0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
55 tayangan4 halaman
Pangeran dari Kerajaan Amsterdam berhasil menyembuhkan Putri Kerajaan Yunani yang sakit selama tiga tahun dengan menyamar sebagai tabib. Ia kemudian membawa sang Putri kabur dengan menaiki kuda kayu ajaibnya. Mereka akhirnya menikah dan menyatukan Kerajaan Amsterdam dengan Kerajaan Farel, kerajaan asal Putri tersebut.
Pangeran dari Kerajaan Amsterdam berhasil menyembuhkan Putri Kerajaan Yunani yang sakit selama tiga tahun dengan menyamar sebagai tabib. Ia kemudian membawa sang Putri kabur dengan menaiki kuda kayu ajaibnya. Mereka akhirnya menikah dan menyatukan Kerajaan Amsterdam dengan Kerajaan Farel, kerajaan asal Putri tersebut.
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Pangeran dari Kerajaan Amsterdam berhasil menyembuhkan Putri Kerajaan Yunani yang sakit selama tiga tahun dengan menyamar sebagai tabib. Ia kemudian membawa sang Putri kabur dengan menaiki kuda kayu ajaibnya. Mereka akhirnya menikah dan menyatukan Kerajaan Amsterdam dengan Kerajaan Farel, kerajaan asal Putri tersebut.
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Putra raja Amsterdam menghadap ayahnya. Ia lulus dari sekolah dan
nilai-nilai raportnya amat bagus. Raja amat puas dan ingin memberi hadiah “ nah apa yang kamu minta nak ?” tanya baginda. “ apa saja akan ku penuhi sejauh aku mampu.” Pangeran berkata “ayahanda, hamba amat suka teater dan drama. Juga mohon sudilah ayahhanda menyelenggarakan sayembara para pemain sandiwara dan para seniman.” Permintaan itu di kabulkan.Gedung kesenian segera di bangun.Sayembara dan hadiah-hadiah menggiurkan juga segera di umumkan. Peserta di urutan ke lima adalah seorang lelaki dengan menenteng kuda kayu. Para penonton mengira bahwa dia adalah pemimpin rombongan sebab ia muncul sendiri. “ mana yang lain ?” tanya raja. “Hamba sendirian saja ya baginda, hanya dengan kuda kayun ini .” semba orang itu. Raja mengernyitkan dahi dan tertarik setelah orang aneh itu mengatakan bisa terbang dengan naik kuda kayunya. “ wah bagus !” sahut raja. “ aku ingin lihat buktinya.” Lalu orang itu naik kuda kayunya tiba-tiba ia melesat ke udara menuju selatan. Setengah jam kemudian, ia sudahmuncul kembali di hadapan baginda. Dan memenuhi pesan baginda ia juga membawa pokok pohon palem. Pohon palem itu hanya tumbuh di selatan kerajaan. Melihat itu sang pangeran berseru “ ayahanda saya mohon belikan kuda itu buat saya.” “ Akan ayah coba” sahut baginda. “ apakah ia mau menjualnya ?” Orang itu di undang ke istana. Ia datang kuda kayunya ia tinggalkan di luar, di depan pintu. Baginda mengamat-ngamati kuda kayu itu. Ia tanyakan kepada sang pemilik.”Apakah ia mau menjual kuda kayu itu ? dan berapa harganya ?” “Mohon ampun baginda” sahut orang itu “ hamba tidak akan menjual kuda itu. Hidup saya bergantung darinya, ia memberi nafkah saya seumur hidup.” “ O, gampang !” sahut raja mantap. “ nafkahmu seumur hidup ku tanggung !.” “ Jika demikian kehendak baginda hamba menuruti,” ujar orang itu. Tak berapa lama pangeran sudah menaiki kuda itu untunglah pangeran bisa mengendalikan kuda itu. Kuda itupun makin lambat terbangnya dan makin turun mendekati bumi kembali.Akhirnya, pada sore hari mereka mendarat di istana milik raja Farel. Gerbang nya di jaga prajurit. Dari seragamnya dari seragamnya pangeran tahu ia berada di istana raja Farel. Ia menyelinap masuk saat penjaganya lengah. Dua kamarserba berlapis emas ia lewati, kosong. Lalu ia sampai ke kamar ke tiga. Ia melihat seorang putri sedang tertidur di ranjangnya. Putri itu ayu sekali. Pangeran terkesima menatap paras yang molek itu. Tiba-tiba sang putri terbangun. Ia kaget melihat pangeran berwajah tampan dalam kamarnya. “ saya putra raja Amsterdam” kata pangeran memperkenalkan diri. Pangeran menceritakan ia bisa sampai ke tempat itu gara-gara kuda kayu. Sang putri bingung. Ia tertarik kepada pangeran tetapi hubungan Amsterdam dan farel kurang baik. Namun demikian ia nekad menghadap ayahnyamemperkenalkan sang pangeran. “ Terhadap dia aku tidak apa-apa” kata baginda. “ urusan ku dengan ayahnya!” pangeran di terima baik sebagai tamu. Bahkan baginda mengijinkan putri pergi ke Amsterdam bersama pangeran. Sang pangeran menngirim surat kepada ayahanda nya. Ia memberitahukan bahwa dirinya tidak kurang sesuatu apapun dan ia menjadi tamu terhormat raja Farel. Ia juga menceritakan akan segera pulang memboyong putri raja Farel. Akhirnya, ia mohon agar baginda sudi menjemput di tapal batas kerajaan. Sri baginda tentu saja amat gembira mendengar kabar itu. Ia bersyukur bahwa putranya tidak menjumpai malapetaka. Baginda menjawab berjanji sedia menjemput. Pangeran dan putri berangkat. Perjalanan ini makan waktu lama. Ketika mereka sampai di tapal batas kerajaan, Raja Amsterdam menunggu. Namun mereka juga sudah di tunggu raja Yunani. Raja ini sedang mencari istri. Ia menyodorkan surat dari raja Farel, isinya meminta agar putrinya cepat-cepat kembali, mau di jodohkan! Pangeran kecewa sekali ia segera berembuk bersama ayahnya mengenai hal ini. Tetapi saat itu raja Yunani mencuri kuda itu. Ia segera terbang menggondsol sang putri. Pangeran kelabakan ia mulai melakukan perjalanan mencari sang putri. Lebih tiga tahun ia berkelana. Akhirnya, ia sampai di Yunani. Ia menginap di sebuah penginapan dan menyamar sebagai tabib yang dapat menyembuhakan segala penyakit. Pemilik penginapan itu berfikir “ sampai sekarang tak ada yang mampu menyembuhkan penyakit calon ratu kita. Jika ia mampu menyembuhkannya, pasti raja akan memberiku pangkat tinggi”. Ia bertanya “ sejak kapan calon ratu itu sakit ?” “ suadah tiga tahun lalu saat ia baru datang” jawab pemilik penginapan. “ Jelas ia adalah orang yang ku cari” pikir pangeran. Ia berkata “ saya belum pernah gagal dalam menyembuhakn orang”. Paginya, ia menuju istana. Raja segera mempersilahaknnya masuk kamar sang putri. Ia minta di tinggal sendiri bersama sang putri. Raja meninggalakan kamar. Putri segera langsung mengenalinya . “ssst…!” kata pangeran. “ aku datang membebaskanmu. Tapi ikuti saja apa yang ku katakan.” Selam tiga hari pangeran berbuat yang aneh-aneh. Lalu ia memberitahukan raja bahwa putri sudah sembuh. Raja menjumpai putri. Ia senang calon istrinya sembuh. Lalu, ia mau memberi hadiah pada sang pangeran. Pangeranpun berkata “ hamba mohon baginda menyelenggarakan pertujukan drama ini harus di saksikan oleh segenap bangsawan dan seluruh rakyat. Nanti sebelum pertunjukkan di mulai, saya akan memperlihatkan kepada khalayak bahwa calon permaisuri sudah sembuh. “ Ia juga minta di sediakan sebuah guci tempat dupa dan di perbolehkan membawa kuda kayu.” Permintaan itu di kabulkan pada hari dan jam yang sama duduklah raja, para bangsawan istana dan rakyat ke gedung teater. Dengan menggandeng sang putri, tabib itu mengitari area tiga kali. Pada putaran yang terakhir, sang putri menyalakan dupa mereka lalu menunggangi kuda kayu itu dan lalu melesat ke atas … lenyap ke udara!. Mereka sampai ke Amsterdam. Tak lama kemudian, mereka pun menikah dengan perkawinan mereka, kerajaan Farel bersatu dengan Amsterdam. Mereka memegang tahta dengan sangat bijaksana. Ia membuat rakyat bahagia dan sejahtera. Andaikan mereka masih hidup, mungkin mereka masih memegang tahta. KARYA: ELAWATI KELAS: X.10