TENTANG
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
URUSAN PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN
Pasal 2
(1) Pemerintahan Kota Batam dan Badan Otorita Batam menyelenggarakan urusan
pemerintahan dan pembangunan Kota Batam.
(2) Urusan pemerintahan dan pembangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di bidang
industri, perdagangan, alih kapal, dan pariwisata.
(3) Rincian urusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dalam Peraturan
Presiden.
BAB III
HUBUNGAN KERJA
Pasal 3
2
1. Pemerintahan Kota Batam dan Badan Otorita Batam melakukan hubungan kerja dalam
penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pembangunan Kota Batam sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2.
2. Hubungan Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat koordinasi, konsultasi,
dan sinkronisasi kebijakan.
BAB IV
KERJA SAMA
Pasal 4
Pemerintahan Kota Batam dan Badan Otorita Batam dapat saling melakukan kerja sama
dalam pembangunan dan pengembangan dibidang permukiman, prasarana wilayah,
lingkungan hidup, penanaman modal/investasi, kebersihan, penanggulangan kebakaran, tata
kota, tata bangunan, penataan ruang, dan bidang lain.
BAB V
PELAKSANAAN
Pasal 5
Pasal 6
Pemerintahan Kota Batam dan Badan Otorita Batam menyelenggarakan rapat koordinasi
secara periodik atas pelaksanaan urusan pemerintahan dan pembangunan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2.
Pasal 7
BAB VI
PENDANAAN
Pasal 8
(1) Badan Otorita Batam menganggarkan paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari total
penerimaan bersih yang diintegrasikan pada program kemasyarakatan dan
pelaksanaannya dikoordinasikan dan disinergikan dengan program pembangunan
Pemerintahan Kota Batam.
(2) Total penerimaan bersih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan penghasilan
yang diperoleh Badan Otorita Batam di Kota Batam setelah dikurangi biaya operasional.
BAB VII
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Pasal 9
(2) Dalam hal penyelesaian perselisihan secara musyawarah dan mufakat sebagaimana
dimaksud ayat (1) tidak dicapai kesepakatan, Menteri Dalam Negeri menyelesaikan
perselisihan dimaksud.
3
(3) Keputusan penyelesaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bersifat final dan
mengikat.
BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 10
Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, semua ketentuan mengenai Daerah
Industri Pulau Batam dan ketentuan pelaksanaannya harus disesuaikan paling lambat 6
(enam) bulan sejak Peraturan Pemerintah ini ditetapkan.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 11
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal
HAMID AWALUDIN
4
PENJELASAN
TENTANG
I. UMUM
Hubungan kerja antara Pemerintah Kota Batam dan Badan Otorita Batam dimaksudkan
untuk mensinergikan tugas antara Pemerintahan Kota Batam dengan Badan Otorita
Batam dan mempercepat pertumbuhan Kota Batam dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Kota Batam dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Selain itu, hubungan kerja yang diatur dalam Peraturan Pemerintah ini
bertujuan untuk mengimplementasikan pelaksanaan otonomi daerah berdasarkan prinsip
luas, nyata dan bertanggung jawab yang secara substansial dimaksudkan untuk
menciptakan keselarasan, keserasian, kemitraan dan kesinambungan dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Kota Batam sebagai Kawasan
Industri, Perdagangan, Alih Kapal dan Pariwisata.
Pasal 1
Cukup jelas
Pasal 2
Cukup jelas
Pasal 3
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Yang dimaksudkan dengan “sinkronisasi kebijakan” adalah bahwa Badan
Otorita Batam dan Pemerintah Kota Batam dalam menyusun rencana
program pengembangan dan pembangunan Kota Batam harus dibahas
secara bersama-sama dalam rangka keselarasannya dan menghindari
tumpang tindih program pengembangan dan pembangunan Kota Batam.
Pasal 4
Cukup jelas
Pasal 5
Cukup jelas
5
Pasal 6
Yang dimaksud dengan ”periodik” adalah berupa rapat koordinasi bulanan,
triwulan, semesteran atau tahunan atau yang disepakati oleh Pemerintah Kota
Batam dan Badan Otorita Batam.
Pasal 7
Cukup jelas
Pasal 8
Ayat (1)
Penghasilan tersebut tidak termasuk penerimaan Badan Otorita Batam
yang bersumber dari anggaran sektor/Pusat.
Pemanfaatan dana 20 % ini berdasarkan usulan Pemerintah Kota Batam
pada tahun anggaran berjalan dan hasilnya diserahkan kepada
Pemerintah Kota Batam.
Ayat (2)
Yang dimaksud dengan “biaya operasional” adalah segala biaya rutin
yang dikeluarkan oleh Badan Otorita Batam setiap tahunnya.
Pasal 9
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Penyelesaian perselisihan oleh Menteri Dalam Negeri setelah mendengar
penjelasan dari pihak-pihak yang terkait secara langsung serta mendapat
masukan dari Gubernur Kepulauan Riau.
Ayat (3)
Cukup jelas
Pasal 10
Cukup jelas
Pasal 11
Cukup jelas