Anda di halaman 1dari 27

Ciri dan sifat Mollusca

- tubuh lunak, tidak bersegmen 

- kaki berbentuk pipih, lebar & berotot

- Sekresi zat cangkang = kalsium karbonat

- Simetri tubuhnya bilateral

- memiliki kelenjar lendir yang terdapat pada kelenjar pembuat bahan cangkok

- ada bagian tubuh yang berperan sebagai kaki

- Reproduksi seksual

Klasifikasi Mollusca:
1. Gastropoda

Ciri-ciri: 

1. cangkung berbentuk silindris asimetris

2. Rongga di cagkang ada lapisan mante (Fungsi: u/k ekskresi menghasilkan cangkang baru) -
epifragma (2 tentacle)

3. tubuh terdiri dari: kepala, leher, kaki (berfungsi sebagai perut)

4. Sistem reproduksi termasuk 2 golongan: 1 - Monoesis/ hermaphrodit (2 kelamin berbeda)


2 - Diesis (1 kelamin)

5. Sistem respirasi: 1 - Air : insang 2 - Darat : Rongga mantel sebagai paru-paru

6. Peredaran darah terbuka

7. Sistem pencernaan: mulut > rahang tanduk > radula > gigi > kerongkongan > tembolok >
lambung > anus

8. Sistem saraf: sel ganglion 

***Contoh: Bekicot/ Achantina fulica, siput

2. Cephalopoda      
- kaki ada di kepala

- tentakel ada sel perekat

- sirip pada sisi tubuh u/k alat kemudi

- kantong tinta & kramatofora : 1 - Tetia branchiata: - 2 pasang nefridia, 2 pasang insang, -
tdk mempunyai fromatofora & kantong tinta, - cangkang luar

2 - Diloranchiata: - 1 pasang nefridia, - 1 pasang insang: (2 subordo) 1 - decapoda


(bercangkang. Contoh: sepia officinalis) 2 - Octopoda (octopus vulgaris/ cumi-cumi/ gurita)

3. Pelecypoda/ Bivalvia  

- cangkang ada 2 buah dibungkan oleh engsel

- otot transversal 

- cangkang ada 3 lapisan: 1- periostrakum (luar) Lapisan tipis terbuat dari zat tanduk. Fungsi:
melindungi asam karbonat dalam air & memberi warna cangkang. 2- prismatik (tengah)
terbuat dari kristal karbonat. 3- Nakreas (Lapisan Mutiara): benda asing > kantong kecil
dalam mantel > lapisan epitelium > nakreas (contoh: kerang tiram)

4. Scapopoda

- kaki ada dimulut

- cangkang berbentuk kerucut/ terompet, 2 ujung terdapat lubang

- 1 pasang netrida: sistem ekskresi

- cilia + tentakel

Contoh: Dentalium Vulgare

5. Polyplacophora

- simetri tubuhnya bilateral

- Bentuk tubuh pipih

- kaki lebar, pipih & terdapat radula (lidah parut)

- sistem ekskresi: 1 pasang ginjal


- sistem peredaran darah: terbuka

- sistem pencernaan: mulut > vaduka > kerongkongan > perut > usus > anus

- sistem saraf: cincin esofagus yang memiliki 2 cabang, 1 menuju ke rongga mantel, 1 menuju
ke daerah kaki.

Contoh: ciffon sp.


Mollusca berasal dari kata mollis yang berarti lunak. Hewan yang termasuk filum ini tubuhnya
lunak.
1. Ciri-ciri Umum Mollusca
Mollusca bertubuh lunak, tidak beruas-ruas dan tubuhnya ditutupi oleh cangkang yang terbuet
dari kalsium karbonat. Cangkang tersebut berguna untuk melindungi organ-organ dalam dan isi
rongga perut, tetapi adapila mollusca yang tidak bercangkang. Pada umumnya mollusca hidip di
laut.
2. Klasifikasi Mollusca
Berdasarkan simetri tubuh, bentuk kaki, cangkok, mantel, insang, dan sistem sarafnya. Mollusca
dibagi atas 5 kelas, yaitu:
a. Kelas Ampineura
b. Kelas Scapopoda
c. Kelas gastropoda
d. Kelas Cepalopoda
e. Kelas Pelicipoda Bivalvia
Mollusca

Mollusca (dalam bahasa latin, molluscus = lunak) merupakan hewan yang


bertubuh lunak.

Tubuhnya lunak dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak
bercangkang.

Hewan ini tergolong triploblastik selomata.

Ciri tubuh
Ciri tubuh Mollusca meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh.

Struktur dan fungsi tubuh


Tubuh mollusca terdiri dari tiga bagian utama :
Kaki merupakan penjulur bagian ventral tubuhnya yang berotot.

Kaki berfungsi untuk bergerak merayap atau menggali.

Pada beberapa molluska kakinya ada yang termodifikasi menjadi tentakel yang
berfungsi untuk menangkap mangsa.

Massa viseral adalah bagian tubuh mollusca yang lunak.

Massa viseral merupakan kumpulan sebagaian besar organ tubuh seperti


pencernaan, ekskresi, dan reproduksi.

Mantel membentuk rongga mantel yang berisi cairan.

Cairan tersebut merupakan lubang insang, lubang ekskresi, dan anus.

Selain itu, mantel dapat mensekresikan bahan penyusun cangkang pada


mollusca bercangkang.

Sistem saraf mollusca terdiri dari cincin saraf yang nengelilingi esofagus dengan
serabut saraf yang melebar.

Sistem pencernaan mollusca lengkap terdiri dari mulut, esofagus, lambung,


usus, dan anus.

Ada pula yang memiliki rahang dan lidah pada mollusca tertentu.
Lidah bergigi yang melengkung kebelakang disebut radula.

Radula berfungsi untuk melumat makanan.Mollusca yang hidup di air bernapas


dengan insang.

Sedangkan yang hidup di darat tidak memiliki insang.

Pertukaran udara mollusca dilakukan di rongga mantel berpembuluh darah


yang berfungsi sebagai paru-paru.

Organ ekskresinya berupa seoasang nefridia yang berperan sebagai ginjal.

Cara hidup dan habitat


Mollusca hidup secar heterotrof dengan memakan ganggang, udang, ikan
ataupun sisa-sisa organisme.Habitatnya di air tawar, di laut dan
didarat.Beberapa juga ada yang hidup sebagai parasit.

Reproduksi
Mollusca bereproduksi secara seksual dan masing-masing organ seksual saling
terpisah pada individu lain.

Fertilisasi dilakukan secara internal dan eksternal untuk menghasilkan telur.

Telur berkembang menjadi larva dan berkembang lagi menjadi individu dewasa.

Klasifikasi
Mollusca merupakan filum terbesar dari kingdom animalia.Molluska dibedakan
menurut tipe kaki, posisi kaki, dan tipe cangkang, yaitu Gastropoda, Pelecypoda,
dan Cephalopoda.

Gastropoda
gastropoda

Gastropoda (dalam bahasa latin, gaster = perut, podos = kaki) adalah kelompok
hewan yang menggunakan perut sebagai alat gerak atau kakinya.

Misalnya, siput air (Lymnaea sp.), remis (Corbicula javanica), dan bekicot
(Achatia fulica).

Hewan ini memiliki ciri khas berkaki lebar dan pipih pada bagian ventrel
tubuhnya.Gastropoda bergerak lambat menggunakan kakinya.

Gastropoda darat terdiri dari sepasang tentakel panjang dan sepasang tentakel
pendek.

Pada ujung tentakel panjang terdapat mata yang berfungsi untuk mengetahui
gelap dan terang.

Sedangkan pada tentakel pendek berfungsi sebagai alat peraba dan pembau.

Gastropoda akuatik bernapas dengan insang, sedangkan Gastropoda darat


bernapas menggunakan rongga mantel.

Pelecypoda

Pelecypoda diidentefikasikan sebagai kerang (Anadara sp.), tiram mutiara


(Pinctada margaritifera dan Pinctada mertinsis), kerang raksasa (Tridacna sp.),
dan kerang hijau (Mytilus viridis).

Pelecypoda memiliki ciri khas, yaitu kaki berbentuk pipih seperti kapak.

Pelecypoda memiliki dua buah cangkang pipih yang setangkup sehingga


disebut juga Bivalvia.

Kedua cangkang pada bagian tengah dorsal dihubungkan oleh jaringan ikat
(ligamen) yang berfungsi seperti engsel untuk membuka dan menutup

Cangkang tersusun dari lapisan periostrakum, prismatik, dan nakreas.Pada


tiram mutiara, jika di antara mantel dan cangkangnya masuk benda asing seperti
pasir, lama-kelamaan akan terbentuk mutiara.

Mutiara terbentuk karena benda asing tersebut terbungkus oleh hasil sekresi
palisan cangkang nakreas.

Pelecypoda tidak memiliki kepala.

Mulutnya terdapat pada rongga mantel, dilengkapi dengan labial palpus.


Pelecypoda tidak memiliki rahang atau radula.

Insang Pelecypoda berbentuk lembaran sehingga hewan ini disebut juga


Lamellibranchiata (dalam bahasa latin, lamella = lembaran, branchia = insang).

Lembaran insang dalam rongga mantel menyaring makanan dari air yang masuk
kedalam rongga mantel melalui sifon (corong).
Cephalopoda

Cephalopoda (dalam bahasa latin, chepalo = kepala, podos = kaki) merupakan


Mollusca yang memiliki kaki di kepala.

Anggota Cephalopoda misalnya sotong (Sepia officinalis), cumi-cumi (loligo sp.),


dan gurita (Octopus sp.)Hidup Cephalopoda seluruhnya di laut dengan
merayap atau berenang di dasar laut.

Makananya berupa kepiting atau invertebrata lainnya.Sebagai hewan pemangsa,


hampir semua Cephalopoda bergerak cepat dengan berenang.Kebanyakan
Cephalopoda memiliki organ pertahanan berupa kantong tinta.

Kantong tinta berisikan cairan seperti tinta berwarna coklat atau hitam yang
terletak di ventral tubuhnya.
Tinta ini akan di keluarkan jika hewan ini merasa terancam dengan cara
menyemburkannya. ada juga yang tidak memiliki kantung tinta sehingga alat
pertahanan dirinya berupa cangkang, contoh Nautilus sp.

Cephalopoda memiliki kaki berupa tentakel yang berfungsi untuk menangkap


mangsanya.

Cephalopoda memiliki sistem saraf yang berpusat di kepalanya menyerupai


otak.

Untuk reproduksi hewan ini berlangsung secara seksual.Cephalopoda memiliki


organ reproduksi berumah dua (dioseus).Pembuahan berlangsung secra internal
dan menghasilkan telur.

Peran mollusca bagi manusia

-Sumber makanan berprotein tinggi, misalnya tiram batu (Aemaea sp.), kerang
(Anadara sp.), kerang hijau (Mytilus viridis), Tridacna sp., sotong (Sepia sp.)
cumi-cumi (Loligo sp.), remis (Corbicula javanica), dan bekicot (Achatina fulica).
-Perhiasan, misalnya tiram mutiara (Pinctada margaritifera).
-Hiasan dan kancing, misalnya dari cangkang tiram batu, Nautilus, dan tiram
mutiara.
-Bahan baku teraso, misalnya cangkang Tridacna sp.

Mollusca yang merugikan bagi manusia, misalnya bekicot dan keong sawah
yang merupakan hama dari tanaman.
Siput air adalah perantara cacing Fasciola hepatica.

Kata mollusca berasal dari bahasa Latin mallis yang berarti lunak. Jadi mollusca
dapat diartikan sebagai hewan bertubuh lunak. Tubuh lunak tersebut tidak
bersegmen-segmen dan terbungkus oleh mantel yang terbuat dari jaringan
khusus, dan umumnya dilengkapi
dengan kelenjar-kelenjar yang dapat menghasilkan cangkang. Di antara mantel
dan dinding tubuh terdapat rongga mantel. Beberapa jenis hewan ini, tubuhnya
terlindung oleh cangkang dari zat kapur (kalsium karbonat) yang keras tapi ada
pula mollusca yang tidak bercangkang, misalnya cumi-cumi.

Mollusca merupakan kelompok hewan terbesar kedua dalam kerajaan binatang,


setelah filum Arthropoda dengan anggota yang masih hidup berjumlah sekitar
75 ribu jenis, serta 35 ribu jenis dalam bentuk fosil. Mollusca bersifat kosmopolit,
artinya ditemukan di mana-mana, di darat, payau, di laut, di air tawar mulai
dari daerah tropis hingga daerah kutub. Dari palung benua di laut sampai
pegunungan yang tinggi, bahkan mudah saja ditemukan di sekitar rumah kita.

Hal ini menunjukkan kemampuan adaptasi Mollusca terhadap lingkungan


sangat tinggi. Tapi pada umumnya moluska hidup di laut. Tubuhnya terdiri atas
kaki, Mollusca juga mempunyai bagian tubuh yang disebut sebagai kaki
muskular yang dipakai dalam beradaptasi untuk bertahan di substrat, menggali
membor substrat, atau melakukan pergerakan dan sebagai alat untuk
menangkap mangsa. Dengan kepala yang berkembang beragam menurut
klasnya. Tubuhnya juga dapat mengeluarkan lendir untuk membantu berjalan.

Karakteristik Mollusca

a. Tubuhnya bilateral simetris.


b. Tubuhnya pendek, terlindung cangkang, yang tersusun atas zat kapur yang
dihasilkan oleh kelenjar mantel. Struktur kepala Mollusca semakin berkembang.
c. Alat pencernaan telah berkembang sempurna, terdiri atas mulut,
kerongkongan yang pendek, lambung, usus, dan anus. Salurannya memanjang
dari mulut hingga anus. Pada mulut telah ditemukan lidah bergerigi atau radula
dan hampir semua jenis mollusca memilikinya dalam mulutnya yang digunakan
untuk makan, anusnya terbuka ke rongga mantelanus tersebut terletak di bagian
anterior tubuh. Kelenjar pencernaan telah berkembang baik.
d. Kecuali Cephalopoda, peredaran darahnya terbuka. Darah dapat mengangkut
zat-zat makanan dan diedarkan ke seluruh tubuh mollusca, zat sisa metabolisme
dan zat asam dikeluarkan lewat alat ekskresi yaitu nefridia (tunggal:nefridium).
Jantungnya terdiri atas bagian dorsal yang dikelilingi parikardium.
e. Pernapasannya dilakukan oleh pulmonum, epidermis, insang (etenidia) yang
terletak di rongga mantel, dan mantel. Gastropoda yang hidup di darat
melakukan pernapasan dengan paru-paru.
f. Alat ekskresinya berupa ginjal atau nefridium.
g. System sarafnya berupa tiga pasang simpul saraf (ganglion), yaitu ganglion
sarebral, ganglion visceral, ganglion pedal. Ketiganya dihubungkan dengan
serabut-serabut saraf. Sistem saraf Mollusca juga terdiri dari cincin saraf yang
memiliki esofagus dengan serabut saraf yang menyebar.
h. Alat kelamin umumnya terpisah (dioseus), tetapi ada pula yang hermafrodit
pembuahannya eksternal.
i. System pergerakan denga menggunakan kaki yang berotot dan bentuknya
berbeda-beda sesuai dengan jenis mollusca.
j. Reproduksi mollusca terjadi secara seksual dengan fertilisasi internal. Moluska
ada yang bersifat diesis dan ada pula yang monoensis.
k. Ukuran dan bentuk tubuh Mollusca sangat bervariasi. Misalnya, siput yang
panjangnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk bulat telur. Namun, ada
juga cumi-cumi raksasa dengan bentuk torpedo bersayap yang panjangnya lebih
dari 18 m.

Berdasarkan bentuk dan kedudukan kaki, cangkok, mantel, insang, dan system
sarafnya serta ada tidaknya cangkang, Mollusca dibedakan menjadi lima kelas,
yaitu :
1. Bivalvia (pelecypoda), yaitu golongan kerang,
2. Gastropoda, yaitu golongan siput,
3. Cephalopoda, yaitu golongna cumi-cumi,
4. Scaphopoda, golongan si cangkang gading, dan
5. Amphineura, yaitu golongan kiton.
berikut ini kita bahas lebih rinci masing-masing kelas satu persatu.

1. Bivalvia (Pelecypoda)

Hewan kelas ini selalu mempunyai cangkang katup sepasang maka disebut
sebagai Bivalvia. Hewan ini disebut juga Pelecypoda yang berasal dari bahasa
Yunani, yaitu pelecys yang artinya kapak kecil dan podos yang artinya kaki. Jadi
Pelecypoda berarti hewan berkaki pipih seperti mata kapak. Hewan kelas ini
pun berinsang berlapis-lapis maka sering disebut Lamellibranchiata.

Cangkang dihubungkan oleh engsel elastis. Apabila cangkang terbuka kaki


keluar untuk bergerak. Untuk menutup cangkang dilakukan oleh otot
transversal yang terletak di akhir kedua ujung tubuh di bagian dekat dorsal,
yaitu otot aduktor anterior dan posterior. cangkok berjumlah dua (sepasang) ada
di bagian anterior dan umbo (bagian yang membesar/menonjol) terdapat
dibagian posterior (punggung).. Adanaya otot-otot aduktor ini menyebabkan
dua cangkang dapat membuka dan menutup. Pada umumnya hidup di perairan
baik air tawar maupun air laut yang banyak mengandung zat kapur yang
digunakan untuk membentuk cangkangnya.

Struktur Tubuh Bivalvia


Kelas ini mencangkup bangsa kerang. Tubuhnya bilateral simetris, terlindung
oleh cangkang kapur yang keras. Bagian cangkang terdiri atas bagian torsal dan
bagian ventral.
Pada bagian torsal terdapat:
a. gigi sendi, sebagai poros ketika katup membuka dan menutup serta
meluruska kedua katup;
b. ligament sendi, berfungsi menyatukan katup bagian dorsaldan memisahkan
katup sebelah vertal;
c. umbo, tonjolan cangkang di bagian dorsal.

Kalau dibuat sayatan memanjang danmelintang, tubuh kerang akan tampak


bagian-bagian sebagai berikut.
1. Paling luar adalah cangkang yang berjumlah sepasang, fungsinya untuk
melindungi seluruh tubuh kerang.
2. mantel, jaringan khusus, tipis dan kuat sebagai pembungkus seluruh tubuh
yang lunak. Pada bagian belakang mantel terdapat dua lubang yang disebut
sifon. Sifon atas berfungsi untuk keluarnya air, sedangkan sifon bawah sebagai
tempat masuknya air.
3. insang, berlapis-lapis dan berjumlah dua pasang. Dalam insang ini banyak
mengandung pembuluh darah.
4. kaki pipih. Bila akan berjalan kaki dijulurkan ke anterior.
5. di dalam rongga tubuhnya terdapat berbagai alat dalam seperti saluran
pencernaan yang menembus jantung, alat peredarn, dan alat ekskresi (ginjal).

Cangkang kerang terdiri atas tiga lapis, yaitu urut dair luar ke dalam sebagai
berikut.
a. Periostrakum, merupakan lapisan tipis dan gelap yang tersusun atas zat
tanduk yang dihasilkan oleh tepi mantel; sehingga sering disebut lapisan
tanduk, fungsinya untuk melindungi lapisan yang ada di sebelah dalamnya dan
lapisan ini berguna untuk melindungi cangkang dari asam karbonat dalam air
serta memberi warna cangkang..
b. Prismatic, lapisan tengah yang tebal dan terdiri atas kristal-kristal kalsium
karbonat yang berbentuk prisma yang berasal dari materi organik yag dihasilkan
oleh tepi mantal.
c. Nakreas, merupakan lapisan terdalam yang tersusun atas kristal-kristal halus
kalsium karbonat. merupakan lapisan mutiara yang dihasilkan oleh seluruh
permukaan mantel. Di lapisan ini, materi organik yang ada lebih banyak
daripada di lapisan prismatic. Lapisan ini tampak berkilauan dan banyak
terdapat pada tiram/kerang mutiara. Jika terkena sinar, mampu mamancarkan
keragaman warna. Lapisan ini sering disebut sebagai lapisan mutiara.
Lapisan mutiara ini terbentuk dari getah-getah yang dihasilkan oleh kelenjar-
kelenjar pada sel-sel mantel. Pembentukan mutiara oleh bivalvia adalah proses
yang terjadi kerena aktifitas cangkang, yaitu sebagai berikut. Jika ada benda
asing yang ada di luar tubh, seperti butiran pasir atau suatu parasit, yang secara
tidak sengaja masuk ke dalam cangkang maka akan disimpan dalam suatu
kantong kecil dalam mantel.

Di mentel banyak disekresikan nekreas oleh lapisan epitelium kantong tersebut.


Sedikit demi sedikit nakreas melapisi partikel atau benda asing tersebut. Dalam
waktu 4 tahun partikel dan lapisan nakreas itu telah menjadi mutiara.
Didasarkan pada kenyataan ini maka manusia membuat mutiara. Cara yang
biasa ditempuh adalah denagn memasukkan benda asing seperti arang, pasir,
dan benda lain di sela antara mantel dan cangkang untuk mengeluarkan
getahnya. Getah ini menyelimuti benda asing tersebut selanjutnya
mengkristalkan membentuk butiran mutiara. Di jepang telah dilakukan
penyelidikan yang mengarah pada produksi mutiara untuk kepentingan
komersial, yakni dengan kultur mutiara. Di Indonesia terdapat pusat
pengembangan mutiara, antara lain di lombk,NTB, dan kepulauan banggai
sulawesi tegah.

Makanan kerang berupa hewan kecil yang terdapat dalam perairan yang masuk
bersama air melalui sifon.

Alat pernapasan kerang berupa insang dan bagian mantel. Insang kerang
berbentuk W dengan banyak lamella yang mengandung banyak batang insang.
Pertukaran O2 dan CO2 terjadi pada insang dan sebagian mantel. Mantel
terdapat di bagian dorsal meliputi seluruh permukaan dari cangkang dan bagian
tepi. Antara mantel dan cangkang terdapat rongga yang di dalamnya terdapat
dua pasang keping insang, alat dalam dan kaki. Alat peredaran darah sudah
agak lengkap denagn pembuluh darah terbuka. System pencernaan dari mulut
sampai anus.

System sarafnya terdiri dari 3 pasang ganglionyang saling berhubungan yaitu:


(i) ganglion anterior terdapat di sebelah ventral lambung
(ii) ganglion pedal terdapat pada kaki
(iii) ganglion posterior terdapat di sebelah ventral otot aduktor posterior.

Kerang berkembang biak secara kawin. Umumnya berumah dua dan


pembuahannya internal. Telur yang dibuahi sperma akan berkembang manjadi
larva glosidium yang terlintang oleh dua buah katup. Ada beberapa jenis yang
dari katupnya keluar larva panjang dan hidup sebagai parasit pada hewan lain,
misalnya pada ikan. Setelah beberapa lama larva akan keluar dan hidup
sebagaimana nenek moyangnya.
Contoh Bivalvia, antara lain :
a. Asaphis detlorata/remis,
b. Teredo navalis/kerang pengebor kayu,
c. Mytilus edulis/kerang hijau,
d. Meleagrina margaretifera/kerang mutiara.
e. Mytilus viridis/kerang hijau,
f. Anadara granosa /kerang darah
g. Tridagna gigas /kima

Banyak spesies Bivalvia yangdapat dimanfaatkan oleh manusia, misalnya tiram


(Ostrea), kerang bulu, dan remis (Corbicula) digunakan sebagai bahan makanan.
Cangkang Bivalvia dapat digunakan sebagai hiasan dinding, perhiasan ataupun
kancing. Bahkan karena adanya lapisan nacre pada cangkangnya, beberapa jenis
Bivalvia dapat menghasilkan mutiara, contohnya kerang mutiara Pinctada
margaritifera dan P. maxima. Mutiara merupakan bahan perhiasan wanita yang
sangat mahal harganya.

Ada juga jenis-jenis Bivalvia yang merugikan, seperti “cacing kapal” (Teredo
navalis) yang menimbulkan kerusakan besar pada dermaga dan kapal kayu.
Organisme tersebut bukanlah cacing, melainkan suatu jenis Bivalvia yang
menggunakan cangkangnya untuk membuar terowongan pada kayu yang
terendam di laut. Selain itu, kerang jenis tertentu (Anadara) merepakan
pembawa bakteri Salmonella typhi pembawa tifus.

2. Gastropoda
Gastropoda berasal dari bahasa Yunani yaitu gaster yang berarti perut dan
podos yang berarti kaki. Jadi Gastropoda berarti hewan bertubuh lunak yang
berjalan dengan menggunakan perutnya. Hewan ini meliputu 50.000 spesies,
tetapi 15.000 di antaranya telah punah. Hewan ini tersebar di seluruh permukaan
bumi, baik di darat, di air tawar, maupun di air laut. Pada umumnya, hewan ini
bersifat herbifor, sering memakan sayuran budidaya sehingga merugikan
manusia. Namun, akhir-akhir ini beberapa gastropoda telah dicobakan menjadi
bahan makanan, karena kandungan proteinnya tinggi, misalnya bekicot
(achatina fulica) dan beberapa jenis siput.
Gastropoda ada yang memiliki cangkang tunggal, ganda, atau tanpa cangkang.
Bentuk cangkangnya bervariasi, ada yang bulat, bulat panjang, bulat kasar, atau
bulat spiral. Cangkang umumnya spiral asimetri.fungsi cangkang untuk
melndungi kepala, kaki, dan alat dalam. Pada keadaan bahaya, cangkang
ditutup oleh epifragma.

Di bagian dalam cangkang terdapat mantel yang mambungkus seluruh tubuh


gastropoda. Mantel ini tebal, kecuali pada baian dekat kaki buasanya tipis. Matel
berfungsi membentuk ekskresi untuk membentuk cangkang baru.

Struktur Tubuh Gastropoda


Tubuh larvanya bilateral simetri tetap ada perkembangan selanjutnya tubuh
bagian belakang dan alat-alat dalamnya mengalami pembengkokan hampir
membentuk lingkaran. Kecuali siput telanjng atau Vaginula, seluruh anggota
tubuh Gastropoda terlindung oleh sebuah cangkang berkatup satu, sehingga
disebut univalve.

Tubuh siput terdiri atas kepala dan badan. Struktur kepala sudah tampak jelas.
Pada bagian ini terdapat dua pasang tentakel dan mulut. Tentekel yang terdapat
di kepala tersebut meliputi sepasang tentakel dengan mata (khusus yang hidup
di darat) dan sepasang tentakel untuk indra pembau.

Mulut Gastropoda telah berkembang baik. Letaknya di ujung anterior,


dilengkapi dengan rahang dari zat tanduk serta lidah parut atau radula di dasar
perutnya. Anus terletak di bagian anterior tubuh.

Alat peredaran darah siput terdiri atas jantung dan pembuluh darah yang masih
sederhana. Jantung terdiri atas serambi dan ventrike yang terletak dalam rongga
parikardial. Peredaran darah merupakan system peredaran darah terbuka.

Alat respirasi Gastropoda berupa insang bagi yang hidup di air dan paru
pulmonum bagi yang hidup di darat. Di samping itu, kadang-kadang rongga
mantel juga dapat melakukan fungsi respirasi. Pulmonum merupakan jalinan
antara pembuluh-pembuluh darah yang berhubungan langsung dengan jantung.

Alat ekskresinya berupa ginjal yang terdapat di dekat jantung. Ginjal ini
memiliki saluran ekskresi yang bermuara pada mantel.

System saraf Gastropoda terdiri atas tiga pasang, yaitu ganglion visceral,
ganglion pedal, dan ganglion serebral. Di bawah ganglion pedal terdapat
sepasang alat keseimbangan atau statosit.

Siput berkembang biak dengan kawin dan bersifat hemaprodit, tetapi tidak
mempu melakukan autofertilisasi. Alat reproduksinya disebut ovotestis, yaitu
suatu badan penghasil ovum dan sperma. Sperma yang dihasilkan akan
diteruskan ke saluran sperma., ditampung dalam kantung sperma dan
dikeluarkan melalui alat kawin. Sedangkan sel telur yang dihasilkan akan
diteruskan ke saluran telur, reseptakel seminal, dan akhirnya keluar melalui
lubang kelamin.

Walaupun Gastropoda merupaka organisme hemaprodit, agar terjadi reproduksi


tetap diperlukan dua individu. Reproduksi dimulai ketika dua Gastropoda
saling mendekat dan saling memasukkanpenis masing-masing ke lubang
kelamin pasangannya untuk memindahkan sperma. Setelah itu keduanya
berpisah dan masing-masing Gastropoda meletakkan telur yang telah dibuahi
dan dilindungi oleh zat gelatin pada tempat yang gelap.

Telur yang dibuahi akan terlindung oleh cangkang kapur, diletakkan di atas
bebatuan atau sampah. Karena pengaruh suhu lingkungan, telur akan menetas.
Ketika masih berbentuk larva, tubuh Gastropoda bersimetri bilateral, tetapi
setelah dewasa tubuhnya mengalami pembengkokan sehingga menjadi tidak
simetri (asimetri).

Tubuh terbagi atas kepala, leher, kaki, dan alat-alat dalam(visceral). Pada kepala
terdapat sepasang tentakel pendek sebagai alat pembau dan sepasang tentakel
panjang sebagai alat penglihat. Di bawah kepala terdapat kelenjar mukosa yang
menghasilkan lender yang membasah kaki sehingga mudah bergerak. Kaki lebar
pipih dan selalu basah; berguna untuk berpindah secara merayap. Kaki
sebenarnya merupakan perut yang tersusun oleh otot yang sangat kuat dan
dapat bergerak bergelombang.

Kebanyakan Gastropoda memiliki cangkang berbentuk kerucut biasanya berulir


ke kanan. Di dalam cangkang terdapat organ-organ dalam yang berulir
mengikuti cangkang. Cangkang Gastropoda memiliki lapidan penyusun yang
sama dengan cangkang Bivalvia.
Sistem organ dalam tubuh Gastropoda
System organ Keterangan
System respirasi Hewan yang hidup di air berespirasidengan insang, sedangkan
yang hidup di darat berespirasi dengan rongga mantel yang berfungsi sebagai
paru-paru.
System pencernaan makanan Alat pencernaan meliputi rongga mulut,
kerongkongan, kelenjar ludah, tembolok, lambung kelenjar, anus. Saluran
pencernaan berbentukhuruf U. makanan dipotong-potong oleh rahang tanduk
dan dikunyah oleh radula dan dibasahi dengan lender dari kelenjar ludah.
Kemudian makanan dutelan ke kerongkongan dan berturut-turut menuju
tembolok, lambung, dan dibuang lewat anus yang terdapat di kepala.
System peredaran darah System peredaran darahnya terbuka dengan jantung
dan saluran darah sebagai organ transportasi. Darah (plasma dan butir darah)
tak berwarna dan berfungsi mengedarkan oksigennya ke seluruh tubuh serta
mengangkut sisa pembakaran. Jantung terdiri atas serambi dan bilik yag
dilindungi rongga parikardium
System ekskresi Organ ekskresi berupa nafridium yang terletak di dekat jantung
dan saluran ureter yang terletak di dekat anus.
System saraf Susunan saraf berupa ganglion yang bercabang di seluruh tubuh.
System reproduksi Pada gastropoda ada hewan yang diesis dan ada yang
monoesis. Pada hewan monoesis alat kelamin jantan dan betina terdapat pada
satu hewan, tetapi tidak dapat membuahi sendiri. Untuk melakukan pembuahan
harus didahului dengan kopulasi. Ovotestis menghasilkan sperma yang
disalurkan ke vasa deferensia dan akhirnya masuk ke vagina hewan lain dengan
perantaraan penis yang dapat dikeluarkan dari lubang genital. Ovotestis juga
menghasilkan sel telur. Sel telur ini dibawa lewat saluran hermafroditus untuk
mendapat albumin, kemudian ke uterus lalu ke oviduk; di oviduk sel telur
dibuahi sperma hewan lain.

Contoh Gastropoda, antara lain :


a. Vivipara javanica (kreco)
b. Limnaea truncatula (siput perantara fasciolosis)
c. Melania testudinaria (sumpil)
d. Achantina fulica (bekicot)
e. Ampularia ampulacea (keong gondang)
f. Vivipara javanica (kreco)
g. Limnaea trunchatula (Siput sebagai hospes perantara Fasciola
hepatica)
h. Murex siphelinus (cangkok berduri dan hidup di laut)
i. Vaginula sp. (siput telanjang)
j. Filicaulis sp. (siput lintah)

Walaupun beberapa jenis Gastropoda dapat dijadikan sebagai bahan makanan,


misalnya bekicot (A.fulica) dan siput laut (Lifforina dan Buccinum), siput-siput
tersebut labih banyak menimbulkan kerugian karena memakan tanaman
perkebunan, terutama siput darat, misalnya bekicot dan keong mas. Ada juga
siput laut pemakan Bivalvia yang bernilai sebagai barang dagangan. Beberapa
jenis siput, misalnya siput air tawar (Limnaea) inang perantara cacing hati.

3. Cephalopoda
Cephalopoda berasal dari bahasa Yunani yitu chephalo yang berarti kepala dan
podos yang artinya kaki. Jadi Cephalopoda adalah mollusca berkaki di kepala
atau kepalanya dilingkari oleh kaki-kaki yang termodifikasi menjadi tentakel-
tentakel. Umumnya mereka juga memiliki kantung tinta, kecuali nautilus, yang
menghasilkan cairan tinta hitam yang akan disemburkan dalam keadaan bahaya
untuk menghindar dari musuhnya. Chalopoda bernapas dengan iasang dan
memiliki organ indra serta system saraf yang berkembang baik.

Di dalam mulutnya terdapat radula. Ukuran tubuhnya berpariasi, dari beberapa


centimeter hingga puluhan meter. Kecuali Nautilus, semua anggota tubuh
Cephalopoda tidak terlindungi oleh cangkang.

Untuk melindungi dirinya dari serangan musuh, dapat dengan cara mengubah
warna tubuh sesuai warna lingkungan. Hal ini dimungkinkan karena pada kulit
terdapat pembawa warna atau kromatofora. Beberapa jenis membela diri dengan
mengeluarkan zat tinta.
Contoh hewan kelas ini, antara lain :
a. Loligo indica atau cumi-cumi mempunyai kantong tinta, cangkang di dalam
tubuh terbuat dari kitin. Mempunyai 8 tangan dan 2 tentakel.
b. Sepia s p. atau sotong mempunyai kantong tinta, cangkang di dalam tubuh
terbuat dari kapur. Mempunyai 8 tangan dan 2 tentakel.
c. Nautilus pampilus tidak memiliki kantung tinta, cangkang terdapat di luar
terbuat dari kapur.
d. Octopus vulgaris atau gurita mempunyai kantong tinta, tidak memiliki
cangkang. Mempunyai 8 tangan.
Klasifikasi
Kelas cephalopoda dibagi menjadi 2 ordo, yaitu tetrabranchiata dan
dibranchiata.
1. Ordo Tetrabranchiata
Tetrabranchiata meliputi jumlah spesies yang sangat banyak, diantaranya telah
menjadi fosil (kelompok nautiloid dan ammonoids) yang hidup pada zaman
Mesozoik(60 juta tahun yang lalu). Contoh yang mewakili dari nautiloids adalah
genus nautilus yang dapat dijumpai di lautan pasifik dan lautan Indonesia.
Tetrabranchiata memiliki cangkang luar dari kapur yang membelit dan memiliki
beberapa lengan. Hewan ini mempunyai dua pasang insangserta dua pasang
nefridia dan tidak mempunyai kromatofora dan kantung tinta. Salah satu famili
dari ordo tetrabranchiata adalah famili nautilidae; cantohnya nautilus pompilus.

2. Ordo Dibranchiata
Dibranchiata memiliki cangkang dalam atau tidak sama sekali dengan lengn
lebih sedikit dibandingkan tetrabranchiata. Hewan ini mempunyai kantung
tinta, sepasang insang, sepasang nefrida, serta memiliki kromatofora.
Ordo dibranchiata dibagi menjadi 2 sub-ordo yaitu:
a) Subordo decapoda, contoh: loligo pealeii dan sepia officinalis.
b) Subordo octapoda; sebagian besar tak memiliki cangkang kecuali genus
argonauta. Contoh octapoda antara lain argonauta argo, octopus vulgaris dan
octopus bairdi.

Peranan cephalopoda bagi manusia terutama sebagai sumber protein, misalnya


cumi-cumi dan gurita.

Karakteristik cumi-cumi
Tubuh cumi-cumi dapat dibedakan atas kepala , leher, dan badan. Kepala cumi-
cumi besar, matanya berkembang dengan baik karena telah dapar berfungsi
untuk melihat. Mulutnya terdapat di tengah-tengah, dikelilingi oleh 10 tentakel,
2 tentakel panjang dan 8 tentakel lebih pendek. Tentakel panjang berfungsi
untuk mengangkap mangsa dan berenang. Pada setiap tentakel terdapat alat
penghisap atau sucker. Di sisi kiri dan kanan tubuhnya terdapat sirip yang
penting untuk keseimbangan tubuh.

Pada dinding permukaan dorsal terdapat pen yang penting untuk menyangga
tubuh. Seluruh tubuh cumi-cumi terbungkus oleh mantel. Di bagian punggung,
mantel melekat pada badan, sedangkan di daerah perut tidaka melekat, sehingga
terbentuk rongga , disebut rongga mentel.

Cumi-cumi dapat bergerak dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan


tentakel dan dengan menyemprotkan air dari rongga mantel. Bila rongga mentel
penuh air, dan air menyemprot melalui sifon menyebabkan tubuh cumi-cumi
terdorong mundur. Semprotan air menimbulkan dorongan yang sangat kuat
terhadap tubuh cumi-cumi, sehingga timbul gerakan seperti panah, itulah
sebabnya cumi-cumi sering disebut panah laut.
Alat pencernaan cumi-cumi terdiri atas mulut, faring, kerongkongan, lambung,
usus buntu, usus dan anus. System pencernaan cumi-cumi telah dilengkapi
kelenjar pencernaan yang meliputi kelenjar ludah, hati, dan pancreas. Makanan
cumi-cumi adalah udang-udangan, mollusca lain, dan ikan. Anus cumi-cumi
bermuara pada rongga mantel.

Cumi-cumi hanya dapat berkembang biak secara kewin. Alat kelaminnya


terpisah, masing-masing alat kelamin terdapat di dekat ujung rongga mantel
denag saluran yang terbuka kea rah corong sifon. Cumi-cumi betina
menghasilkan telur yang akan dibuahi di dalam rongga mentel. Kemudian, telur
yang sudah dibuahi dibungkus dengan kepsul dari bahan gelatin. Telur yang
menetas menghasilkan cumi-cumi muda berukuran kecil. Beberapa jenis
Cephalopoda merupakan infertebrata terbesar, contohnya cumi-cumi raksasa
(Architeuthis princes) yang memiliki panjang total 15 meter. Baik gurita, cumi-
cumi, maupun sotong merupakan bahan makanan penting bagi manusia di
beberapa bagian dunia.

Cumi-cumi Karibia

System-sistem organ dalam tubuh Cephalopoda


System organ Keterangan
System pencernaan Organ pencernaan dimulai dari rongga mulut yang
dikelilingi tentakel, dan berturut-turut menuju faring, esophagus, lambung, usus
halus, dan berakhir di anus. Di faring terdapat radula dan hati.
System peredaran darah Peredaran darahnya yang terdiri dari jantung
sistematik, aorta, dan arteri bersifat ganda dan tertutup.
System ekskresi Organ ekskresi berupa nefridium yang terletak di sebelah
jantung.
System saraf System saraf terdiri atas tiga pasang ganglion. Indera sensoris juga
sangat berkembang dan dilengkapi dengan dua stasista dan alat pembau.
System reproduksi Reproduksi terjadi secara seksual dengan fertilisasi internal.
Hewan jantan terpisah (diesis).

4. Scaphopoda
Kelas Scaphopoda juga dikenal dengan nama siput gading atau siput gigi.
Anggota kelas ini juga dijumpai di laut. Ciri khasnya adalah memiliki cangkang
yang berbentuk pipa atau silinder (tabung) memanjang atau kerucut dan terbuka
di kedua ujungnya. Individu dewasa hidup terbenam di dalam pasir,
bercangkok seperti kerucut atau tanduk. Kedua ujung cangkok berlubang. Kaki
terdapat di daerah mulut. Tubuhnya duselubungi mantel., contohnya Dentalium
elephantium dan Dentalium vulgare.

5. Amphineura
Semua anggota kelas Amphineura hidup di laut dan pada umumnya melekat
pada dasar perairan. Hewan ini memiliki ciri tubuhnya berbentuk pipih
memanjang, tidak berkepala, tidak bertentakel, dan pada bagian punggungnya
terdapat cangkang yang tersusun atas beberapa (biasanya belapan) lempeng
terlapis yang saling tumpang tindih seperti genting. Di dalam mulutnya terdapat
radula. Contoh kelas Amphineura ialah Chiton.

Sistem organ dalam tubuh Amphineura


System organ Keterangan
System pencernaan Organ pencernaan dimualai dari mulut yang dilengkapi
radula dan gigi – faring – perut – usus halus – anus. Kelenjar pencernaannya
adalah hati yang berhubungan dengan perut.

System saraf System saraf berupa cincin esophagus dan 2 cabang saraf yang
disarafi matel dan daerah kaki. Tidak terdapat ganglion yang jelas, tetapi ada sel-
sel ganglion pada cabang saraf.

System peredaran darah System peredaran darah lakunair (terbuka) terdiri dari
jantung, aorta, dan sebuah sinus. Darah mendapat oksigen dari insang.

System ekskresi Ekskresi dilakukan oleh sepasang ginjal yang bermuara kea rah
posterior.

System reproduksi Reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertemuanovum


dan sperma. Terdapat individu jantan dan betina.

Peranan mollusca
Peranan mollusca bagi kehidupan manusia ada yang merugikan dan ada
beberapa yang menguntungkan manusia. Yang merugikan manusi, antara lain
beberapa jenis Mollusca yang menjadi inang perantara penyakit dan jenis yang
merusak tanaman budidaya. Contohnya siput. Yang menguntungkan manusia
antara lain cumi-cumi dan kerang sebagai bahan makanan serta kerang mutiara
sebagai penghasil perhiasan.

Mollusca (hewan bertubuh lunak) * Mollusca (hewan bertubuh lunak)* Tubuh


lunak terbungkus oleh cangkang yang mengandung zat kapur atau tidak
bercangkang. Bersifat triploblastik dan mempunyai matel yang berfungsi
menutupi organ-organ viseral dan membuat rongga mantel. Alat gerak berupa
kaki yang berfungsi untuk merayap dan menangkap mangsanya. Sudah
memiliki sistem pencernaan, syaraf, ekskresi, otot dan reproduksi. Mollusca
dibedakan menjadi 5 kelas, yaitu : - Amphineura, paling primitif - Gastropoda,
kaki di perut - Scaphopoda, kaki lancip - Pelecypoda (Lamellibranchiata,
Bivalvia), kaki lancip insang berlapis-lapis - Cephalopoda, kakai di depan a.
Aphineura Hidup di laut, kaki perutnya melekat pada batu-batuan, pada rongga
mantel terdapat insang. Permukaan dorsal ditutupi oleh spikula yang berlendir
dengan delapan keping yang mengandung zat kapur. Contoh : Chiton, dalam
daur hidupnya mengalami fase trokopor (larva bersilia dan dapat bergerak
bebas) b. Gastropoda Hidup di aair tawar, laut dan darat. Umumnya
mempunyai cangkok (rumah) berbentuk kerucut terpilin (spiral) sehingga
bentuk tubuh menyesuaikan dengan bentuk cangkok, tetapi ada siput yang tidak
mempunyai cangkang yang disebut siput telanjang. Gerakan Gastropoda
umumnya lambat karena kontraksi otot menyerupai gelombang yang dimulai
dari belakang menjalar ke depan sehingga kaki dapat menjulur ke muka dan
kaki bagian belakang terseret ke depan. Untuk memudahkan geseran kakinya
dikeluarkan lendir. Bersifat hermaprodit tetapi tidak pernah terjadi pembuahan
sendiri dan pembuahan terjadi setelah adanya perkawinan. Ovovipar atau telur
menetas di dalam tubuh/ uterus. Bernafas dengan paru-paru yang ada di darat
dan dengan insang yang ada di air. Peranan Gastropoda dalam kehidupan :
Menguntungkan : - sebagai makanan yang mempunyai nilai ekonomi - sebagi
komponen penting dalam ekosistem, misal sebagai inang perantara dari
kehidupan Fasciola hepatica - sebagai bahan kolektor yang indah, misal
cangkang Merugikan : - beberapa Gastropoda merusak pada tanaman pertanian,
misal bekicot (Achatina fulica), keong, siput c. Scaphopoda Memiliki cangkok
seperti gading gajah atau terompet. Hidup di laut (pantai berlumpur). Tubuh
memanjang, kaki lancip yang berfungsi untuk menggali pasir atau lumpur.
Contoh : Siput gading gajah d. Pelecypoda Mempunyai kaki pipih seperti kapak
untuk membuat lobang, cangkok terdiri dari 2 bagian yang dihubungkan
semacam engnsel (bivalvia), insang berupa lembaran yang berlapis-lapis
(Lamellibranchiata). Cangkok tersusun atas 3 lapisan, yaitu : Periostrakum :
merupakan lapisan luar yang tipis gelap dan tersusun dari zat tanduk -
Prismatik : lapisan tengah yang tersusun atas kristal-kristal zat kapur yang
berbentuk prisma - Nakreas : lapisan dalam yang tersusun atas kristal kalsium
karbonat yang lebih halus. Lapisan ini disebut lapisan mutiara Proses terjadinya
mutiara : Diantara cangkok dan mantel kemasukkan benda asing misalnya pasir
yang merupakan inti untuk butir-butir mutiara, kemudian inti butir mutiara ini
dapat dimasukan diantara mantel dan lapisan nakreas sehingga terbentuklah
mutiara. Mutiara dapat terbentuk secara alami atau sengaja diproduksi secara
besar-besaran dengan cara menyuntikan inti butir mutiara (karbon) pada
beberapa kerang mutiara, misal Pinctada margaritifera dan Pinctada mertensi.
Contoh lain : Tiram (Mytelus sp, Ostrea sp) Ketam (Anodonta sp) Remis
(Buccinus sp, Asaphis detlorata) Terredo navalis, merupakan kerang pengebor
kayu galangan kapal e. Cephalopoda Kaki di kepala, kepala dapat terlihat jelas
dan mata besar, kaki sekeliling otot dimidifikasi menjadi tangan, tentakel
sekeliling mulut dan corong yang merupakan saluran keluar dari rongga mantel.
Kebanyakan Cephalopoda mempunyai kantong atau kelenjar tinta. Umumnya
tidak bercangkok kecuali pada Nautilus. Contoh : Nautilus Loligo indica (cumi-
cumi) Octopus sp (gurita) Ikan sotong
*PERANAN MOLLUSCA BAGI KEHIDUPAN MANUSIA
* Peranan mollusca bagi kehidupan manusia ada yang merugikan dan ada
beberapa yang menguntungkan manusia.

Yang merugikan manusia, antara lain beberapa jenis Mollusca yang menjadi
inang perantara penyakit dan jenis yang merusak tanaman budidaya. Contohnya
siput.

Yang menguntungkan manusia antara lain cumi-cumi dan kerang sebagai bahan
makanan serta kerang mutiara sebagai penghasil perhiasan.

8. Mollusca (hewan bertubuh lunak)


Tubuh lunak terbungkus oleh cangkang yang mengandung zat kapur atau tidak
bercangkang. Bersifat triploblastik dan mempunyai matel yang berfungsi
menutupi organ-organ viseral dan membuat rongga mantel.
Alat gerak berupa kaki yang berfungsi untuk merayap dan menangkap
mangsanya. Sudah memiliki sistem pencernaan, syaraf, ekskresi, otot dan
reproduksi.
Mollusca dibedakan menjadi 5 kelas, yaitu :
- Amphineura, paling primitif
- Gastropoda, kaki di perut
- Scaphopoda, kaki lancip
- Pelecypoda (Lamellibranchiata, Bivalvia), kaki
lancip insang berlapis-lapis
- Cephalopoda, kakai di depan

a. Aphineura
Hidup di laut, kaki perutnya melekat pada batu-batuan, pada rongga
mantel terdapat insang. Permukaan dorsal ditutupi oleh spikula yan
gberlendir dengan delapan keping yang mengandung zat kapur.
Contoh :
Chiton, dalam daur hidupnya mengalami fase trokopor (larva bersilia
dan dapat bergerak bebas)

b. Gastropoda
Hidup di aair tawar, laut dan darat. Umumnya mempunyai cangkok
(rumah) berbentuk kerucut terpilin (spiral) sehingga bentuk tubuh
menyesuaikan dengan bentuk cangkok, tetapi ada siput yang tidak
mempunyai cangkang yang disebut siput telanjang.
Gerakan Gastropoda umumnya lambat karena kontraksi otot menyerupai
gelombang yang dimulai dari belakang menjalar ke depan sehingga kaki
dapat menjulur ke muka dan kaki bagian belakang terseret ke depan. Untuk
memudahkan geseran kakinya dikeluarkan lendir.
Bersifat hermaprodit tetapi tidak pernah terjadi pembuahan sendiri dan
pembuahan terjadi setelah adanya perkawinan. Ovovipar atau telur menetas
di dalam tubuh/ uterus. Bernafas dengan paru-paru yang ada di darat dan
dengan insang yang ada di air.
Peranan Gastropoda dalam kehidupan :
Menguntungkan :
- sebagai makanan yang mempunyai nilai ekonomi
- sebagi komponen penting dalam ekosistem, misal sebagai inang perantara
dari kehidupan Fasciola hepatica
- sebagai bahan kolektor yang indah, misal cangkang
Merugikan :
- beberapa Gastropoda merusak pada tanaman pertanian, misal bekicot
(Achatina fulica), keong, siput
c. Scaphopoda
Memiliki cangkok seperti gading gajah atau terompet. Hidup di laut
(pantai berlumpur). Tubuh memanjang, kaki lancip yang berfungsi untuk
menggali pasir atau lumpur.
Contoh :
Siput gading gajah
d. Pelecypoda
Mempunyai kaki pipih seperti kapak untuk membuat lobang, cangkok
terdiri dari 2 bagian yang dihubungkan semacam engnsel (bivalvia), insang
berupa lembaran yang berlapis-lapis (Lamellibranchiata).
Cangkok tersusun atas 3 lapisan, yaitu :
- Periostrakum : merupakan lapisan luar yang tipis gelap dan tersusun dari
zat tanduk
- Prismatik : lapisan tengah yang tersusun atas kristal-kristal zat kapur
yang berbentuk prisma
- Nakreas : lapisan dalam yang tersusun atas kristal kalsium karbonat
yang lebih halus. Lapisan ini disebut lapisan mutiara
Gb.
Periostrakum

Lapisan prisma

Lapisan nakre

Mantel

Proses terjadinya mutiara :


Diantara cangkok dan mantel kemasukkan benda asing misalnya pasir
yang merupakan inti untuk butir-butir mutiara, kemudian inti butir mutiara
ini dapat dimasukan diantara mantel dan lapisan nakreas sehingga
terbentuklah mutiara.
Mutiara dapat terbentuk secara alami atau sengaja diproduksi secara
besar-besaran dengan cara menyuntikan inti butir mutiara (karbon) pada
beberapa kerang mutiara, misal Pinctada margaritifera dan Pinctada mertensi.
Contoh lain :
Tiram (Mytelus sp, Ostrea sp)
Ketam (Anodonta sp)
Remis (Buccinus sp, Asaphis detlorata)
Terredo navalis, merupakan kerang pengebor kayu
galangan kapal
e. Cephalopoda
Kaki di kepala, kepala dapat terlihat jelas dan mata besar, kaki sekeliling
otot dimidifikasi menjadi tangan, tentakel sekeliling mulut dan corong yang
merupakan saluran keluar dari rongga mantel.
Kebanyakan Cephalopoda mempunyai kantong atau kelenjar tinta.
Umumnya tidak bercangkok kecuali pada Nautilus.
Contoh :
Nautilus
Loligo indica (cumi-cumi)
Octopus sp (gurita)
Ikan sotong

Anda mungkin juga menyukai