Anda di halaman 1dari 11

KERAJAAN KEDIRI

Sutradra: Najmi zatillah putri

Pada tahun 1041 atau 963m, raja Airlangga sebagai raja dari kerajaan mataram
kuno, terpaksa memerintahkan kerajaannya untuk dibagi menjadi 2.

Pembagian ini dilakukan oleh Brahmana sakti bernama Mpu Bharada. Kedua
kerajaan ini dikenal sebagai kerajaan Jenggala dan Kediri.

Dari sanalah sejarah kerajaan Kediri dimulai.

*(suasana di luar kerajaan)

Ashifah: “ Yang mulia, ada apakah engkau memanggilku?”

Fariz: “ Ratu, telah bertahun tahun aku membangun kerajaan ini apakah aku
sudah berjasa bagi rakyat dan leluhurku?”

Ashifah: “ Tentu yang mulia,rakyat kita hidupnya sejahtera karna kerajaan kita
luas dan damai. Tentu saja engkau sangat berjasa bagi leluhur dan rakyat kita.”

Fariz: “Jika perkataan mu itu memang benar, maka aku akan mewariskan tahta ini
kepada putri kita Sanggarama Wijaya Tunggadewi”

Ashifah: “Kenapa yang mulia? Kau hendak pergi kemana? Kenapa engkau secepat
ini memberikan tahta kepada sanggarama wijaya?”

Fariz: “Aku akan bertapa, dan nanti orang orang akan memanggilku Resi
Gentayu.”

Izia: “ Tidak ayahanda! Aku tidak ingin mewarisi tahtamu.”

Ashifah: “Wijaya tunggadewi mengapa engkau menguping pembicaraan kami?”

Izia: “Maafkan aku Ibunda, aku tidak sengaja mendengar namaku disebut. Aku
berjanji tidak akan mengulanginya.”
Fariz: “Mengapa engkau menolak tahta ini wahai putriku?”

Izia :“Maafkan aku ayahanda, aku juga ingin menjadi petapa sepertimu. Nanti aku
akan mengubah namaku menjadi Resih Giriputri.”

Ashifah: “Lalu siapa yang akan mewarisi tahta ini?”


Fariz : “ Mereka, kedua putra dari selirku, panggilkan mereka kedua selirku”
Fauza : “Baik gusti prabu, akan saya panggilkan”

Begitu berada didalam kerajaan, kedua dayang sanggarama wijaya


tunggadewi memberanikan diri untuk bertanya kepada sanggarama wijaya
tunggadewi.

Nzp: “Tuan putri”

Izia: “Iya adapa?”

Nzp: “ maaf sebelumnya jika kami lancang bertanya, mengapa tuan putri ingin
menjadi seorang petapa?”

Izia : “Entahlah aku merasa tahta itu tidak pantas untuk ku, Ada sesuatu juga
yang mendorongku untuk menjadi petapa. Biarkan kedua putra selir ayanda ku
yang mewarisinya, sebentar lagi aku akan meninggalkan kerajaan.”

Fauza: “ secepat itukah tuan putri ingin pergi?”

Izia : “Aku akan merindukan kalian”

*(kembali keluar kerajaan)

Piah : “ Ada apa yang mulia memanggil kami kesini?”

Fariz: “Sama seperti yang kukatakan pada permaisuri, aku hendak mewarisi
tahta.”

Syifa S: “ kemana engkau hendak pergi yang mulia?”

Fariz : “ Aku akan pergi untuk bertapa”


Piah: “ lalu jika engkau ingin mewarisi tahta, mengapa engkau memanggil kami?
Mengapa tidak sanggarama tunggadewi?”

Fariz: “ Aku sudah memberi tahu dia, tetapi dia menolaknya dan memilih menjadi
petapa sepertiku.”

Syifa S: “Dia pun hendak menjadi seorang petapa?”(terkejut)

“lalu siapakah yang akan mewarisi tahta ini?”

Fariz : “Kedua putraku, Mapanji Garasakan dan samarawijaya”

Piah : “ bagaimana mungkin ada 2 raja dalam sebuah kerajaan yang mulia?
Sekalipun ini adalah kerajaan yang sangat besar yang mulia?”

Syifa S: “Benar yang mulia, kami tidak ingin ada perang saudara didalam kerajaan
ini, sebagaimana yang sudah diajarkan oleh leluhur”

Fariz : “ yasudah aku akan bertanya dulu kepada mpu bharada, kalian boleh
pergi”

Piah&Syifa: “ baik yang mulia”

Fariz : “ Panggilkan Mpu bharada”

Emon : “Baik yang mulia”

Beberapa saat kemudian mpu bharada pun tiba.

Fatih: “Hamba yang mulia?”

Fariz : “ Aku hendak memberimu tugas, apa kau sanggup membagi kerajaanku
agar tidak terjadi peperangan?”

Fatih : “Baik yang mulia, dengan segenap jiwa dan raga akan hamba laksanakan”

Maka Airlangga memerintahkan Mpu Bharada untuk membagi 2 kerajaan, agar


kedua putranya yakni putra sulungnya mapanji Garasakan sebagaia raja jenggala,
Dan putra sulungnya Samarawijaya sebagai raja Kediri tidak berperang merebut
tahta. Kedua kerajaan tersebut dibatasi oleh gunung kawi dan sungai berantas.

Jenggala berada di ibukota lama yaitu kahuripan,sedangkan Kediri beribukota di


Daha.

Namun, kedua kerajaan tetap merasa berhak atas seluruh tahta Airlangga,
Sehingga perang saudara pun tidak dapat terelakkan.

*(MEDAN PERANG KEDIRI MELAWAN JENGGALA)

Naufal : “menyerahlah saudaraku! Akulah yang berhak menerima seluruh tahta


setelah kakak wijaya”

Rido: “Tidak secepat itu! Kita terlahir dari seorang selir, dan kita berhak atas tahta
itu. Hari ini kita akan membuktikan siapa yang lebih pantas atas tahta ayahanda.”

Naufal : “Heuh melawan mu tiada akhirnya, Tentulah aku pemenangnya,


Rakyatku berjuang demiku”

“Prajurit seranggggg………..”
*(Suasana dimedan perang penuh dengan tumpahan darah)

*(pertarungan dimenangkan oleh Mapanji garasakan)

Peperangan diantara mapanji Garasakan dan Samarawija dimenangkan oleh


Mapanji Garasakan,setelah itu jenggala berada diatas Kediri,banyak hasil bumi
dari kerajaan Kediri mengalir kejenggala.

Jayabaya,raja ke-3 berniat menyerang jenggala demi kemakmuran rakyat dan


kerajaannya.
*(Kediri, serangan jayabaya)
*(Pertarungan dimenangkan oleh jayabaya)

Prajurit(Emon&Syukran): “ Kitaa menanggg, Hidup raja….”

Jayaba berhasil mengalahkan kerajaan jenggala dan kemakmuran rakyat kembali


seutuhnya, mereka sudah tidak takut lagi dengan kerajaan jenggala dan memuja
raja jayabaya.

Raja jayabaya sangat dipuja rakyatnya , rakyatnya yang makmur, kekuatan


kerajaan yang tak tertandingi , membuat kerajaan Kediri berada di masa
keemasannya

Dilain masa, raja kameswara dari Kediri sedang berjalan di taman bersama para
prajuritnya.

Disaat yang sama sri kirana darikerajaan jenggala berjalan di taman yang sama
bersama dayang dayangnya tatapan mereka bertemu dan disinilah mereka saling
jatuh cinta

*(ditaman)

Rifki : “prajurit siapakah wanita itu?”

Ridho: “apakah yang anda maksud putri yang bersama dua dayang itu?”

Rifki :*(menganggukkan kepala)

Ridho: “Itu adalah putri jenggala tuanku,Putri sri Kirana”

Rifki : “jenggala?Raja saudara kita?

Ridho : “ Benar tuanku”

Rifki : “Aku akan menghampirinya”


Ridho : “Baik tuanku”

Raja pun pergi menghampiri putri sri kirana.

Rafidza : “Tuan Putri,ada orang yang hendak menghampiri tuan putri.”

Kayla : “Benarkah? Siapakah dia?”

Dara : “Dia adalah pangeran Kameswara dari kerajaan Kediri”

Kayla : “Kerajaan Kediri?”

Rifki : “Apakah kamu bermasalah jika aku berasal dari kerajaan Kediri?”

Rafidza: “putri kami mohon izin sebentar”

Kayla : “Eh kalian mau kemana?”

Rifki : “Jadi kau berusaha ingin menghindariku?”

Kayla : “bukan begitu maksud ku,”

Rifki : “kau tidak keberatan jalan denganku?”

Kayla : “Apakah akan baik baik saja jika kita jalan bersama?”

Rifki : “Aku tidak pernah mendengar ada peraturan dimana pangeran tidak boleh
berjalan bersama putri”

Kayla : “hmm Baiklah.”

Akhirnya mereka berjalan jalan ditaman itu, dan mereka saling jatuh cinta. Setiap
harinya mereka semakin dekat hingga tiba saatnya kameswara memberanikan diri
untuk meminang kirana. Pesta diselenggarakan di Kediri.

*(Kerajaan Kediri, Pesta pernikahan)

*(dayang1 meletakkan Mahkota di atas kepala Sri kirana, lalu Sri kirana Berjalan
diatas karpet merah bersama kameswara)

*(Diiringi tarian)
Dara&Pija: “selamat tuan putri”

Sejak saat itu kerajan jenggala dan Kediri pun bersatu. Kisah akhir sejarah
kerajaan Kediri adalah dalam pemerintahan Raja kertajaya. Disaat
pemerintahannya, Kediri mengalami kemunduran karena ia bermaksud
mengurangi hak hak kaum Brahmana. Maka dari itu kaum Brahmana yang mulia
tidak tahan dengan sikap kertajaya,meminta bantuan kepada Ken Arok sebagai
penguasa Tumapel yang kuat untuk menyerang Kediri.

Pia: “Woi aku uda ga tahan lagi dengan sikap Raja kita”

Kiteng : “Iya, dia mulai mengurangi hak hak kita”

Pia : “Ya maka dari itu kita harus memberontak, atau kita akan dipandang rendah
oleh rakyat”

Kiteng : “Itu buruk, apakah kita akan melawan pasukan kerajaan kita sendiri?
Hmm aku tau cara nya” (kaum Brahmana1 berbisik kepada kaum Brahmana2)

Lau kedua Brahmana itu pergi ke Tumapel untuk bertemu dengan Ken Arok dan
meminta bantuannya dalam serangan pemberontakan kaum Brahmana keKediri.

*(Tumapel,Rumah ken Arok)

Dafa : “Menyerang Kediri?”(Terkejut)

Pia : “Iya benar kami sudah tidak tahan lagi dengan sikap Raja kami”
kiteng : “iyaa, kami yakin dengan bantuan anda pasti kami tak terkalahkan”
*pov Dafa dalam hati: “Apa yang akan kudapatkan dengan membantu
mereka?aku tidak ingin bekerja dengan begitu saja,Harus ada yang kumanfaat kan
disini seperti mengalahkan kertajaya dan menjadi raja yang baru. Hmm benar juga
tidak ada salahnya aku membantu mereka.”

Dafa : “Baiklah aku akan membantu kaum mu, dan aku akan mempersiapkan
pasukan ku, dan dalam waktu dekat kita akan menyerang”

Malam itu juga ken Arok mempersiapkan Strategi dan menyiapkan pasukan
dibantu para Brahmana.Dilain tempat dikediri Raja kertajaya mendapatkan
laporan bahwa para Brahmana hendak menyerang kerajaan dengan dibantu Ken
Arok. Maka, kertajaya pun membuat pasukan untuk menyerang balik pasukan
Brahmana dan ken Arok.

*(perlawanan ken Arok Terhadap Kediri)

Dafa : “Jadi kaulah Prabu Kertajaya yang disebut sebut sebagai raja yang keji itu?”

Aris : “Kau lah yang sepantasnya disebut keji, kau sudah membunuh orang yang
berjasa bagimu hanya demi mendapatkan seorang wanita”

Dafa : “Hal itu tidak pantas disebutkan disini, kau tidak mempunyai urusan
dengan hal itu”

Aris : “Begitu juga dengan kau selalu mengurusi kerajaanku, kekuasaan mu berada
dibawahku”

Dafa: “Apakah itu benar?sang prabu kertajaya kau tidak perlu memotong, disini
kita akan melihat siapa yang menguasai siapa”

Aris : “Cuihhh kaulah yang salah dengan memulai pembicaraan yang sia sia ini,
mari kita mulai”

*(dipertempuran ini Kediri kalah telak, dan ken Arok lah yang menang)
Pasukan Kediri berhasil dikalahkan….

Ken Arok membangun kerajaan Singasari dan kerajaan Kediri pun berakhir.

Berakhirnya kerajaan Kediri adalah awal dari kerajaan singasari.

Tamat.
Tim scenario:
1. Najmi Zatillah putri(Sutradara)
2. Ashifah salsabila
3. Rafidza Alfinura
4. Rizki indah ayubi(Narator)
5. Syifa Nabila Elqibti

Tokoh dalam cerita

 Fariz Aulia rizki - Raja Airlangga/prajurit


 Ashifah salsabila - Ratu Sri(putri Dharma
Wangsa teguh)
 Izia Aqilla Nabawi - Sanggarama wijaya
Tunggadewi(putri tunggal)
 Cut Murtafiah - Dewi laksmi
 Syifa salsabila - Dewi sri
 Pascal naufal - Mapanji Garasakan

 Muhammad Rifki - Kameswara


 Muhammad Ridho - Jayabaya/Samarawijaya
 M.Fatih namora lubis - Mpu Bharada/prajurit
 Kayla puan vellisha - Sri kirana
 Cut Murtafiah - KaumBrahmana1/prajurit
 Syifa Salsabila - kaumBrahmana2/prajurit
 Wan Daffa Dzakwan - Ken Arok
 Aris Munandar - Kertajaya
 Najmi Zatillah Putri - dayang
 Rauzatul fauza - dayang
 Riski Aulia - Prajurit
 Syukran Nikmatilah - Prajurit
 Rafidza alfinura - dayang
 Dara Hardila - dayang
 Syifa Nabila El - Dayang
 Frisilia Yunirma - dayang
 Zuhra mawaddah - dayang
 Iftiliana rangkuti - dayang
 Yafihidayatullah - prajurit
 Putri Maulida - dayang

Tim properti:
 Kayla puan velissha
 Riski Aulia
 Syifa salsabila

Tim Kameramen/Audio:
 Abdul Malek
 Aqil Munawar

Tim Konsumsi:
 Putri maulida
 Zuhra mawaddah

Anda mungkin juga menyukai