Anda di halaman 1dari 4

6 Prinsip Penggunaan Slide dalam Presentasi

Setelah melakukan pengecekan tamu yang berkunjung ke blog ini, saya melihat
banyak orang yang mencari tentang topik presentasi. Dan diantara key search
term populer yang dicari adalah bagaimana menggunakan slide atau membuat
slide presentasi.

Seperti yang telah saya janjikan, saya akan mengulas lebih jauh hal ini sebagai
lanjutan dari mempersiapkan sebuah presentasi yang meyakinkan.

Slide dan Alat Bantu Visual


Penggunaan slide pada dasarnya adalah sebagai alat bantu presentasi, bukan
presentasi itu sendiri. Karenanya perlu dibedakan antara peran slide sebagai alat
bantu dan peran Anda sebagai presenter. Sebagai alat bantu, slide dibutuhkan
untuk menjelaskan sesuatu yang akan cukup sulit jika harus dijelaskan dengan
kata-kata. Seperti idiom yang populer mengatakan sebuah gambar bisa mewakili
seribu kata-kata. Slide juga membantu memberikan ringkasan dari apa yang
disampaikan sehingga lebih mudah dipahami oleh audiens. Selain itu lewat slide
kita dapat memberi gambaran sebuah trend, perbandingan, dan penekanan yang
agak sulit kalau harus menggunakan kata-kata.

Jangan lupa selain slide masih ada alat bantu visual lainnya yang dapat Anda
gunakan diantaranya: flipchart, video, contoh produk, dan lainnya. Mudah-
mudahan dalam kesempatan lain saya akan membahas hal ini.

Prinsip Dasar Membuat Slide


Ada beberapa prinsip dasar yang harus dipenuhi ketika membuat slide. Jika hal
ini dilakukan, maka slide akan menjalankan fungsinya sebagai alat bantu, bukan
sebagai pengganggu yang mengalihkan perhatian audiens dari presentasi itu
sendiri.

Berikut adalah prinsip-prinsip tersebut:

1. Simpel
Slide yang simpel, sederhana, dan tepat sasaran adalah yang terbaik. Dengan
slide seperti ini, Anda punya banyak keleluasaan untuk memberikan penjelasan.
Semakin rumit sebuah slide, maka audiens akan membutuhkan tambahan waktu
hanya untuk mengerti slide tersebut. Dan bisa jadi kesulitan Anda dalam
menjelaskan slide tersebut menjadi pengganggu presentasi.

2. Perlu atau Tidak?


Untuk setiap lembar slide yang akan dibuat, tanyakan pada diri Anda apakah
slide tersebut perlu? Apakah cukup 5 slide saja daripada 10 slide? Apakah slide
yang satu dan yang lainnya dapat digabungkan? Apakah slide ini dapat
digantikan dengan penjelasan singkat kepada audiens? Sering-seringlah
mempertanyakan hal ini dan Anda hanya akan membuat slide yang benar-benar
efektif dan efisien.

3. Latar belakang dan Font mudah dibaca


Dengan beragamnya latar belakang slide yang dapat Anda gunakan dan ribuan
font yang tersedia, ada kalanya kita tergoda untuk bereksperimen dengan
bermacam pilihan. Hal tersebut boleh-boleh saja selama kombinasi latar
belakang dan font yang digunakan mudah dibaca oleh audiens. Dalam beberapa
training presentasi yang saya ikuti, banyak yang menganjurkan background biru
gelap dengan font berwarna kuning dengan alasan kontras yang baik dan tidak
cepat melelahkan mata. Saya sendiri kadangkala juga sering menggunakan
background berwarna terang dengan teks yang gelap.

Untuk pemilihan font disarankan maksimum 2 dalam sebuah slide dan bahkan
dalam keseluruhan presentasi Anda. Mengapa demikian? Semakin banyak font
maka semakin lelah audiens ketika melihatnya. Selain itu font yang terlalu
banyak membuat audiens bingung terhadap konsistensi presentasi Anda dan
hubungan antara slide yang satu dengan slide berikutnya. Font yang baik untuk
presentasi adalah yang tidak menggunakan banyak hiasan pada ujung hurufnya
seperti: Arial, Verdana, Trebuchet. Font yang menggunakan hiasan dapat
digunakan sebagai judul slide atau teks-teks pendukung yang bukan merupakan
body text.

4. Maksimum 7 baris teks


Jika Anda menjelaskan beberapa item dalam format bullet point, pastikan
jumlahnya tidak lebih dari 7 dalam sebuah slide. Mengapa? Jumlah yang banyak
akan membuat font menjadi lebih kecil sehingga sulit dibaca. Selain itu,
bukankah slide digunakan sebagai ringkasan? Karenanya jika ada item yang
lebih dari 7, usahakan dikurangi dan ringkaskan.

5. Gambar, grafik, dan diagram


Dalam presentasi, Anda akan mengandalkan kemampuan presentasi Anda
sendiri dibantu slide presentasi sebagai pendamping. Ada satu kekuatan yang
dimiliki slide yang tidak ada pada presenter paling handal sekalipun yakni
menjelaskan sesuatu dengan gambar. Ya, sebuah gambar yang tepat dapat
mewakili ribuan kata jika harus dijelaskan. Karenanya manfaatkan dan gunakan
gambar, grafik maupun diagram.
Gambar yang dipakai dalam slide harus relevan dengan isinya dan membantu
memahami presentasi dalam konteks yang Anda harapkan. Jangan malah
mengalihkan perhatian audiens ketika mereka bingung menghubungkan antara
maksud gambar yang tampil dengan isi presentasi Anda.

Penggunaan grafik juga perlu perhatian sendiri. Ada berbagai jenis grafik mulai
dari bar, pie chart, line, dan kombinasinya. Pemilihan jenis grafik yang benar
akan memberikan dampak besar pada kemudahan audiens untuk mengerti isi
presentasi Anda. Grafik bar adalah paling umum dan cocok digunakan untuk
menjelaskan pertumbuhan dalam kurun waktu tertentu. Grafik pie cocok untuk
menjelaskan perbandingan proporsi antara beberapa hal yang dibandingkan.
Karena bentuknya seperti kue yang bulat, audiens dengan mudah bisa membuat
asosiasi besar kue untuk membandingkan antara satu hal dengan lainnya. Grafik
line cocok untuk menggambarkan trend perbandingan beberapa item sekaligus.
Untuk penggunaan grafik ini, saya akan coba mengulasnya secara lebih
mendalam.

Adapun diagram akan sangat membantu ketika Anda menjelaskan langkah-


langkah proses kerja dan hubungannya satu sama lain. Manfaakan hal ini untuk
memudahkan audiens memahami bagian yang sulit dari presentasi.

6. Gunakan kombinasi warna yang cukup


Keunggulan lainnya dari slide adalah Anda dapat menggunakan berbagai pilihan
warna. Gunakan beberapa warna yang memiliki kontras cukup dan konsisten
dalam slide Anda. Jangan gunakan warna yang berbeda-beda di setiap slide
karena akan sangat mengganggu dan membuat Anda tampil tidak profesional.

Demikian 6 prinsip yang perlu dipertimbangkan dalam membuat slide presentasi.

Lantas Anda mungkin bertanya, bagaimana dengan penggunaan template


dengan warna dan ragam yang banyak? Jawabannya adalah template tersebut
dapat Anda gunakan selama memenuhi kaidah di atas dan yang paling penting
pilih template yang tidak menggunakan gambar latar yang terlalu kompleks
sehingga menyita tempat dan perhatian tersendiri dalam presentasi. Hal ini
penting karena gambar latar template akan tampil di setiap slide Anda dari awal
sampai akhir.

Pertanyaan lain yang mungkin muncul adalah, bagaimana dengan animasi, efek
transisi antar slide, dan penggunaan suara? Untuk bagian ini Anda harus berhati-
hati. Untuk animasi semisal gambar yang bergerak, atau gambar yang berubah-
ubah sangat mudah mengalihkan perhatian audiens. Tanyakan pada diri Anda
apakah hal itu perlu? Animasi dimungkinkan misalnya ketika Anda menjelaskan
sebuah proses teknik yang rumit dan dengan adanya animasi bergerak
menggambarkan proses tersebut bekerja. Selain dari kondisi tersebut, saya
menyarankan hindarkan penggunaan animasi.
Transisi antar slide dan bagaimana teks tampil di layar juga perlu diperhatikan.
Saya lebih konservatif dalam hal ini dan memilih transisi sederhana seperti
Appear atau Fade dalam Powerpoint. Alasannya adalah transisi tersebut tidak
terlalu mengalihkan perhatian dan jika dipakai dengan benar dapat menambah
kekuatan presentasi. Misal ketika Anda menjelaskan sebuah diagram yang
menunjukkan tahapan dan Anda ingin agar audiens melihatnya bagian per
bagian, maka transisi ini dapat dipakai. Hindari transisi yang membuat teks
berputar-putar, bergerak dari kiri ke kanan, tampil huruf per huruf disertai bunyi
tembakan dan berbagai aksesori lainnya yang berlebihan.

Terakhir adalah penggunaan suara. Untuk bagian yang satu ini saya
menyarankan untuk tidak menggunakannya kecuali Anda sedang menampilkan
video dalam presentasi. Banyak presentasi yang terlihat sangat tidak profesional
dan mengganggu perhatian ketika setiap paragraf muncul diiringi suara
tembakan, tepuk tangan, bunyi kamera dan lain-lain. Ingatlah bahwa Anda
sedang memberikan presentasi dan bukan sedang menampilkan special effect
sebuah film.

Demikianlah panduan penggunaan slide dalam presentasi yang dapat dijadikan


referensi. Semoga panduan ini membantu Anda dalam mempersiapkan slide
dengan baik dan tepat sasaran. Pada akhirnya, slide hanyalah alat bantu,
kesuksesan presentasi adalah tujuan dari penggunaan slide tersebut.

Dalam kesempatan berikutnya, saya akan memberikan contoh slide yang baik
dan slide yang kurang baik dalam bentuk perbandingan. Selamat
mempersiapkan slide presentasi Anda.

Anda mungkin juga menyukai