Disusun Oleh :
1. Verena Wanda 20203164
2. Dandi Indrawanto 20203096
3. Nurul Emyeti 20203072
4. Yoviza Khofita Rahman 20203092
5. Wandi Irawan 20203089
6. Marcellino Ricky 19203050
7. Ivany Rosita 20203087
8. Ilham Aldi Saputra 19203172
9. Aditya Rizky 19203242
10. Ikbar Nasrulloh 19203143
11. Robi Aldi 19203141
Puji dan Syukur ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat Rahmat dan Karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dalam penulisan laporan ini adalah untuk melengkapi tugas mata kuliah
Apresiasi Desain. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Desain
Grafis bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Abdulloh Eizzi Irsyada, selaku Dosen mata
kuliah Apresiasi Desain yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di
masa mendatang.
Penulis
BAB I
SEJARAH DAN PENGERTIAN
Dari tahun 1891 sampai 1896, Percetakan William Morris Kelmscott mempublikasikan
buku karya desain grafis yang dibuat oleh gerakan Arts and Crafts, dan membuat buku dengan
desain yang lebih bagus dan elegan untuk dijual kepada orang-orang kaya. Morris
membuktikan adanya potensi pasar untuk produk-produk desain grafis. Morris juga
mempelopori pemisahan desain grafis dari seni rupa. Karya –karya Morris dan karya dari
pergerakan Private Press secara langsung mempengaruhi Art Nouveau, dan secara tidak
langsung mempengaruhi perkembangan desain grafis pada awal abad ke 20.
Kata Desain Grafis pertama kali digunakan pada tahun 1922 di sebuah esai berjudul New
Kind of Printing Calls for New Design yang ditulis oleh William Addison Dwiggins, seorang
desainer buku Amerika. Raffe's Graphic Design, yang diterbitkan pada tahun 1927, dianggap
sebagai buku pertama yang menggunakan istilah Desain Grafis pada judulnya The signage in
the London Underground adalah contoh desain klasik pada abad modern yang menggunakan
jenis huruf yang dirancang oleh Edward Johnston pada tahun 1916.
Pada tahun 1920, Aliran konstuktivisme di Uni Soviet melihat seni yang berorientasi
individu tidak ada gunanya bagi Rusia dan membuat sesuatu yang dapat diterapkan di dunia
nyata. Mereka mendesain bangunan, perangkat teater, poster, kain, pakaian, perabot, logo,
menu, dll. Jan Tschichold merumuskan prinsip-prinsip dasar tipografi modern pada tahun 1928
dalam bukunya yang berjudul New Typography. Tschichold, Bauhaus,Herbert Bayer and
Laszlo Moholy-Nagy, and El Lissitzky adalah tipografer yang berpengaruh besar dalam ilmu
desain grafis yang kita kenal sekarang ini. Mereka mempelopori teknik produksi yang
digunakan sepanjang abad ke 20. Pada tahun-tahun berikutnya desain grafis mendapat banyak
pengakuan dan mulai banyak diterapkan. Pasca Perang Dunia II, kebutuhan akan desain grafis
meningkat pesat, terutama untuk periklanan dan kemasan produk. Perpindahan Sekolah
Bauhaus dari Jerman ke Chicago pada tahun 1937 membawa pengaruh besar pada desain di
Amerika. Nama- nama yang terkenal diantaranya Adrian Frutiger(desainer jenis huruf Univers
dan Frutiger), Paul Rand(yang dari akhir 1930-an sampai kematiannya pada tahun 1996
menggunakan prinsip Bauhaus dan menerapkannya padaiklan dan desain logo.
Desainer grafis membuat dan mengkombinasikan simbol, gambar, dan teks untuk
membentuk representasi gagasan dan pesan secara visual. Desainer grafis menggunakan
teknik tipografi, seni rupa, dan tata letak halaman untuk membuat komposisi visual.
Penggunaan umum dari desain grafis adalah seperti desain perusahaan (logo dan merek),
desain editorial (majalah, surat kabar, dan buku), desain lingkungan, periklanan, desain
web, desain komunikasi, dan kemasan produk.
BAB II
ALIRAN GAYA
2.1 Aliran Gaya Dalam Desain Grafis
2.1.1 Bauhaus
Sekitar satu abad yang lalu Perang Dunia I terjadi dan menyebabkan kehancuran
yang menyebar luas di Jerman. Dengan jejak kehancuran yang ditinggalkan oleh
perang tersebut, terdapat keinginan-keinginan untuk terbangunnya tatanan sosial yang
baru dan harapan-harapan kedamaian bagi rakyat Jerman. Oleh karena itu, sebuah
gerakan yang dinamai Gerakan Bauhaus dimulai pada tanggal 12 April 1919. Gerakan
ini terjadi untuk banyak subjek, termasuk fotografi, seni rupa, media baru dan desain
grafis, dengan tujuan agar masyarakat Jerman merasakan konsistensi dan stabilitas
dalam apa yang tersisa bagi mereka. Gerakan Bauhaus lalu menjadi salah satu gerakan
paling berpengaruh dalam sejarah desain.
Fungsi merupakan prioritas desain Bauhaus. Desainnya menunjukkan fungsi lebih
penting dibandingkan keindahan, selama semua informasi yang penting ada di sama,
maka desain hanyalah sebuah pelengkap.
Kekhasan lainnya dari desain Bauhaus adalah warna-warna blok. Dapat dilihat
penggunaan beberapa warna bersama dalam gambar-gambar berikut:
2.1.2 Pop Art
Pop art yang berasal dari kata popular art adalah aliran seni yang
memanfaatkan simbol-simbol dan gaya visual yang berasal dari media massa yang
populer seperti surat kabar, televisi, iklan, media sosial, dan lain-lain.
Pop Art merupakan sebuah gerakan seni yang muncul di Inggris pada tahun 1950-
an di awal-awal zaman post modern art, zaman di mana semua orang mulai bosan
dengan gaya modern. Pop Art merupakan seni yang mendobrak batas-batas artian seni
yang agung.
Pada waktu itu, seni hanyalah sesuatu yang hanya dapat dinikmati oleh kalangan
kelas atas, sehingga dengan adanya gerakan pop art, seni dapat dinikmati oleh semua
kalangan, mulai dari golongan bawah hingga golongan atas. Seniman Pop Art yang
paling terkenal adalah Andy Warhol, dengan karyanya yang menggambarkan
wajah Marylin Monroe yang disajikan dengan warna-warna komplemen yang tegas.
Andy Warhol adalah seniman Amerika Serikat. Dialah yang mulai memopulerkan pop
art di Amerika dan seluruh dunia. Sedangkan di Indonesia, gerakan ini dipelopori
oleh Wedha Abdul Rasyid yang berhasil menciptakan teknik baru yang diakui dunia,
yakni Wedha's Pop Art Potrait.
Karakteristik karya seni Pop Art adalah garis yang jelas dan representasi simbol,
orang dan benda-benda yang ditemukan dalam budaya populer dan cat yang tajam.
Gerakan Pop Art menggantikan, unsur-unsur destruktif satir dan anarkis dari gerakan
Dada (gerakan berkonsentrasi pada anti-perang politik dan menolak standar yang
berlaku dalam seni dengan menciptakan anti-karya seni budaya) dengan memiliki
penghormatan terhadap konsumerisme dan budaya massa.
2.1.3 De Sytijl
De Stijl (bahasa Inggris: the style) adalah gerakan seni di Leiden, Belanda, yang
diprakarsai oleh Theo van Deosburg, seorang arsitek dan pelukis pada tahun 1917.
Konsep ini berkembang seiring terjadinya perang dunia pertama yang berlarut-larut.
Komunitas seni de Stijl kemudian berusaha memenuhi keinginan masyarakat dunia
mengenai sistem keharmonisan baru, yaitu dengan mencari prinsip - prinsip
dan estetika baru di dalam seni. Munculnya gerakan ini diinspirasi oleh
gerakan dadaisme.
Selain Theo van Dooesburg, pendiri - pendiri gerakan seni ini lainnya adalah sang
pelukis Piet Mondrian, pemahat patung Vantongerloo, sang arsitek Jacobus Johannes
Pieter Oud, dan seorang arsitek sekaligus desainer Gerrit Rietveld.
Konsep ini diwujudkan dalam pemikiran utopia, dengan bergerak pada bidang
perencanaan kota, seni murni, seni terapan, dan filosofi. Mereka mewujudkan abstraksi
dan keuniversalan dengan mengurangi campur tangan bentuk dan
kekayaan warna semaksimal mungkin. Komposisi visual disederhanakan menjadi
hanya bidang dan garis dalam arah horisontal dan vertikal, dengan
menggunakan warna-warna primer seperti merah, biru, dan kuning di samping
bantuan warna hitam dan putih.
Dalam kebanyakan karya seni, garis vertikal dan horisontal tidak secara langsung
bersilangan, tetapi saling melewati satu sama lain. Hal ini bisa dilihat dari lukisan
Mondrian, Rietveld Schröder House, dan Red and blue chair.Secara umum, de stijl
memperkenalkan sebuah bentuk yang abstrak namun sederhana.
Salah satu tokoh seni konstruktivisme adalah Vladimir Tatlin, sebagai orang
pertama yang mengedepankan seni yang optimistic, konstruksi relief yang tidak
reprentational, pahatan, kinateik, dan lukisan yang menghubungjan seni dengan ide
yang konkrit. Ia ingin memperlihatkan bahwa titik puncak seni tidak hanya berputar
sekitar seni murni, tetapi seni yang tak ternilai dapat ditemui di dalam seni terapan.
Serta seni yang dapat menunjukkan aliran proletar mereka. Seni konstruktivisme ini
tidak hanya menggunakan kanvas sebagai sarana untuk menyalurkan seni, tetapi aliran
ini memilih untuk memberikan sentuhan seni pada bidang-bidamg yang lebih berguna
menurut mereka, seperti poster, logo, perabotan, bangunan dan patung.
2.1.10 Early Modern Style (1810-1935)
Early Moderen tercipta ketika para seniman meninggalkan kebiasaan mereka dan
mencoba beriksperimen untuk mencitakan Style desain dan filosofi desain baru yang
akan mempengaruhi semua desainer grafis diseluruh dunia.
Early Moderen memiliki bentuk goemetris yang lebih minimalis dengan di dominasi
oleh foto dan lebih sedikit ilustrasi.
Para desainer Swiss adalah orang yang sangat perfeksionis dalam bentuk tipografi.
Oleh karena itu, style ini menggunakan font sans serif dengan desainnya yang
minimalis. Memanfaatkan white space, style ini mengutamakan pesan yang ingin
disampaikan. Biasanya, Swiss Style menggunakan bentuk yang asimetris.
Sering disebut sebagai International Typographic Style atau International Style,
Gaya desain yang berasal dari Swiss pada tahun 1940-an adalah dasar dari banyak
perkembangan Style desain grafis pada abad ke-20. Style desain ini lebih disukai
karena lebih mengutamakan kesederhanaan, tanpa tambahan ornamen, bersih dan lebih
memanfaatkan ruang negatif dalam desainnya.
Ciri utama dari Swiss St yle adalah :
Memanfaatkan ruang negat if
Bersih dan sederhana
Lebih sering menggunakan font Sans Serif
Layout asimetris
2.1.13 Late Moodern Style (1945-1960)
Late Modern banyak menggunakan prinsip desain simplicity pada karya desainnya.
Di samping itu juga menggunakan bentuk geometris yang terdistorsi, simple dan
dekorasi yang tidak terlalu ribet. Teknik fotografi, typesetting dan printing juga banyak
di gunakan pada aliran desain grafis yang satu ini. Sehingga banyak menambah
berbagai macam metode prinsip dalam dunia desain grafis.
2.1.14 American Kitsch Style (1950-1960)
Pengaruh dari Art Deco menginspirasi para artis (seniman) dan desainer untuk
membuat ide-ide desain yang lebih modern, setelah beberapa tahun mencoba pada
tahun 1950-an Style desain dan Kitsch American muncul dengan gaya desain yang
lebih futuristic. Style desain ini ditandai dengan penggunaan font yang menonjol
dengan kontras warna yang sesuai. Style desain ini banyak digunakan pada komik -
komik dan poster film pada masa nya.
Kitsch adalah sebuah kata yang dalam bahasa Jerman yang berarti “Selera Buruk”.
Dalam desain Kitsch digunakan untuk menggambarkan artwork atau desain yang
berkesan megah, elegan, dan vulgar. Seperti namanya, Style desain ini berasal dari
Amerika namun masih belum diketahui alasan pada desainer Amerika dulu
menggunakan kata “Kitsch” tersebut.
Dari kacamata seni St yle desain ini merupakan Artwork yang sangat
bagus, namun Gaya desain ini sudah jarang digunakan karena bentuk font
yang sulit terbaca menghilangkan fungsi utama dari desain yaitu
mengkomunikasikan pesan kepada orang yang melihat desain tersebut.
Ciri-ciri dari Psychedelic St yle Design adalah :
Memberi kesan halusinasi
Grunge Style adalah sebuah evolsuli desain baru yang muncul pada
awal tahun 2000-an, gaya desain ini sangat mudah dikenali dengan
penggunaan tekstur kasar (efek bercak -bercak) yang konsisten, tanpa garis
tepi / border dan tata letak yang teratur.
Noda / tekstur kotor, gambar robek, potongan kertas atau kerutan kertas
adalah elemen yang paling populer digunakan dalam gaya desain grunge.
Tekstur kotor sering digunakan sebagai background (gambar latar
belakang) untuk menu navigasi pada websit e, foto dan keseluruhan layout.
Biasanya elemen ini adalah objek biasa di kehidupan sehari-hari sepert i
guratan kertas, bercak cat tembok dan lainnya yang direplikasikan dalam
bentuk nyata tanpa efek g lossy.
Ciri utama dari Grunge Style adalah :
Tekstur kotor sebagai gambar latar belakang
Garis t idak teratur dan tanpa border (garis tepi)
Penambahan efek kertas robek dan tepi bertekstur kotor
Pengunaan font yang solid dan mudah dibaca dengan warna yang kontras
2.1.18 Flat Design Style (2010-Present)
Flat Design adalah st yle desain yang paling banyak digunakan dan populer
pada saat ini, karena gaya desain ini lebih minimalis, dengan pemilihan
warna cerah yang nyaman dipandang. Flat Desain awalnya digunakan untuk
grafis antarmuka website, software / aplikasi, dan mobile Apps. Namun
kini, gaya desain ini juga di aplikasikan k e berbagai media seperti banner,
poster, brosur, icon dan lainnya.
Meskipun sekarang masih banyak desainer berpikir bahwa mereka harus
menambahkan desain yang ramai dengan banyak ornamen hiasan di situsnya
maupun di desainnya agar terlihat menarik. Ideolo gi sepert i itu sudah t idak
berlaku karena sekarang eranya dimana desain digital itu bersifat simple
namun menarik.
Swiss St yle / Internat ional Typographic Style memberikan pengaruh
yang sangat besar pada flat desain dan dianggap sebagai t it ik awal dari fl at
desain meskipun gaya flat desain baru muncul beberapa tahun terakhir.
Ciri khas dari Flat Design adalah :
Minimalis
Warna kalem dan enak dipandang
straight lines
Pemanfaatan ruang negat if
2.1.19 Metro Design Style (2012-Present)
Metro UI merupakan ist ilah bahasa baru yang dikenal setelah
meluncurnya system operasi Windows 8 pada tahun 2012. Hampir semua
orang mengenal ist ilah ini karena kemunculannya bersamaan Windows 8.
Desain Metro ini yang t idak ditemukan pada versi Windows 7 ini
mempunyai daya ketertarikan yang luar biasa. Dengan desain UI modern
dan typografi yang menakjubkan yang belum pernah ditemui sebelumnya.
Fokus utama dalam Metro Design adalah meningkatkan penggunaan
pembaca dan pengamat dengan menampilkan desain yang rapi dan lebih
menarik. metro design lebih mengandalkan banyaknya grid layout yang
simple dan pengunaan typografi sans-serif. Typografi dalam metro ui ini
sangat pent ing sekali, Metro ui mempunyai konten d engan konteks yang
singkat namun mudah untuk dipahami, kesederhanaan t ypografi ini mampu
dibaca dan dimengert i dalam beberapa det ik saja.
Metro datang dengan desain yang sangat menarik, simple dan indah
dengan efekt ifitas kesederhanaan yang colourful. Metr o ini merupakan
desain yang sangat cocok diterapkan di semua perangkat device baik itu PC,
laptop, layar sentuh, tablet dan smartphone.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Desain grafis pada awalnya diterapkan untuk media-media statis, seperti buku,
majalah, dan brosur. Desain grafis atau rancangan grafis adalah proses komunikasi
menggunakan elemen visual, seperti tipografi, fotografi, serta ilustrasi yang dimaksudkan
untuk menciptakan persepsi akan suatu pesan yang disampaikan Desainer grafis membuat dan
mengkombinasikan symbol, gambar dan teks untuk membentuk representasi gagasan dan
pesan secara visual.
Sejak era Victoria hingga sekarang, desain grafis telah berfungsi melayani bermacam
kebutuhan di sector ekonomi dan budaya, oleh sebab itu gaya desain grafis berkembang
beraneka ragam pula. Suatu gaya diciptakan karena alasan estetika (Art Nouveau), sedangkan
yang lain dengan alasan politik. Ada pula berdasarkan keinginan untuk mendapatkan identitas
bersama (Swiss International Style) atau tuntutan komersial (Post-Modernism), serta
berdasarkan landasan moral dan filsafat (Bauhaus). Beberapa gaya dipengaruhi oleh seni murni
/ fine art (Art Deco), atau ada yang terpengaruhi oleh industry (Plakatsil). Beberapa gaya
nasional bahkan menjadi sebuah gerakan internasional (Futurism).