Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 13 SEJARAH DESAIN GRAFIS

“ Desain Grafis Moderen Akhir dan Gaya Posmoderen Periode 1975-


2000 “

Dosen Pengampu :
Dr. Budiwirman, M.Pd

OLEH :

KEISYA SRI ANDASTI T


NIM. 21027020

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2021
Desain Grafis Moderen Akhir dan Gaya Posmoderen Periode 1975-2000

A. Gambaran Umum Desain Grafis Moderen Akhir dan Gaya Posmoderen

Dengan berakhirnya tahun 70-an, banyak desainer arsitektur, desainer produk, dan
desainer grafis bekerja dengan konsep berpikir tradisi-modern. Para desainer yang lebih
muda menolak dan mengubah ajaran pandangan modern dan memertanyakan filosofi "form-
follows-function" (bentuk mengikuti fungsi) desain. Filosofi itu diasosiasikan sebagai
kelemahan, karena dianggap memiskinkan dan dihubungkan dengan perusahaan versi
modern yang memunculkan gaya tipografi internasional.

Dalam mendesain, para desainer mulai menetapkan polanya sendiri, dan melanggar
pola grid; lalu menjungkirbalikkan format gaya grafis yang ada. Kemudian, menyelidiki
unsur-unsur historis atau lokal dan dekoratif untuk mengangkat unsur dan konsep subjektif
danatau eksentrik ke dalam desain. Pengembangan reaksi terhadap modernis ini disebut
postmodernism. Sebagai akibatnya, terdapat banyak sekali arah desain yang baru.

Sebagai contoh adalah desain kover majalah WET oleh April Greiman yang
bekerjasama dengan Jayme Odgers (1979). Contoh tipografi yang dinamis dan warna-warni
montasenya adalah hasil kerjasama dengan fotografer Jayme Odgers. Karyanya tahun 1979
adalah sebuah fotokopi warna penyanyi Rick Nelson yang dikolasekannya dengan surat
kabar, kertas Jepang, dan semprotan airbrush yang dikombinasikan dalam suatu desain yang
kompak.

Pengaturan tata ruang yang dinamis dan bentuk-bentuk geometrik yang dekoratif
adalah ciri khas karya desain postmodern. Contoh karya seperti ini dapat dilihat pada sebuah
poster tahun 1983, yang dirancang oleh William Longhauser. Contoh lain dari karya
posmodern adalah karya Igarashi Takenobu, yaitu sistem grid dan bentuk geometris
diubahnya secara tidak lazim.

B. Desain Grafis Moderen Akhir dan Gaya Posmodern Periode 1975-2000

1. Minimalis Kontemporer Belanda

Wim Crouwel, (1928-), Tokoh utama desain modern di Belanda. Pencipta New
Alphabet untuk reading, komputer. Perancang identitas galeri dan korporat Direktur
Museum van Beuningen di Rotterdam (1985-1993).
Crowell terinspirasi dengan tipografi Swiss dan menginterpretasikan desain
sebagai problem solving. Crowell berpegang pada kecenderungar. Seni Rupa aliran
Minimalis Kontemporer, yang diaplikasikannya secara dingin dan sistematis.

Tahun 1964, dia mengintrodusir gaya perumahan dengan katalog serta corak
typeface yang standar. Untuk menyupor debat internasional, dia menjadi sekretaris umum
ICOGRADA International Council of Graphic Design Association tahun 1963. Tahun
yang sama, dia menjadi anggota Total Design bersama desainer grafis Benno Wishing
dan desainer Industri Frisho Kramer. Dengan berkumpulnya ketiga orang ini, merupakan
sebagai tanda dimulainya desain gratis dan desain lingkungan (environmental design)
menjadi satu telompok perusahaan multidisiplin di Belanda lewat Total Design.

Proyek pertama yang dikerjakan adalah perusahaan minyak PAM, dalam


merancang stasiun pompa minyak sekaligus visual identitasnya. TOTAL DESIGN sangat
mempengaruhi desain infrastruktur Belanda. Selain itu, Crowel mengembangkan "new
alphabet" tahun 1967, untuk pembacaan alpabetis di layar komputer.

2. Serangan Terhadap Ketidakbebasan Desain: Jan van Toorn, (1932-)

Tokoh polemik ini mengubah kedudukan sosial desainer. Toorn muncul sebagai
seorang tokoh yang dianggap membawa polemik karena dia menyuarakan kritik atas
kemerdekaan berkarya. Dia ingin mengubah apa yang dianggapnya sebagai toleransi
tekanan budaya konsensus, yaitu sesuatu yang didefinisikannya sebagai “the Brecht of
Graphic Desain". Dia belajar pada Institute of Industrial Arts (sekarang Rietvelt
Academy) di Amsterdam, yang saat itu direkturnya Mart Stam, yang terpengaruh dengan
berbagai ide Bauhaus untuk ide Funsionalistik dan masyarakat yang responsif terhadap
desain. Dia kemudian sebagai desainer rumahan (1965-1973) pada Stedelijk van
Abbemuseum.

3. Pioner Media Digital : Muriel Cooper, (1925-1994)

Muriel Cooper adalah pionir tipografi komputer dan desain media digital, kepala
publikasi di Intitut Teknologi Massachusett (MIT) sejak 1952, dan salah seorang penemu
Workshop Bahasa Visual di laboratorium MIT. Cooper adalah salah seorang pioner
media digital dan juga desain grafis serta buku. Dia membuat transisi dari desain cetak
konvensional ke desain komputer sekitar tahun 70-an, yang merupakan tahap tertinggi
dari karirnya; disamping pekerjaan lain seperti tipografi statis dan media dinamis.

Tahun 1958, Cooper mengunjungi Milan dibawah sponsor Fulbrigt Scolarship.


Tahun 1967, Cooper menjadi direktur media penerbit MIT dan mendesain lebih dari 500
buku. Pada permulaan tahun 70-an, Cooper adalah salah seorang pendiri Visible
Language Worshop, salah satu dari 12 grup riset di Laboratorium Media MIT. Cooper
bekerja pada Workshop Visible Language, sebagai eksperimen internasional yang
berbasis prinsip open studio dari pendidikan seni dan desain. Secara tidak langsung hasil-
hasil penelitian mereka sepenuhnya memberi dampak terhadap revolusi komputer yang
mencuat pada tahun 80-an.

Pada sebuah interviu tahun 1989, Cooper menyatakan : batas-batas profesi itu
menjadi bubar (dissolve) atau kabur (Aynsley, 2001). Saat para desainer modern akhir
menganggap grid sebagai organisasi rasional sebagai body of teks, banyak konsep-
konsep yang dicerahkan lewat pengajaran dan publikasi dalam kerangka tipografi
posmodern pada akhir abad ke-20.

4. Moderen Radikal: Dan Friedman, (1945-1995)

Studi desain grafis berpusat di Pittsburgh, Ulm, dan Basle dengan Wollgang
Weigart. Dia merancang banyak identitas korporat, dan terakhir bekerja di proyek-proyek
artistik. Mengajar di Yale University, New York. Mengevaluasi legalitas modernisme
tahun 1994 dalam buku Radical Modernism. Friedman adalah seorang desainer yang
bekerja di berbagai area desain gratis, dia menolak apa yang disebut dengan "kematian
modernisme", kemudian mengembangkan desain yang diyakininya sebagai "modernism
radikal".

Pada karya-karya awalnya, Friedman melawan apa yang disebutnya sebagai


kekakuan (rigidity), kejemuan (boredom), dan eksklusivitas (exclusiveness), yang
diasosiasikan dengan seni modern. Karya desainnya merupakan poster, kemasan,
identitas visual, dan lebih dari 40 buah logo dan simbol untuk berbagai perusahaan
mainstream yang maju. Dia bermain dengan gagasan anti Fungsionalisme. Oleh karena
itu, Friedman juga membuat seru instalasi untuk karya desain furnitur dan pencahayaan
(lighting).

Friedman menginterpretasikan prinsip desain sebagai "sebuah bentuk kritik


budaya" dengan referensi yang ditarik dari kultur populer. Hal yang penting dari karya
Friedman adalah dalam bidang interior yang dikerjakannya di apartemennya di New
York. Pada awal tahun 1980-an, dia bekerja sama dengan seniman Grafiti New York,
Keith Haring, untuk menyusun katalog dan pameran-pameran. Friedman percaya bahwa
dia tidak kontradiktif dengan modernisme, tetapi hanya memperluasnya.

5. Desainer Grafis Moderen Swiss: Bruno Monguzi, (1941-)

Monguzi merupakan modernis Swiss yang menyenangi konten desain editorial,


studi di Genewa dan London. Bekerja di studio Boggeri di Milan (1961 3). Merancang
identitas korporat untuk klien kultural, seperti Musee dOrsay, Paris.
Bruno Monguzzi adalah gambaran generasi kedua dari desain modern di Eropa.
Dia spesialis dalam hal publikasi bidang desain grafis dan grafis untuk pameran dan
museum-museum. Posmo dengan referensi kultur local, ekliktik, historis, dan ekspresif
menyuarakan bentuk-bentuk yang sangat beragam, yang dapat mengarah kepada bentuk
yang tidak diduga. Hal ini yang disebut oleh Mongunzzi sebagai keributan bentuk atau
kebisingan kultur. Dia terinspirasi oleh isu Jurnal Neue Grafic yang memfokuskan
tentang desain grafis Italia, yang kemudian tinggal di Milan dan bekerja di Studio Bogeri
(1961-1963).

Umumnya, pendekatan karya-karya Moguzzi itu dalam mengontrol elemen


visualnya secara lunak, kontras, dan elegant dalam huruf, serta diintegrasikan dengan
fotografinya secara tepat.

6. Desainer Grafis Posmoderen Eksperimental, Gert Dumbar. (1940-)

Dumbar termasuk kelompok postmodern yang berimprovisasi di instalasi


tipografi dinamis. Studi di Royal Academy of Fine Arts, di Hague dan Royal College of
London. Mendirikan Studio Dimbar tahun 1977. Gert Dumbar adalah kepala studio
Dumbar, dia banyak mengerjakan korporat, proyek budaya, dan mengembangkanya
secara bebas berbagai gaya lewat eksperimennya.

Dia banyak menulis dalam jurnal Kunstschrift (1986). Dia juga salah seorang
pendiri Tel Graphic Design tahun 1967, yang mengerjakan proyek identitas korporat,
khususnya untuk jalan raya Belanda. Setelah berpengalaman dengan beberapa klien,
kemudian dia mendirikan Studio Dumbar tahun 1977, yang menangani banyak klien dan
proyek yang berorientasi kepada aspek artistik.

Pada tahun 1994, dalam artikel "Room for Change", Dumbar menulis tentang
kesanggupan untuk menemukan (serendipity) dan kebutuhan untuk mencari unanticipated
dalam desain. Dia menempatkan emosi, sensitifitas, dan ekspresi di atas rasional atau
fungsi yang kelihatan. Pandangan seperti ini memiliki nilai kontroversial, khususnya saat
Studio Dumbar ditunjuk sebagai komisi bagi desain-desain mayor di dalam sektor publik
seperti PTT (Duch Postal, Telegraph and Telephone Authority). Komisi itu menerapkan
sebuah identitas baru sebagai sebuah perusahaan privat tahun 1989.

7. Tokoh Akademis Grafis Dekonsruksi Swiss, Wolfgang Weingart (1941-)

Dia memiliki pengaruh yang besar pada desainer grafis di Swiss Mengajar pada
kursus tingkat tinggi di Allgemeine Gewerbeschule, Basle. Figur yang penting pada
tipografi dekonstruksi tahun 1980-an di Eropa dan Amerika. Dia perubah dari tipografi
modern ke posmodern dalam desain grafis, yang terlihat dengan nyata pada akhir abad
ke-20.
Weingart adalah salah seorang tokoh yang terlibat dalam transisi itu sebagai
seorang desainer maupun orang yang giat mengadakan diskursus tentang hal itu. Dia
menjadi tokoh tipografi di Swiss saat dia mulai mengajar, dan menjadi mantap setelah
belajar lewat independent student tahun 1964 pada Emil Ruder dan Armin Hofman.
Setelah mengajar di Basle, Weingart menyatakan bahwa tipografi internasional itu adalah
statis, steril, dan anonim.

8. Desainer Grafis Punk Inggris tahun 80-an: Jamie Reid, (1940-)

Dia desainer grafis yang sering dihubungkan dengan aliran Punk di Inggris.
Merancang Aliran Punk adalah contoh potensial sebuah desain yang muncul dari jaringan
politik lewat bentuk-bentuk grafis. Jamie Reid dinyatakan sebagai direktur dari Punk
inggris. Punk dilahirkan sebelum munculnya tipografi digital, sehingga tidak ada
hubungannya dengan CAD (computer-aided design). Oleh karena itu, tipografinya jelas
buatan tangan. Seperti yang diketahui, Punk kemudian mengisi kekuatan baru bagi
desain lama yang konvensional di Inggris, sekaligus terlihat sebagai sebuah generasi
dalam sensibilitas baru.

Punk di Inggris berkembang pada pertengahan tahun 70-an. Pada saat itu terjadi
ledakan penggangguran dan adanya pandangan partai konvensional yang menyudutkan
generasi muda. Hal ini menjadi pertanda timbulnya frustasi dan kekacauan yang
diutarakan lewat sarkasme, sinisme, dan perpecahan (rupture).

Malcolm McLaren sebagai majaner Sex Pistols, mengaransir berbagai tampilan


Punk. Mc Laren mendekati Reid sebagai kolega untuk mendesain kover untuk musik
rekaman, iklan, poster, dan T-Shirt untuk "Sex Pistols", manajer musik pimpinan Jhon
Lydon, alias Jhonny Rotten. Reid mengembangkannya secara "do it-yourself aesthetic"
dengan berkaca kepada sumber inisial musik: garasi atau tempat tidur. Pada desain awal
dia menggunakan Letraset, lettering ransom, cut-outs, fotokopi, pena mekanik, huruf
mesin tik, dan buatan tangan. Kover pertama untuk musik adalah "Sex Pistol", untuk
sebuah musik tunggal "Anarchi in the UK" (1976).

9. Desainer Grafis Ekliktik: Kelompok Hard Werken

Grup ini terdiri atas: Willem Kars, Tom van de Haspel, Rick Vermeulen, dan
Gerald Hadders. Mereka adalah grup desain grafis di Amsterdam, yang dipimpin oleh Ric
Vermeulen. Grup ini adalah bagian dari Postmodern permulaan tahun 1980-an. Karya-
karya mereka merujuk ke desain desain grafis masa lampau. Hard Werken (HW) artinya
"bekerja dengan keras", sebagai bagian dari reaksi Posmodern terhadap uniformalitas
dalam gaya desain grafis di Belanda. Grup ini terbentuk atas adanya kontak dari kegiatan
workshop Grafis dari Rotterdam Art Foundation. Grup ini memublikasikan majalahnya
"Hard Werken" tahun 1979, dan membuat sebuah studio setahun setelah itu, HW adalah
sebuah afiliasi bebas para desainer yang diasosiasikan dengan sebuah grup.

Sebenarnya Hard Werken adalah sebuah generasi yang mirip dengan seniman
Jerman pada permulaan tahun 1980-an, yang sebelumnya beraliran seni konsep dan
abstrak, kemudian berbalik lagi kepada subjek- subjek matter Ekspresionistis sebagai
Seni Lukis reaktif.

10. Kelompok Desainer Prolifik dan Interdisiplin: Pentagram

Pentagram adalah kelompok usaha lewat hubungan internasional yang dibentuk


tahun 1972 oleh Crosby, Flacher, Forbes, Grange, dan Kurlansky. Dalam mendesain
mereka memakai pendekatan interdisiplin antara lain desain grafis, produk interior, dan
desain arsitektur. Kantornya di London, New York, Los Angeles, Austin, Texas, dan San
Fransicco untuk klien di Eropa, Amerika, dan Timur Jauh. Anggotanya antara lain: Alan
Fletcher (1931-), Colin Forbes (1931-). Kenneth Grange, (1929-), dan Mervyn Kurlansky
(1936-).

Sampai akhir abad ke-20, disiplin desain grafis umumnya didasarkan pada proses
kraft tangan. Setelah lewat tahun 1980-an dan awal tahun 90-an, bagaimanapun juga,
kemajuan yang cepat pada perangkat keras dan lunak komputer secara radikal telah
mengubah desain grafis. Perangkat lunak untuk Komputer Appel Macintosh sejak tahun
1984 seperti program Macpaint adalah sebuah program grafis yang dibuat oleh
programmer komputer Bill Atkinson dan desainer grafis Susan Kare- akhirnya secara
revolusioner mengubah hubungan.

Anda mungkin juga menyukai