Anda di halaman 1dari 4

Cerita Rakyat Melayu : Kisah Si Alamsyah

Tersebutlah sebuah kerajaan di tanah Alas , pada zaman dahulu. Sang Raja memerintah dengan sifat
adil dan bijaksana. Rakyat pun hidup dalam kedamaian , keamanan,serta kesejahteraan. Dang raja
mempunyai seorang penasihat. Tande Wakil. Namanya . Apapun juga yang disebutkan Tande Wakil
Sang Raja akan menurutinya.

Dalam kehidupannya, Sang Raja belum juga dikaruniai seorang anak pun meski telah lama berumah
tangga. Kenyataan itu membuatnya kerap bersedih hati. Begitu pula dengan Sang Permaisuri.
Keduanya tak putus putus nya berdoa dan memohon agar dikaruniai anak. Hingga suatu hari Sang
raja bermimpi. Dalam impiannya itu seorang kakek datang kepadanya dan memberitahunya,
hendaklah Sang Permaisuri meminum ramuan yang dibuat oleh seorang tabib yang tinggal di sebuah
hutan di ujung wilayah kerajaan.
Keesokan paginya Sang Raja lantas memerintahkan para prajurit untuk mencari keberadaan si tabib
dan mengajak nya untuk datang ke istana kerajaan. Tak berapa lama kemudian tabib yang dimaksud
telah datang ke istana kerajaan. Si tabib segera membuatkan ramuan setelah Sang Raja memintanya.
Benar pesan si kakek dalam impian Sang Raja , tak berapa lama setelag meminum ramuan buatan si
tabib, Permaisuri pun mengandung. Sembilan bulan kemudian Permaisuri melahirkan seorang bayi
laki- laki . Sang Raja member nama Alamsyah untuk anak lelakinya itu.

Begitu gembiranya hati Sang Raja dan Permaisuri setelah dikaruniai seorang anak. Namun
kegembiraan itu tidak berlangsung lama . Belum juga genap sebulan usia Alamsyah , Tande Wakil
menghadap Sang Raja dan menjelaskan perihal impiannya. Kata Tande Wakil,’’Hamba bermimpi,
bahwa kelahiran putra Paduka itu adalah petaka sekaligus bencana besar bagi segenap rakyat! Putra
Paduka itu hendaklah dibuang ke hutan agar bencana itu tidak mewujud dalam kenyataan.’’

‘’Apakah tidak ada cara lain selain membuang putraku itu ke hutan agar bencana itu tidak mewujud?
‘’tanya Sang Raja.

‘’Ampun yang mulia,’’ kata tande wakil .

‘’Menurut impian hamba , satu- satunya cara untuk mencegah datangnya bencana dan petaka yang
akan melanda negeri kita ini hanyalah dengan membuang putra paduka ke hutan.’’
Sang raja pun menurut. Betapa pun ia sangat mencintai anak lelakinya itu, namun jika kehadirannya
akan membawa petaka dan bencana bagi segenap rakyat yang dipimpinnya, ia pun berketetapan
hati untuk membuang Alamsyah ke hutanh.

Alamsyah yang masih bayi itu lantas dibuang ke hutan . Seekor kera sakti merawat Alamsyah. Dalam
asuhan si kera sakti , Alamsyah pun tumbuh besar. Beberapa tahun kemudian Alamsyah telah
berubah menjadi seorang pemuda. Wajahnya sangat tampan.Tubuhnya kuat dan kekar. Si kera sakti
mengajarinya sopan santun dan tata krama hingga Alamsyah tumbuh menjadi pemuda yang baik
hati dan mengenal sopan santun.

Pada suatu hari Alamsyah keluar hutan. Di pinggir hutan ia berjumpa dengan seorang kakek. Setelah
saling bertegur sapa, sang kakek akhirnya mengetahui siapa sesungguhnya Alamsyah. Si kakek lantas
mengajak Alamsyah untuk kembali ke istana kerajaan.

‘’Ayahanda Paduka telah wafat,’’kata si kakek dalam perjalanannya menuju kerajaan.’’ Kini yang
memerintah kerajaan adalah Paman Paduka. Sangat jauh pemerintahannya dibandingkan Ayahanda
Paduka. Paman Paduka itu memerintah dengannn sangat kejam dan sewenang –wenang. Sangat
mudah dia menjatuhi hukuman, bahkan terhadap orang yang sesungguhnya tidak bersalah.
Beberapa dijatuhi hukuman mati karena berani menentang kehendak Raja. Rakyat hidup dalam
kecemasan dan ketakutan. Raja sama sekali tidak memperhatikan kesejahteraan rakyat dan
kejahatanpun tumbuh subur layaknya jamur di musim penghujan.

Alamsyah sangat sedih mendengar cerita si kakek.” Lantas bagaimana nasib ibu?” Tanyanya.

“Ibu paduka masih hidup dan tinggal di sebuah gubug di luar istana. Setiap hari ibu paduka dipaksa
untuk bekerja keras layaknya seorang pembantu. Seringkali ibu paduka tidak diberi makan karena
dianggap pekerjaannya tidak bagus. Bahkan, makanan untuknya pun kadang makanan yang sudah
basi.”

Alamsyah kian merasa sedih. Dia berniat kuat menemui pamannya dan meminta pamannya tidak
sewenang-wenang dalam memerintah dan tidak berlaku aniaya terhadapo ibunya.

Alamsyahpun tiba di istana kerajaan. Pamannya sangat tidak suka mendapati kedatangannya. Dia
khawatir, Alamsyah akan meminta tahta yang menjadi haknya. Raja lantas memperlakukan
Alamsyah dengan buruk. Alamsyah dipaksa untuk bekerja keras, melebihi kerja yang dilakukan
pembantu. Jika Alamsyah tidak bekerja, dia tidak akan diberi makan. Alamsyah juga dilarang
bertemu ibunya. Para perajurit diberi kewenangan oleh raja untuk memukul Alamsyah, jika
Alamsyah dianggap tidak baik dalam bekerja. Alamsyah terpaksa menerima perlakuan buruk
terhadapnya itu, karena tidak memiliki kemampuan untuk melawan.

Sang Raja telah berulangkali berusaha untuk mencelakai Alamsyah. Secara diam-diam dia
memerintahkan orang-orang kepercayaanya untuk membunuh Alamsyah. Namun, usahanya selalu
mengalami kegagalan.

Suatu hari sang Raja memerintahkan seorang kepercayaanya yang bernama Penghulu Mude untuk
membunuh Alamsyah. Penghulu Mude lantas mengajak Alamsyah untuk membeli kerbau. Ditengah
perjalanan, Alamsyah didorongnya hingga jatuh ke jurang. Penghulu mude kemudian kembali ke
istana untuk menghadap sang raja. Dia melaporkan bahwa Alamsyah telah mati jatuh ke Jurang.

Alamsyah terjatuh ke jurang yang dalam. Namun, dia selamat karena ditolong oleh jin baik yang
bernama Siah Ketambe. Alamsyah sama sekali tidak terluka dan bahkan sedikitpun kulitnya tidak
lecet.
Siah Ketambe menjelaskan, bahwa jatuhnya Alamsyah ke jurang itu karena siasat pamannya.”
Pamanmu menghendaki engkau mati, sehingga dia menyuruh Penghulu Made mendorongmu ke
jurang ini.”

Alamsyah sependapat dengan penjelasan Siah Ketambe. Berulang-ulang dia telah merasakan
berbagai usaha pamannya untuk mencelakakan dirinya.

Siah Ketambe mengharapkan agar Alamsyah memiliki ilmu beladiri yang cukup untuk bisa menjaga
diri serta menolong orang-orang yang membutuhkan. Akhirnya Alamsyah belajar ilmu beladiri dan
kesaktiaan dari Siah Ketambe. Karena Alamsyah orang yang cerdas dan tekun, dalam waktu singkat
dia telah menguasai ilmu beladiri dan berbagai kesaktian yang diajarkan oleh Siah Ketembe.

Siah Ketambe memberikan pesan kepada Alamsyah.” Gunakan ilmu dan kesaktianmu itu baik-baik.
Sebisa mungkin hindarkanlah perkelahian. Namun, jika engkau dalam keadaan terdesak atau
mendapati dirimu dalam keadaan bahaya, barulah engkau boleh menggunakan ilmumu itu untuk
membela diri.”

cerita rakyat melayu kisah si alamsyah

Setelah merasa ilmu beladiri dan kesaktian Alamsyah sudah cukup, Siah Ketambe mengijinkan
Alamsyah untuk kembali ke kerajaan. Kedatangan Alamsyah sangat mengejutkan Raja dan Penghulu
Mude. Setibanya di istana Alamsyah langsung diserang oleh Penghulu Mude dibantu oleh para
perajurit. Namun karena kesaktian Alamsyah sangat tinggi, dengan mudah Alamsyah dapat
mengalahkan mereka semua.

Sang Raja begitu terperanjat mendapati kemampuan keponakannya itu begitu luar biasa. Dia pun
merasa tidak akan mampu menghadapi Alamsyah, terlebih lagi para perajurit dan pejabat kerajaan
yang sebelumnya menjadi kaki tanggany, sekarang berbalik menduku Alamsyah, karena mengetahui
bahwa Alamsyahlah yang berhak menjadi Raja.

Sang Raja akhirnya menemui Alamsyah.” Alamsyah keponakanku. Maafkan pamanmu yang telah
khilaf ini. Ampuni aku. Dengan ini kuserahkan kembali tahta yang memang seharusnya engkau
duduki. Sekali lagi, maafkan pamanmu dan jangan engkau sakiti pamanmu yang tleh renta ini.”
Alamsyah memaafkan kesalahan pamannya. Dia juga memaafkan kesalahan Penghulu Mude dan
seluruh perajurit yang pernah menyakitinya selama mereka berjanji tidak akan mengulangi
kesalahan mereka.

Setelah penyerahan kekuasaan itu, Alamsyah dinobatkan menjadi raja baru. Alamsyah segera
menjemput ibunya dan mendudukannya disampinya dengan penuh penghormatan. Seluruh rakyat
sangat bergembira dengan penobatan Alamsyah sebagai Raja, apalagi Alamsyah memerintah dengan
adil dan bijaksana. Alamsyah menegakan hukum dengan adil sehingga tingkat kejahatan menurun
drastis. Rakyat hidup makmur dan sejahtera

Anda mungkin juga menyukai