Anda di halaman 1dari 12

Kata Pengantar

Saat ini kemajuan sangatlah pesat, terjadi perubahan struktur pasar dalam dunia
kewirausahaan. Dimana digital marketing sangat diandalkan untuk menguasai pasar kewirausuhaan.
Hampir semua sektor kewirausahaan mulai menerapkan digital marketing guna meraih pasar yang
lebih besar. Mereka berlomba-lomba membuat produk2 secara kasat mata tampil menarik, mulai
dari poster, kemasan dan logo-logo.
Sebagai sekolah yang peka terhadap perubahan tersebut maka SMA Negeri 1 Luwuk
memandang perlunya peningkatan kemampuan desain grafis bagi peserta didiknya. Agar nantinya
ketika mereka masuk ke dalam dunia kewirausahaan, mereka mampu menghasilkan produk2 yang
secara tampilan dan kualitas mampu bersaing dalam digital marketing.
Maka dari itu kami SMA Negeri 1 Luwuk mengajukan Proposal Program Kewirasuahaan
Unggulan berbasis “Desain Grafis” guna menyiapkan peserta didik yang mampu bersaing dalam
dunia digital marketing.

Luwuk, 30 April 2021


Kepala SMA Negeri 1 Luwuk

Muhammad Syamsir, S.Pd.


NIP. 19711231 200012 1
007
Daftar Isi

Kata Pengantar… ............................................................................................................................ 1


Daftar Isi ......................................................................................................................................... 2
Pendahuluan ................................................................................................................................... 3
Gambaran Umum… ........................................................................................................................ 4
Metode Pelaksanaan........................................................................................................................ 7
Penutup ........................................................................................................................................... 8
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini perkembangan era digital sangat pesat, dimana trend digital marketing menguasai
sendi-sendi perekonomian dunia. Hampir semua pelaku kewirausahaan berlomba-lomba untuk bisa
masuk dan menguasai digital marketing. Mereka berusaha menyajikan tampilan produk yang
menarik sehingga menarik minat konsumen untuk membeli produknya. Kemampuan menyajikan
tampilan produk yang menarik ini sangat didukung oleh kemampuan menguasai desain grafis yang
baik.
Dunia desain grafis saat ini bagi dunia kewirausahaan merupakan kebutuhan wajib yang
harus dikuasai oleh mereka. Sebaik apapun sebuah produk tapi apabila tidak memiliki tampilan
yang menarik mulai dari desain kemasan, kemasan, dan poster digitalnya tentunya akan sangat sulit
bisa bersaing di dunia digital marketing.
Dilandasi pemikiran pentingnya desain grafis bagi perkembangan kewirasuahaan inilah
maka kami mengambil program kewirausahaan unggulan dengan konsep berbasis peningkatan
kemampuan Desain Grafis peserta didik di SMA Negeri 1 Luwuk. Hal ini bukan hanya dikarenakan
kemampuan desain grafis sangat dibutuhkan bagi dunia kewirausahaan, akan tetapi diharapkan
nantinya peserta didik yang mampu menguasai Desain Grafis yang baik bisa membuka lapangan
pekerjaan bagi dirinya sendiri dengan menjual jasa desain grafis. Selanjutnya nanti tidak menutup
kemungkinan mereka bisa membuka usaha-usaha turunan dari desain grafis seperti percetakan,
potoghrapy, dll.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah proposal ini , maka kami simpulkan bahwa rumusan
masalah yang terjadi adalah:
1. Bagaimana cara meningkatkan kemampuan desain grafis bagi peserta didik di SMA Negeri 1
Luwuk?

C. Tujuan
Proposal ini bertujuan untuk:
1. Meningkatkan kemampuan desain grafis peserta didik di SMA Negeri 1 Luwuk.
D. Manfaat
Diharapkan melalui kegiatan ini bisa diperoleh manfaat sebagai berikut ;
1. Peserta didik memiliki kemampuan desain grafis yang baik
2. Meningkatnya daya kreasi dan inovasi peserta didik dalam dunia desain grafis
3. Peserta didik mampu mengembangkan kemampuan desain grafisnya untuk masuk dalam dunia
kewirausahaan.
II. GAMBARAN UMUM

Desain grafis atau rancang grafis adalah proses komunikasi menggunakan elemen visual,
seperti tipografi, fotografi, serta ilustrasi yang dimaksudkan untuk menciptakan persepsi akan suatu
pesan yang disampaikan. Bidang ini melibatkan proses komunikasi visual dan desain komunikasi.
Desainer grafis membuat dan mengkombinasikan simbol, gambar, dan teks untuk membentuk
representasi gagasan dan pesan secara visual. Desainer grafis menggunakan teknik tipografi, seni
rupa, dan tata letak halaman untuk membuat komposisi visual. Penggunaan umum dari desain grafis
adalah seperti desain perusahaan (logo dan merek), desain editorial (majalah, surat kabar, dan
buku), desain lingkungan, periklanan, desain web, desain komunikasi, dan kemasan produk.

ReferensiSejarah
Sejarah desain grafis tidak dapat dilepaskan dari sejarah perkembangan seni rupa.
Karenanya, produk komunikasi visual tertua yang pernah ditemukan adalah lukisan gua di Lascaux,
Prancis, yang diperkirakan berasal dari 15.000-10.000 SM.[1] Simbol-simbol berbentuk ideogram
ini kemudian berkembang menjadi aksara yang pada masa modern ini rutin kita gunakan di layar.
Henry Cole menjadi salah seorang yang paling berpengaruh dalam pendidikan desain di
Inggris, ia meyakinkan pemerintah tentang pentingnya desain dalam sebuah jurnal yang berjudul
Journal of Design and Manufactures. Dia menyelenggarakan The Great Exhibition sebagai perayaan
atas munculnya teknologi industri modern dan desain bergaya Victoria.
Dari tahun 1891 sampai 1896, Percetakan William Morris Kelmscott mempublikasikan buku
karya desain grafis yang dibuat oleh gerakan Arts and Crafts, dan membuat buku dengan desain
yang lebih bagus dan elegan untuk dijual kepada orang- orang kaya. Morris membuktikan adanya
potensi pasar untuk produk-produk desain grafis. Morris juga mempelopori pemisahan desain grafis
dari seni rupa. Karya –karya Morris dan karya dari pergerakan Private Press secara langsung
mempengaruhi Art Nouveau, dan secara tidak langsung mempengaruhi perkembangan desain grafis
pada awal abad ke 20. Kata Desain Grafis pertama kali digunakan pada tahun 1922 di sebuah esai
berjudul New Kind of Printing Calls for New Design yang ditulis oleh William Addison Dwiggins,
seorang desainer buku Amerika.
Raffe's Graphic Design, yang diterbitkan pada tahun 1927, dianggap sebagai buku pertama
yang menggunakan istilah Desain Grafis pada judulnya
The signage in the London Underground adalah contoh desain klasik pada abad modern yang
menggunakan jenis huruf yang dirancang oleh Edward Johnston pada tahun 1916.
Pada tahun 1920, Aliran konstuktivisme di Uni Soviet melihat seni yang berorientasi individu tidak
ada gunanya bagi Rusia dan membuat sesuatu yang dapat diterapkan di dunia nyata. Mereka
mendesain bangunan, perangkat teater, poster, kain, pakaian, perabot, logo, menu, dll.
Jan Tschichold merumuskan prinsip-prinsip dasar tipografi modern pada tahun 1928 dalam
bukunya yang berjudul New Typography. Tschichold, Bauhaus,Herbert Bayer and Laszlo Moholy-
Nagy, and El Lissitzky adalah tipografer yang berpengaruh besar dalam ilmu desain grafis yang kita
kenal sekarang ini. Mereka mempelopori teknik produksi yang digunakan sepanjang abad ke 20.
Pada tahun-tahun berikutnya desain grafis mendapat banyak pengakuan dan mulai banyak
diterapkan. Pasca Perang Dunia II, kebutuhan akan desain grafis meningkat pesat, terutama untuk
periklanan dan kemasan produk. Perpindahan Sekolah Bauhaus dari Jerman ke Chicago pada tahun
1937 membawa pengaruh besar pada desain di Amerika. Nama- nama yang terkenal diantaranya
Adrian Frutiger(desainer jenis huruf Univers dan Frutiger), Paul Rand(yang
dari akhir 1930-an sampai kematiannya pada tahun 1996 menggunakan prinsip Bauhaus dan
menerapkannya padaiklan dan desain logo.
Perkembangan industi desain grafis tumbuh seiring dengan perkembangan konsumerisme.
Hal ini menimbulkan kritik dari berbagai komunitas desain yang tertuang dalam First Things First
manifesto yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1964 dan diterbitkan kembali pada tahun 1999
di majalah Émigré. Konsumerisme terus tumbuh, sehingga terus memacu pertumbuhan ilmu desain
grafis. Hal ini menarik para praktisi desain grafis, beberapa diantaranya adalah: Rudy VanderLans,
Erik Spiekermann, Ellen Lupton and Rick Poynor.

Batasan media
Desain grafis pada awalnya diterapkan untuk media-media statis, seperti buku, majalah, dan
brosur. Sebagai tambahan, sejalan dengan perkembangan zaman, desain grafis juga diterapkan
dalam media elektronik, yang sering kali disebut sebagai desain interaktif atau desain multimedia.
Batas dimensi pun telah berubah seiring perkembangan pemikiran tentang desain. Desain grafis bisa
diterapkan menjadi sebuah desain lingkungan yang mencakup pengolahan ruang.

Prinsip dan unsur desain


Unsur dalam desain grafis sama seperti unsur dasar dalam disiplin desain lainnya. Unsur-
unsur tersebut (termasuk shape, bentuk (form), tekstur, garis, ruang, dan warna) membentuk
prinsip-prinsip dasar desain visual. Prinsip-prinsip tersebut, seperti keseimbangan (balance), ritme
(rhythm), tekanan (emphasis), proporsi ("proportion") dan kesatuan (unity), kemudian membentuk
aspek struktural komposisi yang lebih luas.
Ilmu yang termasuk dalam seni visual antara lain adalah fotografi dan digital imaging.

Tipografi
Tipografi merupakan seni dalam merancang, menyusun dan memodifikasi huruf. Tipografi
melibatkan beberapa pengaturan pada huruf seperti ukuran huruf, jenis huruf, tracking (jarak antar
huruf secara umum), kerning (jarak antar dua huruf yang spesifik), dan leading (jarak antar baris).

Tata letak
Tata letak adalah seni dalam menyusun elemen (konten) yang ada pada sebuah halaman,
seperti penempatan gambar dan teks. Ketrampilan ini umumnya digunakan dalam media cetak
seperti majalah, buku, koran, tabloid, dsb. Tata letak pada sebuah media cetak yang baik akan
menambah kenyamanan pembacanya.
Desain interaksi
Sejak perkembangan dunia teknologi informasi, para desainer grafis mulai berperan dalam
merancang tampilan perangkat lunak (Antarmuka Pengguna Grafis atau APG (Inggris: Graphical
User Interface (GUI))) dan tampilan dari halaman web. Desainer grafis bekerja sama dengan
pengembang situs web atau pengembang perangkat lunak dalam merancang tampilan untuk
meningkatkan kenyamanan pengguna saat menggunakan perangkat lunak atau mengunjungi
halaman web.

Peralatan desain grafis


Peralatan utama yang digunakan dalam desain grafis adalah pikiran (ide). Disamping
teknologi (komputer) sebuah desain grafis yang baik membutuhkan kreativitas. Pada pertengahan
1980, kedatangan desktop publishing serta pengenalan sejumlah aplikasi perangkat lunak grafis
memperkenalkan satu generasi desainer pada manipulasi
image dengan komputer dan penciptaan image 3D yang sebelumnya adalah merupakan kerja yang
susah payah. Desain grafis dengan komputer memungkinkan perancang untuk melihat hasil dari tata
letak atau perubahan tipografi dengan seketika tanpa menggunakan tinta atau pena, atau untuk
mensimulasikan efek dari media tradisional tanpa perlu menuntut banyak ruang.
Seorang perancang grafis menggunakan sketsa untuk mengeksplorasi ide-ide yang kompleks
secara cepat, dan selanjutnya ia memiliki kebebasan untuk memilih alat untuk menyelesaikannya,
dengan tangan atau komputer.
III. METODE PELAKSANAAN

Skema Pelaksanaan Kegiatan:

A. Persiapan.
1. Penyiapan lokasi dan peralatan serta perlengkapan yang diperlukan, yakni laboratorium
komputer yang dimiliki oleh SMA Negeri 1 Luwuk. Ketersediaan komputer dan aplikasi yang
menunjang dengan terinstalnya aplikasi Corel Draw, Potoshop, dan atau Adobe Illustrator.
2. Penyediaan tenaga didik yang diperlukan, yakni kombinasi antara guru TIK dan guru
Kewirausahaan.

B. Action
1. Guru TIK dan Guru Kewirausahaan berkoordinasi agar pelaksanaan kegiatan bisa berjalan
lancar.
2. Peserta didik mengikuti kegiatan berdasarkan jadwal yang telah dibuat hasil koordinasi guru
TIk dan Guru Kewirausahaan.
3. Peserta didik yang mengikuti kegiatan ini adalah mereka yang berminat dalam bidang desain
grafis dan tidak punya kemampuan untuk melanjut ke perguruan tinggi.
4. Peserta didik yang mengikuti kegiatan ini terdiri dari siswa kelas x, xi dan xii.
5. Guru TIK dan Guru Kewirausahaan akan bekerjasama untuk terus mendampingi siswa peserta
kegiatan ini sampai lulus.
6. Metode pembelajaran dikembangkan berdasarkan konsep kompetisi-kompetisi ringan dimana
peserta didik membuat beberapa karya desain grafis.
7. Peserta didik diajak mengikuti beberapa kontes desain grafis umum.

C. Evaluasi
1. Guru TIK dan Guru Kewriausahaan berkolaborasi untuk melakukan proses evaluasi
pelaksanaan kegiatan.
2. Evaluasi hasil belajar tehadap peserta didik yang mengikuti kegiatan.
IV. PENUTUP

Kesimpulan.
Bahwasanya untuk meningkat kemampuan desain grafis bagi peserta didik di SMA Negeri 1
Luwuk dalam menghadapi dunia kewirasuahaan akan diberikan pendampingan pelatihan Desain
Grafis secara berkesinambungan yang akan diberikan oleh guru TIK yang bekerjasama dengan
Guru Kewirasuahaan.

Demikian proposal Program Kewirasuahaan Unggulan berbasis “Desain Grafis” ini kami buat.
Kami mengharapkan partisipasi aktif dan dukungan dari semua pihak terkait baik Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah dan atau Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia . Semoga kegiatan Program Kewirausahaan Unggulan berbasis “Desain Grafis”
di SMA Negeri 1 Luwuk dapat berjalan dengan lancar dan terlaksana seperti yang diharapkan. Atas
perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, kami mengucapkan terimakasih.

Luwuk, 30 April 2021


Kepala SMA Negeri 1 Luwuk

Muhammad Syamsir, S.Pd.


NIP. 19711231 200012 1 007

Anda mungkin juga menyukai