Tokoh :
1. Mayang sari (si bungsu)
2. Mayang mawar (putri ke tiga)
3. Mayang kemuning (si sulung)
4. Cik sima
5. Pangeran Empangkuala
6. Pengawal
DI SUATU DAERAH DI DUMAI BERDIRI SEBUAH KERAJAAN SERI BUNGA TANJUNG YANG DI
PERINTAH OLEH RATU CIK SIMA. RATU MEMILIKI PUTRI BERJUMLAH TUJUH. KEEMPAT PUTRINYA
SEDANG ADA TUGAS KERAJAAN, JADI YANG TERSISA DI ISTANA HANYA ADA TIGA. NAMUN, DARI
KETUJUH PUTRI TERSEBUT, MAYANG SARI ATAU SI BUNGSU LAH YANG PALING CANTIK.
SUATU HARI, MEREKA SEMUA MANDI DI SUNGAI.
Mawar : hai kemuning, kau tahu… kemarin aku bertemu cowok ganteng beneer… matanya
itu tajaaaamm. Sampai-sampai menusuk hatiku. Ahhh (sambil membawa hairdryer)
Kemuning : ahh . itu mah biasa. Kemarin ada cowok berkuda tiba-tiba berhenti dia
disampingku. Lalu di bertanya “ kamu, kemuning ya?” aku jawab lah “iya” terus di
bilang “aku ramal nanti akan ada peperangan” ya tertawa lah aku. Mana mungkin
ada peperangan. (mengoleskan gincu ke mulutnya)
Mawar : kak.. kamu itu putri yang tertua. Cepat-cepatlah cari jodoh. Nanti aku dului lohh.
Aku aja ada 3 calon.
Kemuning : ini aku lagi berusaha cari. Susah sekali cari jodoh dengan wajah yang seperti ini.
andaikan aku punya rupa seperti kau, sari. Wajahmu saja lebih cerah daripada masa
depanku.
Sari : halahh.. kakak. Secantik-cantiknya aku nanti kakak yang akan menikah duluan.
(sambil membawa-bawa kaca)
Mawar : benar juga apa katamu. Ibu kita itu selalu menjunjung adat istiadat nenek moyang.
Sekarang kan zaman nya sudah beda..
Kemuning : sudahlahh.. jangan seperti itu. Kita hormati saja apa yang ibu akan perbuat.
SEORANG PANGERAN SECARA TIDAK SENGAJA MELINTAS DI DAERAH TERSEBUT DAN MENGINTIP
PUTRI-PUTRI YANG SEDANG MANDI. DIA TERKESIMA MELIHAT KECANTIKAN PUTRI MAYANG SARI.
Cik sima : maafkan saya. Saya tidka bisa menerima pinangan tersebut.
Pengawal : mengapa begitu, wahai ratu? Maksud kami sebenarnya adalah baik- baik.
kemuning : benar, ibu. Maksud pangeran itu baik. Kenapa ibu menolaknya?
Cik sima : saya paham maksud ratu. Tetapi menurut adat istiadat nenek moyang kerajaan
seri bunga tanjung, putri tertualah yang berhak menikah terlebih dahulu. Yaitu
kamu, mayang kemuning,
kemuning : baik, ibu (tertunduk)
Pengawal : maaf saya memaksa, tetapi ini adalah perintah pangeran, wahai ratu.
Cik sima : tak bisa.. saya tidak melihat kedudukan calon suami semua putriku.
Pengawal : kami mohon, ratu.
Cik sima : mohon maaf. Tetap tidak bisa.
DENGAN PERASAAN KECEWA, PENGAWAL PULANG KE KERAJAANNYA DAN MENYAMPAIKAN HAL
TERSEBUT KEPADA PANGERAN.
PEPERANGAN BERLANGSUNG SANGAT LAMA. TETAPI KEMUDIA BISA REDA SETELAH PASUKAN
EMPANGKUALAN DIPERINTAHKAN KEMBALI KE KERAJAANNYA UNTUK MENGAKHIRI
PEPERANGAN.
KEESOKAN HARINYA RATU CIK SIMA MENJEMPUT PUTRI-PUTRINYA DI DALAM HUTAN. TETAPI
SUDAH TERLAMBAT, MEREKA SEMUA SUDAH TIDAK BERNYAWA DIKARENAKAN PERANG
BERLANGSUNG SELAMA 4 BULAN SEHINGGA PERBEKALAN YANG SEHARUSNYA DIGUNAKAN
UNTUK 3 BULAN TIDAK MENCUKUPI.
Cik sima : (sambil menangis) maafkan aku, outri-putri ku. Maafkan ibumu ini yang lupa
kepada kalian.
TIDAK LAMA KEMUDIAN SETELAH MENANGIS, RATU CIK SIMA TERKENA SERANGAN JANTUNG DAN
LANGSUNG MENINGGAL DUNIA.