Anda di halaman 1dari 7

Penerapan Pemrograman Linier

Contoh yang telah diberikan sebelumnya hanya memiliki dua variable ( X 1 dan X 2 ). Walaupun
demikian, hamper samua permasalahan di dunia nyata mengandung variable lebih banyak lagi.Prinsip
yang telah dikembangkan dapat digunakan untuk merumuskan beberapa permasalahan yang lebih
rumit. Latihan yang akan didapatkan dengan “mengubah” situasi PL berikut dapat membantu
mengembangkan keahlian untuk menerapkan pemrograman linier pada situasi operasi umum lain.

Contoh Bauran Produk

Contoh B2 memuat keputusan bauran produk yang lain. Sumber daya yang terbatas harus dapat
dialokasikan antarberbagai produk yang dihasilkan perusahaan. Tujuan perusahaan secara keseluruhan
adalah memproduksi produk tertentu dalam jumlah tertentu untuk memaksimalkan keuntungan total.

Contoh B2 Masalah bauran produk

Failsafe Electronic Corporation memproduksi empat prduk utama yang sangat canggih
untuk memasok ke perusahaan angkasa luar yang memiliki kontrak dengan NASA. Setiap produk harus
dapat melalui departemen berikut sebelum dikirimkan : pemasangan kawat, pengeboran, perakitan, dan
pemeriksaan. Kebutuhan proses produksi pada setiap departemen (dalam jam) dan nilai keuntungan
yang berkesesuaian diringkas pada table berikut.

Departemen Pemasangan
Produk Kawat Pengeboran Perakitan Pemeriksaaan Keuntungan/Unit

XJ201 0,5 3 2 0,5 $9


XM897 1,5 1 4 1,0 $12
TR29 1,5 2 1 0,5 $15
BR788 1,0 3 2 0,5 $11

Waktu produksi yang tersedia pada setiap departemen pada setiap bulan dan kebutuhan produksi
bulanan minimal untuk memenuhi kontrak adalah sebagai berikut.

Kapasitas Produk Tingkat Produksi


Departemen (dalam jam) Minimal
Pemasangan kawat 1500 XJ201 150
Pengeboran 2350 XM897 100
Perakitan 2000 TR29 300
Pengawasan 1200 BR788 400

Pendekatan: Perumusan situasi bauran produksi ini sebagai masalah PL. Pertama, manajer produksi
menentukan tingkat produksi setiap produk untuk bulan mendatang. Ia menetapkan:
X 1 = jumlah unit XJ201 yang akan diproduksi,

X 2 = jumlah unit XM897 yang akan diproduksi,

X 3 = jumlah unit TR29 yang akan diproduksi

X 4 = jumlah unit BR788 yabg akan diproduksi.

Jawaban: Perumusan PL-nya adalah:

Tujuan: memaksimalkan keuntungan = 9 X 1 + 12 X 2 + 15 X 3 + 11 X 4

Dengan batasan

0,5 X 1 + 1,5 X 2 + 1,5 X 3 + 1 X 4 ≤ 1.500 waktu pengeboran kawat yang tersedia

3 X 1 + 1 X 2 + 2 X 3 + 3 X 4 ≤ 2.350 waktu pengeboran yang tersedia

2 X 1 + 4 X 2 + 1 X 3 + 2 X 4 ≤ 2.600 waktu perakitan yang tersedia

0,5 X 1 + 1 X 2 + 0,5 X 3 + 0,5 X 4 ≤ 1.200 waktu pemeriksaaan yang tersedia

X 1 ≤ 150 unit XJ201

X 2 ≤ 100 unit XM897

X 3 ≤ 300 unit TR29

X 4 ≤ 400 unit BR788

X 1, X 2, X 3, X 4 ≥ 0

Pemahaman: Terdapat banyak batasan dalam sebuah masalah PL. Batasan RHS boleh memiliki satuan
yang berbeda, tapi fuungsi tujuannya menggunakan satu satuan yang umum – keuntungan- dalam kasus
ini. Karena terdapat lebih dari dua variable keputusan, masalah ini tidak dipecahkan secara grafis.

Latihan Pembaelajaran: Pecahkan masalah PL ini seperti yang telah dirumuskan. Apakah solusinya?
(Jawaban: X 1 = 150, X 2 = 300, X 3 = 200, X 4 = 400.)

Masalah Serupa: B.7, B.8, B.10, B.19, B.20, B.21, B.23, B.28, B.29.

Contoh Masalah Diet


Contoh B3 menggambarkan masalah diet yang pada awalnya digunakan oleh rumah sakit untuk
menentukan diet yang paling hemat untuk pasien. Persoalan yang juga dikenal dalam bidang pertanian
sebagai masalah bauran pakan ternak ini, juga berkaitan dengan menetapkan kombinasi makanan yang
memenuhi persyaratan kebutuhan nutrisi pada biaya minimal.

Contoh B3 Masalah Diet

Perusahaan penggemukan sapi Feed ‘N Ship menggemukkan sapi untuk dipasarkan


secara local dan dijual ke Kansas dan Ohama. Pemilik Feed ‘N Ship ingin menentukan makanan sapi yang
akan dibeli untuk mencukupi standar nutrisi minimal, dan pada saat yang bersamaan, meminimalkan
biaya makanan total.

Setiap jenis makanan memiliki empat kandungan nutrisi berbeda, yaitu A, B, C, dan D.
Berikut kandungan nutrisi setiap makanan dalam satuan ons per pon pakan ternak.

Pakan Ternak
Nutrisi Makanan X Makanan Y Makanan Z
A 3 ons 2 ons 4 ons
B 2 ons 3 ons 1 ons
C 1 ons 0 ons 2 ons
D 6 ons 8 ons 4 ons

Harga setiap jenis makana X, Y, dan Z masing-masing adalah $0,02, $0,04, dan $0,025. Kebutuhan
minimal setiap sapi per bulan adalah 64 ons nutrisi A, 80 ons nutrisi B, 16 ons nutrisi C, dan 128 ons
nutrisi D.

Perusahaan penggemukan menghadapi satu batasan lagi, yaitu perusahaan hanya bias
memperoleh 500 pon makanan Z per bulan dari penyalur makanan, terlepas dari kebutuhan
perusahaan. Karena secara umum terdapat 100 sapi pada perusahaan penggemukan sapi di Feed ‘N Ship
pada suatu waktu, hal ini membatasi jumlah makanan yang akan diberikan pada sapi, yaitu maksimal 5
pon makanan Z per hai atau 80 ons per bulan.

Pendekatan: Rumusan ini sebagai masalah minimalisasi PL.

Ambil: X 1 = jumlah makanan X yang dibeli untuk setiap sapi per bulan,

X 2 = jumlah makanan Y yang dibeli untuk setiap sapi per bulan,

X 3 = jumlah makanan Z yang dibeli untuk setiap sapi per bulan.

Jawaban:

Tujuan: Biaya minimal = 0,02 X 1 + 0,04 X 2 + 0,025 X 3


Dengan batasan

Persayaratan kandungan nutrisi A: 3 X 1 + 2 X 2 + 4 X 3 ≥ 64

Persayaratan kandungan nutrisi B: 2 X 1 + 3 X 2 + 1 X 3 ≥ 80

Persayaratan kandungan nutrisi C: 1 X 1 + 0 X 2 + 2 X 3 ≥ 16

Persayaratan kandungan nutrisi D: 6 X 1 + 8 X 2 + 4 X 3 ≥ 128

Pembatasan Makanan Z: X 3 ≤ 80

X 1, X 2, X 3, X 4 ≥ 0

Solusi yang paling murah adalah membeli 40 pon X 1 , seharga $0,80 untuk setiap sapi.

Pemahaman: Karena biaya per pon makanan X sangat randah, solusi optimalnya tidak
memperhitungkan makanan Y dan Z.

Latihan Pembelajaran: Biaya sat upon makanan X naik 50%. Apakah ini mempengaruhi solusi?

(Jawaban: Ya, ketika biaya per pon makanan X adalah $0,03, X 1 = 16 pon, X 2 = 16 pon, X 3 = 0, dan biaya
= $1,12 per sapi)

Masalah Serupa: B.6, B.30

Contoh Penjadwalan Tenaga Kerja

Permasalahan penjadwalan tenaga kerja mengatasi susunan kepegawaian yang dibutuhkan


pada suatu perioode waktu tertentu. Penjadwalan terutama bermanfaat bila para manajer memiliki
fleksibilitas untuk menugaskan para pekerja pada pekerjaan yang membutuhkan ketrampilan yang dapat
saling dipertukarkan atau bertumpang tindih. Rumah sakit dan bank yang besar sering mengunakan PL
untuk mengatasi penjadwalan tenaga kerja mereka. Contoh B4 akan menguraikan bagaimana sebuah
bank menggunakan PL untuk menjadwalkan petugas teller-nya.

Contoh B4 Menjadwalkan teller bank


Arlington Bank of Commerce and Industry adalah bank yang sangat sbuk dan memiliki
kebutuhan teller yang berjum;ah antara 10 hingga 18 orang yang bergantung pada jam kerja dalam
sehari. Waktu istirahat makan siang, mulai tengah hari (12.00) hingga pukul 14.00, umunya merupakan
waktu yang paling sibuk. Tabel di bawah mengindikasikan jumlah teller yang diperlukan pada berbagai
jam kerja bank.

Jumlah Teller Jumlah Teller


Periode yang Dibutuhkan Periode yang Dibutuhkan
09.00 - 10.00 10 13.00 - 14.00 18
10.00 - 11.00 12 14.00 - 15.00 17
11.00 - 12.00 14 15.00 - 16.00 15
12.00 - 13.00 16 16.00 - 17.00 10

Saat ini, bank tersebut mempekerjakan 12 teller yang bekerja penuh waktu, tetapi sebagian besar
orangnya terdapat pada daftar pekerja paruh waktu. Seorang pekerja paruh waktu harus menghasbiskan
tepat 4 jam per hari, tetapi ia dapat mulai bekerja kapan saja, di antara pukul 09.00 hingga 17.00 dengan
izin makan siang selama 1 jam. (Separuh pekerja penuh waktu makan pada pukul 11.00 dan lainnya
makan pada pukul 12.00.) Pekerja penuh waktu memiliki waktu kerja produktif selama 35 jam pada
setiap minggu.

Sesuai dengan kebijakan perusahaan, bank tesebut membatasi jam kerja pekerja peruh
waktu, yaitu meksimal 50% dari kebutuhan total per hari.

Pekerja paruh waktu menerima upah $6 per jam (atau $24 per hari) secara rata-rata,
sedangkan pekerja penuh waktu mendapatkan upah rata-rata $75 per hari berupa gaji dan insentif.

Pendekatan: Bank bermaksud menetapkan sebuah jadwal yang akan meminimalkan biaya tenaga kerja
total. Bank akan memberhentikan 1 atau lebih teller penuh waktu jika memang menguntungkan pihak
bank.

Ditetapkan:

F = teller paruh waktu

P1 = teller paruh waktu mulai pukul 09.00 (selesai pukul 13.00)

P2 = teller paruh waktu mulai pukul 10.00 (selesai pukul 14.00)

P3 = teller paruh waktu mulai pukul 11.00 (selesai pukul 15.00)

P4 = teller paruh waktu mulai pukul 12.00 (selesai pukul 16.00)


P5 = teller paruh waktu mulai pukul 13.00 (selesai pukul 17.00)

Solusi: Fungsi tujuan:

Meminimalkan biaya tenaga kerja total harian = $75F + $24 ( P1 + P2 + P3 + P4 + P5)

Batasan: Untuk setiap jam, jam kerja yang tersedia harus paling sedikit sama dengan jam kerja yang
dibutuhkan.

F + P1 ≥ 10 (kebutuhan pada pukul 09.00 hingga 10.00)

F + P1 + P2 ≥ 12 (kebutuhan pada pukul 10.00 hingga 11.00)

½F + P1 + P2 + P3 ≥ 14 (kebutuhan pada pukul 11.00 hingga 12.00)

½F + P1 + P2 + P3 + P4 ≥ 16 (kebutuhan pada pukul 12.00 hingga 13.00)

F + P2 + P3 + P4 + P5 ≥ 18 (kebutuhan pada pukul 13.00 hingga 14.00)

F + P3 + P4 + P5 ≥ 17 (kebutuhan pada pukul 14.00 hingga 15.00)

F + P4 + P5 ≥ 15 (kebutuhan pada pukul 15.00 hingga 16.00)

F + P5 ≥ 10 (kebutuhan pada pukul 16.00 hingga 17.00)

Hanya 12 teller paruh waktu yang tersedia, maka:

F ≤ 12

Jam kerja pekerja paruh waktu tidak boleh melebihi 50% dari jumlah jam total yang dibutuhkan setiap
harinya, yang merupakan penjumlahan teller yang diperlukan pada setiap jamnya:

4( P1 + P2 + P3 + P4 + P5) ≤ 0,50(10 + 12 + 14 + 16 + 18 + 17 + 15 + 10)

Atau

4 P1 + 4 P2 + 4 P3 + 4 P4 + 4 P5 ≤ 0,50(112)

F, P1, P2, P3, P4 , P5

Terdapat dua jadwal alternative optimal yang dapat diikuti oleh Arlington Bank. Jadwal alternative
pertama adalah hanya mempekerjakan 10 orang teller penuh waktu (F = 10) dan 7 orang teller paruh
waktu yang mulai bekerja pada pukul 10.00 ( P2 = 7), 2 0rang teller paruh waktu yang mulai bekerja pada
pukul 11.00 dan 12.00 ( P3 = 2 dan P4 = 2), dan 3 orang teller paruh waktu yang mulai bekerja pada
pukul 13.00 ( P5 = 3). Tidak ada pekerja paruh waktu yang nulai bekerja pada pukul 09.00.
Jadwal alternative kedua adalah mempekerjakan 10 orang teller penuh waktu (F = 10), tetapi
terdapat 6 orang teller paruh waktu yang mulai bekerja pada pukul 09.00 ( P1 = 6), 1 orang teller paruh
waktu yang mulai bekerja pada pukul 10.00 ( P2 = 1), 2 orang teller paruh waktu yang mulai bekerja pada
pukul 11.00 dan 12.00 ( P3 = 2 dan P4 = 2), dan 3 orang teller paruh waktu yang mulai bekerja pada
pukul 13.00 ( P5 = 3). Biaya tenaga kerja untuk kedua kebijakan tersebut sama, yaitu sebesar $1.086 per
hari.

Pemahaman: Bukanlah tidak lazim jika beberapa solusi optimal muncul dalam masalah PL yang besar.
Pada kasus ini, pihak manajemen memiliki pilihan dengan biaya yang sama antara kedua jadwal
tersebut. Untuk mencari solusi optimal alternatifnya, anda mungkin harus memasukkan batasannya
dengan urutan yang berbeda.

Latihan Pembelajaran: Bank tersebut setuju member kenaikan gaji menjafi$7 per jam untuk pekerja
paruh waktunya. Apakah solusinya berubah? (Jawaban: Ya, biaya = $1.142, F = 10, P1 = 6, P2 = 1, P3 = 2,
P4 = 5, P5 = 0.)

Masalah Serupa: B.18

Metode Simpleks Untuk Pemrograman Linier

Sebagian besar persoalan pemrograman linier di dunia nyata memiliki lebih dari dua variable
sehingga menjadi terlalu rumit untuk diselesaikan dengan menggunakan grafik. Sebuah prosedur uang
disebut metode simpleks dapat digunakan untuk mencari solusi yang optimal bagi persoalan seperti itu.
Metode simpleks sesungguhnya merupakan suatu alogaritma (atau serangkaian perintah) yang
digunakan untuk menguji titik pojok pada suatu cara tertentu sehingga sampai pada solusi terbaik.
Keuntungan yang paling tinggi atau biaya yang paling rendah. Program computer (seperti Excel OM dan
POM for Winows) dan spreadsheet Excel tersedia untuk memecahkan persoalan pemrograman linier
dengan metode simpleks.

Untuk perincian mengenai langkah-langkah aljabar untuk alogaritma simpleks, bacalah buku
sains manajemen.

Anda mungkin juga menyukai