Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 12 SEJARAH DESAIN GRAFIS

“ Desain Grafis Alternatif “

Dosen Pengampu :
Dr. Budiwirman, M.Pd

OLEH :

KEISYA SRI ANDASTI T


NIM. 21027020

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2021
Desain Grafis Alternatif

A. Pengertian

Desain grafis alternatif adalah gaya desain yang berbeda dengan mainstream desain
grafis yang umumnya berlangsung di kalangan industri dan advertising. Bahkan,
bertentangan dengan prinsip grafis yang ditujukan untuk ekonomi. Hal ini disebabkan oleh
banyak faktor diantaranya sebagai berikut.
a. Gaya individu yang mencari gaya sendiri, yang kemudian mempengaruhi yang lain,
sehingga menjadi gaya kelompok.
b. Mereka mengadakan penyimpangan dari mainstream desain grafis yang berlaku, baik
oleh budaya maupun politik. Hal ini dapat dilihat di Cuba, Cina dan lainnya.
c. Munculnya seni pop jalanan di kota-kota besar yang menggambarkan ungkapan subkultur.

B. Desainer Grafis Alternatif

1. Push Pin Studio

Keduanya merupakan tokoh aliran Pop, Subversi, dan Desain Alternatif. Grafis
Glaser dan Chwast adalah pendiri Pus Pin Studio di New York tahun 1954. Desain-desain
karya mereka umumnya membawa unsur ekliktik, satire, dan kejenakaan (wit).

2. Massin (1925) Tipografi Eksperimental

Dia adalah tipografer eksperimental, desainer buku dan art director. Dia
menyenangi hubungan antara ungkapan tipografi dan konten karya literatur. Dia art
director Galiiamard di Paris, dan desainer untuk "La Cantatrice Chause" pada awal tahun
60-an. Massin bergerak pada literatur (bahasa verbal) dan menjadikan abstraksi dan
simbol sebagai medium desainnya melalui susunan huruf huruf dan sapuan kuas yang
membentuk imaji kata-kata.

3. Tipografi Ekspresif dan Konsepsual Amerika, Herb Lubalin (1918 - 1981)

Dia adalah tipografer, desainer editorial, dan art director. Belajar di Cooper Union,
N.Y. Mendirikan Herb Lubalin Inc. tahun 1964. Dia menggunakan tipografi sebagai alat
ekspresi dan konseptual. Lubalin adalah orang Amerika yang sangat menyenangi
tipografi, terutama penerapannya pada majalah dengan desain yang unik, bergaya
eklektik sehingga membawa inspirasi kepada desainer lainnya dalam memadukan antara
huruf dengan imaji. Dia membentuk majalah modern yang tata letaknya mendapat
peluang untuk diterima publik saat itu sebagai reaksi atas kekosongan modernisme dan
mengisinya dengan unsur ekliktik. Karya-karyanya terlihat sebagai cara untuk
membedakan antara huruf dan imaji (gambaran). Lubalin belajar desain pada Cooper
Union art School di New York. Karirnya mulia menonjol saat dia bekerja sebagai
desainer pada perusahaan farmasi Sudler and Hennessey.

4. Roman Cieslewicz (1930 - 1996), Desain Grafis Ekspresionisme dan Konstruktifisme

Dia adalah desainer yang bekerja di Paris, studi grafis di Cracow Academy of
Fine Arts. Permulaan desainnya tahun 1920-an, berorientasi tradisi Polandia, kemudian
dia mengembangkan gaya desain dan gaya arahan seninya (art direction) yang
mengandung unsur ekspresionisme dan Konstruktivisme. Dia aktivis politik pada bulan
Mei 1968 dan anggota komisi Museum Centre Georges Pompidou dan Musee Nationale
d'Art Moderne di Paris. Karya-karya desainnya dipamerkan pada International Exhibition
tahun 1970 dan 1980-an.

Roman Cieslewicz adalah figur penting yang mengembangkan perpaduan ide


ekspresionis dan konstruktivis pada tahun 1920- an di pusat Eropa dan banyak dikaji oleh
seniman dan desainer generasi kemudian, khususnya yang diadopsi di Perancis. Dia
kelahiran Lwow di Polandia, dan memperoleh kesarjanaan di Cracow Academy of Fine
Arts tahun 1955. Dia adalah generasi kedua desainer dan pembuat film yang
menginterpretasikan keinbali ide-ide kolase dan fotomontase yang didasari oleh
konstruktivisme.

5. GRAPHUS, Desain Grafis Graffiti

Mereka adalah kelompok Desainer Grafis di Perancis, yang terdiri dari Pierre
Bernard (1942), F. Miche (1942), dan Gerald Paris-Clavel (1943) kelompok desainer
radikal. Sejak tahun 1968 menggarap desain grafis untuk masalah sosial, politik, dan
intervensi budaya. Memiliki hubungan dengan tradisi poster Polandia. Ciri dari karya
desain kelompok ini adalah ungkapan imaji imajinya yang bersifat grafiti, kemudian
tipografinya yang khas.

C. Desain Grafis Pop Jalanan

Umumnya desain pop tidak memiliki gaya yang seragam. Pop adalah refleksi sebuah
perubahan dalam masyarakat berkaitan dengan gaya hidup konsumerisme, khususnya dalam
hal perubahan sikap tentang kebaruan (modernitas), yang berlainan dengan gerakan desain
yang umum. Pop tidak terkait dengan jaringan desainer individual, tetapi sebagai ungkapan
sosial budaya dan sikap masyarakat yang sakit. Jadi, dia muncul sekali waktu sebagai
kelainan pikiran, yang diungkapkan dalam desain grafis.

D. Grafis Psikodelik

Sejak permulaan tahun 1960-an, kelompok desain grafis modernis berkembang


dengan pesat dan mencapai karya-karya ideal dan telah menjadi milik perusahaan-perusahaan
besar dunia. Desainer grafis umumnya terkekang dan mapan oleh perusahaan tempat dia
bekerja dan hanya memberi sedikit peluang untuk berinovasi. Pada saat yang sama, terjadi
perang Vietnam dengan kecaman keras. Di Amerika gejala ini dimulai di California, dimana
munculnya musik- musik progresif, underground yang berhubungan dengan pemakaian
narkoba untuk memancing halusinasi. Munculnya kelompok hippies (Hip-ple), yang
menyenangi dekorasi tubuh, memberi inspirasi kepada dunia retail maupun mode pakaian
saat itu.

E. Penerbitan Underground

Perubahan gelombang sosial dan budaya pada paruh kedua tahun 60-an, penerbitan
underground dan alternatif mengambil bagian dari gerakan kekebasan. Munculnya majalah
dan surat kabar baru adalah akibat reaksi langsung terhadap profesionalitas berlebihan (over-
professionalization) dari kelompok penerbitan yang lebih tua (adult press), khususnya
terhadap kekuatan publisitas dan advertising. Kemudian, mereka memunculkan gaya desain
yang radikal untuk menarik berbagai kalangan sosial. Salah satu buku yang membahas
tentang ini adalah karangan Theodore RoszakThe Making of a Counter Culture of 70, yang
menjelaskan perlawanan budaya sebagai reaksi terhadap kalangan teknokrat. Saat itu,
golongan muda di berbagai masyarakat Barat umumnya mengalami gelombang
ketidakstabilan eksistensi diri.

F. Poster Kuba dan Cina

Revolusi Sosial-Komunis terjadi di Kuba sejak tahun 1958. Sebagai akibat tidak
langsung, poster menjadi alat penting untuk ditujukan kepada masyarakat mereka, dimana
pada saat yang sama terjadi overload dalam komunikasi visual Internasional. Di Kuba,
mereka masih mengambil tema Heroisme Sosialis yaitu: Realisme dan berbagai strategi
sebagai cara untuk mengatasi kelompok kapitalis yang kuat di bidang advertising. Desainer
Kuba merancang poster-poster politik dan budaya dengan mengambil unsur ekliktik dengan
berbagai gaya.

Anda mungkin juga menyukai