Anda di halaman 1dari 3

Pertama aku mengenalnya di sebuah java aplikasi tempat orang-orang yang suka chatting.

Pras adalah nama yang pertama kali aku kenal. Entah kenapa aku jadi suka dia. Pertama aku kenal di
sebuah room. Room itu bernama Teman Yang Baik. Aku dan Pras berkenalan selayaknya anak-anak
lain yang juga ada di room itu. Bercanda dan saling menyapa. Pertama aku saling mengejek dan
menyela. Justru itu malah membuat kami semakin akrab. Akhirnya kami saling menukar nomor
telfon. Ya seperti itulah,kami saling smsan,telfonan,dan chattingan tentunya. Aku mulai
menyukainya. Namun sayangnya Pras menyukai orang lain. Orang itu bernama ita. Pras bilang dia
sangat menyayanginya dan nggak mau kehilangan dia. Selalu bilang sperti itu padaku. Aku hanya bisa
diam dan menahan perasaanku. Mungkin jika aku menahan dan memendam perasaanku akan lebih
baik.

Akhirnya aku coba untuk masuk room lain,namanya Sahabat Jateng. Di room itu aku
bertemu dengan orang-orang yang usianya jauh lebih tua dari aku. Seperti “soulmet > kak edi, robert
sherif> kak obet,ben,purnama,dan banyak lagi yang lainnya. Aku dan mereka semua jadi tambah
akrab. Saling bercanda,saling mengejek,dan masih banyak lagi yang lainnya. Aku,kak soulmet,dan
kak obet saling tukar nomor sudah merasa deket. Aku pun kadang chatting sampai tengah
malam,tahan juga lho kalau lagi asyik.hehe

Suatu saat aku coba masuk lagi ke room Teman Yang Baik. Nggak sengaja aku bertemu pras
lagi. Aku mencoba untuk bersikap biasa aja. Ya aku coba aja mengajaknya ke room sahabat jateng.
Akhirnya masuk dech ke room sahabat jateng. Di room itu aku kenalin dia ke temen-temen yang aku
kenal di situ. Sampai – sampai aku di jodoh – jodohin dengan Pras. Ya tapi semua itu hanya
permainan aja. Kenyataannya sama sekali nggak seperti itu.

Saat itu,aku sering cerita tentang cowok yang udah boongin aku. Namanya vian. Vian selalu
bilang dia itu sakit jantung. Dia bilang menyukaiku. Dengan keadaannya yang seperti itu,aku terpaksa
menerimanya. Terus – menerus dia membohongi aku,sampai pada akhirnya aku tahu yang
sebenarnya tentang itu. Aku bener – bener marah dan sangat kecewa karena kebohongannya itu.
Meskipun dia sudah menjelaskannya,tapi tetap saja aku nggak bisa bersamanya lagi. Tapi untuk
semua kesalahannya aku sudah memaafkannya.

Suatu hari, dengan alasan sperti itu aku meminta pras untuk menjadi cowokku selama satu
minggu. Dan pras pun nggak keberatan. Di room kami pura – pura nggak ada apa apa dan bersikap
biasa aja. Tapi saat smsan dan telfonan berbeda. Namun kenyataannya aku memang nggak bisa
memilikinya. Tiba- tiba tiga hari sebelum waktu satu minggu itu habis dia nggak ada kabar. Aku
hanya berfikir mungkin memang aku harus menghapus perasaan itu dari hati dan fikiranku.
Selama tiga hari itu aku chatting dengan teman – teman yang lain. Namun banyak yang
menanyakan pras. Mereka juga menanyakan kenapa aku nggak ceria seperti biasanya saat mereka
mengenalku dulu. Yah aku nggak mungkin bercerita tantang kisahku itu. Aku hanya bisa pasang
wajah senyum,dan kemudian diam lagi. Seperti itu seterusnya,hanya parkir nama aja.

Hari minggu malam, aku coba online lagi untuk chatting. Nggak sengaja tiba – tiba aku liat
namanya ada di bagian teman – teman yang online. Aku kaget. Tapi aku coba membiarkannya.
Kemudian aku masuk room sahabat jateng. Ternyata dia juga ada di room itu. Teman – teman yang
ada di room menyambutku,begitu juga dengannya. Namun, aku nggak mungkin bisa berada di room
itu jika ada dia dengan persaanku yang saat itu benar – benar sakit. Kemudian aku keluar tanpa
pamit dari room. Teman – temanku semua pada keheranan,dulu waktu pras nggak ada aku
nyariin,tapi sekarang ada malah aku tinggal pergi. Aku coba masuk room yang baru dan mencari
suasana baru. Tiba – tiba layar sebelah kanan berkedip – kedip tanda ada seseorang yang mengirim
pesan chatt privat. Hemmm.....seketika itu aku kaget saat aku buka ternyata pras yang mengirim.

“ Na,apa kabar?????”

“aku baik – baik aja.”

“kenapa keluar dari room Na???? Yang lain pada nanyain kamu.”

“nggak apa – apa. Hanya pengen keluar aja.”

“apa karena ada aku di room???”

“nggak.”

“lalu kenapa????”

“kan udah aku bilang nggak apa – apa.”

“Na,maaf tentang yang kemaren y??? Aku nggak bermaksud ingkari janji aku untuk
bersamamu selama satu minggu. Tiba – tiba HP ku rusak dan nggak bisa di gunain.”

“iya nggak apa – apa. Nggak usah dipikir lupain aja. Lagian itu nggak penting juga.”

“aku tau kamu marah Na,tapi aku bener – bener minta maaf. Maafin aku Na,aku akan ganti
hari itu.”

“nggak perlu. Sudahlah lupain aja.”

Dan seketika itu aku langsung menutup obrolan itu.


Beberapa hari aku nggak membuka jav chatt sama sekali. Teman yang tahu nomor telfonku
pada sms dan ada juga yang telfon menanyakan keadaanku. Dan tiba – tiba ternyata pras yang
menelfonku. Karena ingin melupakannya aku nggak mengangkatnya,justru malah nmerijeknya.

Anda mungkin juga menyukai