi


gesekan kinetik (kinetic friction)
menyertai gerakan yang sedang
berlangsung

Fk = µkN

µk adalah koefisien gesekan kinetik, dan µk < µs.

Dalam literatur teknik kita sering menemukan ekspresi untuk


gesekan statik maksimum dan untuk gesekan kinetik ditulis hanya
sebagai: F = µN
Sudut Gesekan (Friction Angles)
Arah resultan R diukur dari arah N, dan tan α = F/N.

Pada saat Fmax sudut α mencapai nilai maksimum φs ,


maka, tan φs.= µs

Ketika geseran sedang terjadi, sudut α memiliki nilai φk ,


maka, tan φk = µk
φs : sudut gesekan statik , φk : sudut gesekan kinetik

Jika gerakan baru akan dimulai, R akan menjadi elemen


dari dari sisi kerucut dengan sudut puncak 2φs

Jika gerakan tidak juga dimulai R berada di dalam


kerucut. Kerucut dengan sudut puncak 2φs dinamakan
kerucut gesekan statik (cone of static friction) dan
merepresentasikan lokasi arah yang mungkin untuk gaya
reaksi R pada gerakan yang baru akan dimulai.

Jika gerakan terjadi, gaya reaksi harus berada pada


permukaan kerucut dengan sudut puncak 2φk. Kerucut
ini dinamakan kerucut gesekan kinetik (Cone of kinetic
friction).
Jenis Masalah Gesekan

Jenis masalah pertama,


Kondisi akan dimulainya gerakan gesekan diketahui akan
terjadi.

Disini, benda yang dalam keadaan setimbang sedang siap-


siap atau dalam ambang untuk bergeser, dan gaya gesekan
sama dengan batas gesekan statis, yaitu: Fmax = µsN.

Persamaan kesetimbangan akan, sudah tentu, harus


dipegang!!!
Jenis masalah kedua,
Kondisi akan mulai bergerak maupun bergerak tidak diketahui.
Untuk menentukan kondisi gesekan aktual, kita pertama-tama
harus mengasumsikan kesetimbangan statik dan menghitung
gaya gesekan F yang diperlukan untuk kesetimbangan.
Ada tiga keluaran yang mungkin diperoleh:
(a) F < (Fmax = µsN): karenanya benda berada pada
kesetimbangan statik sebagaimana diasumsikan.
(b) F = (Fmax = µsN): karenanya gerakan baru akan dimulai,
asumsi kesetimbangan statik berlaku,
(c) F > (Fmax = µsN): Asusmsi kesetimbangan menjadi tidak
berlaku, dan gerakan terjadi. Gaya gesekan F menjadi sama
dengan µkN
Jenis masalah ketiga,
Gerakan relatif diketahui akan terjadi antara permukaan
kontak, kemudian koefisien gesekan kinetik jelas dapat
diaplikasikan.

Untuk masalah seperti ini, Gaya gesekan F menjadi sama


dengan µkN, yaitu gaya gesekan kinetik.
Sample Problem 6/1
Determine the maximum angle θ which the adjustable
incline may have with the horizontal before the block of
mass m begins to slip. The coefficient of static friction
between the block and the inclined surface is µs.

Solution.
The free-body diagram of the block shows its weight W
= mg, the normal force N, and the friction force F
exerted by the incline on the block. The friction force
acts in the direction to oppose the slipping which would
occur if no friction were present.

Equilibrium in the x- and y-directions requires

[ΣFX = 0] mg sin θ - F = 0 F = mg sin θ Helpful Hints


(1) We choose reference axes along and
[ΣFy = 0] -mg cos θ + N = 0 N = mg cos θ normal to the direction of F. to avoid
resolving both F and N into components.
F/N= tan θ
F = Fmax = µs N (2) This problem describes a very simple
µs = tan θmax way to determine a static coefficient of
friction. The maximum value of θ is
known as the angle of repose.
Sample Problem 6/2

Determine the range of values which the mass m0 may have so that
the 100-kg block shown in the figure will neither start moving up
the plane nor slip down the plane. The coefficient of static friction
for the contact surfaces is 0.30

Solution. The maximum value of m0 will be given by the


requirement for motion impending up the plane. The friction force
on the block therefore acts down the plane, as shown in the free-
body diagram of the block for Case I in the figure. With the weight
mg = 100(9.81) = 981 N, the equations of equilibrium give

[ΣFy = 0] N - 981 cos 20° = 0 N = 922 N

[ΣFmax = µsN] Fmax = 0.30(922) = 277 N

Case I:
[ΣFX = 0] m0(9.81) - 277 - 981 sin 20° = 0 m0 = 62.4 kg

Case II
[ΣFX = 0] m0(9.81) + 277 - 981 sin 20° = 0 m0 = 6.01kg

Jadi nilai bila nilai m0 berkisar antara 6.01kg sampai 62.4 kg, maka
balok masih tetap diam.
Contoh Soal

P
H
m
h

Gaya P menggerakkan balok di sepanjang permukaan dengan kecepatan konstan.


Koef. Gesekan kinetik adalah µk . Tentukan :
a) Nilai tertinggi yang mungkin dimiliki h dimana balok masih meluncur, bukan
terjungkil
b) Lokasi titik C pada permukaan bawah balok yang merupakan lokasi bekerjanya
resultan dari gaya gesek dan gaya normalnya, jika h=H/2
Jawab
a. Pada saat akan terjungkal, seluruh reaksi antara bidang
dengan balok terjadi di titik A. Karena geseran masih terjadi,
maka gaya gesekan kinetik menjadi nilai pembatas µk N, dan
sudut θ menjadi θ =tan-1µk
b/2 b
tan θ = µ k = h=
h 2µ k

Atau dengan prinsip kesetimbangan:


∑ Fy =0 N − mg = 0 N = mg
∑ Fx =0 Fk − P = 0 P = Fk = µ k N = µ k mg
b mgb mgb b
∑ MA = 0 ph = mg
2
=0 h=
2P
= =
2µ k mg 2µ k

b. Resultan Fk dan N melewati titik C pada jarak x di kiri


garis vertikal yang melalui G
x
= tan θ = µ k x = µkH / 2
H/2
APLIKASI GESEKAN PADA MESIN
SABUK LENTUR (FLEXIBLE BELTS)
Silinder yang menerima dua buah
tarikan sabuk T1 dan T2, (dimana
T1 < T2, ), torsi M diperlukan
untuk mencegah putaran, dan
sebuah reaksi pada bearing R

Tarikan meningkat dari T pada


sudut θ menjadi T +dT pada
sudut θ +dθ. Gaya normalnya
adalah dN

Kesetimbangan pada arah-t


dθ dθ µ dN = dT
T cos + µ dN = ( T + dT ) cos
2 2 dT
Kesetimbangan pada arah-n = µ dθ
T
dθ dθ dN = T dθ
dN = ( T + dT ) sin + T sin
2 2
SABUK LENTUR (FLEXIBLE BELTS)

dT
= µ dθ
T

T2 dT β
∫T1 T = ∫0 µ dθ

T2
ln = µβ
T1
β adalah sudut kontak total sabuk yang
dan harus dinyatakan dalam radian. Jika
µβ
T2 = T1 e sebuah tali dilingkarkan pada drum n kali,
sudut β akan menjadi 2πn radian

Ingat T2 > T1 !!!


Contoh Soal

Sebuah kabel fleksibel yang menggantung beban 100-kg dilewatkan pada


puli yang ditahan oleh gaya P untuk mempertahankan kesetimbangan.
Koef. Gesek statik antara kabel dengan puli adalah 0.3.

a) Untuk α = 0, tentukan nilai maksimum dan minimum P agar beban tidak


naik atau turun

b) Untuk P=500 N, tentukan nilai minimum sudut α sebelum beban mulai


slip.
Jawab Impending motion T2 = T1 e µβ
a. Pada α = 0, sudut kontak adalah β = π/2.

Untuk beban baru akan bergerak ke atas,


T2= P = Pmax dan T1 = 981 N

Pmax /981 = e0.30(π/2) Pmax = 981 (1.602) = 1572 N

Untuk beban baru akan bergerak ke bawah,


T2= 981 N dan T1= P = Pmin

981 / Pmin = e0.30(π/2) Pmin = 981 /1.602 = 612 N

b. Dengan T2 = 981 N dan T1 = 500 N, maka:

981 / 500 = e0.30 β 0.30 β = ln (981/500) = 0.674


β = 2.25 rad atau β = 2.25 (360/2π) = 128.7o
α = 128.7o - 90o = 38.7o
Hints:
1. We are creful to note that β must
be expressed in radians

2. Be certain to note that T2 > T1


TAHANAN GELINDING (ROLLING RESISTANCE
Deformasi pada titik kontak antara sebuah
roda yang menggelinding dengan
permukaan dukungnya menghasilkan
sebuah tahanan gelinding (rolling resistance).

Tahanan ini bukan disebabkan oleh gaya


gesekan tangensial, oleh sebab itu
fenomenanya sama sekali berbeda dengan
gesekan kering
a

Gaya P diperlukan untuk mempertahankan gelindingan pada kecepatan konstan


dengan membuat persamaan momen dari semua gaya terhadap A sama dengan nol
a
P = L = µrL Lengan momen P yang dipakai adalah r
r
µr = a /r koefisien tahanan gelinding (coefficient of
rolling resistance)

Jarak a adalah fungsi dari sifat-sifat elastis dan plastis dari bahan yang saling
kontak, jari-jari roda, kecepatan maju, dan kekasaran permukaan (Kompleks!)
PR
The 700 N force is applied to the 100 kg block, which is
stationary before the force is applied. Determine the
magnitude and direction of the friction force F exerted
by the horizontal surface on the Block!

• Terjemahkan soal ke dalam bahasa Indonesia

Anda mungkin juga menyukai