Anda di halaman 1dari 8

(Bismilah)

(Salam)
Para tamu dan hadirin yang terhormat selamat datang dan terima kasih kami ucapkan
atas kehadirannya di acara kami pada malam hari ini.
Dalam rangka memperingati ulang tahun KMKM izinkan kami mempersembahkan
drama spesial yang berjudul:
DRAMA SULTAN SURIANSYAH
(MASUKNYA ISLAM KEPULAU KALIMANTAN)
Dijaman dahulu kala berdirilah sebuah Kerajaan, yang mana Kerajaan itu bernama
kerajaan daha, dimana saat itu maharaja sukarama bertahta, beliau adalah kakek dari
raden samudra.
Mana kala itu maharaja sukarama sakit beliau pun berwasiat kepada anak cucu beliau,
bahwa yang mewarisi tahta Kerajaan daha ini adalah cucu beliau yang bernama raden
samudra.
Mendengar habar berita tersebut paman dari raden samudra yang bergelar pangeran
tumenggung pun berkata kepada pangeran arya mangkubumi.

Pangeran tumenggung “aku kada rela ..!! amun SAMUDRA itu yang mewarisi tahta
kerjaan DAHA ini , aku nih lawas sudah mehadang-hadang menunggui, sekalinya si
SAMUDRA yang mewarisi tahta Kerajaan ini
Ooohhh.. kaini aja sudah baik aku bunuh SAMUDRA tuh sekira tahta Kerajaan ini
teturun lawan aku”.

Akan tetapi pangeran arya mangkubumi merasa kasihan dan ia pun berucap
Pangeran arya “dari pada sepedingsanakan bebunuhan baik ku suruh bejauh si
samudra tuh”.

Keesokan harinya arya pun mengantar kan berlabuhnya raden samudra


Pangeran arya “samudra..!! hakunlah ikam menyamar menjadi pemancing bejauh dari
Kerajaan ini.
Raden samudra “kenapa paman..??”.
Pangeran arya “jadi kaini keponakanku, paman ikam yang begelar tumenggung tu
kada ketuju, kada terima , amun ikam yang mewarisi tahta Kerajaan ini, dan inya
handak memmbunuh ikam”.
Raden samudra “imbah harus kayapa ulun paman..??”.
Pangeran arya “baik ikam bejauh dari Kerajaan ini daripada terjadi pertumpahan
darah”.
Raden samudra “inggih paman , amun itu jalannya”.
Raden samudra pun menjauh dari kerjaan sampai ke sebuah tempat yang bernama
belandean.
Disana beliau menjalani kehidupan menyamar sebagai pemancing, walau kemiskinan
yang menimpa beliau, akan tetapi orang-orang sekitar beliau merasa nyaman dengan
perangai baik beliau.

Kisah beliau pun terdengar oleh pemimpin kuin yang bernama patih masih.
Manakala para warga berkumpul disuatu hari, ada seorang warga yang berucap:
Warga “patih,tahu lah pian ada seorang pemancing yang disukai warga dan orang
orang merasa nyaman dengan perangai baiknya”
“bujur kah?” ucapannya patih masih
Warga “inggih patih aii, bujur,,inya nih baik orangnya”
Patih masih “amun kayitu panggilkan aja orang nya kesini”
Mendengar habar si pemancing tadi patih masih pun menyuruh warganya untuk
memanggil si pemancing tadi.
Lalu tiba lah si pemancing miskin tadi untuk menghadap patih masih dan patih masih
pun terkejut dan berkata:
Patih masih “tunggu sebentar bukankah kamu ini raden samudra cucu dari maharaja
sukarama kan? dan saya juga mendengar bahwa kamu adalah ahli waris kerajaan
daha,bagaimana kisah nya sampai ikam jadi seperti ini?”

Raden Samudra “jadi ketika maharaja sukarama handak meningal beliau berwasiat
bahwa yang mewarisi tahta kerajaan adalah ulun lamun paman ulun kada terima
dengan wasiat itu dan handak membunuh ulun, akan tetapi pangeran arya menyuruh
ulun menjauh dari kerajaan.”
Patih masih “lamun nang kaytu kisahnya kita ulah kerajaan tandingan yang
menandingi kerajaan daha”
Warga“lamun ada kerajaan pasti ada rajanya nah siapa teh nang jadi rajanya”
(SUARA WARGA RIBUT)
“sudah....sudah tuh nah patih handak bapandir”
Patih masih “nah raden kaya apa kalo kita bangun kerajaan nang bangaran kerajaan
banjar. dan kami sebarataan sudah setuju pian kami jadiakan rajanya”
Raden samudra “amun kaytu kahandak buhan pian berataan, iya ulun terima”
Dan itulah awal mula kerajaan banjar didirikan dibawah kepemimpinan pangeran
samudra, hingga kerajaan banjar meluas sampai kebeberapa daerah diantaranya muara
bahandang yang wahini dikenal dengan marabahan, diantaranya jua beliau mampu
menaklulkan kerajaan nang halus untuk rakyat banjar bedagang.
Habar kerajaan banjar yg dipimpin pangeran samudra, tedengar oleh pengeran
tumenggung.
Kata beliau“arya tau lah ikam ada habar kerajaan hanyar handak menandingi kita”
Pangeran arya “kerajaan apa itu?”
Pangeran tumenggung “kerajaan itu bernama kerajaan banjar, tau lah ikam siapa raja
disana?”
Pangeran arya“siapa?”
Pangeran tumenggung “si samudra, aku kira inya sudah mati sekalinya... mun kayni
baik aku bunuh aja sudah...arya kumpul akan pasukan”

Mendengar habar itu, raja tumenggung pun panas mendangkal dalam hati, setelah itu
kerajaan daha menyerang rakyat kerajaan banjar malam itu jua.
Warga “bersyukur banar lah kita dapat raja yg baik”
Warga “ iih bujur banar”
....
(PENYERANGAN KERAJAAN DAHA)
Serangan kerajaan daha kada ketahanan, membuat patih masih mengusulkan
Patih masih“amun nang kaini kisahnya jelas matian rakyat kita”
Raden samudra“imbah kaya apa kita melawan inya”
Patih masih “amun nang kaya itu kita minta bantuan lawan kerajaan demak yang ada
di jawa”

setelah merencanakan itu pergi lah buhan kerajaan banjar ke kerajaan demak.
Pangeran dan patih masih pun tiba disana mereka disambut dengan pengawal yang
bertanya kepada mereka .

Pengawal “ada perlu apa kalian”


Patih masih “kami ingin bertemu raja”
Pengawal “siapa kalian?”
Patih masih “kami dari kerajaan banjar”
Pengawal “kalo begitu saya menghadap raja dahulu”
...
Pengawal “assalamualaikum raja”
Raja “walaikumussalam”
Pengawal“kita kedatangan tamu dari kerajaan banjar”
Raja“baiklah suruh mereka masuk”
Patih masih “kami dari kerajaan banjar ingin meminta sebuah permintaan dan beliau
adalah raja dari kerajaan kami”
Pangeran samudra“wahai raja demak kerajaan banjar dalam keadaan genting kami
diserang oleh kerajaan daha yang dipimpin oleh paman saya sendiri,bisakah kalian
membantu?”
Raja demak “apa... bagaimana bisa paman menyerang keponakannya sendiri”
Raden samudra“semua karena sifat kikir dan serakah paman saya ketika saya
mendapatkan tahta yang sangat paman saya impikan dan beliau pun ingin membunuh
saya dan saya pun menjauh dan membangun kerajaan baru dan mereka sedang
menyerang kerajaan dan warga kami, jadi bisakah kerajaan demak membantu?”
Raja demak “bisa saja,tetapi ada syaratnya”
Raden samudra “apa syaratnya?”
Raja demak “jika misalkan kalian menang maka raja dan rakyatnya semua masuk
islam”

Awal mulanya pangeran pun ragu namun keyakinan beliau dikuatkan dengan alasan
yang disampaikan oleh khatib dayan,dan beliau pun berucap
“bukan karena apa apa yah yang kami takutkan adalah kalo pangeran dan pasukan
sampean mati maka matinya adalah mati kafir,bagaimana?”
Raden samudra “baiklah kalo begitu kami setuju”
Raja demak “kalo begitu pasukan kita berangkat ke banjar sekarang,ayo”
Permaisuri “kakanda mau kemanakah engkau?”
Raja demak “wahai adinda kami akan pergi untuk membantu kerajaan banjar”
Permaisuri “apa yg terjadi di sana”
Pangeran “kerajaan banjar sedang diserang oleh kerajaan daha kami akan membantu”
Permaisuri “baiklah kalau begitu hati hati wahai kakanda,aku akan menunggumu
kembali pulang”

Setelah permintaan dan persetujuan yang telah disetujui oleh raja demak.
Pasukan demak pun tiba dan membantu kerajaan banjar menyerang kerajaan daha.
(penyerangan kerajaan daha)
Pasukan Kerajaan daha pun mulai tidak tertolong, pada saat itu juga pangeran arya
berucap:
Pangeran arya “eh tumenggung jelas kalah pasukan kita mun kaini”
Pangeran tumenggung “mbah kyapa ini”
Pangeran arya “jar ku baik ikam beduel lawan samudra”
Pangeran tumenggung “amun kaytu kiau akan samudra nya kesini”
Pangeran samudra pun menghadap kepada pangeran tumenggung
Pangeran Samudra “pian ini paman ulun kada pantas bila ulun melawani pian kita
semua bekeluarga,ulun mohon lawan pian hakun ulun mati daripada ulun belawan
lawan pian, ingat paman pian terlalu dengki dengan ulun pian terlalu iri dengan apa
yang ulun dapat dan pian terlalu serakah dengan tahta kerajaan”

Pangeran tumenggung “paman minta maaf bujur jar ikam, paman mu ini terlalu
serakah,terlalu handak beisi tahta kerajaan,kaini aja sdah,arya tarik pasukan kita”

Pangeran samudra “paman wilayah kita bagi dua aja”

Pangeran tumenggung“iya,amun kaytu”


Kerajaan daha pun menjauh dari kerajaan banjar dan wilayah antara kerajaan banjar
dan kerajaan daha dibatasi.

Lalu pangeran samudra menghadap sang khatib dayan


Khatib dayan “pangeran samudra sesuai janji sampean, sampaen dan rakyat sampean
seluruhnya masuk islam (bismillah dan syahadat) berhubung sampean sudah masuk
islam maka sampean pun akan saya beri nama menjadi sultan suriansyah”
Kemenangan kerajaan banjar di dapat tanggal 24 september 1526 yang mana hari itu
di jadikan hari jadi banjarmasin dan pangeran samudra ditasmiahkan menjadi sultan
suriansyah dan jadilah kerajaan islam pertama di kerajaan banjar.
Setelah itu beliau menikah dengan istri beliau yang bernama putri intan sari
(Adegan menikah)
Dalam keislaman itupun banyak masyarakat yang bertanya kepada beliau tentang
tempat peribadatan.
permaisuri “wahai kakanda banyak masyarakat yg bertanya lalu imbah pabk kaypa
tempat peribadatan rakyat kita”’.
Lalu terfikirlah beliau untuk membangun sebuah masjid yang masyhur sampai saat ini
di kampung kuin yang bernama MASJID SULTAN SURIANSYAH.

Intisari dari drama kami adalah kerajaan daha merupakan kerajaan bahari yang
pemimpin beserta rakyat nya pemeluk agama hindu dipegangi raden samudra yg
terusir dari daha karean sifat serakah dari paman beliau.
Namun berdirilah kerajaan banjar atau bandar masih yg dibantu oleh patih masih
barang siapa yg tergoda dengan harta dan tahta tiris darah dan sisilah akan
berkata,maka dengan asma islam ditasmiakanlah sultan suryanullah alias sultan
suriansyah.

Pesan tersirat
Serakah dengki merusak hati
Dendam dipelihara subur malapetaka
Dendam jauhi tentram terasa
Hendaklah sabar dalam berikhtiar
Niscaya kebenaran akan begrkobar
Bagi emas disemak belukar,tak membuat gentar para pengincar

Anda mungkin juga menyukai