1916, De Stijl
Gaya yang berasal dari Belanda, De Stijl adalah suatu seni dan
pergerakan disain yang dikembangkan sebuah majalah dari nama yang
sama ditemukan oleh Theo Van Doesburg. Motor dari De Stijl adalah
arsitek dan desainer Gerrit Rietveld. Pusat Kebudayaan Belanda di
Jakarta, Erasmus Huis akan menyelenggarakan Pameran Rietveld & De
Stijl dan berlangsung sampai tanggal 29 Juli 2006. Pengaruh gerakan ini
masih ditemukan pada topografi, desain dan arsitektur Belanda serta seni
video. De Stijl menggunakan bentuk segi-empat kuat, menggunakan
warna-warna dasar dan menggunakan komposisi asimetris. Gambar
dibawah adalah Red and Blue Chair yang dirancang oleh Gerrit
Rietveld.Gaya desain De Stijl sendiri memiliki ciri khas kotak-kotak atau
memiliki elemen bidang persegi yang dimiliki juga pada kemasan ini. De
Stijl sendiri bermula pada tahun 1916 yang berasal dari Belanda yang
merupakan suatu seni dan pergerakan desain yang dikembangkan sebuah
majalah bernama Sama yang ditemukan oleh Theo Van Doesburg. De Stijl
menggunakan warna-warna dasar dan menggunakan komposisi asimetris
serta bentuk segi empat yang kuat.Seniman terkenal pada masa ini
adalah Mondrian (pelukis) dan Rietvald (arsitek). Mereka menuangkan
bentuk-bentuk dekoratif kedalam bentuk geometris dengan teori Neo
Plasticism (Mondrian) “kreasi baru seni …hanya dapat didasarkan pada
abstraksi dari semua bentuk dan warna (baca: garis tegas dan warna-
warna utama).”(Le Moine 1987)
Pembagian ruang yang tepat, sederhana, bentuk dasar, warna primer,
tipografi asimetris. Konsep metafisik secara radikal mengubah
bidang/lembar cetakan. (Kebanyakan) mempengaruhi Bauhaus,
International Style, dan “Swiss Graphic”. Mondrian, Van Does. De Stijl
merupakan gaya dari Belanda (de Stijlbisa diartikan The Style dalam
Bahasa Inggris, alias gaya dalam Bahasa Indonesia) tidak sempat masuk
ke Indonesia. Itu karena Belanda menjajah Indonesia, namun tampaknya
gaya ini kurang begitu populer untuk bisa berkembang ke luar, bisa pula
karena Belanda sedikit terkucil karena menolak terlibat Perang Dunia I.
Kesimpulannya, jarang orang bisa tahu de Stijl.Jadilah rasa kagum
bertambah lagi saat gaya de Stijl bisa dibahas dalam sebuah brosur
promosi perguruan tinggi yang mahal dan bergensi di Jakarta. Di situ
tertulis kalau mahasiswanya tidak cuma merancang baju tapi membuat
karya berkonsep dan dekat dengan karya seni murni.
Apa itu De Stijl?
Bukan kerupuk ikan. Bukan juga merk sambal. De Stijl adalah sebuah
fenomena seni yang dimotori Theo van Doesburg dan Piet Mondrian
ga berapa lama setelah perang dunia I. Intinya bagaimana sebuah
karya seni lukis tidak lagi meniru bentuk-bentuk yang sudah ada di
alam. Tapi melompat jauh dengan menyederhanakannya menjadi
konsep ruang saja.Jadi jangan heran kalau lukisan dengan gaya
seperti ini kebanyakan berbentuk tumpukan kubus dan persegi
panjang. Tapi jangan takut, ada juga beberapa yang memakai
lingkaran atau pengaturannya rada miring seperti karya Vilmos
Huszár.Hal yang menarik dari pelukis de Stijl adalah kemampuan
mereka untuk memanipulasi penglihatan anda jauh sebelumoptical
art ditemukan pada tahun 1960an. Hal seperti ini bahkan baru bisa
dibahas berapa tahun lalu oleh penulis buku grafis Tatsu Maki.Atau
untuk anda yang sedikit lebih sensitif, perhatikan kotak-kotak di
lukisan ini lebih lama. Bisakah anda membayangkan susunan rumah
dengan berbagai tingkatan dan tangga-tangganya. Ingat, lukisan itu
hanya terdiri dari kotak-kotak dua dimensi.Tapi cara desainer dan
calon desainer benar-benar membuat hati berdecak “kagum”. Mereka
bahkan hanya meniru susunan kotaknya untuk dijadikan motif! Tidak
ada sama sekali hal yang istimewa dengan bentuk bajunya,
jangankan untuk mengolah konsep lukisannya menjadi hal yang baru.
Untuk lebih meyakinkan bahwa itu gaya de Stijl, dikutip salah satu
kalimat Piet Mondriaan yang kalau diterjemahkan bunyinya kira-kira
“Anda bisa ikutan jadi de Stijl tanpa perlu menjadi kotak”. De Stijl
atau dalam Bahasa Inggris the style adalah gerakan seni di sekitar
tahun 1920an. Konsep ini berkembang seiring terjadinya perang dunia
pertama yang berlarut-larut. Komunitas seni de Stijl kemudian
berusaha memenuhi keinginan masyarakat dunia mengenai sistem
keharmonisan baru di dalam seni. Konsep ini diwujudkan dalam
pemikiran utopia. Mereka mewujudkan abstraksi dan keuniversalan
dengan mengurangi campur tanganbentuk dan kekayaan warna
semaksimal mungkin. Komposisi visual disederhanakan menjadi
hanya bidang dan garis dalam arah horisontal dan vertikal, dengan
menggunakan warna-warna primer seperti merah, biru, dan kuning di
samping bantuan warna hitam dan putih. Dalam kebanyakan karya
seni, garis vertikal dan horisontal tidak secara langsung bersilangan,
tetapi saling melewati satu sama lain. Hal ini bisa dilihat dari lukisan
Mondrian, Rietveld Schröder House, dan Red and blue chair.
Pengaruh dan perkembangan
Konsep de Stijl banyak dipengaruhi filosofi matematikawan M. H. J.
Schoenmaekers. Piet Mondrian, kemudian mempublikasikan manifes
seni mereka Neo-Plasticism pada tahun 1920, meskipun istilah ini
sebenarnya sudah digunakan olehnya pada 1917 di Belanda dengan
frase Nieuwe Beelding. Pelukis Theo van Doesburg kemudian
mempublikasikan artikel De Stijl dari 1917 hingga 1928, menyebarkan
teori-teori kelompok ini. Perupa de Stijl antara lain pematung George
Vantongerloo, dan arsitek J.J.P. Oud dan Gerrit Rietveld.Pada
dasarnya aliran de Stijl hanya bergerak dalam dunia lukis. Sebab
bagaimanapun konsep de Stijl adalah abstraksi secara ideal komposisi
warna dalam bentuk dua dimensi, walaupun kemudian juga
menghasilkan kesan ruang. Pemanfaatannya sangat banyak di dalam
interior dan arsitekrur. namun seperti yang ditulis oleh Piet Mondrian
bahwa de Stijl tetaplah sebuah konsep ideal dalam dua dimensi.
Meskipun Theo van Doesburg berusaha keras memperjuangkan
pengaplikasiannya dalam dunia arsitektur, de Stijl tetaplah hanya
menjadi bahan pertimbangan dalam pengolahan bidang-bidang
warna, bukan arsitekturnya sendiri. de Stijl meredup seiring
perpecahan di antara Theo van Doesburg yang aplikatif dan Piet
Mondrian yang teoritis. Hingga akhirnya majalah de Stijl terakhir kali
terbit untuk mengenang kematian Theo van Doesburg.
Seniman yang terlibat dalam gerakan de Stijl :
Piet Mondrian (1872 – 1944) Theo van Doesburg (1883 – 1931) Ilya
Bolotowsky (1907 – 1981) Marlow Moss (1890 – 1958) Amédée
Ozenfant (1886 – 1966) Max Bill (1908 – 1994) Jean Gorin (1899 –
1981) Burgoyne Diller (1906 – 1965) Georges Vantongerloo (1886 –
1965) Gerrit Rietveld(1888 – 1964) Bart van der Leck (1876 – 1958)
Perkembangan Arsitektur Modern di Belanda
Kelompok Amsterdam School lebih menitikberatkan pada ‘orisinalitas
dan alamiah’ . Alirannya Romantism dan dijuluki ‘Dutch Expressionist
Architecture’ yang berciri ketidakpuasan terhadap hasil desain
industri.Bangunan karya merekan berdasarkan pengolahan massa
yang kompak dan plastis , bahan dasar dari alam, ornamentasi
berdasarkan garis-garis lengkung. Mereka menganggap interior desain
sebagai unsur yang tidak terpisahkan dalam bangunan bahkan
hubungan antara interior dan eksterior sangat erat sekali sebagai
pencerminan suatu bangunan . Karyanya sering disebut sebagai “
Idividual Art “. Tokoh-tokohnya antara lain Michael De Klerk , Job &
Trey .Kelompok De Stijl sangat bertolak belakang dengan Amsterdam
School karena lebih menitikberatkan pada fungsi dan estetika
kelompok , kelompok ini lebih menyukai hasil industri yang
terstandartisasi , dengan bentuk-bentuk dan komposisi geometri
.Menurut kelompok ini , penentuan ukuran serta bentuk ruang,
hubungan antar ruang, dan sistem sirkulasi merupakan faktor
penentu dalam merencanakan sebuah bangunan , apabila bangunan
tersebut gagal dalam memenuhi tuntutan itu maka bangunan itu tidak
dapat dikatakan berfungsi ,oleh sebab itu arsitek pada kelompok ini
berusaha membuat bangunan bebas dari pengaruh berbagai macam
style baik datang dari luar maupun bentuk-bentuk peninggalan
sejarah karena style dianggap menghambat berfungsinya sebuah
bangunan secara efisien.
Modern Minimalis, Garis Lurus yang Indah
Salah satu pendekatan desain terhadap mebel dan interior, yang
relatif bertahan hingga kini, populer dengan sebutan minimalis.
Gagasan ini sebenarnya telah dirintis sejak akhir abad ke-19, antara
lain terlihat pada gerakan estetik De Stijl di Belanda dan sekolah
Bauhaus, Jerman, pada tahun 1920-an.Desain minimalis yang
kemudian bergerak ke berbagai cabang desain ini adalah kelanjutan
dari gerakan seni minimal (minimal arts). Minimalis berhubungan
dengan jumlah sedikit, yang dalam estetika modern berarti cukup.
Istilah minimalis dipakai untuk menggambarkan gerakan modern yang
ditandai dengan penolakan terhadap ornamen dalam desain sehingga
memunculkan bentuk dan struktur yang sepenuhnya elemental.Di sini
perabot hanya dibuat sesuai dengan bentuk dan strukturnya, tanpa
tambahan ukiran yang tak memiliki aspek guna langsung. Material
diolah dengan jujur, sebaik mungkin, dan dibuat dengan teknik yang
baik sehingga mampu memenuhi kebutuhan pemakainya dari segi
kegunaan semata. Sebuah desain yang bersih dan fungsional.
Minimalis identik atau bahkan disebut sebagai roh dari desain
modern.Minimalis tak hanya ditemukan pada zaman modern.
Berbagai kebudayaan tradisional dunia memiliki tradisi menciptakan
benda fungsional dengan bentuk dan tingkat kerumitan sederhana,
tetapi kualitasnya tinggi. Bentuknya pun indah karena tercipta dari
upaya memenuhi fungsi.Oleh karena manusia modern lebih
mengedepankan kelurusan akal budi, terwujudlah garis-garis lurus
pada desain modern. Desain mebel pun dibuat sesederhana mungkin,
sejauh bisa memenuhi kebutuhan optimal manusia modern.Dalam
mebel modern yang berkarakter dan berbentuk minimalis, segala
ornamen hiasan menjadi benda ”haram”. Bahkan beberapa elemen
tambahan, yang sebelumnya dianggap fungsional, dicari-cara agar
dapat ditiadakan dengan mengganti dari bagian struktur atau
bentuk.Misalnya, laci dibuka dan ditutup dengan ditarik dan didorong
lewat sesuatu yang kecil, tetapi memungkinkannya dioperasikan.
Pegangan pintu lemari atau laci dibuat dalam berbagai bentuk dan
warna, selain karena fungsi untuk membuka-tutup daun pintu atau
laci, juga menjadi satu-satunya hiasan perabot modern. Orang juga
membuat lekukan pada sisi bagian depan atas/bawah laci agar
pegangan dapat dihilangkan dan laci jadi ”bersih”.Ketika hiasan
dihilangkan sama sekali, lalu apa elemen estetis mebel minimalis?
Para perintis desain modern mengajak orang mengapresiasi sesuatu
yang dihadirkan oleh karakter permukaan material secara jujur, apa
adanya.Desain yang bersih hiasan memberi keleluasaan visual
sekaligus spasial. Material (alam) yang dipakai sebagai bahan baku
mebel memiliki kualitas estetika sendiri, tanpa perlu diberi ukiran
yang malah menghilangkan ”jati diri” materialnya.Keindahan
dititipkan pada bentuk sederhana, permukaan material apa adanya,
didukung komposisi estetik yang diterapkan pada desain tersebut.
Serat kayu yang meliuk-liuk di permukaan diolah agar muncul
menjadi kekayaan visual.Oleh karena kayu berserat indah relatif
mahal, sedangkan desain yang baik menghendaki material
berkualitas, maka kayu dibuat dalam bentuk lembaran setebal 1
milimeter (veneer) dan ditempelkan pada permukaan kayu lapis
pembentuk struktur.
Segi empat
Sementara kata modern sendiri berasal dari bahasa Yunani yang
berarti sekarang, kini. Istilah ini dipakai untuk membedakan waktu
sekarang dengan periode sebelumnya. Ini juga untuk menandai
sesuatu yang baru, termasuk semangatnya, dan tentu saja
berkonotasi lebih baik daripada zaman sebelumnya.Istilah desain
modern menunjuk pada pendekatan terhadap desain abad ke-20 dan
seterusnya. Desain yang dibuat sejak abad itu mempunyai ciri yang
berbeda sama sekali dengan desain sebelumnya. Desain modern ingin
meninggalkan semua ciri pada desain masa lalu.Kalau desain masa
lalu meriah dengan segala hiasan, dekorasi, atau ornamen, maka
dalam desain modern semua hiasan itu dianggap ilegal. Dari segi
bentuk, desain modern yang rasional menitipkan gagasan pada garis
yang lurus-lurus saja.Konon penganut desain modern terbagi dalam
dua ”sekte”. Pertama, mereka yang percaya desain dapat dibuat
dalam bentuk segi empat atau kotak dengan konstruksi
penggabungan dari beberapa garis lurus. Ini bahkan berlaku untuk
mebel yang berhubungan atau dipakai langsung tubuh manusia,
seperti kursi. Kedua, dipelopori keturunan Viking yang percaya bentuk
alam itu melengkung-lengkung. Tak ada sudut di alam ini. Maka, kursi
dibuat dengan garis organis seperti pada manusia, melengkung seksi.
Teknologi
Mebel modern masa kini tak hanya mengandalkan bentuk sederhana,
tetapi juga lebih menekankan pada kemampuan teknologi dalam
produksi, terutama meminimalkan kuantitas material dengan
memaksimalkan bentuk yang dapat dicapai.Pesatnya teknologi
material dalam bidang plastik dan turunannya, seperti
fibreglass/resin, fibreglass-reinforce poliester, polypropylene,
thermoplastic, dan harga akhir yang rasional, maka dia menjadi
materi yang digemari desainer dan konsumen mebel.Kursi, misalnya,
tak hanya dikembangkan desainer semata karena industri material,
tetapi juga adanya pasar yang terbuka, seperti merebaknya kafe yang
umumnya didesain dengan pendekatan langgam mutakhir.Maka, sifat
plastik yang plastis memungkinkan aspek kenyamanan ergonomis
dapat dicapai tanpa bantuan busa. Dengan penghargaan pada alam
dan kelestarian lingkungan, di Skandinavia—sejak tahun 1950-an—
mebel berbentuk organis dibuat dari kayu lapis tipis yang
dilengkungkan dengan manis. Sementara untuk sofa dan kursi tamu,
bentuk yang mendekati kotak tetap dipakai.Untuk lemari dan meja,
bentuk empat persegi panjang atau kotak dipakai dalam desain mebel
karena dianggap paling mudah dikenali. Dari perabotan di dapur
(seperti meja dan rak piring) sampai meja teh di ruang tamu,
didominasi bentuk empat persegi panjang.Keberadaan mesin dan
industri amat mendukung sehingga muncul istilah kemasan modern
(package modern), yakni mebel yang dapat dibongkar pasang
(knockdown) dengan bahan kayu lapis atau particle board, dan
permukaan plastik melamik meniru kayu.Interior modern dengan
pendekatan tropis atau resor memilih material kayu yang bersih
ornamen dengan penyelesaian warna gelap, seperti cokelat, salak,
kopi, atau mahoni.Interior yang dilengkapi mebel modern minimalis
menciptakan suasana lega, lapang. Ruang yang terbatas menjadi
nyaman karena obyek visual minim. Mata juga tak diganggu dengan
bentuk dan detail yang rumit. Konon, ruang bergaya minimalis dapat
menjadi terapi jiwa bagi penghuninya.
Pengaruh Gaya De Stijl Terhadap Bangunan di
Indonesia
Bioskop Megaria dirancang Han Groenewegen (Den Haag 1888-
Jakarta 1980) pada 1945 dan banyak berorientasi pada aliran De
Stijl seperti tampak pada menara menjulang yang merupakan salah
satu ciri khas genre ini. Bangunan seperti Megaria dalam konsep De
Stijl biasanya dirancang dalam empat tampak, yaitu depan, samping
kiri dan kanan, serta tampak belakang. Bangunannya tidak seperti
gaya bangunan frontal yang lebih mengutamakan tampak
depan. Bioskop Megaria dibangun pada 11 Agustus 1949 dan
rampung sekaligus mulai dioperasikan pada 1951. Awalnya bioskop ini
bernama Metropole. Konon, Bung Karno tak suka dengan nama yang
berbau Belanda itu. Pada tahun 1960-an Metropole diganti menjadi
Megaria. Setelah bergabung dengan kelompok bioskop 21 pada tahun
1990-an, namanya diganti lagi menjadi Metropole 21. Sejak beberapa
tahun silam kembali menggunakan nama Megaria 21 hingga hari ini.
Karena hanya tinggal Megaria yang mempunyai desain seperti itu,
Pemda DKI menetapkannya sebagai cagar budaya sejak 1993.
Art Nouveau
Art Nouveau atau seni baru adalah sebuah aliran seni yang memiliki gaya dekoratif tumbuhan
(flora) yang meliuk-liuk. Aliran ini muncul di Eropa dan Amerika mulai tahun 1819 hingga
menjelang perang dunia pertama (1914). Namun pendapat lain mengatakan Art Nouveau
berakhir tahun 1920 oleh klasisisme pasca perang. Pada dasarnya aliran ini muncul sebagai
sebuah reaksi terhadap industrialisasi dan mesin yang dianggap menghilangkan sifat
manusiawi dalam seni dan pembuatan barang-barang kebutuhan manusia. Oleh karena itu
ukiran dan ulir flora yang dibuat juga cenderung tampil ‘berlebihan’ untuk menekankan
keterampilan yang sifatnya sangat emosional. Gaya ini diaplikasikan dalam seni, arsitektur,
furniture serta perabot logam dan ilustrasi buku serta berbagai barang cetakan.
Gaya Art Nouveau pada awalnya dimaksud sebagai sebuah seni yang dapat dinikmati oleh
orang kebanyakan (popular art) namun pada kenyataannya lebih banyak diterapkan dalam
seni dan barang-barang untuk konsumsi orang-orang kaya. Berbagai penemuan dan
perkembangan teknologi yang memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, pada
akhirnya akan mempengaruhi pula kehidaupan sosial budaya serta kondisi psikologisnya,
termasuk juga rasa akan keindahan yang terungkap dari munculnya berbagai aliran dalam
seni. Munculnya berbagai aliran dalam seni ini kemudian diapresiasi dan mempengaruhi pula
rasa estetis masyarakat luas. Oleh karena itu untuk memahami perkembangan desain tidak
lepas dari bagaimana perkembangan seni dan berbagai aliran seni yang muncul. Menjelang
dan selama munculnya Revolusi Industri, bermunculan pula berbagai aliran seni lain selain Art
and craft movement dan Art Nouveau.
Art Nouveau muncul pertama kali di Prancis dan sering disbut sebagai seni baru, merupakan
sebuah aliran seni yang memiliki gaya dekoratif tumbuhan(flora) yang memiliki karakteristik
‘meliuk-liuk’. Pada dasarnya, aliran ini muncul sebagai sebuah bentuk reaksi terhadap
industrialisasi dan gaya mesin yang dianggap dapat menghilangkan sifat manusiawi dalam
kehidupan manusia. Aliran ini menganggap mesin dan teknologi telah mengambil alih dan
mendominasi kehidupan manusia, maka dari itu ukiran dan ulir flora pun dibuat cenderung
‘berlebihan’ untuk menekankan keterampilan yang sifatnya sangat emosional. Art nouveau
juga merupakan suatu pergerakan seni dalam seni barat dan juga desain yang mencapai
puncaknya pada tahun 1890an dan berkembang sampai keseluruh wilayah Eropa.
Aliran Art Nouveau banyak diterapkan pada bidang seni lukis, arsitektur, furnitur, perabot
logam, perhiasan, dan ilustrasi buku serta berbagai barang yang dicetak.Nama Art Nouveau
diambil dari sebuah took atau galeri seni di Perancis dengan nama “Maison the I’art
Nouveau” (House of New Art) yang dibuka tahun 1895 oleh Siegfried Bing.
Nama Art Nouveau diambil dari nama sebuah took di Paris yang dibuka tahun 1895 oleh
Siegfried Bing. Di Eropa aliran ini menggunakan beberapa nama:
- Jerman : Jugendstil (gaya muda) dari nama sebuah majalah Die Jugend.
- Austria : Vinna Secession
- Italia : Stile Liberty
- Spanyol : Modernista
-Inggris : Glassgow School
Tokoh-tokoh Art Nouveau
- Charles Rennie Mackintosh (Inggris)
- Henry Van De Velde (Ausria)
- Antoni Gaudi (seorang Arsitek Spanyol_
- Felix Bracquemond (1833-1914; Perancis)
- Eugene Grasset (1845-1917; Swiss atau Perancis)