Cirebon”
Dalam babad cirebon penyebaran islam disebut dengan nama Syehk Nurjati. Jauh sebelum
itu tanjungpura, karawang juga telah berdiri pesantren Quro. Salah seorang santrinya adalah Nyai
Subang Larang putri Ki Gedeng Tapa dari kerajaan Singapura Muara Jati yang ,masih keturunan
raja Sunda, Prabu Niskala Wastu Kancana. Nyai Subang Larang kemudian di jodohkan dengan
Raden Pemanah Rasa, putra mahkota kerajaan Pajajaran. Raden Pemanah Rasa menikahi Nyai
Subang Larang bukan karena memenangkan saimbara, memang pada awal nya Raden Pemanah
Rasa memenangkan saimbara, tetapi pada akhirnya Raden Pemanah Rasa jatuh cinta kepada Nyai
Subang Larang setelah ia mendengar suara mengaji Nyai Subang Larang dipesantren Quro. Dari
rahim Nyai subang Larang ini kemudian lahir pangeran Walasungsang dan Nyimas Rarasantang.
Dan pada saat itu Santri generasi-generasi pertama Syekh Datuk Khafi tak lain putra – putri
Raden Pemanah Rasadan permaisuri Nyai Subang Larang yaitu Nyimas Rara Santang , pangeran
Walasungsang dan Prabu Kian Santang.
Narator : AlkisahSebelum berkenan di persunting, Nyai Subang Larang mengajukan tiga syarat
harus di penuhi kepada Raden Pemanah Rasa yaitu disediakannya bintang saketi, melaksanakan
wirid dan ritual islam lainnya.
Nyai Subang Larang : Tiga syarat yang harus kau penuhi pertama kau harus sediakan
Prabu Siliwangi : Wahai Nyai Subang Larang mengapa kau meminta tiga syarat
Nyai Subang Larang : Aku memintamu untuk memenuhi tiga syarat itu, karena aku
Prabu Siliwangi?
Nyai Subang Larang : Sudah ku duga kau tidak akan bisa melakukan ini semua
Prabu Siliwangi.
Prabu Siliwangi dan Nyai Subang Larang pun menikah di pesantern Quro ,setelah menikah
Prabu Siliwangi ini diangkat menjadi putra mahkota oleh Susuk Tunggal. Prabu Siliwangi kemudian
memboyong Nyai Subang Larang untuk tinggal di keraton Pakuan Pajajaran (Bogor) bersama istri
yang lain. Lalu Prabu Siliwangi pun di angkat menjadi raja. Setelah menikah Nyai Subang Larang
pun memiliki seorang anak yaitu pangeran Walasungsang, Nyimas Rara Santang, dan Prabu Kian
Santang
Nyai Subang Larang pun wafat di keraton Pakuan, kemudian jenazahnya dibawa oleh abdi
dalemnya untuk dimakamkan di Muara Jati.
Babak 2
Narator: Seorang ulama besar dari baghdad telah datang ke sebuah kerajaan, yaitu kerajaan
padjadjaran bersama 20 orang muridnya. Ulama tersebut bernama Syehk Datuk Kahfi, beliau akan
menyiarkan agama Islam di sana. Suatu saat, ketika Syekh Datuk Kahfi sedang berdakwah kepada
murid-muridnya, sang pangeran Walangsungsang dan putri Nyimas Rara Santang tidak sengaja
melihat Syekh Datuk kahfi yang sedang berdakwah.
(Syekh Datuk Kahfi datang dan menghampiri para penduduk yang sudah siap untuk mendengarkan
dakwah Syekh Datuk Kahfi)
guru?
murid-muridku.
Syekh Datuk Kahfi : Saya akan menyampaikan dakwah mengenai apa itu Islam?
Penduduk 2 : Guru apakah jika kita mematuhi semua perintah dan ajaran
guru?
Syekh Datuk Kahfi : Ya karena sesungguhnya agama Islam ialah agama yang
bayangkan nauzubilahminzalik
(pangeran Walangsungsang dan putri Nyimas Rara Santang tidak sengaja lewat dan mendengarkan
cerita Syekh Datuk Kahfi. Lalu Syekh Datuk Kahfi dan para penduduk meninggalkan tempat
dakwahan tersebut)
Nyimas Rara Santang : kakanda, apa yang sedang dilakukan orang itu?.
(merekapun mendengarkan)
Penduduk 3 :Baiklah guru kami mengerti apa yang kau ajarkan kepada
Syekh Datuk Kahfi : Baiklah murid-muridku mungkin sekian dakwah yang dapat
Babak 3
Narator : pada suatu malam, pangeran Walangsungsang dan adiknya Nyimas Rara Santang
mendapat mimpi yang sama, yaitu bertemu dengan seseorang yang wajahnya sangat agung dan di
penuhi oleh cahaya, dan caranya menerangkan islam sangat mempesona. Dan mimpi itu terulang
hingga 3 kai berturut-turut.
Walangsungsang : Apa arti mimpi ini? Aku sangat ingin bertemu dengan orang
itu.
Nyimas Rara Santang : Kakanda, bagaimana jika kita tanyakan pada orang yang
Narator : setelah mereka bermimpi seperti itu, mereka ingin memperdalam ajaran agama Islam
pada Syekh Datuk Kahfi. Tetapi saat mereka meminta ijin pada sang ayah yaitu Prabu Siliwangi,
beliau menolak keinginan mereka.
(pangeran Walangsungsang dan Nyimas Rara Santang menghampiri sang raja yang sedang duduk di
kursi tahtanya)
hal?.
Nyimas Rara Santang : Kami akan memperdalam ajaran agama Islam di sana.
(Musik menegangkan 00.00-00.17)
(mereka pergi meninggalkan Prabu siliwangi dan masuk ke kamar mereka dan Prabu Siliwangipun
meninggalkan tkursi tahtanya )
Narator: Prabu siliwangi tidak mengijinkan mereka berguru pada Syekh Datuk Kahfi, tetapi mereka
bersikukuh untuk tetap berguru pada Syekh Datuk Kahfi. Dan akhirnya merekapun melarikan diri
dari istana.
(pangeran Walangsungsang dan Nyimas Rara Santang keluar dari kamar mereka dan sedang
mengendap-ngedap kabur dari istana, dan pergi menemui Syekh Datuk Kahfi)
Walangsungsang : Adinda mari kita pergi diam-diam dari istana ini dan menemui
Walangsungsang : Ayo adinda mari kita pergi dari sini menemui guru itu dan kita
(mereka berduapun berhasil pergi dari istana dan menemuiSyekh Datuk Kahfiyang sedang membaca
buku ajaran agama Islam)
Walangsungsang : Sampurasun.
(pangeran Walangsungsang dan Nyimas Rara Santangpun duduk bersama Syekh Datuk Kahfi)
Syekh Datuk Kahfi : Tentu, sebelum itu kalian harus memenuhi sebuah syarat
dariku.
Syekh Datuk Kahfi : Bukalah bagian selatan gunung jati, lalu buatlah pendukuhan
di sana.
asyhaduallailahailallah wa asyhaduanna
muhammadarosulullah.
muhammadarosulullah.
Syekh Datuk Kahfi : Kau NyimasRara Santang, pakailah ini dan tutup auratmu.
(Syekh Datuk Kahfi memberikan selendang pada Nyimas Rara Santang mereka semua pun pergi dari
rumahSyekh Datuk Kahfi)
Narator: pangeran walangsungsang adalah seorang pemuda yang sakti. Tugas yang di berikan Syekh
Datuk Kahfi dapat di selesaikannya hanya dalam beberapa hari.
Narator: Setelah pendukuhan selesai di buat, merekapun tinggal di sana, dan belajar agama Islam di
sana.Syekh Datuk Kahfi sedang berdakwah di hadapan muridnya dan pangerang walangsungsang
serta nyimas rara santang. Cerita pun mulai tersebar dari mulut ke mulut, setiap hari banyak
berdatangan penduduk untuk berguru dan menetap di pendukuhan yang pangeran dirikan.
(para penduduk, pangeran Walasungsan, dan Nyimas Rara Santangtelah duduk dan bersiap
mendengarkan dakwah Syekh Datuk Kahfi)
Waalikumsalam Wr. Wb
(di saat Syekh Datuk Khafi sedang berdakwah beberapa penduduk datang kepada pangeran
walangsungsang)
(para penduduk lainnya duduk dan mendengarkan dakwah Syekh Datuk Kahfi)
Syekh Datuk Kahfi : Baiklah saya akan melanjutkannya. Sesungguhnya Allah Swt
antara tema sentral yang tertulis di dalam Al- Quran. Hal ini
yang itu semua berpulang pada makna dan tema yang satu,
(para penduduk, pangeran Walasungsang dan Nyimas Rara Santang Meninggalkan Pendopo)
Narator : suatu ketika Syekh Datuk Kahfi mengajak pangeran Walangsungsang dan NyimasRara
Santang berbicara.
Syekh Datuk Kahfi : Wahai Nyimas Rara Santang dan Pangeran Walasungsang
Syekh Datuk Kahfi : Syarat sudah kalian penuhi, untuk memperdalam agamamu.
Nyimas Rara Santang : Ayo kakanda mari kita pergi dan temui Syekh Bayanilah
(mereka semua pun pergi dan Nyimas Rara Santang dan Pangeran Walasungsang pun berngkat ke
Mekkah)
Narator: sesampainya mereka di mekah mereka bertemu dengan Syekh Bayanillah dan tinggal di
sana.
Walangsungsang : Guru, kami adalah salah satu murid Syekh Datuk Kahfi, kami
Walangsungsang : Perkenalkan guru saya walasungsang dan ini adik saya nyimas
rara santang
Syekh Bayanillah : Baiklah, sebelum kalian melakukan ibadah haji kalian harus
bersedia melakukannya.
Nyimas Rara Santang : Kami bersedia guru apakah syarat dan rukun haji itu guru?
Syekh Bayanillah : Adapun Syarat-syarat haji yang harus kalian penuhi yaitu: 1.
Tertib.
Nyimas Rara Santang : Baiklah kami mampu melakukan semua itu guru.
Babak 4
Narator : keesokan harinya merekapun melaksanakan ibadah haji di mekah. Saat pangerang
Walangsngsang dan Nyimas Rara Santang sedang melakukan tawaf, mereka tidak sengaja bertemu
dengan seorang raja mesir yaitu Sultan Syarif Abdullah.
(sultan syarif abdulah sedang memandangi rara santang dari ke jauhan bersama syekh bayanillah)
Syekh Bayanillah : Wahai Sultan aku memiliki murid dari pulau jawa yang sangat
muridku itu ?
Syekh Bayanillah : Waalikumsalam. Wr. Wb. Sultan inilah muridku yang aku
Walangsungsang : iya Syekh aku bersedia tapi sebelum itu biarkan adikku yang
memutuskan semuanya.
Nyimas Rara Santang : Baiklah aku bersedia kakanda jika itu yang terbaik untukku
Syekh Bayanillah : Baiklah jika nyimas rara santang bersedia mari kita lakukan
akad sekarang.
Walangsungsang : Baiklah guru. Saya nikahkan adik saya nyimas rara santang
Sultan : Saya terima nikahnya nyimas rara santang dengan mas kawin
Penonton : Sah
Semua : amin.
Babak 5
Narator : Sultan Syarif Abdullah dan Nyimas Rara santangpun menikah. Dan sesuai kebiasaan orang
mesir, setelah menjadi istri Syarif Abdullah, nama Nyimas Rarar Santang kemudian diubah menjadi
Syarifah Muda’im.Pernikahan NyimasRara Santang dan Sultan Syarif Abdullah dikaruniai 2 orang
anak, yaitu Syarif Hidayatullah dan adiknya Syarif Nurullah.
Tiga tahun berlalu, pangeran Walangsungsang sempat tinggal di mesir dan akhirnya pulang kembali
ke tanah padjadjaran.
Nyimas Rara santang : Kakanda, maafkan ananda, karena ananda tidak bisa ikut
(Nyimas Rara Santang pun sedih dan menangis melihat pangeran Walasungsang meninggalkan
istananya)
Narator : Pangeranpun pergi dari istana lalu pulang kembali ke pulau Jawa, lalu mendirikan atau
memproklamasikan negri Caruban Larang yang sekarang disebut dengan kota Cirebon.
Beberap tahun lamanya setelah kepergian pangerang walangsungsang, di mesir sang raja meninggal
dunia. Ketika Syarif Hidayatullah berumur 21 tahun, tahta kerajaanpun di turunkan kepada anak
pertamanya yaitu Syarif Hidayatullah, tetapi tahta kerajaan di berikan pada adiknya yaitu Syarif
Nurullah. Karena Syarif Hidayatullah terlalu cinta kepada tanah kelahiran ibunya yaitu pulau Jawa.
Nyimas Rara Santang : (duduk menangis akan kepergian sultan dan dan
kepergian ayahanda.
Syarif Hidayatullah : Tidak ibunda, aku tidak siap untuk menerima tahta
ini!
Nyimas Rara Santang : Mengapa anak ku? Kau harus siap karena kau adalah
Nyimas Rara Santang : Baiklah anakku jika itu yang kau inginkan. Mari kita
Babak 6
Narator:Syarif Hidayatullah dan Nyimas Rara santang pun pulang ketanah leluhurnya di pulau
Jawa.Setelah sampai di tanah padjadjaran, mereka kembali ke Pendukuhan Carubang Larang atau
yang di kenal sekarang kota Cirebon, kedatangan mereka di sambut gembira oleh pangerang
Walangsungsang.
(Musik Tradisional dari menit 01.05-03.00)
baik saja?
sultan nurullah.
Narator: syarif hidayatullah sangat senang tinggal disana, ia berguru pada Syekh Datuk Kahfi.Tahun
demi Tahun Syarif Hidayatullah berguru pada Syekh Datuk Kahfi, pengetahuan tentang ajaran
Islampun telah ia kuasai dengan baik. Syekh Datuk Kahfi pun semakin tua, karna melihat Syarif
Hidayatullah begitu sangat pintar, Syekh Datuk Kahfi pun memerintahkan syarif hidayatullah untuk
melanjutkan tugasnya untuk menyebarkan agama islam.
(Syekh Datuk Kahfi memberi perintah pada Syarif Hidayatullah, yang pada saat itu Syekh Datuk Kahfi
sedang duduk dan Syarif Hidayatullah pun ingin menemui Syekh Datuk Kahfi)
Syekh Datuk Kahfi : Nak syarif hidayatullah, bisakah kau gantikan aku
semua.
Larang ini.
Narator: syarif hidayatullah tiap hari berdakwah menyebarkan ajaran agama islam di Carubang
Larang atau yang sekarang terkenal kota Cirebon, penduduk pun semakin hari semakin berdatangan
untuk mendengarkan dakwah Syarif Hidayatullah. Sejak saat itulah Sayarif Hidayatullah dipanggil
dengan sebutan Sunan Gunung Jati. Dan Prabu Siliwagi pun sudah menyetujui anak-anaknya untuk
memeluk agama Islam.
“T A M A T”
Para Tokoh :