Besaran Pokok
Besaran-besaran dalam fisika dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu besaran
pokok dan besaran turunan. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya didefinisikan
atau ditetapkan terlebih dahulu, yang berdiri sendiri, dan tidak tergantung pada besaran lain.
Para ahli merumuskan tujuh macam besaran pokok, seperti yang ditunjukkan pada Tabel
Besaran Pokok dan Satuannya.
Satuan besaran panjang berdasarkan SI dinyatakan dalam meter (m). Ketika sistem metrik
diperkenalkan, satuan meter diusulkan setara dengan sepersepuluh juta kali seperempat garis
bujur bumi yang melalui kota Paris. Tetapi, penyelid ikan awal geod esik menunjukkan
ketidakpastian standar ini, sehingga batang platina-iridium yang asli dibuat dan disimpan di
Sevres dekat Paris, Prancis. Jadi, para ahli menilai bahwa meter standar itu kurang teliti karena
mudah berubah. Para ahli menetapkan lagi patokan panjang yang nilainya selalu konstan. Pada
tahun 1960 ditetapkan bahwa satu meter adalah panjang yang sama dengan 1.650.763,73 kali
panjang gelombang sinar jingga yang dipancarkan oleh atom-atom gas kripton-86 dalam ruang
hampa pada suatu loncatan listrik. Definisi baru menyatakan bahwa satuan panjang SI adalah
panjang lintasan yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama selang waktu
1/299.792.458 sekon.
Angka yang sangat besar atau sangat kecil oleh ilmuwan digambarkan menggunakan awalan
dengan suatu satuan untuk menyingkat perkalian atau pembagian dari suatu satuan. Singkatan
sistem metriksnya dapat dilihat pada Tabel Singkatan Sistem Metriks Satuan berikut:
B. Satuan Standar Massa
Satuan standar untuk massa adalah kilogram (kg). Satu kilogram standar adalah massa sebuah
silinder logam yang terbuat dari platina iridium yang disimpan di Sevres, Prancis. Silinder
platina iridium memiliki diameter 3,9 cm dan tinggi 3,9 cm. Massa 1 kilogram standar
mendekati massa 1 liter air murni pada suhu 4°C.
Satuan SI waktu adalah sekon (s). Mula-mula ditetapkan bahwa satu sekon sama dengan
1/86400 rata-rata gerak semu matahari mengelilingi Bumi. Dalam pengamatan astronomi,
waktu ini ternyata kurang tepat akibat adanya pergeseran, sehingga tidak dapat digunakan
sebagai patokan.Selanjutnya, pada tahun 1956 ditetapkan bahwa satu sekon adalah waktu yang
dibutuhkan atom cesium-133 untuk bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali.
Satuan standar arus listrik adalah ampere (A). Satu ampere didefinisikan sebagai arus tetap,
yang dipertahankan untuk tetap mengalir pada dua batang penghantar sejajar dengan panjang
tak terhingga, dengan luas penampang yang dapat diabaikan dan terpisahkan sejauh satu meter
dalam vakum, yang akan menghasilkan gaya antara kedua batang penghantar
sebesar .
Suhu menunjukkan derajat panas suatu benda. Satuan standar suhu adalah kelvin (K), yang
didefinisikan sebagai satuan suhu mutlak dalam termodinamika yang besarnya sama dengan
1/273,16 1dari suhu titik tripel air. Titik tripel menyatakan temperatur dan tekanan saat terdapat
keseimbangan antara uap, cair, dan padat suatu bahan. Titik tripel air adalah 273,16 K dan 611,
2 Pa. Jika dibandingkan dengan skala termometer Celsius, dinyatakan sebagai berikut:
Intensitas cahaya dalam SI mempunyai satuan kandela (cd), yang besarnya sama dengan
intensitas sebuah sumber cahaya yang memancarkan radiasi monokromatik dengan frekuensi
Hz dan memiliki intensitas pancaran 1/683 watt per steradian pada arah tertentu.
Satuan SI untuk jumlah zat adalah mol. Satu mol setara dengan jumlah zat yang mengandung
partikel elementer sebanyak jumlah atom di dalam kg karbon-12. Partikel elementer
merupakan unsur fundamental yang membentuk materi di alam semesta. Partikel ini dapat
berupa atom, molekul, elektron, dan lain-lain.
Televisi di rumah berukuran 14 inci. Truk itu mengangkut 500 ton beras. Inci dan ton
merupakan contoh satuan tidak standar masing-masing untuk besaran panjang dan besaran
massa. Satuan tidak standar seperti ini perlu dikonversi ke satuan standar sehingga satuannya
konsisten. Konversi satuan dilakukan dengan menyisipkan faktor konversi yang cocok yang
membuat satuan lain ditiadakan, kecuali satuan yang kita kehendaki. Faktor konversi merupakan
perbandingan dua satuan besaran sehingga sama dengan satu. Berikut ini beberapa contoh
konversi satuan untuk besaran panjang, massa, dan waktu.
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM - Jl. Telekomunikasi - Terusan Buah Batu - Bandung - Email: info@ittelkom.ac.id
< ![endif]-->
Konversi Satuan SI
Kelebihan sistem Satuan Internasional (SI) adalah kemudahan dalam pemakaiannya karena
menggunakan sistem desimal (kelipatan 10) dan hanya ada satu satuan pokok untuk setiap
besaran dengan penambahan awalan untuk satuan yang lebih besar atau lebih kecil. Misalnya, 1
centimeter = 0,01 meter atau 1 kilogram sama dengan 1000 gram. Untuk kemudahan mengubah
suatu satuan ke satuan lain dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan tangga konversi
seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.
< ![endif]-->
< ![endif]-->
< ![endif]-->
Cara mengkonversi satuan-satuan SI dengan tangga konversi :
Pertama, Letakkan satuan asal yang akan dikonversi dan satuan baru yang akan dicari pada
tangga sesuai dengan urutan tangga konversi
Kedua, Hitung jumlah langka yang harus ditempuh dari satuan asal ke satuan baru
a. Jika satuan baru berada di bawah satuan asal ( menuruni tangga ), maka :
b. Jika satuan baru berada di atas satuan asal ( menaiki tangga ), maka :
Contoh soal :
Ubahlah satuan berikut ini :
10 km = …. cm ?
Perhatikan Tangga Konversi Satuan Panjang.
Dari km (kilometer) ke cm (centimeter), kita menuruni 5 anak tangga. Dengan demikian kita
mengalikannya dengan 100.000 (5 nol). Jadi 10 km = 10 x 100000 = 1000.000 cm
7000 m = ….. km ?
Perhatikan Tangga Konversi Satuan Panjang.
Dari m (meter) ke km (kilometer), kita menaiki 3 anak tangga. Dengan demikian kita membaginya
dengan 1000 (3 nol). Jadi 7000 km = 7000 : 1000 = 7 km
300 gr = ….. kg ?
Perhatikan Tangga Konversi Satuan massa.
Dari gr (gram) ke kg (kilogram), kita menaiki 3 anak tangga. Dengan demikian kita membaginya
dengan 1000 (3 nol). Jadi 300 gr = 300 : 1000 = 0,3 kg
5 kg = …. mg ?
Perhatikan Tangga Konversi Satuan massa.
Dari kg (kilogram) ke mg (miligram), kita menuruni 6 anak tangga. Dengan demikian kita
mengalikannya dengan 1.000.000 (6 nol). Jadi 5 kg = 5 x 1000.000 = 5.000.000 kg
Pengukuran
Saturday Aug 2,2008 10:48 AM
By san
In Besaran dan Satuan
Untuk mencapai suatu tujuan tertentu di dalam fisika, kita biasanya melakukan
pengamatan yang disertai dengan pengukuran. Pengamatan suatu gejala secara umum tidak
lengkap apabila tidak ada data yang didapat dari hasil pengukuran. Lord Kelvin, seorang ahli fisika
berkata, bila kita dapat mengukur yang sedang kita bicarakan dan menyatakannya dengan angka-
angka, berarti kita mengetahui apa yang sedang kita bicarakan itu.
Apa yang Anda lakukan sewaktu melakukan pengukuran? Misalnya anda mengukur panjang meja
belajar dengan menggunakan jengkal, dan mendapatkan bahwa panjang meja adalah 7 jengkal.
Dalam pengukuran di atas Anda telah mengambil jengkal sebagai satuan panjang. Kenyataan
dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melakukan pengukuran terhadap besaran tertentu
menggunakan alat ukur yang telah ditetapkan. Misalnya, kita menggunakan mistar untuk
mengukur panjang. Pengukuran sebenarnya merupakan proses pembandingan nilai besaran yang
belum diketahui dengan nilai standar yang sudah ditetapkan.
ALAT UKUR BESARAN
Alat Ukur Besaran Pokok
Besaran Pokok Alat Ukur
Panjang Mistar, Jangka sorong, mikrometer sekrup
Massa Neraca (timbangan)
Waktu Stop Watch
Suhu Termometer
Kuat Arus Amperemete
Jumlah molekul Tidak diukur secara langsung *
Intensitas Cahaya Light meter
* Jumlah zat tidak diukur secara langsung seperti anda mengukur panjang dengan mistar. Untuk
mengetahui jumlah zat, terlebih dahulu diukur massa zat tersebut. selengkapnya dapat anda
pelajari pada bidang studi Kimia.
Mistar : untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas ketelitian 0,5 mm.
Jangka sorong : untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas ketelitian 0,1 mm.
Mikrometer : untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas ketelitian 0,01 mm.
Stop Watch : untuk mengukur waktu mempunyai batas ketelitian 0,01 detik.